Anda di halaman 1dari 4

Edisi 013

14 Shafar 1439 H
3 November 2017

TAAT SYARIAH:
KONSEKUENSI IMAN

K ُ ‫ﯿﺖ َوﯾ َ ﱢ‬ َ َ ‫ﻣﻤﺎ‬


ata iman dan amal mengubah arah kiblat dari
shalih di dalam al- Baitul Maqdis ke Ka'bah,
ً ِ ْ َ‫ُﺴﻠﻤﻮا ﺗ‬
‫ﺴﻠﯿﻤﺎ‬ َ ْ ‫ﻗﻀ‬ ‫ِ ﱠ‬
Demi Tuhanmu, mereka
Quran hampir selalu misalnya, mereka langsung (pada hakikatnya) tidak
bergandengan. Kedua kata mengubah arah kiblat beriman hingga mereka
tersebut disebutkan secara mereka, padahal mereka menjadikan kamu hakim
berulang di dalam tengah rukuk. Pada saat atas perkara apa saja yang
Kitabullah. Tujuannya tentu Allah SWT menurunkan ayat m e r e ka p e r s e l i s i h ka n ,
agar setiap Muslim yang yang mengharamkan kemudian mereka tidak
telah mengikrarkan pernikahan dengan kaum merasa keberatan dalam
keimanannya kepada Allah musyrik, mereka segera hati mereka atas putusan
S W T s e n a n t i a s a m e n c e ra i k a n i s t r i - i s t r i yang kamu berikan dan
melaksanakan amal-amal mereka yang tak mau mereka menerima dengan
shalih, yaitu dengan memeluk Islam. Umar bin al- sepenuhnya (TQS an-Nisa'
menjalankan syariah-Nya Khaththab ra. bahkan [4]: 65).
secara kâffah. menceraikan dua istrinya
 Sayang, saat ini yang masih tetap dalam Allah SWT juga
masih banyak Muslim yang kemusyrikan. mengingatkan Rasulullah
mengaku mengimani Allah Dalam hal ini Allah saw. tentang kaum munafik
SWT, tetapi mengabaikan SWT tegas menolak yang mengklaim beriman,
ketaatan pada syariah-Nya. keimanan seseorang yang padahal mereka berpaling
Padahal iman yang hakiki enggan tunduk pada syariah- pada selain hukum-Nya atau
menuntut pengamalan Nya:
seluruh syariah-Nya. Inilah ‫ﺣﺘــﻰ‬ ‫ُﺆﻣﻨﻮن َ ﱠ‬
َ ُ ِ ْ ‫ورﺑﻚ َﻻ ﯾ‬
َ ‫ﻓﻼ َ َ ﱢ‬ ََ Waktu Zhuhur
juga yang ditunjukkan oleh
‫ﺷﺠﺮ ﺑَْﯿﻨَﮭ ُْﻢ ُ ﱠ‬
Jum’at, 14 Shafar 1439 H
para Sahabat Nabi saw. ‫ﺛﻢ‬ َ َ َ ‫ﻓﯿﻤﺎ‬ َ ُ‫ﯾ َ ﱢ‬
َ ِ ‫ُﺤﻜﻤﻮك‬ 3 November 2017

ْ ِ ِ ُ ْ َ ‫ﯾﺠﺪوا ِﻓــﻲ‬
untuk Jakarta & Sekitarnya
Ketika Allah SWT ‫ﺣﺮﺟﺎ‬
ً َ َ ‫أﻧﻔﺴﮭﻢ‬ ُ ِ َ ‫َﻻ‬ 11.39 WIB
memerintahkan untuk

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 2

kepada thâghût: akan membuahkan Khilafah sebagai kewajiban


َ ُ ُ ْ َ ‫اﻟﺬﯾﻦ‬
‫ﯾﺰﻋﻤﻮن‬ َ ِ ‫ﺗﺮ ِ َإﻟـــﻰ ﱠ‬ ََْ
َ َ ‫أﻟﻢ‬ kesungguhan untuk berislam bagi umat karena tak
secara total (kâffah) sesuai mungkin menjalankan
‫ﯿﻚ‬ َ ِ ْ ُ ‫ﺑﻤﺎ‬
َ ْ َ‫أﻧﺰل ِإﻟ‬ َ ِ ‫آﻣﻨـــــﻮا‬ ُ َ ‫َأﻧﱠﮭ ُْﻢ‬ perintah Allah SWT: segenap syariah Islam tanpa
َ ُ ِ ‫ﺒﻠﻚ ﯾ‬
‫ُﺮﯾﺪون‬ َ ِ ْ َ‫ﻣﻦ ﻗ‬ َ ِ ْ ُ ‫وﻣـﺎ‬
ْ ِ ‫أﻧﺰل‬ َ َ ُ ُ ْ ‫آﻣﻨــﻮا‬
‫ادﺧﻠــﻮا‬ َ ِ ‫َﯾﺎ أَﯾ َﱡﮭﺎ ﱠ‬
ُ َ ‫اﻟﺬﯾﻦ‬ adanya institusi Khilafah.
ِ ُ
‫اﻟﻄﺎﻏﻮت‬ ‫ﱠ‬ ‫ﯾﺘﺤﺎﻛﻤﻮا ِ َإﻟﻰ‬
ُ َ َ َ َ ‫أن‬ َْ Keyakinan inilah yang
‫ﺗﺘﺒُِﻌﻮا‬‫وﻻ َ ﱠ‬ ِ ْ ‫ِﻓــــﻲ ﱢ‬
‫اﻟﺴﻠﻢ َ ﱠ‬
َ َ ً‫ﻛﺎﻓﺔ‬ mendorong para sahabat
ِ ِ ‫ﯾﻜﻔُُﺮوا‬
‫ﺑﮫ‬ ْ َ ‫أن‬ ْ َ ‫أﻣُﺮوا‬ ِ ُ ‫وﻗﺪ‬ َْ َ ْ ُ َ ُ‫ﯿﻄـــﺎن ِإﻧﱠﮫ‬
‫ﻟﻜﻢ‬ ِ َ ْ ‫اﻟﺸ‬ ‫ﺧﻄﻮات ﱠ‬ِ َُ ُ bergegas mendirikan
‫ُﻀﻠﱠﮭ ُْﻢ‬
ِ ‫أن ﯾ‬ ْ َ ‫ﯿﻄــﺎن‬
ُ َ ْ ‫اﻟﺸ‬ ‫ُﺮﯾﺪ ﱠ‬ ُ ِ ‫َوﯾ‬ ٌ ِ ُ ‫ﻋﺪو‬
‫ﻣﺒﯿﻦ‬ ‫َُﱞ‬ Khilafah. Mereka
ً ِ َ ‫ﺿﻼﻻ‬
‫ﺑﻌﯿﺪا‬ ً ََ Hai orang-orang yang mengangkat Abu Bakar ash-
T i d a k k a h k a m u beriman, masuklah kalian ke Shiddiq sebagai khalifah
memperhatikan kaum yang dalam Islam secara total, yang menggantikan peran
mengklaim telah mengimani dan janganlah kalian R a s u l u l l a h s a w. d a l a m
apa saja yang telah mengikuti langkah-langkah mengelola urusan
diturunkan kepadamu dan setan. Sungguh setan itu masyarakat dan kenegaraan
pada apa saja yang telah musuh yang nyata bagi setelah beliau wafat. Mereka
diturunkan kepada kaum kalian (TQS al-Baqarah [2]: begitu memprioritaskan
sebelum kamu? Mereka 208). p e n ga n g ka t a n k h a l i fa h
hendak berhakim kepada dibandingkan dengan
thâghût, padahal mereka Dengan dorongan pengurusan jenazah Nabi
te l a h d i p e r i nta h u nt u k iman, seorang Mukmin tak s aw. ya n g m u l i a . S i ka p
mengingkari thâghût itu. membeda-bedakan hukum demikian bukan karena
Setan bermaksud Allah SWT yang satu dengan dorongan hawa nafsu dan
menyesatkan mereka yang lain; antara kewajiban ambisi kekuasaan,
dengan penyesatan yang shalat dan kewajiban melainkan karena dorongan
sejauh-jauhnya (TQS an- memberlakukan hudûd; iman untuk menjaga
Nisa' [4]: 60). antara haramnya daging babi pelaksanaan syariah Islam
dan haramnya riba; antara dan pengurusan umat.
Ibnu Qayyim al- kewajiban berbakti kepada Hukum menegakkan
J a u z i y ya h m e n j e l a s ka n orangtua dan kewajiban Khilafah adalah wajib; sama
bahwa thâghût adalah m e n j a t u h ka n h u ku m a n dengan jihad, zakat, qishâsh,
segala sesuatu—selain Allah cambuk atau rajam bagi perlindungan kepada ahludz
SWT—yang disembah, pezina; dst. Semua ia terima dzimmah, dll. Tak ada satu
diikuti atau ditaati manusia. dengan penuh ketundukan. pun ulama Ahlus Sunnah
Thâghût juga bermakna Keimanannya kepada Allah yang tidak menyatakan
setiap kaum yang berhukum SWT membuat dirinya ke w a j i b a n p e n e ga k k a n
pada selain hukum Allah meyakini kewajiban Khilafah sebagaimana
SWT dan Rasul-Nya. pelaksanaan syariah Islam dinyatakan oleh Imam an-
secara kâffah, bukan Nawawi dalam Syarh Shahih
Ketaatan Total setengah-setengah. Muslim (VI/291), “Para
Ia pun meyakini dan ulama telah bersepakat
Iman yang hakiki m e n e r i m a ke b e r a d a a n bahwa wajib atas kaum
Muslim mengangkat

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 3

khalifah. Kewajiban itu hendaknya tidak tetapi mengundang


berdasarkan syariah, bukan memperhitungkan kemurkaan Allah maka Allah
berdasarkan akal.” sedikitpun kebencian memurkai dia dan membuat
Karena itu sungguh manusia pada agama-Nya manusia murka kepada
ironi mengklaim diri sebagai dan segala tindakan mereka dirinya (HR Ibnu Hibban).
pewaris Ahlu Sunnah jika yang berusaha menghalangi-
punya sikap bertolak halangi orang dari jalan-Nya. Karena itu seruan
belakang dengan pendapat S e o ra n g M u s l i m h a nya manusia yang mencoba
para imam yang agung, memperhitungkan ridha menghalang-halangi
dengan menolak Khilafah. a t a u m u r ka A l l a h S W T penegakkan syariah Islam
Apalagi sampai menghalangi semata. Ia akan tetap gigih adalah seruan yang tidak
kaum Muslim untuk menjalankan perintah Allah layak untuk didengar dan
menjalankan ketaatan total SWT sekalipun banyak orang ditaati. Seruan tersebut
kepada Allah SWT dan Rasul- membenci perbuatannya. hakikatnya adalah kebatilan.
Nya dengan cara Sebaliknya, ia tak akan Padahal ketaatan adalah
menegakkan syariah dan mengerjakan amal yang semata-mata dalam perkara
Khilafah. Ini merupakan dosa dibenci Allah SWT sekalipun yang makruf, bukan dalam
besar. Allah SWT berfirman: banyak orang memuja-muja rangka bermaksiat kepada
‫اﻟﺪﻧﯿﺎ‬ َ َ ْ ‫ﱡﻮن‬
َ ْ ‫اﻟﺤﯿﺎةَ ﱡ‬ َ ‫ﺴﺘﺤﺒ‬ َ ِ‫ﱠ‬
ِ َ ْ َ‫اﻟﺬﯾﻦ ﯾ‬ perbuatan tersebut. Muslim Allah SWT.
ْ َ ‫ﺼﺪون‬
‫ﻋﻦ‬ ِ َ ِ ْ ‫ﻋﻠـﻰ‬
َ ‫اﻵﺧﺮة َوﯾَ ُ ﱡ‬ ََ seperti inilah yang akan
mendapatkan limpahan
َ ‫ ِ ﱠ‬،‫ﻌﺼﯿﺔ‬
‫إﻧﻤﺎ‬ َ َ َ‫ﻻ‬
ٍ َ ِ ْ ‫طﺎﻋﺔَ ِﻓــﻰ َﻣ‬
‫ﻋﻮﺟﺎ‬ َ َ ُ ْ َ‫ﷲِ َوﯾ‬
ً َ ِ ‫ﺒﻐﻮﻧﮭﺎ‬ ‫ﺳﺒــــﯿﻞ ﱠ‬
ِ َِ ridha Allah SWT. Sebaliknya, ِ ُ ‫اﻟﻤْﻌ‬
‫ﺮوف‬ َ ْ ‫اﻟﻄﺎﻋﺔُ ِﻓﻰ‬
َ ‫ﱠ‬
Tidak ada ketaatan dalam
‫ﺑﻌﯿﺪ‬ ٍ َ َ ‫أوﻟﺌﻚ ِﻓﻲ‬
ٍ ِ َ ‫ﺿﻼل‬ َ َِ ُ Muslim yang memburu ridha
ke m a k s i a t a n . S u n g g u h
(Itulah) orang-orang yang manusia dengan membuang
ketaatan kepada Allah SWT ketaatan itu hanya adalah
lebih menyukai kehidupan dalam hal yang makruf (HR
dunia daripada kehidupan akan ditimpa kemurkaan-
Nya. al-Bukhari).
akhirat dan menghalang-
halangi (manusia) dari jalan ‫رﺿـــــــــﻰ ﷲ‬ َ ِ ‫اﻟﺘﻤﺲ‬ َ َ َ ْ ِ ‫َﻣﻦ‬ Pentingnya Kesabaran
Allah serta menginginkan ُ‫رﺿﻲ ﷲ‬ َ ‫ﺴﺨﻂ‬
agar jalan Allah itu bengkok.
َ ِ َ ‫اﻟﻨـــــﺎس‬
ِ ِ ُ ِ‫ﺑ‬
ُ‫ﻋﻨﮫ‬َْ ‫س‬ َ ‫رﺿــــﻰ‬
ُ ‫اﻟﻨﺎ‬ َ
َ ْ ‫ﻋﻨﮫُ َوأ‬ َْ Adanya tekanan,
Mereka itu berada dalam intimidasi, fitnah bahkan
kesesatan yang jauh (TQS ‫اﻟﻨــﺎس‬ ‫رﺿــﺎ ﱠ‬ َ ِ ‫اﻟﺘﻤﺲ‬َ َ َ ْ ِ ‫وﻣﻦ‬ ْ َ َ persekusi harus dihadapi
Ibrahim [14]: 3). ِ ْ َ‫ﺳﺨﻂ ﷲُ َﻋﻠ‬
‫ﯿﮫ‬ َ ِ َ ِ‫ﺴــــﺨﻂ ﷲ‬ ِ ُ ِ‫ﺑ‬ oleh setiap Muslim dengan

Hanya Mengharap Ridha ‫س‬ُ ‫اﻟﻨﺎ‬‫ﺳﺨﻂ َﻋﻠَْﯿ ِﮫ ﱠ‬َ َ ْ َ‫َوأ‬ penuh kesabaran. Kaum
Siapa saja yang mencari Mukmin memahami bahwa
Allah SWT hal ini adalah ujian dari Allah
ridha Allah meski
mengundang kemarahan SWT. Ujian ini juga dialami
Atas segala oleh para para nabi dan para
penolakan dan upaya manusia maka Allah
meridhai dia dan membuat rasul-Nya:
penghadangan terhadap
pelaksanaan syariah Allah m a n u s i a r i d h a ke p a d a َ ِ ْ َ‫ﻣﻦ ﻗ‬
‫ﺒﻠﻚ‬ ْ ِ ‫ﻛﺬﺑﺖ ُرُﺳٌﻞ‬ْ َ ‫وﻟﻘﺪ ُ ﱢ‬
َََْ
S W T, k a u m M u s l i m dirinya. Siapa saja yang ‫ﻛﺬﺑُﻮا‬‫ﻋﻠـــــــﻰ َﻣﺎ ُ ﱢ‬
َ َ ‫ﻓﺼﺒَُﺮوا‬َ َ
mencari ridha manusia

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 4

َُ ‫ﺼ‬
‫ﺮﻧﺎ‬ ْ ُ َ َ ‫ﺣﺘﻰ‬
ْ َ‫أﺗﺎھﻢ ﻧ‬ ُ َُ
‫وأوذوا َ ﱠ‬ Sumayyah dan Yasir ra. istiqamah di dalam ketaatan
Sungguh telah didustakan memilih mengorbankan total kepada Allah SWT.
pula para rasul sebelum nyawa mereka ketimbang Janganlah berbagai fitnah
kalian. Akan tetapi, mereka mengikuti paksaan untuk dan kezaliman yang mendera
sabar atas pendustaan dan murtad dari kaum musyrik. kita membuat kita bergeser
penganiayaan (yang Pada saat berdakwah di dari ketaatan kepada-Nya.
dilakukan) terhadap mereka M a k ka h , ka u m m u sy r ik I n i l a h j a l a n ya n g te l a h
sampai datang pertolongan Quraisy melarang dan ditetapkan oleh Allah SWT
Allah kepada mereka (TQS membenci siapa saja yang untuk menjemput
al-An'am [6]: 34). melakukan shalat dan keridhaan-Nya sekaligus
membaca al-Quran di depan meraih pertolongan-Nya. []
Sabar bukan berarti umum. Namun demikian,
diam, namun terus larangan itu tak menghalangi
m e n u n j u k ka n ke t a a t a n sejumlah sahabat, seperti
ke p a d a A l l a h S W T d a n Abdullah bin Mas'ud ra. dan
berusaha mengubah Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
kemungkaran yang ada. Saad u nt u k m e m b a ca ka n a l -
bin Abi Waqqash ra. tegar Quran di depan Ka'bah
dalam keimanannya sekalipun setelah itu mereka
sekalipun ibunya yang dia mengalami persekusi
sayangi mengancam akan bahkan penyiksaan.
b e r p u a s a s a m p a i m at i . Alhasil, hendaklah
Pasangan syuhada kita tetap sabar dan

Hikmah

ُ َ ْ َ ْ ‫ﺴﺘﮭ ُُﻢ‬
‫اﻟﺒﺄﺳﺎء‬ ْ ‫ﺒﻠﻜﻢ َﻣ ﱠ‬
ْ ُ ِ ْ َ‫ﻣﻦ ﻗ‬ ْ َ َ ‫اﻟﺬﯾﻦ‬
ْ ِ ‫ﺧﻠﻮا‬ ْ ُ ِ ْ َ ‫وﻟﻤﺎ‬
َ ِ ‫ﯾﺄﺗﻜﻢ َﻣﺜَُﻞ ﱠ‬ ‫ﺗﺪﺧﻠﻮا ْ َ ﱠ‬
‫اﻟﺠﻨﺔَ َ َ ﱠ‬ ُ ُ ْ َ ‫أن‬ْ َ ‫ﺒﺘﻢ‬ ِ َ ‫َ ْأم‬
ْ ُ ْ ‫ﺣﺴ‬
‫ﷲِ َ َأﻻ ِ ﱠ‬
َ ْ َ‫إن ﻧ‬
‫ﺼﺮ‬ ‫ﺼُﺮ ﱠ‬ ْ َ‫ﻣﺘﻰ ﻧ‬ َ َ ُ‫ﻣﻌﮫ‬
َ َ ‫آﻣﻨﻮا‬ َ ِ ‫ﯾﻘﻮل اﻟﱠﺮُﺳﻮُل َ ﱠ‬
ُ َ ‫واﻟﺬﯾﻦ‬ َ ُ َ ‫ﺣﺘﻰ‬ ُ ِ ْ ُ َ ‫ﺮاء‬
‫وزﻟﺰﻟﻮا َ ﱠ‬ ُ ‫ﻀ ﱠ‬‫َواﻟ ﱠ‬
ِ َ ِ‫ﷲ‬
ٌ ‫ﻗﺮﯾ‬
‫ﺐ‬ ‫ﱠ‬
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada
kalian (cobaan) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) hingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, "Kapan
pertolongan Allah datang?" Ingatlah, sungguh pertolongan Allah itu amat dekat
(TQS al-Baqarah [2]: 214).

Simpan baik-baik lembaran ini, di dalamnya ada ayat-ayat al-Quran

Anda mungkin juga menyukai