Anda di halaman 1dari 5

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN

Pendekatan sitem merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran
atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan
kegiatan pembelajaran.
Pendekatan diartikan sebagai suatu proses, cara, perbuatan mendekati.pendekatan
pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pebelajaran itu tergantung pada kinerja komponen-komponen yang
terdapat pada sistem pembelajaran. Kerja sama antar komponen sangat diperlukan guna
mencapai tujuan utama dalam proses pembelajaran, yaitu keberhasilan siswa mencapai sesuatu.
Factor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar adalah guru. Kenapa? Karena
guru merupakan komponen yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Sehingga seorang
guru dituntut professional. Professional dalam mengajar dan professional diluar peran sebagai
guru. Professional mengajar maksudnya dalam menyampaikan materi seorang guru harus bisa
menguasai materi yang akan disampaikan, bisa menguasai metode dalam pembelajaran, bisa
menguasai cara mengevaluasi, dan sebagainya. Sedangkan professional diluar peran sebagai guru
yaitu jika di sekolah sebagai seorang guru tetapi jika di rumah bisa memposisikan dirinya dan
selalu memberikan contoh yang baik di luar sekolah. Meskipun guru juga seorang manusia biasa
yang pastinya memiliki masalah pribadi dan keunikan tersendiri.

Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Pesera didik


Nilai Ujian Akhir Nasional, hingga saat ini masih menjadi tolok ukur paling ampuh
melihat tingkat keberhasilan belajar siswa, juga menjadi tolok ukur tingkat kesuksesan guru
mengajar. Kelulusan pun bertumpu pada nilai ini, meskipun belakangan banyak guru yang protes
agar kelulusan siswa tidak ditentukan dari nilai Ujian Akhir Nasional. Sebagai ekspresi melihat
nilai yang didapat siswa pada Ujian Nasional maupun nilai Ujian Akhir Sekolah, yang seringkali
muncul adalah ketidakpuasan. Baik dirasakan oleh siswa itu sendiri, orang tua siswa, guru
bahkan segenap keluarga besar sekolah. Lebih-lebih jika banyak siswa yang mendapat nilai
rendah dan berujung pada ketidaklulusan.
Setidak-tidaknya ada tiga hal yang mampu memicu tidak suksesnya kegiatan belajar
mengajar yang berujung pada hasil nilai yang rendah. Pertama, perkembangan kebutuhan dan
aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu melaju lebih dahulu daripada proses pengajaran dan
pembelajaran sehingga hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran tidak cocok/pas dengan
kenyataan kehidupan yang diarungi oleh siswa. Kedua, pandangan-pandangan dan temuan-
temuan kajian baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat
paradigma, falsafah, dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang tidak memadai atau tidak
cocok lagi. Ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pembelajaran
menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah, dan metodologi pembelajaran.
Model pembelajaran, dipandang paling punya peran strategis dalam upaya mendongkrak
keberhasilan proses belajar mengajar. Karena ia bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan
siswa, sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa
mengakibatkan siswa mengalami kebosanan. Namun sebaliknya, siswa diharapkan dapat tertarik
dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan.
Berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai
penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, membentuk
hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik
melalui aktivitas individu maupuh kelompok.

Manfaat Model Pembelajaran Bagi Siswa:


 kesempatan yang lebih luas untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
 memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran
 mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti pembelajaran secara penuh
 dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif

PENJELASAN TENTANG PEMODELAN DISEKOLAH


Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa
manfaat, di antaranya:
1. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa
adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti
pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses
pembelajaran.
2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumber daya yang tersedia.
4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik dalam
pendekatan system dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini
sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berpikir sistemik.
Satuan pendidikan di sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai wadah untuk
melaksanakan proses edukasi, sosialisasi dalam transformasi bagi siswa/peserta didik. Bermutu
tidaknya penyelenggaraan sekolah dapat diukur berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut.1[13]
Beberapa variabel yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran antara lain:
1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang sangat menentukan. Hal itu, disebabkan karena guru
adalah orang yang berhadapan langsung dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran, guru bias
berfungsi sebagai desainer pembelajaran, implementator atau keduanya. Sebagai perencana, guru
dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan
sumber daya yang ada, sehingga semuanya dijadikan komponen-komponen dalam menyusun
rencana dan desain pembelajaran.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai implementator dan perancang pembelajaran,


guru dituntut berperan sebagai model dari rancangan yang telah dibuatnya (suri teladan).

2. Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya,
akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu
sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,
disamping arak karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

3. Faktor sarana dan Prasarana


Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung pembelajaran secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pekajaran, perlengkapan
sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak
langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Misalnya, jarak menuju sekolah,
penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan
membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian, sarana dan
prasana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan
prasarana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi
guru mengajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan
kepada siswa untuk belajar.

4. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor iklim sosial Psikologis.

Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang
yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal maupun
eksternal. Secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan
sekolah.misalnya; iklim sosial antara siswa dengan siswa; antara guru dengan guru bahkan antara
guru dengan pimpinan sekolah. Adapun yang dimaksud secara eksternal adalah keharmonisan
hubungan antara antara pihak sekolah dengan dunia luar. Misalnya; hubungan sekolah dengan
orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dan lain sebagainya.2

Anda mungkin juga menyukai