Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca. Aamiiin.

Makassar, 03 April 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian modern merupakan struktur dari perekonomian global, dimana pengalihan
bahan pangan dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian tidak lagi ditentukan oleh
kebutuhan petani dalam memproleh tukaran bahan atau barang untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya akan tetapi ditentukan oleh kekuatan pasar. Jambu mente (Annacardium
occidentale L.) merupakan tanaman yang serba guna. disamping sebagai sumber
pendapatan masyarakat, juga sangat cocok digunakan dalam konservasi lahan keritis dan
gersang, sehingga tanaman jambu mente ini banyak didapatkan di daerah kering dan di
kawasan bekas tambang.
Tanaman jambu mente sangat prospektif untuk di kembangkan di Indonesia, karena
memiliki daya adaptasi yang sangat luas terhadap faktor lingkungan. Tanaman jambu
mente tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh serta menghasilkan buah walaupun
ditanam di daerah yang kering dan tandus (gersang). Tanaman ini sudah cukup lama
dikenal di Indonesia, tetapi tanaman ini belum di budidayakan secara intensif. Padahal hasil
utama tanaman ini, yaitu kacang mente yang merupakan salah satu jenis makanan ringan
yang banyak digemari serta merupakan rasa penyedap rasa produk-produk, seperti es krim
dan coklat batangan. buah semunya pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan.
penggunaan lahan kering untuk perkebunan dengan teknik konservasi tanah dan air sebagai
komponen pokok sistem pengolahannya, jenis tanaman yang dikembangkan adalah
tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, dapat menyerap tenaga kerja yang lebih
banyak, mempunyai prospek pasar dan pemasaran yang baik serta dapat mempertinggi nilai
gizi masyarakat.
Dari pohon mete dihasilkan buah jambu mete (cashew aple) dan biji mete (cashew
nut). Buah jambu mete umumnya dikonsumsi langsung atau dibuat sari buah dan sirup.
Sedangkan biji mete dibuat kacang mete atau minyak kulit mete (Cashew Nut Shell Liquid/
CNSL). Kacang mete bisa menjadi makanan ringan (snack food) maupun sebagai penyedap
setelah dicampur dengan coklat atau roti dan kue. Sedangkan buah mete tidak begitu
diminati baik sebagai makanan untuk dimakan langsung maupun setelah diolah menjadi
sirup dan juice.
1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses teknologi dari pembuatan produk jambu
mete
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari jambu mete
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara olahan produk jambu mete

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Fisik
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tugas Kelompok
Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang

Zonasi Tata Ruang Kabupaten Gorontalo

Oleh kelompok 2 :
1. Yogi Girinatha G111 14 042
2. Mariam Umar G111 16 549
3. Ummul Khalifah G111 16 073
4. Indri G111 16 047
5. Meisi Sasmita Rusmin G111 16 018
6. Ade Ananda Saldi G111 16 033
7. Annur Khainun Akfindarwan G111 16 005
8. Riska Yanti G111 16 343
9. Abdul Rady Syam G111 16 562

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

Anda mungkin juga menyukai