Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang
Setiap manusia terlahir dengan takdir nya masing- masing, bukan
kuasanya untuk memilih kehidupan seperti apa yang nanti dijalaninnya.
Apabila terlahir dari keluarga yang bahagia, maka dia akan beruntung,
apabila terlahir dalam keluarga yang penuh cacian, walaupun bukan
pilihannya, keberuntungan bukanlah sahabatnya.
Figur ayah merupakan seseorang yang berjuang demi kelangsungan
keluarganya, kadang dia tertawa, kadang dia marah, kadang dia memberikan
kelembutan dan kehangatan. Cintanya tulus dan suci pada keluarganya.
Walaupun sang anak telah menyakitinya sang ayah akan tetap
mengampuninya. Hingga saat waktu sang ayah pergi meninggalkan sang
anak untuk selamanya sang anak harus berjuang untuk kehidupannya,
kemarahan dan luka menggores jiwa sang anak, berbagai perbuatan yang
tidak di pantas dilakukannya, sang anak terluka pada keadaan yang telah
digariskan kepadanya.
Sang anak bermimpi sedang berada di tempat- tempat yang indah
seperti janji yang diucapkan kepadanya. Kini sang anak telah kembali
mengejar impian dan cita citanya. Gadis kecil ini mencoba meraih kembali
kemenangannya dari sisa-sisa serpihan kenangannya yang paling indah.
Kisah ayah dan putri kecilnya yang pergi bersama sama, menjadi
sumber cerita karya penciptaan. Salah satunya adalah berbagai potret
kenangan mereka sebelum Tuhan menjemput sang ayah. Potret dari si anak
lahir ,bermain bersama, belajar berjalan, acara ulang tahun, berlibur ke
berbagai daerah di indonesia, dan salah satu tempat berlibur terakhir
sebelum sang ayah sakit dan meninggal adalah pulau dewata. Berbagai
gambar dengan objek wisata terkenal di Indonesia menjadi latar belakang
perjalanan bersama mereka. Mereka menjadi salah satu tokoh utama dalam
pembuatan karya lukis dengan judul memori.
Menurut Leo Tolstoi, seni adalah perasaan yang dapat menyatukan
manusia dengan tuhan dan manusia dengan manusia. Seni bukan yang
memberikan keindahan sempurna tetapi membuat manusia menjadi
sempurna menjadi manusia.
Karya ini bertujuan untuk mengajak setiap individu untuk lebih
perduli terhadap kehidupan, dimulai dari hal hal kecil yang terjadi
disekelilingnya, juga memberi isyarat bahwa setiap manusia memiliki
kehidupan yang bermakna.
B. Metode Penciptaan
Dalam menciptakan karya seni lukis diperlukan sebuah proses, sebagai hasil
dari pengalaman dalam rentang waktu yang cukup singkat dengan berbagai
pengalaman yang diperoleh, serta persiapan dan pikiran yang cukup matang
sehingga sebuah karya seni dapat diwujudkan. Secara garis besar proses
penciptaan karya terdiri atas beberapa tahapan antara lain : tahap penjelajahan
(eksplorasi), tahap percobaan (eksperimen), tahap pembentukan (forming), dan
tahap penyelesain (finising).
Proses ini dilakukan untuk membuat sebuah karya seni lukis
1) Pengamatan objek secara langsung, pada tahap ini pencipta langsung ke
lokasi. Melalui proses ini banyak mendapat masukanmasukan berupa ide-ide
dan teknik-teknik baru yang dapat berguna dalam proses kreatif.
2) Pengamatan melalui karya seni, pada proses ini dilakukan dengan
pengamatan melalui karya seni lukis yang sudah ada yang dibuat oleh para
pelukis-pelukis lain.Melalui proses ini banyak mendapat masukan berupa
ide-ide dan teknik-teknik baru yang dapat berguna dalam proses kreatif
3) Pengamatan melalui foto-foto dokumentasi pribadi, dokumentasi di semua
literatur yang bersangkutan dengan karya.
C. Sketsa

Sketsa1
Sketsa 2
Sketsa 3
Sketsa 4
PROPOSAL PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS DENGAN JUDUL

SERPIHAN MEMORI

Disusun Oleh:

NOVITA

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

2018

Anda mungkin juga menyukai