Anda di halaman 1dari 3

Manajemen waktu pdf:USU

Penggunaan waktu menjadi bagian yang penting di dalam self-management dikarenakan ada
hubungan positif antara manajemen waktu dengan pencapaian akademik. Penggunaan waktu
mempengaruhi self-management dimana pelajar yang memiliki kesulitan dalam mengatur waktu
tidak berkesempatan untuk menyusun perencanaan jangka panjang, yang dapat digunakan dalam
mempertimbangkan pentingnya tugas yang berbeda dan bagaimana tugas tersebut dapat
diselesaikan dengan baik (Zimmerman, Bonner, & Kovach, 1996).
Tujuan dari manajemen waktu adalah untuk memastikan kalau semua tugas penting telah
terlaksana. Ada beberapa strategi dalam memanajemen waktu
a)Membuat jadwal belajar
b)Belajar di lingkungan yang bebas dari distraksi dan interupsi
c)Mengatur jam istirahat di dalam proses belajar
d)Rencanakan secara spesifik hal-hal yang akan dilakukan di setiap waktu
e)Menyusun alternatif kegiatan yang akan dilakukan ketika waktu belajar
yang dimiliki berlebihan
f)Kerjakan tugas dari mata pelajaran yang tidak disukai
g)Kerjakan tugas sedini mungkin
h)Bawalah kalender setiap saat dan tuliskan pertemuan apapun setelah
dibuat
Beberapa alat bantu yang dapat dipakai dalam memanajemen waktu yaitu
kalender semester, daftar tugas mingguan yang menjadi prioritas, dan daftar
tugas mingguan.
Menurut Dembo (2004)

Membaca efektif pdf:Unsu hal 7-12


Smith dan Dechant (1961) berpendapat bahwa, untuk mendiskusikan perihal
kecepatan membaca, sudah seharusnya kecepatan memahami bahan bacaan
dimasukkan.
Nurhadi (1987) mendefinisikan membaca cepat sebagai membaca yang mengutamakan
kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahaman
Soedarso (2010) bahwa dalam membaca cepat terkandung di dalamnya pemahaman
yang cepat pula.
Berdasarkan beberapa definisi dan penjelasan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan yang
memadai sesuai dengan tujuan membaca sehingga diperoleh persentase
pemahaman yang tinggi
Soedarso (2010) mengemukakan ada enam penghambat seseorang untuk
membaca cepat, yaitu
1. Vokalisasi, Menggumam, sekalipun dengan mulut terkatup dan suara tidak
terdengar, termasuk membaca dengan bersuara. Solusi :dengan meniup atau
membentuk bibir seperti bersiul saat membaca sembari meletakkan tangan di
leher untuk memastikan tidak ada getaran di jakun.
2. Gerakan bibir, Menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca, sekalipun
tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersuara.
Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat
dari kecepatan membaca secara diam. Dengan menggerakkan bibir, seseorang
lebih sering regresi (kembali ke belakang), sebab ketika mata dapat dengan
cepat bergerak maju, suara masih di belakang. Solusi : Mengunyah permen karet.

3. Gerakan kepala, Sewaktu kanak-kanak, penglihatan sukar menguasai seluruh


penampang bacaan. Akibatnya adalah menggerakkan kepala dari kiri ke kanan
untuk dapat membaca baris-baris bacaan secara lengkap. Setelah dewasa,
penglihatan telah mampu secara optimal, sehingga seharusnya cukup mata saja
yang bergerak. Solusi : Tangan memegang dagu seperti membelai-belai jenggot
dan apabila kepala bergerak, sadarlah dan hentikan gerakan tersebut.
4. Menunjuk dengan jari, Cara membaca menunjuk dengan jari atau benda lain
sangat menghambat, sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan
mata. Solusi : Kedua tangan memegang buku yang dibaca, Memasukkan tangan ke saku
selama membaca.
5. Regresi, Kebiasaan selalu kembali (regresi) ke belakang untuk melihat kata atau
beberapa kata yang baru dibaca merupakan hambatan yang serius dalam
membaca. Kebiasaan regresi disebabkan melamun. Soluai : menanamkan
kepercayaan diri. Tidak berusaha mengerti setiap kata atau kalimat di paragraf
dan tidak terpaku pada detail. Terus membaca, tidak mengikuti godaan untuk
kembali ke belakang.
6. Subvokalisasi, Subvokalisasi atau melafalkan dalam batin/pikiran kata-kata yang
dibaca juga dilakukan oleh pembaca yang kecepatannya telah tinggi.
Subvokalisasi juga menghambat karena individu menjadi lebih memperhatikan
bagaimana melafalkan secara benar daripada berusaha memahami ide yang
dikandung dalam kata-kata yang dibaca. Menghilangkan sama sekali cara
membaca dengan melafalkan dalam batin apa yang dibaca memang tidak
mungkin, tetapi masih dapat diusahakan dengan cara melebarkan jangkauan
mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap beberapa kata
sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada melafalkannya.

Anda mungkin juga menyukai