Who FCH Cah 05.13 Eng
Who FCH Cah 05.13 Eng
165
Dimas Priantono eJKI
Untuk menilai tercapainya target di atas, Wahana di daerah umumnya memiliki rasio
para dokter pendamping internsip diberikan dokter-pasien yang cukup rendah sehingga
pembekalan dan instrumen penilaian sehingga secara kuantitas akan lebih baik dalam membantu
mereka dapat memberikan evaluasi dan umpan peserta PIDI memahirkan kompetensinya.
balik yang objektif kepada para peserta PIDI. Pelaksanaan harian di wahana internsip
Para peserta juga diberikan buku log sebagai diatur dalam Pedoman Peserta Internsip
instrumen penilaian dan pemantauan terhadap Indonesia. Meskipun demikian, dalam pedoman
pencapaian yang diperoleh.1,2 tersebut dinyatakan bahwa pengaturan tata
tertib, hak, dan kewajiban peserta sebagian
Pelaksanaan Ideal diserahkan kepada wahana setempat.
Pelaksanaan PIDI mengacu pada Melihat kondisi fasilitas pelayanan kesehatan
Pedoman Pelaksanaan Internsip Indonesia (fasyankes) di Indonesia yang begitu beragam,
yang dikeluarkan Badan PPSDM Kesehatan, diperlukan fleksibilitas agar PIDI berjalan
Kementrian Kesehatan RI. Dalam pedoman lancar tanpa mengganggu pelayanan kepada
itu, diatur hak dan kewajiban peserta serta masyarakat. Sayangnya, tidak ada standar untuk
pendamping internsip.1 pelaksanaan PIDI di wahana yang menyebabkan
Idealnya, dalam pelaksanaan internsip, kesenjangan antarwahana internsip. Ada
setiap kelompok yang terdiri atas maksimal lima wahana yang memberikan akomodasi dan
orang peserta akan didampingi oleh seorang transportasi kepada para peserta dan ada pula
pendamping.1,2 Pendamping tersebut adalah yang tidak. Dari segi pelayanan, ada wahana
dokter umum yang sudah mendapatkan pelatihan yang hanya mengizinkan peserta menjadi
pendamping dari KIDI. Secara kompetensi, pengamat (observer) tanpa menangani pasien
pendamping tidak berada di atas peserta karena secara langsung. Ada pula wahana yang justru
pendamping juga merupakan seorang dokter melimpahkan sebagian besar pelayanan pasien
umum, kecuali jika dokter spesialis yang diangkat kepada para dokter internsip. Dengan demikian,
menjadi pendamping internsip. Pendamping perlu ditetapkan standardisasi wahana sehingga
berperan sebagai seorang “pengayom” yang kompetensi yang diinginkan dapat tercapai
berperan dalam mengenali kelebihan dan sesuai standar.
kekurangan peserta, dan memberikan umpan Bertugas di wahana yang terletak di
balik untuk membantu peserta mencapai daerah terpencil merupakan pengalaman yang
tujuan PIDI. Seorang pendamping yang baik, bersifat konstruktif bagi peserta PIDI. Berada di
sesuai dengan peraturan PIDI, harus bertindak daerah yang jauh dari pusat pendidikan dengan
bijaksana dalam menuntun dokter yang baru berbagai keterbatasan, baik keterbatasan
lulus untuk memahirkan kompetensinya. dalam hal kebutuhan hidup maupun fasilitas
kesehatan, merupakan bentuk pendewasaan
Pelaksanaan di Lapangan diri dan penyelarasan antara apa yang diperoleh
Pada kenyataannya, di lapangan PIDI saat masa pendidikan dengan apa yang ditemui
masih menemui berbagai kendala yang tidak di lapangan. Berdasarkan survei terhadap
terlepas dari usia program yang masih muda peserta internsip di Amerika Serikat pada tahun
(baru dimulai tahun 2010). Wahana internsip 2007, sebagian besar responden menyatakan
tersebar di berbagai penjuru Indonesia, hingga bahwa internsip membantu meningkatkan
ke daerah pelosok. Tentunya pemilihan wahana kemampuan membuat keputusan. Selain itu,
dilakukan KIDI dengan mempertimbangkan dengan mengikuti internsip, efisiensi dalam
kriteria memenuhi syarat atau tidak. Kriteria bekerja melayani pasien dirasakan meningkat.5
tersebut meliputi kelengkapan rumah sakit/ Di Indonesia, pengalaman mengelola pasien
puskesmas dan jumlah kunjungan pasien setiap secara mandiri saat internsip menjadi salah satu
harinya. Pemilihan wahana hingga ke daerah faktor yang berperan meningkatkan rasa percaya
yang relatif terpencil merupakan hal positif bagi diri sebagai seorang dokter.
perkembangan PIDI.
166
Vol. 1, No. 3, Desember 2013 Pelaksanaan Internsip di Indonesia
167
Dimas Priantono eJKI
Ada yang berpendapat bahwa BBH tersebut Pengalaman tersebut tidak dapat dibeli dengan
merupakan cerminan kurangnya penghargaan nominal berapapun. Peningkatan kesejahteraan
pemerintah terhadap dokter karena BBH lebih peserta memang hal yang baik, tetapi sebaiknya
kecil dari pendapatan sebagian besar profesi tidak dilupakan “gaji” lain yang diperoleh.
di Indonesia. Meskipun demikian, perlu diingat
bahwa BBH tersebut bukan merupakan gaji Penutup
pokok seorang dokter selama bertahun-tahun, Internsip merupakan salah satu bentuk
BBH itu adalah bantuan yang diberikan selama kemajuan struktur pendidikan profesi dokter
satu tahun internsip saja. Tentunya pihak KIDI di Indonesia. Program tersebut akan terus
akan berupaya untuk membantu meningkatkan mengalami kemajuan seiring dengan evaluasi
kesejahteraan peserta PIDI. dan umpan balik dari peserta dan pendamping.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah Kemajuan dunia kedokteran di Indonesia tidak
BBH adalah dengan penerapan standardisasi hanya berada di tangan KIDI sebagai pelaksana
hak peserta PIDI yaitu diberikan akomodasi dan internsip, tetapi juga di tangan institusi pendidikan
transportasi (bila perlu), sehingga kedua biaya dengan segala komponen di dalamnya dan
tersebut tidak dibebankan kepada peserta. UKDI sebagai evaluator. Akan lebih bijaksana
Penghargaan atau pencapaian seorang apabila internsip dipandang tidak dari besaran
peserta internsip sebaiknya tidak hanya uang atau BBH yang diterima melainkan dari
mempertimbangkan besaran BBH. Di balik pengalaman luhur yang diperoleh selama berada
BBH yang menurut sebagian besar orang di lingkungan wahana.
kurang jumlahnya, terdapat “masukan” atau
“gaji” lain yang tidak dapat dinilai dengan uang. *Penulis adalah dokter yang sudah menyelesaikan internsip
di daerah Timur Indonesia. Pelaksanaan internsip di lapangan
Kelebihan tersebut adalah kompetensi dan dilaporkan berdasarkan pengalaman penulis dan wawancara
pengalaman yang diperoleh selama satu tahun dengan peserta PIDI dari berbagai daerah di Indonesia.
internsip, baik di bidang kedokteran maupun di
luar bidang kedokteran. Di bidang kedokteran, Daftar Pustaka
pengalaman internsip meningkatkan rasa
percaya diri dan kemahiran dalam melakukan 1. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian
tindakan medis. Tidak hanya di bidang teknis Kesehatan Republik Indonesia.
medis, pengalaman bertugas di wahana dengan Pedoman pelaksanaan program internsip dokter
fasilitas terbatas memberikan pengalaman Indonesia. Edisi ke-2. Jakarta:
bagaimana menjadi seorang manajer yang baik. Kementerian Kesehatan RI; 2012.
Misalnya bagaimana mengatur persediaan 2. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
oksigen medis atau alokasi tempat tidur rawat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
inap yang terbatas. Internsip memberikan tilikan Pedoman peserta internsip dokter Indonesia.
kepada peserta tentang pelayanan kesehatan di Edisi ke-2. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
Indonesia yang masih perlu dibenahi. Di luar 2012.
bidang kedokteran, internsip mengajarkan cara 3. Merriam-Webster Online Dictionary [online].
2013. Diunduh dari: URL:
untuk menjadi seorang pemimpin (community http://www.merriam-webster.com/dictionary/
leader) dan juga komunikasi yang efektif dengan internship?show=0&t= 1385792987
masyarakat Indonesia yang heterogen. 4. National Health Service. Information for doctors
Semua kelebihan di atas merupakan [online]. 2006;[4 layar]. Diunduh dari:
pengalaman jasmani dan rohani yang tidak http://www.nhscareers.nhs.uk/explore-by-who-
you-are/international-healthcare-
tergantikan dan tidak dapat diajarkan melalui professionals/information-for-doctors/
institusi pendidikan. Pengalaman terjun ke 5. Binenbaum G, Musick DW, Ross HM.
masyarakat dengan segala masalah medis dan The development of physician confidence suring
sosial merupakan sesuatu yang bernilai lebih surgical and medical internship (abstract). Am J
dari BBH. Surg. 2007;193(1):79-85.
6. Daugherty SR, Baldwin DC, Rowley BD.
Learning, satisfaction, and mistreatment during
medical internship. JAMA. 1998; 279(15):1194-9.
168