Anda di halaman 1dari 3

Penanaman

 Membersihkan lahan dengan pemotongan semak dan pola tanam dalam bentuk jalur.
 Pola tanaman diupayakan dibuat lurus dengan jarak tanam teratur ( 3m x 3m ).
 Penanaman dilakukan dengan sistem banjar harian dengan jumlah tanaman 1.100
btg/Ha.
 Bahan untuk ajir tanaman dibuat dari bambu/kayu yang berasal dari sekitar lokasi
dengan uk. Panjang ±100cm dan lebar ±2-3 cm .
 Pemasangan ajir dilakukan setelah pembersihan lahan dengan cara menarik tali dari
arah larikan pertama dengan arah sejajar dan mengikuti jarak tanaman yang ada.
 Ajir ditanam dengan kedalaman ±30cm dan sisanya ±70cm diatas permukaan tanah.
 Pembersihan lapangan dilakukan secara manual ( dengan parang/sabit ) dalam bentuk
jalur selebar ±1m untuk areal dengan topografi daftar sampai landai.
 Bila diperlukan pembuatan jalan inspeksi untuk memudahkan pengawasan dibuat
dalam bentuuk lajur berupa jalan setapak dengan panjang sesuai kondisi lapangan dan
lebar ±1m.
 Ukuran lubang tanaman adalah ±30 x 30 x 30 cm.
 Lubang dibiarkan selama ±2 minggu
 Tanah ditambahkan pupuk NPK dengan dosis ±40 Gram/tanaman atau dengan
kompos/pupuk kandang dengan dosis ±1-2kg/lubang tanam.
 Untuk mengurangi keasaman tanah dapat ditambahkan kapur dengan dosis ±250gram -
500 gram/tanaman.
 Penanaman dilakukan saat musim hujan, pada waktu pagi atau ketika cuaca mendung.
 Setelah selesai ditanam, kantong polybag diletakan di atas ajir tanaman untuk
menandakan lubang yang telah ditanam.

Pemeliharaan ( Tahun I dan II )

 Standar hasil kegiatan jumlah tanaman pada akhir tahun ketiga yaitu paling sedikit 90%
dari jumlah tanaman baru.
 Teknis kegiatan pemeliharaan secara garis besr meliputi :
 Penyiraman
Dilakukan minimal 1 kali sehari waktu pagi/sore, kecuali jika terjadi hujan
 Penyulaman
Dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan sehat
 Penyiangan dan Pendangiran
Penyiangan dilakukan terhadap gulma atau rumput liar di sekitar tanaman (radius
±0,5m) dengan mencabut lingkungan gulma perakaran atau dengan
menggunakan bahan kimia ( herbisida ) untuk gulma dari jenis alang-alang.
Kegiatan ini dapat rutin dilakukan oleh anggota kelompok setiap 3 bulan sekali.
Sedang pendagiaran dilakukan dengan cara meggermburkan lagi tanah disekitar
tanaman untuk menjamin porositas tanah.
 Pemupukan
Dilakukan pada kegiatan pemeliharaan tahun I dan tahun II dengan pupuk
organik/anorganik.
 Pengendalian hama dan penyakit
Dilakukan dengan menggunakan insektisida dan fungisida yang dosisnya
disesuaikan dengan kondisi dan umur tanaman maupun dengan perlakuan
manual untuk hama ulat dan hewan besar.

Sarana dan Prasarana Pendukung

 Pengadaan ajir
Jumlah disesuaikan dengan banyaknya bibit yang ditanam yaitu 5.500 btg.
 Pengadaan bahan dan papan nama
Dibuat empat persegi panjang uk. 90 x 60 cm dan dipasang pada 2 buah tiang. Bahan
yang digunakan antara lain print digital/plat seng, tiang kayu uk. 5 x 7 cm panjang 4m
sebanyak 2 batang, cat, kuas, dan lain lain ( menyesuaikan anggaran yang tersedia )
 Gubuk kerja
Dibuat dengan uk. ±24m² ( 4m x 6m ), terbuat dari bahan kayu dan atap dari seng.
 Pupuk organik
 Pengadaan pagar tanaman
 Pengadaan peralatan dan perlengkapan kerja
 Pengadaan perlengkapan lain

Kebutuhan Bibit dan Alternatif Pengadaan Bibit

 Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk tahun berjalan ( TO ) sebanyak 9.075 btg, 8.250 btg
untuk penanaman dan untuk penyulaman 825 btg.
 Untuk ( T+1 ) dibutuhkan bibit sebanyak 1.815 btg ( ±20% )
 Untuk ( T+2 ) apabila persen tumbuh tanaman belum mencapai 90% dapat disiapkan
kebutuhan bibit sebanyak 1.815 btg (±20% ) tergantung hasil evaluasi tanaman untuk
kegiatan pemeliharaan.

Rencana Pembinaan Kelembagaan

1. Kelembagaan Kelompok
2. Bimbingan Teknis
Dilaksanakan secara rutin oleh pihak pelaksana ( Yayasan Bangka Jaya Lestari ) yang
dapat dibantu oleh BPDAS Baturusa Cerucuk/Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab.
Bangka atau Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Anda mungkin juga menyukai