Anda di halaman 1dari 6

PENYALAHGUNAAN PENGGUNAAN NARKOBA

DI KALANGAN REMAJA

Disusun Oleh :
1. Ragil Kusuma 2
2. Ichda Zakiyatuz Zulfa 3401416039
3. Wulan Wahyuningtyas 4301416012
4. Kuni Nurul Khasanah 4301416035
5. Rizqi Anisa 4301416038

Universitas Negeri Semarang


2017
Penyalahgunaan Penggunaan Narkoba
di Kalangan Remaja

1. Deskripsi fenomena
Permasalahan narkoba di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang masih
menjadi PR besar bagi bangsa. Pasalnya masalah yang sudah muncul lama ini masih saja belum
teratasi dengan baik. Jumlah pengguna penyalahgunaan narkoba justru semakin meningkat.
Narkotika (Singkatan dari narkotika, Psikotoprika, dan bahan aktif lainnya) memang diperlukan
oleh setiap manusia dalam bidang pengobatan. Namun apabila dipergunakan secara tidak teratur
menurut takaran/ dosis yang seharusnya maka akan membahayakan fisik dan mental bagi
penggunanya sendiri. Bahkan dampak dari penyalahgunaan narkoba bukan hanya bagi
penggunanya saja, melainkan juga mengancam kelangsungan hidup dan masa depan bangsa.
Sampai saat ini, peredaran narkoba bukan hanya bagi orang dewasa saja, melainkan juga pada
remaja dan anak-anak.
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menilai kasus narkoba semakin mengancam
anak-anak. Jumlah pengguna narkoba di usia remaja naik menjadi 14 ribu jiwa dengan rentang
usia 12-21 tahun. Jumlah tersebut terbilang fantastis karena data terakhir dari Badan Narkotika
Nasional (BNN) dan Puslitkes Universitas Indonesia menyebutkan total pengguna segala usia
macapat 5 juta orang di Indonesia. angka tersebut 2,8 persen dari total seluruh penduduk
Indonesia pada 2015 (KPAI: 2016).

2. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


a. Penyebab dari diri sendiri
Yaitu ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, kepribadian yang
lemah, kurangnya percaya diri, tidak mampu mengendalikan diri, dorongan ingin tahu, ingin
mencoba, ingin meniru, ingin berpetualang, mengalami tekanan jiwa, tidak memikirkan
akibatnya di kemudian hari, dan ketidaktahuan akan bahaya narkoba.
b. Penyebab yang bersumber dari keluarga (orang tua)
Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba, tidak mendapat perhatian
dan kasih sayang dari orang tua, keluarga tidak harmonis (tidak ada komunikasi yang terbuka
dalam keluarga), orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya, orang tua terlalu
memanjakan anaknya, orang tua sibuk mencari uang atau mengejar karier sehingga perhatian
kepada anaknya menjadi terabaikan
c. Penyebab dari teman atau kelompok sebaya
Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi pengguna narkoba, adanya
anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba, adanya ajakan atau rayuan dari teman
kelompok untuk menggunakan narkoba, paksaan dari teman kelompok agar menggunakan
narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak setia kawan, ingin
menunjukkan perhatian terhadap teman.
d. Penyebab yang bersumber dari lingkungan masyarakat
Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli, longgarnya pengawasan sosial pada
masyarakat, sulit mencari pekerjaan, penegakan hukum yang lemah, banyaknya pelanggaran
hukum, kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, menurunnya moralitas masyarakat,
banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen, banyaknya pengguna narkoba di
sekitar tempat tinggal.
3. Akibat/ dampak jika tidak segera ditangani
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (ssp) dan organ- organ
tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba
yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
a. Dampak penyalahgunaan narkoba pada fisik :
 Gangguan pada sistem saraf (neurologis) seperti : kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan saraf tepi.
 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) seperti : infeksi akut otot
jantung dan gangguan peredaran darah.
 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti : penanahan (abses), alergi, eksim.
 Gangguan pada paru-paru (polmuner) seperti : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernapas, pengerasan jaringan paru-paru.
 Sering sakit kepada, mual-mual, muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit
tidur.
 Gangguan terhadap reproduksi adalah gangguan pada endokrin seperti : penurunan fungsi
hormon reproduksi, serta gangguan fungsi seksual.
 Pada remaja perempuan : ketidakteraturan menstruasi dan amenorhoe (tidak haid).
 Pengguna narkoba memalui jarum suntik risikonya adalah tertular penyakit hepatitis B,
C dan HIV yang sampai saat ini belum ada obatnya.
 Jika pemakaian sampai overdosis bisa menyebabkan kematian.

b. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis


Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. Hilang kepercayaan diri,
apatis, pengkhayal, penuh curiga. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal. Sulit
konsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman
bahkan sampai bunuh diri.

c. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial


Gangguan mental, anti sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. Merepotkan Sn
menjadi beban keluarga, pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Ketiga dampak ini sangat berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan menyebabkan
rasa sakit yang luar biasa bila terjadi putus obat dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, pencuri, pemarah, dan manipulatif.
4. Peran Guru Dalam Menanggulangi
Guru bisa dikatakan sebagai orang tua kedua dari para siswanya di sekolah.
Sekolahmerupakan tempat anak-anak umumnya berada selama 5-6 jam per hari dan merupakan
lembaga yang mempunyai potensi sangat besar untuk memengaruhi kehidupan anak-anak
sehari-hari.Sebagai tempat anak- anak berkumpul dengan kelompok sebaya mereka (peer
group), sekolah dapat menjadi suatu ajang pertukaran, pembagian, jual beli, dan perkenalan
terhadap penyalahgunaan narkoba yang paling efektif.
Salah satu unsur yang mempunyai peranan penting serta dapat diberdayakan untuk
membentengi siswa dan membebaskan sekolah dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba adalah para guru.
Guru, secara psikologis, dalam masa perkembangan remaja, dapat memberikan pengaruh
kuat terhadap perubahan dan pembentukan perilaku anak didiknya di lingkungan sekolah. Ia
dapat menjadi agen model perubahan perilaku bagi siswa yang telanjur menjadi korban
penyalahgunaan narkoba serta motivator penguat perilaku siswa ke arah mencegah dan
menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkoba.
Di sini guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba di sekolah. Salah satunya adalah mengupayakan suatu keadaan yang
dapat menguatkan motivasi siswa untuk belajar di sekolah melalui berbagai aktivitas yang
menyenangkan dan berorientasi atau berpusat pada siswa. Dalam jangka panjang, hal itu akan
mendorong tingkah laku yang positif sehingga meminimalisasi dorongan penyalahgunaan
narkoba.
Didalam sekolah, guru merupakan seorang yang paling sering berhubungan secara
langsung dengan para siswanya. Oleh karena itu, selain untuk memberikan pembelajaran
berupa materi pelajaran, guru juga dapat memberikakn suatu bimbingan kepada para siswanya
agar tidak menyalahgunakan narkoba, dapat dengan cara melalui sosialisasi tentang dampak
negatif penyalahgunaan narkoba.
Guru, sebagaimana anggota masyarakat lainnya, dalam upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba mempunyai beberapa kewajiban berikut. Pertama, mengetahui siapa
yang menjadi korban, kenapa dan bagaimana itu terjadi, dan di mana kasus penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoba itu terjadi.
Kedua, memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba di wilayahnya, dalam hal ini lingkungan sekolah. Ketiga, menyosialisasikan
adanya peraturan perundang- undangan tentang narkoba disertai ancaman hukuman yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi dan diberlakukan bagi seluruh rakyat/warga negara Indonesia.
Terakhir, melaporkan secara ringkas dan jelas, didukung bukti-bukti otentik, setiap kasus
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan memerhatikan hal-hal pokok yang
membedakan antara korban, pengedar, dan bandar.
Ringkasnya, para guru diharapkan mampu melaksanakan upaya P4GN tersebut sesuai
dengan peran dan fungsinya sebagai pendidik serta warga negara yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kpai.go.id/berita/memprihatinkan-anak-pengguna-narkoba-capai-14-ribu/ [Diakses
pada tanggal 14 September 2017]
http://kepri.bnn.go.id/2014/10/akibat-dan-dampak-penggunaan-narkoba/ [Diakses pada tanggal
14 September 2017]
http://gobath.blogspot.in/2009/05/peran-guru-dalam-pencegahan.html [Diakses pada tanggal 14
September 2017]
Simangunsong, Frans. Faktor-faktor Penyebab Kesalahan Penggunaan Narkotika

Anda mungkin juga menyukai