Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NRP : 1310151023
TAHUN 2018
PERCOBAAN 6
PENGUKURAN KUALITAS DAYA
PADA BEBAN KONVERTER 3 FASA 6 PULSA
I. TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik dari konverter 3 phasa 6 pulsa
2. Mengetahui nilai THD, PF, DPF, KF dan spektrum harmonisa yang terkandung
dalam beban konverter 3 fasa 6 pulsa
Karena dari enam transisi yang terjadi untuk setiap periode sumber tegangan, sirkuit
yang ini disebut penyearah enam pulse.
Perhitungan kekuatan daya dari sumber tiga fase adalah sebagai berikut:
Harmonik 6K 1, k = 1, 2, 3,. . . .
Karena ini arus harmonik dapat menimbulkan masalah dalam sistem ac, filter sering
diperlukan untuk mencegah harmonik ini memasuki sistem ac.
LOAD
Power Meter
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan peralatan
2. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.4
3. Atur tegangan input sampai outpunya max 220 dc
4. Atur beban HIL berupa penambahan balast sehingga bentuk gelombang
input menjadi
5. Ukur kualitas daya pada sisi input dengan menggunakan Fluke 41B, namun
sebelumnya pastikan urutan fasanya dengan RST meter. Ukur besaran-
besaran VL, IL, P, PF, DPF, KF, bentuk gelombang dan spektrum seperti
gambar
6. Buat kesimpulan
7. Kerjakan tugas dan soal
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
V K Spektrum harmonisa
I DP TH
Beban (Vol Fakt
(A) F D
t) or
1 3 5 7 11 13 17 29 23 25 29 31 35 37
Lam 164 0,6 0, 0,6 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,01 0,0 0,0 0,0
28 8,9 60
-
56 67 58 38 34 25 24 9 18 13
0,0
08
pu ,6 85 5
Mot
164 0,5 0, 38, 0,4 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,0
or 8,1 82 25 77 69 30 22 2 13 14 08 1 06 08
-
,5 38 5 4
dc
Keterangan
Beban lampu Beban motor dc
Vo = 220 Volt Vo = 220 Volt
P = 94 Watt P = 68 Watt
S = 186 VA S = 138 VA
Q = 161 VAR Q = 120 VAR
VII. ANALISIS
Pada praktikum ke 6 ini yaitu pengukuran kualitas daya pada beban converter 3
fasa 6 pulsa. Kita mengetahui bahwa dalam penaganalisaan kualitas daya yang
dihasilkan pada suatu system mempunyai beberapa persyaratan diantaranya:
Tegangan harus konstan sesuai rating, meskipun beban berubah-ubah
Frekuensi harus konstan sesuai rating, meskipun beban berubah-ubah
Bentuk gelombang harus sinusoidal, meskipun beban berubah-ubah
Factor daya yang dihasilkan mendekati unity
Pemakaian beban non linier seperti halnya converter 3 fasa pada percobaan kali ini
dapat mempengaruhi kualitas daya yang dihasilkan oleh beban menjadi semakin buruk.
Walaupun beban tergolong resistif, pemasangan converter 3 fasa dapat menyebabkan
gelombang keluaran arus dan tegangan pada beban terdistorsi seperti halnya pada
percobaan sebelumnya menggunakan converter 1 fasa. Hal ini disebabkan karena
pengaruh periode penyaklaran yang selama ini kita kenal sebagai dampak dari frekuensi
switching. Kinerja dari komponen penyaklaran tentu sangat erat kaitannya dnegan
mengalami gangguan harmonisa (seperti ditunjukkan pada lampiran gambar gelombang
yang terdistorsi dan spectrum harmonisa). Akibat dari gangguan harmonisa ini tentu
berdampak pada semakin buruknya kehandalan system, efisiensi daya pada beban
berkurang, dan juga adanya kerusakan system. Arus harmonisa dapat menimbulkan
panas pada mesin-mesin listrik karena gangguan arus histerisis dan arus eddy
meningkat. J
Jika kita lihat berdasarkan data hasil percobaan diatas, baik itu untuk beban lampu
maupun motor dc terdapat gangguan harmonisa yang cukup banyak, bahkan hingga
sampai pada harmonisa ke 41 yang semakin lama nilanya semakin kecil.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
Gangguan harmonisa dapat menurunkan kualitas daya yang dihasilkan pada suatu
system
Gangguan harmonisa diakibatkan pengaruh dari beban non linier (converter 3 fasa 6
pulsa)
Akibat penggunaan beban converter 3 fasa ini gangguan harmonisa yang dihasilkan
semakin banyak dibandingkan dengan yang converter 1 fasa, yaitu
Converter 1 fasa hingga harmonisa ke 9
Converter 3 fasa hingga harmonisa ke 41
Lampiran data percobaan
PERCOBAAN 7
PENGUKURAN KUALITAS DAYA PADA BEBAN INVERTER 3 FASA
I. TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik dari konverter 3 fasa 6 pulsa
2. Mengetahui nilai THD, PF, DPF, KF dan spektrum harmonisa yang terkadang
dalam beban 3 fasa
Inverter pada umumnya digunakan secara luas untuk keperluan industri, diantaranya:
Penyedia daya bolak-balik cadangan.
Peralatan pengendali frekuensi untuk kebutuhan industri.
Peralatan pengendali kecepatan motor induksi (single phase and poly phase ac
induction motor control).
Penerapan penggunaan inverter juga biasa digunakan secara luas untuk keperluan
sehari-hari, misalnya sebagai penyedia sumber energi listrik cadangan untuk keperluan
komputer, peralatan pengendali tegangan pada pusat pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS).
LOAD
Power Meter
X. LANGKAH PERCOBAAN
1. Ukur kualitas daya pada sisi input dengan menggunakan fluke 4IB, namun sebelumnya
pastikan urutan fasanya dengan RST meter. Ukur besaran-besaran Vl, Il, P, PF, DPF,
KF bentuk gelombang di spektrum seperti tabel pengukuran
2. Buat kesimpulan
50 380 0,106 0,78 58,9 178,2 0,138 0,019 0,026 0,038 0,018 0,033 0,028 0,013 0,025 0,025 0,11
40 380 0,315 0,92 8,9 2200 0,182 - 0,015 0,018 0,007 0,011
30 380 0,354 0,89 12,8 5800 0,136 0,004 0,006 0,008 0,003 0,005 - 0,001 0,007 0,002 0,001
XII. ANALISIS
Pada praktikum ke 6 ini yaitu pengukuran kualitas daya pada beban inverter 3 fasa.
Kita mengetahui bahwa dalam penaganalisaan kualitas daya yang dihasilkan pada suatu
system mempunyai beberapa persyaratan diantaranya:
Tegangan harus konstan sesuai rating, meskipun beban berubah-ubah
Frekuensi harus konstan sesuai rating, meskipun beban berubah-ubah
Bentuk gelombang harus sinusoidal, meskipun beban berubah-ubah
Factor daya yang dihasilkan mendekati unity
Pemakaian beban non linier seperti halnya inverter 3 fasa pada percobaan kali ini
dapat mempengaruhi kualitas daya yang dihasilkan oleh beban menjadi semakin buruk.
Beban yang digunakan adalah motor induksi 3 fasa, gelombang keluaran arus dan
tegangan pada beban terdistorsi seperti halnya pada percobaan sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh periode penyaklaran yang selama ini kita kenal sebagai
dampak dari frekuensi switching. Kinerja dari komponen penyaklaran tentu sangat erat
kaitannya dnegan mengalami gangguan harmonisa (seperti ditunjukkan pada lampiran
gambar gelombang yang terdistorsi dan spectrum harmonisa). Akibat dari gangguan
harmonisa ini tentu berdampak pada semakin buruknya kehandalan system, efisiensi
daya pada beban berkurang, dan juga adanya kerusakan system. Arus harmonisa dapat
menimbulkan panas pada mesin-mesin listrik karena gangguan arus histerisis dan arus
eddy meningkat.
Jika kita lihat berdasarkan data hasil percobaan diatas, untuk frekuensi 50 Hz
terdapat arus harmonisa yang paling banyak dibandingkan dengan saat frekuensi di
setting 40 HZ maupun 30 Hz. Untuk THD current antara perhitugan teori dengan hasil
praktikum terdapat perbedaan yang cukup besar sehingga prosentase errornya ada yang
mencapai lebih dari 30%
XIII. KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
Gangguan harmonisa dapat menurunkan kualitas daya yang dihasilkan pada suatu
system
Gangguan harmonisa diakibatkan pengaruh dari beban non linier (inverter 3 fasa)
Saat frekuensi 50 Hz harmonisanya sangat banyak dibandingkan saat frekuensi 40
Hz maupun 30 Hz.