di apotek
Sebelumnya bagi yang butuh contoh lajur pada pembukuan dan contoh laporan penggunaan
obat narkotika, psikotropika, dan generic..silahkan hubungi saya di
neutronfarma@yahoo.com-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat disegala bidang memberikan dampak
yang cukup signifikan terhadap bisnis dan ekonomi. Penyajian informasi perusahaan yang
dahulu dibuat secara manual kini dikerjakan dengan bantuan komputer. Dan ini memberikan
dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan perusahaan. Dampak positif yang dapat
dilihat disini bahwa perusahaan tidak lagi harus menghabiskan banyak waktu hanya sekedar
untuk membuat laporan keuangan. Dengan sistem informasi akuntansi yang sudah
berkembang pesat penyajian laporan keuangan dapat dilakukan dengan sangat cepat ddengan
minimnya resiko kesalahan penyajian yang immaterial. Namun dampak negatif yang terjadi
pada perusahaan pun juga tidak sedikit. Perusahaan harus melakukan pengurangan sumber
daya manusia untuk mengurangi pengeluaran yang sia-sia. Oleh karena itu perusahaan yang
berkembang sekarang lebih mengutamakan sistem informasi akuntansi yang baik ketimbang
memperbanyak sumber daya manusia.
Sistem informasi akuntansi dimaksudkan disini adalah metode atau prosedur untuk
mengumpulkan,mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi mengenai
keuangan dan operasi usaha. Sistem informasi akuntansi digunakan sebagai pengendalian
intenal terhadap aktiva dan melindungi aktiva dari penyalahgunaan, serta memastikan bahwa
informasi yang dibuat akurat. Dengan demikian disarankan setiap perusahaan memiliki
sistem informasi akuntansi yang baik untuk menjaga aktiva yang dimilikinya.
Bisnis apotek dan Toko Obat dapat dibandingkan dengan skala ritel umum atau
franchise Mart yang marak mengepung masyarakat. Secara teknis bisnis, apotek dan Toko
Obat membutuhkan manajemen khusus karena diferensiasi serta spesifikasi produk yang kuat
pada produknya, produk kesehatan, khususnya obat dan Perbenkes.
Apotek dan Toko Obat adalah bisnis, sedangkan profesi apoteker sebagai
penanggungjawabnya adalah bentuk pelayanan kesehatan. Lalu, bagaimana mewujudkan
sinergi yang baik dari segi bisnis dan pelayanan ? Ya, apotek dan Toko Obat harus menjadi
tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah dengan pasien atau konsumen. Ramah, leluasa, dan
nyaman ini adalah sebuah personifikasi dari tata letak, pencahayaan, serta tata ruang apotek
sehingga pengunjung- yang bisa saja bukan pasien atau konsumen, melainkan pengantar atau
keluarga- menjadi betah dan merasa “diterima” dengan baik. Ini adalah kesan pertama yang
menjadi sentuhan awal ( first touch) yang memberikan efek psikologis “lebih” dibandingkan
dengan suasana yang terkesan kaku dan formal.
Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil
napaun suatu apotek, sistem manajemennya akan terdiri atas setidaknya beberapa tipe
manajemen, yaitu
1. Manajemen keuangan
2. Manajemen Persediaan Barang
3. Manajemen pembelian
4. Manajemen Pemasaran
5. Manajemen penjualan
6. Manajemen Khusus
Sebagaimana yang akan kami bahas adalah mengenai manajemen keuangan, dimana pada
manajemen keuangan ini akan membahas tentunya berkaitan dengan pengelolaan keuangan,
keluar masuknya uang, penerimaan, pengeluaran, dan perhitungan farmako ekonominya.
Selanjutnya adalah mengenai pencatatan dan pelaporan serta pembukuan yang merupakan
bagian dari administrasi manajemen di apotek dan Toko Obat.
B. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam pembuatan makalah Manajemen, Pengadaan dan Akutansi
Farmasi yang membahas mengenai Pencatatan, Pelaporan dan Manajemen Keuangan Obat
dan Perbenkes ini adalah.
1. Memenuhi tugas Manajemen Pengadaan dan Akutansi Farmasi yang merupakan salah satu
mata kuliah di Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu.
2. Mengembangan pengetahuan mahasiswa mengenai Manajemen di Apotek dan Tokoh Obat,
khususnya mengenai Pencatatan, Pelaporan dan Manajemen Keuangan Obat dan perbenkes.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang timbul dalam pembuatan makalah Manajemen, Pengadaan
dan Akutansi Farmasi yang membahas mengenai Pencatatan, Pelaporan dan Manajemen
Keuangan Obat dan Perbenkes ini adalah, yang menjadi tujuan pencatatan dan pelaporan di
Apotek dan Toko Obat, tujuan manajemen keuangan, system manajemen keuangan, hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pencatatan, pelaporan dan manajemen keuangan, jenis-jenis
buku yang diperlukan untuk pencatatan dan pelaporan, contoh pencatatan dan pelaporan di
Apotek serta analisis laporan keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan dan manajemen
keuangan.
Laporan merupakan rangkaian kegiatan dalam pencatatan usaha obat-obatan secara tertib,
baik obat yang diterima, disimpan maupun di distribusikan untuk pelayanan jenis-jenis
pelaporan di puskesmas dan di Apotek.
Untuk memudahkan dalam penulisan laporan yang akan dilaporkan kepada Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan maka untuk obat narkotika diadakan stock opname setiap
sebulan sekali pada tanggal satu dan dibuat laporannya sebanyak tiga rangkap yang
ditunjukan ke Dinas Kesehatan Kota, serta tembusan ke Dinas Kesehatan Propinsi dan Badan
POM sediaan lainnya diadakan stock opname setiap setahun sekali tiap akhir tahun.Apoteker
Pengelola Apotek (APA) menyusun resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan
nomor urut penerimaan resep.
Resep harus disimpan setiap sekurang-kurangnya selama tiga tahun. Resep yang
mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lain. Untuk pelaporan resep harus
dituliskan jumlah resep yang masuk dengan mencantumkan harga dari masing-masing resep.
Resep yang telah disimpian melebihi jangka waktu penyimpanan dapat dimusnahkan dan
dibuat berita acaranya. Semua hal ini tidak berlaku pada Toko Obat, karena seperti yang kita
tahu bahwasannya Toko Obat hanya menjual Obat bebas dan Obat bebas terbatas saja.
a. Format Laporan Narkotika
Yaitu laporan yang dibuat oleh Apotek guna mencatat pengedaran dan pemakaian obat
narkotika yang berasal dan resep dokter dalam satu bulannya.
Laporan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dengan tembusan:
1) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu.
2) Kepala Balai POM Bengkulu.
3) Arsip.
Contoh: format laporan terlampir.
b. Format Laporan Psikotropika
Adalah suatu laporan yang dibuat Apotek untuk mencatat pengeluaran obat Psikotropika
berdasarkan pelayanan resep dokter setiap bulannya ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Bengkulu dengan tembusan:
1) Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu.
2) Kepala Balai POM Bengkulu.
3) Arsip.
Contoh: format laporan terlampir.
c. Format Laporan Obat Generik
Yaitu suatu laporan yang dibuat oleh pihak Apotek yang mencatat nama dan alamat dokter.
Jumlah resep dan nama obat berasal dan dokter setiap bulannya. Laporan obat generik
ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu dengan tembusan:
a) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
b) Kepala Badan POM.
c) Arsip.
Penjualan bersih = total penjualan – retur penjualan & pengurangan harga – potongan
penjualan
LK = Pen.sih – HPP