Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JERUKLEGI 2
Jalan Raya Jambusari – Jeruklegi telp. 08112939222
email : uptpkmjeruklegidua@gmail.com
JERUKLEGI
Kode Pos 53252

HASIL ANALISIS PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


PUSKESMAS JERUKLEGI II
TAHUN 2017-2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Telah kita pahami bersama bahwa Kesehatan Lingkungan adalah menjadi tanggung
jawab kita bersama ,yaitu untuk Pengawasan terhadap lingkungan fisik Biologis Sosial
ekonomi,yang mempengaruhi Kesehatan Manusia,yang baik kita tingkatkan perawatanya atau
pemeliharaanya yang buruk atau yang rusak kita perbaiki atau kita hilangkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kesakitan Diare,penderita
Demam Berdarah ( DB ) dan angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor
Lingkungan yang tidak sehat dan Faktor perilaku Masyarakat.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan, sementara pihak
pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan
kesadaran lingkungan yang lebih baik.
Masa yang akan datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju
dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang
pendidikan yang memadai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan
sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Bahwa Kesehatan Manusia itu di Pengaruhi oleh 4 Faktor;
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Perilaku
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
4. Faktor Keturunan.
Kesehatan lingkungan adalah Pengawasan terhadap lingkungan Fisik ,Biologis, Sosial
ekonomi dan Kelemahan yang mempengaruhi Kesehatan Manusia.Yang baik kita
tingkatkan terus pengawasan dan perawatanya,sedang yang rusak atau yang buruk kita
perbaiki atau kita hilangkan.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis.Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan, masing-
masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai jaman dan
kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P.Halton
Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan bagian
dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek
kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi
factor social, factor fisik lingkungan, Factor Biologis, sifat-sifat dan perilaku yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi
Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment health
refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment in order to
ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan
ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan
sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of
human health and disease that are determined by factors in the environment. It also refers
to the theory and practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus
ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ".
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang
dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat
sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan lingkungan
dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang
bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan penyakit. Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi dikemukakan oleh
beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi Achmadi. Menurut Umar
Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari
keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu
Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok
penduduk dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup yang
menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau,Tidak berwarna, tidak berasa, tidak
mengandung kuman atau bibit penyakit ,dan tidak banyak mengandung zat kimia,
serta tercemar atau terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat membahayakan Kesehatan
manusia.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, seperti adanya
zat CO2 (zat carbondioksida).dll.
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak
tercemar oleh zat-zat logam berat dan zat-zat berbahaya bagi tubuh manusia.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya
pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon,
zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2
(carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan
secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut
untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus
menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih
dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama.
Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
3. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan
oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan
mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1). Daun-daun tumbuhan
2). Ranting-ranting tumbuhan
3). Akar-akar tumbuhan

4. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak
dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik
dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan,
dibagi menjadi 2;
- secara umum dan
- secara khusus.
Tujuan secara umum ;
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan
institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam
atau wabah penyakit menular.

Tujuan secara khusus:


1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Ter aksesnya semua masyarakat menggunakan jamban sehat.
3. Terwujudnya semua lapisan Masyarakat untuk membuang sampah secara benar dan
sehat.
4. Penanganan Limbah Cair dan padat ,baik dari rumah tangga,Industri,pertanian
,peternakan,,rumah sakit yang memenuhi syarat Kesehatan.
5. Makanan dan minuman yang sehat dan Hygienis di produksi dalam skala besar dan
kecil di konsumsi secara luas oleh masyarakat.
6. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas
beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab
terjadinya perubahan ekosistem.
7. Penyehatan Lingkunan Pemukiman Perumahan yang memenuhi syarat.
8. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
9. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
10. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan
lingkungan.

E . Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan,
yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pembangunan sanitasi jamban Keluarga yang memenuhi syarat Keshatan
3 Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
4. Pembuangan Sampah Padat
5. Pengendalian Vektor
6. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
7. Higiene makanan, termasuk higiene susu
8. Pengendalian pencemaran udara
9. Pengendalian radiasi
10. Kesehatan kerja
11. Pengendalian kebisingan
12. Perumahan dan pemukiman
13. Aspek kesling dan transportasi udara
14. Perencanaan daerah dan perkotaan
15. Pencegahan kecelakaan
16. Rekreasi umum dan pariwisata
17. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk.
18. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
—- Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam
Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


—- Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah
dalam kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
—- Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air
minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
· Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
a. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)

· Syarat Bakteriologis : Koli tinja / total Bakteri Koli (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja
—Metode pembuangan tinja yang sehat yaitu dengan jamban syarat sebagai berikut :
Tidak mencemari Air permukaan / Badan Air.
a. Tidak boleh mencemari atau mengkontaminasi sumber air minum / air tanah.
1) Tidak boleh Buang Air Besar Sembarangan,di sungai,di kebun,di sawah.
2) Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
3) Tidak boleh buang air besar di jamban yang rusak /terbuka.
4) Gunakanlah jamban dengan sistim leher angsa .
5) Jamban harus babas dari bau atau kondisi mencemari udara sekitar.
6) Metode jamban sehat sederhana, tapi memenuhi sarat Kesehatan.

3. Kesehatan Pemukiman
—-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah
—- Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:
a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah
jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi,
letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
b. Penyimpanan sampah
· Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
· Pengangkutan
· Pembuangan
—- Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
—- Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue
(DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M
(menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit
DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah
penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
—- Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri
penyebab.
6. Makanan dan Minuman
—- Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan,
jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :
a. Persyaratan lokasi dan bangunan
b. Persyaratan fasilitas sanitasi
c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
e. Persyaratan pengolahan makanan
f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g. Persyaratan peralatan yang digunakan
h. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,


pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out
door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta
gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan
yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang
berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga
lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak
balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai
analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5
kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk
di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil
kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi
pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.
BAB III
HASIL ANALISIS PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
UPT PUSKESMAS JERUKLEGI 2
A. Hasil Analisis
1. Gambaran Umum Puskesmas Jeruklegi 1
Kecamatan Jeruklegi secara geografis kondisi daerahnya adalah
pegunungan dan terbagi 2 Puskesmas yaitu UPT Puskesmas Jeruklegi 1 dan UPT
Puskesmas Jeruklegi 2. Tempat analisis di UPT Puskesmas Jeruklegi 1Kecamatan
Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Mempunyai batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Rawaheng Kec.Wangon
Sebelah Selatan : Desa Jeruklegi kulon Kecamatan Jeruklegi
Sebelah Timur : Desa Mandala Kecamatan Jeruklegi
Sebelah Barat : Desa Mentasan Kecamatan Kawunganten
Luas Wilayah Puskesmas Jeruklegi 2 adalah ……. km2 , terdiri dari 6
Desa yaitu Desa Swangan Desa Cilibang, Desa Karang Kemiri, Desa Jambusari,
Desa Prapagan, Desa Citepus,. Letak Puskesmas Jeruklegi 2 berada di Desa
Jambusari, Jarak tempuh terjauh dari Puskesmas 10 km ke Desa Sawangan dan 8
km ke Desa Citepus. Jumlah penduduk UPT Puskesmas Jeruklegi 2 Tahun 2017
adalah …….. jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki jiwa, dan jumlah
perempuan jiwa, jumlah KK kepala keluarga.
Untuk menunjang pelaksana program di UPT Puskesmas Jeruklegi 2 didukung
oleh beberapa sarana dan prasarana kesehatan antara lain : Puskesmas Induk 1 unit,
Puskesmas Pembantu 0 unit, PKD 5 unit, Posyandu Lansia ….unit, Posyandu
Balita……unit, kader yang aktif …..orang.
Tenaga kesehatan yang berada di UPT Puskesmas Jeruklegi 1 terdiri dari :
dokter umum 1 orang, dokter gigi 1 orang, sarjana keperawatan 2 orang, D 3
keperawatan 3 orang, D3 Kebidanan 15 orang, DIV gizi 0 orang, DIV kebidanan 1
orang, DIII Kesling 1 orang, Tenaga Umum (TU) 1 orang, adminisrasi 3 orang.
Adapun kegiatan pelaksanaan program yang ada di UPT Puskesmas Jeruklegi 2
dalam gedung terdiri dari : Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), Keluarga Berencana
(KB), PTM, Kesehatan Lingkungan, Promkes, Perkesmas, Gizi, P2P, Imunisasi,
Kesehatan Reproduksi Remaja,(KRR), Balai pengobatan umum, Balai pengobatan
gigi, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Laborat sederhana. Kegiatan luar gedung
terdiri dari : posyandu balita, posyandu lansia, penjaringan gizi buruk, pemberian
PMT-Pemulihan, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS), Stimulasi Deteksi Interfensi Dini Tumbuh Kembang Anak
(SDIDTK) .
Data Sasaran dan data penunjang UPT Puskesmas Jeruklegi 2 terdiri
dari : Sasaran bayi: 817 anak, sasaran bumil 898 orang, Sasaran Pasangan Usia
Subur (PUS) 7868 orang, jumlah balita yang ada di UPT Puskesmas jeruklegi 2
anak, balita gizi lebih anak, balita gizi baik anak, balita gizi kurang
anak, balita gizi buruk anak..

Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Karakteristik Responden berdasarkan usia sebanyak 150 orang,
disajikan pada tabel berikut.

NO BERDASARKAN JUMLAH JENIS KELAMIN PROSENTASE ( % )


TINGKAT RESPONDEN

BERDASARKAN JENIS KELAMIN PROSENTASE ( % )


TINGKAT JUMLAH LAKI- LAKI-
RESPONDEN PEREMPUAN
LAKI LAKI PEREMPUAN
1 15 - 25 th 19 6 13 8.66 18.66
2 26 - 35 th 41 13 28 6 16
3 36 - 45 th 33 9 24 3.33 22.66
4 Usia 46 - 55 th 39 5 34 3.33 8.66
5 56 > th 18 5 13 25.33 74.66
Jumlah 150 38 112 25.33 74.66
Tabel 2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di UPT Puskesmas
Jeruklegi Kabupaten Cilacap Tahun 2017-2018

Dari 150 Responden dari usia 15-25 Tahun 19 orang ( 12,66 %) 26-35 tahun sebanyak 41
orang, laki-laki dan Perempuan ( 27,33 % ) dan usia 36-45 tahun 33 orang ( 22 %) usia 46-55
Tahun 39 orang ( 26 %) usia lebih dari 56 tahun sebanyak 18 orang (12 %) .

b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan


Karakteristik responden berdasarkan pendidikan sebanyak 150 orang
disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.2. Karakteristik Responden berdasarakan Tingkat pendidikan di


UPT Puskesmas Jeruklegi 2 Kabupaten Cilacap Tahun 2017-
2018
LAKI- LAKI-
PEREMPUAN
LAKI LAKI PEREMPUA

1
SD 54 18 36 12 24
2 SMP 67 29 38 19.33 25.33
Pendidikan

3 SLTA 22 3 19 2 12.66
4 DIPLOMA 5 2 3 1.33 2
5 S1 2 0 2 0 1.33
6 S2 0 0 0 0 0
Jumlah 150 52 98 34.66 65.33
Dari 150 Responden presentase terbesar pendidikan responden berpendidikan SLTP sebanyak
67orang (44,66 %), dan terkecil tingkat pendidikannya adalah S1 sebanyak 2 orang (1,33%)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan sebanyak 150 orang di sajikan
pada tabel berikut :

Tabel 2.3. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan sebanyak 150


orang di UPT Puskesmas Jeruklegi 2 Kecamatan Jeruklegi
Kabupaten Cilacap Tahun 2017-2018

JENIS KELAMIN PROSENTASE ( % )


BERDASARKAN
NO JUMLAH LAKI- LAKI-
TINGKAT RESPONDEN PEREMPUAN
LAKI LAKI PEREMPUA
PNS / POLRI /
1
TNI 3 1 2 0.66 1.33
2 Peg.Swasta 9 3 6 2 4
3 Wiraswasta 27 11 16 7.33 10.66
Pekerjaan

4 Pelajar 21 7 14 4.66 9.33


5 Buruh / Tani 51 5 46 3.33 30.66
6 Lainnya 39 2 37 1.33 24.66
150 29 121
JUMLAH 150 29 121 19.33 80.66

Sumber Data Primer 2017


Dari 150 Responden presentase terbesar berdasarkan pekerjaan adalah Buruh / Tani sebanyak
51 orang (34%), dan presentase terkecil adalah PNS sebanyak 3 orang (2%)
1 .Analisis Univariat
Dari 150 kuisioner yang di bagi keresponden terdiri dari 14 pertanyaan yang
berhubungan dengan pelayanan Kesehatan Lingkungan di UPT Puskesmas
Jeruklegi 2 Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap Tahun 2017.
Adapun Pertanyaan dalam Kuisioner adalah sebagai berikut :
NO KEBUTUHAN DAN HARAPAN
RESPONDEN
1 Bagaimana DAM perlu diawasi petugas Kesehatan
2 Apakah perlu TTU memilki sarana sanitasi yang sehat
3 Apakah perlu setiap Rumah ada Penyediaan Air Bersih yang sehat
4 Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban Leher anggsa
5 Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban sehat
6 Apakah perlu Kades ada komitmen dengan warga tentang BABS
7 Apakah perlu STOP BABS sudah di laksanakan Tiap desa
8 Apakah perlu ada Bank Sampah utk memisahkan sampah kering dan basah
9 Apakah perlu CTPS ( Cuci Tangan Pakai sabun
10 Apakah perlu Sekolahan memiliki Air dan jamban yang sehat
11 Apakah perlu Tiap desa ada Kader Kesehatan Lingkungan
12 Apakah perlu Membuat Jamban sehat dan BAB yang sehat
13 Apakah perlu Tiap Desa punya paket cetakan Jamban sehat
14 Apakah perlu ada Penyuluhan Kelompok SAMIJAGA dan PLP di Desa

Untuk Jawaban di setiap pertanyaan dikuisioner terdapat 3 pilihan jawaban antara


lain:
a. Sangat perlu
b. Perlu
c. Tidak perlu

Hasil Analisis dari 150 kuisioner yang dibagikan ke masyarakat bisa di


lihat dalam tabel di bawah ini :

3.1.Tabel Analisi Hasil Survei Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas


Jeruklegi 2 Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap Tahun 2017-
2018

Sangat Tidak
NO KEBUTUHAN DAN HARAPAN Perlu Prosentse ( % )
perlu perlu
RESPONDEN A B C A B C
Bagaimana DAM perlu diawasi petugas
1
Kesehatan 144 6 0 96 4 0
Apakah perlu TTU memilki sarana
2
sanitasi yang sehat 148 2 0 98.66 1.33 0
Apakah perlu setiap Rumah ada
3
Penyediaan Air Bersih yang sehat 150 0 0 100 0 0
Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban
4
Leher anggsa 142 8 0 94 5.33 0
Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban
5
sehat 146 4 0 97.33 2.66 0
Apakah perlu Kades ada komitmen
6
dengan warga tentang BABS 139 11 0 92.66 7.33 0
Apakah perlu STOP BABS sudah di
7
laksanakan Tiap desa 147 3 0 98 2 0
Apakah perlu ada Bank Sampah utk
8
memisahkan sampah kering dan basah 142 8 0 94 5.33 0
Apakah perlu CTPS ( Cuci Tangan
9
Pakai sabun 148 2 0 98.66 1.33 0
Apakah perlu Sekolahan memiliki Air
10
dan jamban yang sehat 150 0 0 100 0 0
Apakah perlu Tiap desa ada Kader
11
Kesehatan Lingkungan 143 7 0 95.33 4.66 0
Apakah perlu Membuat Jamban sehat
12
dan BAB yang sehat 136 14 0 90.66 9.33 0
Apakah perlu Tiap Desa punya paket
13
cetakan Jamban sehat 128 21 1 85.33 14 0.66
Apakah perlu ada Penyuluhan
14
Kelompok SAMIJAGA dan PLP di Desa 141 9 0 94 6 0
JUMLAH 1998 95 1 95.14 63.33 0.66

Sumber : Data Primer 2017


Dari 150 kuisioner yang dibagi ke masyarakat dari hasil survey menurut tabel
3.1 jawaban yang diperoleh dari pertanyaan no :
1. Bagaimana DAM perlu diawasi petugas Kesehatan Masyarakat
menjawab sangat pelu 94 % Perlu 4%,Tidak perlu 0 %
2. Apakah perlu TTU memilki sarana sanitasi yang sehat, hasil survey nilai
tertinggi masyarakart merasa Sangat perlu sebanyak 98.66%, menilai
Perlu 1.33 %, Tidak perlu 0 %
3. Apakah perlu setiap Rumah ada Penyediaan Air Bersih yang sehat dari
hasil survey nilai Sangat perlu 100 %,Perlu 0%
4. Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban Leher anggsa, masyarakat
merasa Sangat perlu 94%,menilai perlu 5,33 %,Tidak perlu 0%
5. Apakah perlu Tiap Rumah ada jamban sehat, dari hasil survey nilai
tertinggi masyarakat merasa Sangat perlu sebanyak 97,33%,Perlu,2,66
% Tidak perlu 0%
6. Apakah perlu Kades ada komitmen dengan warga tentang BABS
,masyarakat merasa Sangat Perlu 92,66% ,Perlu 7,33 %,Tidak Perlu 0 %
7. Apakah perlu STOP BABS sudah di laksanakan Tiap desa, dari hasil
survey nilai tertinggi masyarakat merasa Sangat perlu sebnayak 98 %
Perlu 0% ,Tidak perlu 0%
8. Apakah perlu ada Bank Sampah utk memisahkan sampah kering dan
basah, dari hasil survey nilai tertinggi masyarakat merasa Sangat perlu
94%, Perlu 5,33 %,Tidak perlu 0%
9. Apakah perlu CTPS ( Cuci Tangan Pakai sabun, dari hasil survey
masyarakat merasa Sangat perlu 98,66%,Perlu 1,33%.Tidak perlu 0%
10. Apakah perlu Sekolahan memiliki Air dan jamban yang sehat, dari
hasil survey nilai tertinggi Sangat perlu 100 %,Perlu 0%,Tidak perlu 0
%
11 .Apakah perlu Tiap desa ada Kader Kesehatan Lingkungan, dari hasil
servey nilai tertingi Sangat perlu 95,33 % ,Perlu 4,66 %, Tidak perlu 0%
12.Apakah perlu Membuat Jamban sehat dan BAB yang sehat, dari
Hasil servey nilai tertinggi masyarakat menilai 90,66 %,Perlu 9,33 %
Tidak perlu 0%
13, Apakah perlu Tiap Desa punya paket cetakan Jamban sehat,dari
Hasil nilai tertinggi masyarakat menilai sangat perlu 85,33 %, Perlu 14 %
Tidak perlu 0,66 %
14. Apakah perlu ada Penyuluhan Kelompok SAMIJAGA dan PLP di
Di Desa ,dari hasil servey menilai tertinggi sangat perlu 94 %, Perlu 6 %
Tidak perlu 0 %

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil Survey Kesehatan Lingkungan dari 14 pertanyaan
Trsebut diatas ,nilai yang tertinggi dan di harapkan oleh masyarakat adalah
pelayanan yang baik .Sarana dan prasarana sanitasi yang memenuhi sarat
kesehatan ,kerjasama antara petugas dan masyarakat :
1. Kemampuan petugas kesehatan lingkungan dalam memeberikan
pelayanan sesuai yang di harapkan oleh masyarakat.
2. Kebersihan perorangan dan Kebersihan Lingkungan masyarakat
merasa penting dan membutuhkan atau mengharapkan.
3. Sumberdaya manusia khususnya petugas Kesehatan sangat di butuhkan
oleh masyarakat.
4. Prefentip atau pencegahan penyakit sangat di butuhkan oleh
masyarakat,dan harapan masyarakat terhindar dari penyakit menular
dan angka kematian ,akibat buruknya sarana dan prasarana sanitasi dan
perilaku masyarakat.
5. Pentingnya Inspeksi Sanitasi Sarana dan prasarana tempat-tempat
umum,rumah,jamban keluarga , Air bersih,penjual makanan minuman
atau lingkungan pemukiman dan perumahan.ini semua masyarakat
merasa mengharapkan dan membutuhkan,semuanya yang memenuhi
sarat kesehatan.
6. Masyarakat sangat membutuhkan sarana sanitasi di tiap desa yang
memenuhi syarat kesehatan.
7. Masyarakat membutuhkan penyuluhan-penyuluhan ilmu pengetahuan
tentang kesahatan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai