Anda di halaman 1dari 4

Cara Membaca Ukuran Baut

juan prasetyadi 00:20

Pada sebuah mesin, komponen yang berfungsi untuk menghubungkan


antara satu bagian dengan bagian lainnya salah satunya dengan
menggunakan baut dan mur.

Sambungan dengan menggunakan baut dan mur merupakan sambungan


yang dapat dilepas dan dipasang kembali tanpa merusak, sehingga apabila
terdapat bagian mesin yang rusak dan mengharuskan melakukan pekerjaan
membongkar mesin maka proses pembongkaran dapat dilakukan dengan
mudah.

Baut memiliki berbagai ukuran, untuk ukuran umum pada baut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

Keterangan
 a artinya diameter baut
 b artinya panjang baut
 c artinya panjang ulir atau dareah dekat efektif
 d artinya lebar yang sejajar dari kepala baut yang menunjukkan
ukuran kunci yang dapat digunakan untuk memasang atau melepas baut
 e artinya jarak antar ulir baut

Baca juga : Macam-macam baut dan mur


Ada dua standar ukuran baut yang digunakan yaitu dengan skala inchi dan
dengan skala metrik.

Standar baut dengan skala inchi memiliki ciri-ciri :


1. Simbol baut tersebut disimbolkan dengan huruf W (Witworth),
misalnya baut dengan kode W ½ maka diameter baut tersebut adalah
½ inchi.
2. Ukuran baut menggunakan ukuran inchi.
3. Sudut puncak atau sudut alpha nya adalah 55 derajat.

Standar baut dengan skala metrik memiliki ciri-ciri :


1. Simbol baut tersebut disimbolkan dengan huruf M (Metrik),
misalnya baut dengan kode M 10 maka diameter baut tersebut adalah
10 mm.
2. Ukuran baut tersebut menggunakan ukuran mili meter.
3. Sudut puncak atau sudut alpha nya adalah 60 derajat.

Namun kebanyakan baut yang ada diperdangan indonesia adalah baut


dengan menggunakan standar metrik. Contoh ukuran baut dengan standar
ukuran metrik :

Cara Mengukur Baut:


A. Mengukur diameter baut
Untuk mengukur besarnya diameter baut atau diameter ulir baut dapat
menggunakan alat ukur jangka sorong (vernier kaliper), namun apabila ingin
mendapatkan ukuran dengan tingkat ketelitian lebih tinggi dapat
menggunakan alat ukur micrometer luar.
B. Mengukur jarak ulir
Untuk mengukur jarak ulir dari sebuah baut dapat menggunakan alat ukur
screw pitch gauge (alat ukur jarak ulir). Apabila baut yang diukur adalah
baut dengan kode M 8 x 1,25 maka jarak ulir baut tersebut adalah 1,25 mm
sehingga gunakan bilah 1,25 pada alat ukur screw pitch gauge untuk
mengukur jarak ulir pada baut tersebut.

Kesalahan dalam pemilihan jarak ulir baut dapat membuat rusaknya ulir
pada mur pasangan baut tersebut.

C. Mengukur panjang baut


Panjang baut dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong atau mistar
dari bagian bawah kepala baut sampai ujung baut

D. Mengukur lebar kepala baut bagian sejajar


Untuk mengukur besarnya kepala baut pada bagian yang sejajar dapat
menggunakan jangka sorong.

Kesalahan pembacaan ukuran baut yang sering terjadi adalah kesalahan


dalam mengartikan arti kode diameter baut seperti kode M 8. Kebanyakan
orang mengartikannya sebagai kode ukuran untuk kepala baut pada bagian
yang sejajar.

Misalnya untuk melepas sebuah baut menggunakan kunci dengan ukuran


12 mm, maka ukuran baut tersebut bukan disebut dengan baut 12 mm,
melainkan baut tersebut memiliki ukuran M 8 karena baut M 8 memiliki
ukuran kepala baut pada bagian yang sejajar antara 12 – 13 mm.

Anda mungkin juga menyukai