Anda di halaman 1dari 11

JASA ASSURANCE LAINNYA

1. JASA REVIEW DAN KOMPILASI


Banyak perusahaan nonpublik meminta laporan keuangan mereka ditelaah atau
dikompilasi oleh akuntan publik, bukan untuk diaudit. Manajemen perusahaan
yakin bahwa audit tidak diperlukan karena tidak ada persyaratan dari bank atau
pun pengawas dan laporan untuk penggunaan internal juga tidak perlu diaudit.
Sebaliknya perusahaan dapat melibatkan akuntan publik untuk membantu
menyusun laporan keuangan, baik untuk penggunaan internal, sesuai permintaan
kreditur. Bergantung pada jumlah pinjaman, kreditur mungkin memerlukan
kompilasi atau telaah laporan keuangan, bukan audit. Telaah laporan keuangan
memberikan assurance terbatas pada laporan keuangan, sedangkan kompilasi
tidak memberikan assuranceatas laporan yang disajikan.
Standar untuk kompilasi dan telaah laporan keuangan disebut Pernyataann
Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Karena assurance yang diberikan
kompilasi dan telaah jauh dibawah audit, jasa ini tidak terlalu memerlukan bukti-
bukti dan biayanya lebih rendah daripada audit. Karena jasa review dan kompilasi
tidak memberikan assurance seperti di audit, maka akuntan dan klien harus
membangun pemahaman bersama tentang jasa yang akan diberikan, terutama
melalui perjanjian tertulis.
A. Jasa Review
Sebuah penugasan jasa review memungkinkan keterlibatan akuntan dalam
memberikan assurance terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai degan
SAK, termasuk pengungkapan informatif yang tepat atau basis akuntansi
komprehensif yang lain seperti basis kas akuntansi. Akuntan publik harus
independen dari klien untuk dapat melakukan jasa review.
Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review
Bukti untuk penugasan jasa review tetrdiri atas tanya jawab atas proseedur
analitis dan manajemen, membutuhkan prosedur jauh lebih sedikit dibanding
dengan audit. Untuk jasa review, akuntan tidak memperoleh pemahaman tentang
pengendalian internal, pengendalian pengujian, atau melakukan pengujian
substantif atas transaksi atau saldo, seperti konfirmasi piutang dagang atau
pemeriksaan persediaan secara fisik.
PSAR merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu jasa review:
 Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
industri klien. Akuntan dapat mempelajari panduan industri atau sumber
lain untuk mendapatkan pengetahuan tersebut. Tingkat pngetahuan yang
dibutuhkan sedikit dibawah audit.
 Memperoleh pemahaman mengenai klien. Informasi yang perlu diperoleh
antara lain mengenai sifat transaksi bisnis klien, pembukuan dan
karyawannya, dan isi dari laporan keuangan. Tingkat pengetahuan yang
dibutuhkan lebih sedikit dari audit.
 Melakukan tanya jawab dengan manajemen. Tanya jawab adalah prosedur
telaah yang paling penting. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah
laporan keuangan disajikan secara wajar, dengan asumsi bahwa
manajemen tidak bermaksud untuk menipu akuntan. Pertanyaan harus
dibuat dari personel klien yang tepat dan biasanya melibatkan diskusi.
 Melakukan prosedur analitis. Tindakan ini mengidentifikasi kaitan dan
akun individu yang tampak tidak wajar. Prosedur analisis yang tepat tidak
berbeda dengan yang elah dipelajari sebelumnya. Selain memperhatikan
tren yang tidak wajar tersebut, akuntan juga harus melakukan tanya jawab
lebih lanjut dengan personel klien untuk mendapatkan penjelasan dari tiap
kaitan yang tak terduga.
 Mendapatkan surat representasi. Akuntan diwajibkan untuk mendapatkan
surat representasi dari pihak manajemen yang memahami keangan.
Berdasarkan prosedur tersebut, skuntan bisa jadi akan memperhatikan bahwa
terdapat informasi yang tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika
demikian, maka prosedur tambahan harus dilakukan sebelum akuntan
menerbitkan laporan standar jasa review.
Formulir Laporan
Formlir laporan terdiri dari tiga aspek, yaitu:

1. Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada


jasa review, bukan jasa audit.
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya jawab
dan prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit,
dan tidak ada opini yang dikeluarkan.
3. Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam
hal assurance negatif, bahwa “kami tidak memperhatikan adanya
modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan keuangan.”
Tanggal pada laporan telaah merupakan tanggal pada saat auditor menyelesaikan
tanya jawab dan prosedur analitis.

Kesalahan dalam Mengikuti GAAP


Jika dalam laporan telaah tersebut klien tidak mengikuti GAAP, maka laporan
harus dimodifikasi. Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak dari
perbedaan seperti yang telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah
akuntan. Bahkan jika dampak tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus
muncul pada laporan paragraf terpisah.

B. Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan dalam PSAR sebagai salah
satu hal yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan menyajikan laporan
keuangan kepada klien atau pihak ketiga tanpa memberikan assurance dari
akuntan publik tentang laporan tersebut. Laporan ini biasanya digunakan oleh
manajemen untuk urusan internal, meskipun dapat juga diberikan kepada
pengguna eksternal. Akuntan publik tidak perlu menjadi independen dalam
melakukan kompilasi dan laporan keuangan tersebut dapat ditebitkan tanpa
adanya penjelasan tambahan.
Ketika akuntan menyampaikan laporan keuangan yang dimaksudkan untuk
digunakan oleh puhak ketiga, mereka diwajibkan mengeluarkan laporan
kompilasi yang menyertai laporan. Akuntan tidak diizinkan menyiapkan dan
menyajikan laporan keuangan untuk klien yang menyerahkan laporan tersebut
kepada penguna eksternal tanpa memenuhi persyaratan penugasan kompilasi,
termasuk penerbitan laporan kompilasi. Ketika akuntan tidak menginginkan
laporan tersebut digunakan oleh pihak ketiga, mereka tidak wajib mengeluarkan
laporan kompilasi asalkan mereka mendokumentasikan, dalam surat penugasan,
pemahaman mengenai jasa yang akan dilakukan dan pembatasan bahwa laporan
keuangan ditujukan hanya bagi manajemen.

Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan


keuangan yang merupakan representasi manajemen (pemilik). Auditor tidak
melakukan audit atau telaah terhadap laporan keuangan terlampir tersebut dan
tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain atas laporan keuangan
tersebut.

Manajemen memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua pengungkapan


material, yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Jika pengungkapan yang tidak dimasukkan tersebut disajikan dalam
laporan keuangan, mungkin hal tersebut akan mempengaruhi kesimpulan para
pemakai laporan keuangan tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan ini tidak dirancang untuk mereka
yang tidak mengetahui tentang masalah seperti itu.

Persyaratan Kompilasi, kompilasi tidak membebaskan akuntan dari


pertanggungjawaban karena mereka perlu bertanggung jawab dalam
menjalankan seluruh jenis penugasan. Dalam penugasan kompilasi, akuntan
harus menjalankan prosedur sebagai berikut.

 Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan


jasa yang diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan
diterbitkan.
 Memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
industri klien.
 Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi,
dan misi laporan keuangan.
 Melakukan Tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien
memenuhi persyaratan.
 Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal
yang tidak dimasukkan atau kesalahan dalam perhitungan dan GGAP.
Akuntan tidak harus melakukan tanya jawab lainnya atau melakukan prosedur
lain dalam verifikasi informasi yang diberikan oleh klien. Akan tetapi jika mereka
menyadari bahwa laporan tidak disajikan secara wajar, maka mereka harus
memperoleh informasi tambahan. Jika klien menolak untuk memberikan
informasi, maka akuntan harus menarik diri dari penugasan kompilasi.

Bentuk Laporan PSAR menyebutkan tiga jenis laporan kompilasi. Penggunaan


masing-masing laporan bergantung pada keputusan manajemen untuk
memasukkan semua pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan.

1. 1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh. Kompilasi jenis ini


membutuhkan pengungkapan sesuai dengan GAAP.
2. 2. Kompilasi yang menghilangkan seluruh pengungkapan. Hal ini
menunjukkan kata-kata yang tepat ketika akuntan mengompilasi laporan
tanpa pengungkapan. Contohnya, manajemen juga memilih untuk tidak
menyajikan laporan aliran kas. Jenis kompilasi akan diterima jika laporan
menunjukkan kurangnya pengungkapan dan tidak adanya pengungkapan
tersebut, menurut akuntan publik, tidak dilakukan dengan maksud
menyesatkan pengguna. Laporan ini digunakan untuk manajemen.
3. 3. Kompilasi Tanpa Independensi. Seperti KAP dapat mengeluarkan
laporan kompilasi meskipun laporan tersebut tidak independen dari klien,
seperti yang didefinisikan oleh Kode Etik. Apabila akuntan tidak memiliki
independensi, maka pada laporan harus menyatakan bahwa“ Kami tidak
independen terhadap PT Wasito Prima.”
Jadi unsur-unsur jenis laporan kompilasi yang dibutuhkan, seperti:
 Tanggal pada laporan akuntan adalah tanggal penyelesaian kompilasi.
 Setiap halaman laporan keuangan yang dikompilasi oleh akuntan harus
menyatakan “Lihat kompilasi laporan akuntan.”
 Apabila klien tidak menggunakan GAAP, maka auditor harus
memasukkan modifikasi yang sama dalam laporan kompilasi yang
digunakan dalam laporan telaah.
2. TELAAH ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM UNTUK
PERUSAHAAN PUBLIK
Lima syarat auditor dalam penugasan jasa peninjauan, sebagai berikut:

1. Memperoleh pemahaman atas prinsip akuntansi dalam industri klien.


2. Memperoleh pemahaman atas klien.
3. Melakukan tanya jawab tentang manajemen.
4. Melakukan prosedur analitis.
5. Mendapatkan surat representasi.
Pada perusahaan public tidak dapat dijadikan dasar assurance tingkat tinggi
untuk menyatakan pendapat. Biasanya, auditor tidak melakukan pengujian pada
pencatatan akuntansi, konfirmasi independen atau pemeriksaan fisik. Terdapat
perbedaan antara dua jenis telaah dibeberapa area seperti:
 Karena audit tahunan juga dilakukan untuk perusahaan publik, maka
auditor harus memperoleh informasi yang memadai tentang pengendalian
internal klien, baik untuk informasi keuangan tahunan maupun internim.
 Demikian pula, karena klien diaudit setiap tahun, maka pengetahuan
auditor terhadap hasil audit juga digunakan dalam mempertimbangkan
ruang lingkup dan hasil dari Tanya jawab dan prosedur analitis untuk
telaah.
 Menurut PSAR, auditor melakukan Tanya jawab mengenai pertemuan
antara pimpinan perusahaan pemegang saham bagi perusahaan publik,
auditor harus membaca notulensi pertemuan mereka.
 Auditor juga harus memperoleh bukti bahwa informasi keuangan interim
telah sesuai dengan pencatatan akuntansi dalam telaah interim perusahaan
publik. Contohnya, auditor dapat membandingkan informasi keuangan
interim ke buku besar.
3. PENUGASAN ATESTASI
Bab 1 menjelaskan tentang jasa assurance sebagai jasa profesional independen
untuk meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Para
pembuatkeputusan bisnis menggunakan jasa assurance untuk membantu
meningkatkan keadndalan dan relevansi informasi ynag menjadi dasar keputusan
mereka. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik
adalah jasa atestasi.
Akuntan publik banyak diminta untuk melakukan berbagai hal yang mirip dengan
audit, atau memberikan jasa untuk tujuan yang berbeda. Dalam penugasan
atestasi, akuntan melaporkan keandalan informasi atau asersi yang dibuat oleh
pihak lain. Contohnya adalah ketika sebuah bank meminta akuntan publik untuk
melaporkan secara tertulis apakah klien sudah memenuhi semua persyaratan
perjanjian pinjaman.
 Standar Atestasi
IAPI telah menerbitkan 11 standar atestasi yang sesuai dengan 10 standar audit
berlaku umum. Standar atestasi dinyatakan dalam istilah yang cukup umum untuk
memungkinkan akuntan publik menerapkannya untuk setiap penugasan atestasi,
termasuk jenis penugasan baru.

Perbedaan paling menonjol dalam standar atestasi dan GAAS adalah dalam
standar atestasi umum 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan publik
memiliki pengetahuan yang memadai tentang subyek atestasinya. Misalnya, agar
akuntan dapat membuktikan kepatuhan perusahaan kepada undang-undang
perlindungan lingkungan hidup, mereka membutuhkan pemahaman menyeluruh
tentang undang-undang dan metode yang digunakan perusahaan untuk menjamin
kepatuhan tersebut. Standar 3 mensyaratkan bahwa akuntan publik dapat
mengavaluasi materi agar lebih menggunakan contoh undang-undang
perlindungan lingkungan hidup, kesulitan dalam pengukuran atau kekurangan
kriteria spesifik akn membuat akuntan publik kesulitan untuk menyimpulkan
apakah ada kepatuhan.
Untuk memberikan petunjuk tambahan dalam melakukan penugasan atestasi, dari
IAPI menerbitkan Persyaratan Standar Atestasi-PSAT. DSPAP ingin
membedakan antara hal-hal yang harus ditangani dalam standar audit dan hal-hal
yang harus ditangani oleh standar atestasi, meskipun kedua hal tersebut adalah
mengenai atestasi. Standar umum, standar audir berlaku pada atestasi yang
bgerkenaan dengan pemberian kepastian atas laporan keuangan historis,
termasuk satu atau lebih bagian dari laporan keuangan tersebut. Hal ini termasuk
audit laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP atau basisi akuntansi
komprehensif lainnya, audit neraca, dan audit akun individual.
Semua bentuk lain dari atestasi dibahas dalam standar. Standar atestasi ditetapkan
oleh DSPAP mengikuti proses yang sama seperti yang digunakan untuk standar
audit. (Standar atestasi label sebagi SAT, bukan SA.)
 Jenis Penugasan Atestasi
DSPAP tidak menentukan batas-batas dalam penugasan atestasi, kecuali dalam
hal konseptual karena adanya jenis-jenis jasa baru yang mungkin timbul. Sebagai
contoh, PricewaterhouseCoopers telah melakukan atestasi pada pemilihan suara
kontes Miss Americaselama beberapa dekade, tetapi atestasi dalam pembuktian
kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan lingkungan hidup baru dimulai
dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, IAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam
bidang berikut :
 Laporan keuangan prospektif
 Informasi keuangan pro forma
 Laporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk perusahaan
tertutup
 Kepatuhan kepada hukum dan regulasi
 Kesesuaian dengan prosedur penugasan
 Diskusi dan analisis manajemen.
Standar diperlukan untuk penugasan tersebut karena akuntan public sudah banyak
melakukan jasa ini sehingga memerlukan panduan lebih specific selain standar
atestasi yang ada. Meskipun demikian tidak ada standar khusus untuk suatu jenis
jasa bukan berarti jasa tersebut tidak layak diberikan.

Tingkat pemberian jasa :

Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan format kesimpulan


terkait :
1. Ujian
2. Peninjauan
3. Prosedur yang disepakati
Sebagai tambahan, Penugasan kompilasi didefinisikan untuk laporan keuangan
prospektif.

Pemeriksaan akan menghasilkan kesimpulan yang positif, untuk jenis lapran ini,
akuntan public membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi
secara keseluruhan sesuai dengan criteria yang berlaku. Laporan dilakukan dalam
penugasan untuk menentukan bahwa tingkat pengembalian atas perkiraan
portofolio, berdasarkan rekomendasi perusahaan pialang sudah benar seperti
disampaikan dalam materi promosi perusahaan. Distribusi pemeriksaan oleh
klien setelah diterbitkan tidak dibatasi, artinya klien dapat menyebarkan
informasi secara luas termasuk pada calon investor untuk tujuan penjualan dan
pemasaran.

Contoh Laporan Prakiraan

Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT Argo Raung tanggal 31 Desember


2008 dan laporan laba/ rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan aliran kas
terlampir untuk than yang berakhir pada tanggal tersebut. Pemeriksaan kami
lakukan berdasarkan standar yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia
dan oleh karena itu, meliputi prosedur yang kami pandang perlu untuk menerima
baik asumsi yang digunakan oleh manajemen, dan penyusunan maupun penyajian
prakiraan tersebut.

Menurut pendapat kami, prakiraan terlampir disajikan sesuai dengan panduan


penyajian prakiraan yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan asumsi yang
mendasarinya memberikan dasar rasional bagi manajemen untuk melakukan
prakiraan. Meskipun demikian biasanya akan terdapat perbedaan antara taksiran
dan hasil sebenarnya, karena peristiwa dan keadaan sering tidak terjadi
sebagaimana yang diharapkan, dan perbedaan tersebut mungkin material. Kami
tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan ini dengan adanya
peristiwa dan keadaan yang terjadi sesudah tanggal laporan ini.

Dalam suatu telaah, akuntan public memberikan kesimpulan berisi assurance


negative. Laporan assurance negative dikeluarkan jika terdapat informasi yang
menarik perhatian akuntan public yang menunjukkan pernyataan tidak disajikan
sesuai dengan criteria yang berlaku. Penugasan untuk jasa review tidak boleh
diberikan untuk sebagian besar jasa yang memiliki standar atestasi misalnya
seperti laporan keuangan prospektif karena sulit menetapkan standar untuk
assurance terbatas yan g diberikan melalui telaah.
Dalam penugasan atau prosedur yang disepakati bersama semua prosedur yang
dilakukan akuntan public harus disepakati oleh akuntan public, penanggung
jawab asersi, dan para pengguna laporan akuntan public. Tingkat assurance dalam
laporan tersebut bervariasi dengan prosedur khusus yang diseakati dan
dijalankan. Maka distribusi laporan hanya terbatas untuk pihak yang terlibat yang
mengetahui prosedur yang dijalankan akuntan public dan tingkat assurance yang
dihasilkan.

Laporan tersebut harus memuat pernyatan tentang prosedur manajemen, hal yang
disepakati akuntan public dan penemuan kauntan public selama
melaksanakan prosedur tersebut.

Dibelahan dunia lain, AICPA dan Canada Institute of Chartered Accountants


(CICA) telah dikembangkan bersama dengan jasa assurance yang terkait dengan
e-commerce dan teknologi informasi. Kelompok-kelompok pemberi jasa dikenal
sebagai WebTrust dan SysTrust, melakukan penugasan sesuai standar atestasi.

4. STANDAR LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan


keuangan dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/rugi) atau suatu
tanggal di masa depan (neraca). Contohnya adalah prediksi manajemen atas
laporan laba/rugi dan neraca satu tahun dari sekarang.

Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan resiko
potensial bagi auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan
prospektif. jika auditor dapat meningkatkan keandalan informasi ,maka resiko
informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti pada audit laporan
keuangan historis . resiko dapat timbul karena hasil actual yang diperoleh dimasa
depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil prediksi dalam laporan
keuangan prospektif.

Prakiraan dan Proyeksi


Standar atestasi IAPI mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan
prospektif:

Prakiraan
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari posisi
keuangan entitas ,hasil usaha, dan aliran kas yang terbaik menurut pemahaman
dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab. Bank biasanya memerlukan
informasi ini sebagai bagian dari aplikasi pinjaman.
Proyeksi
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan suatu
entitas, hasil usaha, dan aliran kas, yang terbaik menurut pemahaman dan
keyakinan pihak yang bertanggung jawab ,dengan satu atau lebih asumsi
hipotesis.

Pengunaan laporan keuangan prospektif


Laporan keuangan prospektif dibuat untuk salah satu dari dua pihak berikut:

1. Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ke tiga yang
terkait, seperi dimasukannya posisi keuangan dalam prospektus penjualan
obligasi rumah sakit.
2. Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan
langsung, seperti dimasukannya proyeksi keuangan dalam dokumen
permohonan pinjaman bank.
Jenis penugasan
untuk menghindari kebingungan dikalangan auditor, IAPI menciptakan
standar atestasi yang lebih spesifik, yang menetapkan jenis penugasan berikut ini
dalam laporan keuangan prospektif :
 Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik
meyakini kelengkapan dan kewajaran seluruh asumsi yang digunakan.
 Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat
dengan akurasi perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.
 Suatu penugasan atas prosedur yang disepakati bersama dimana akuntan
publik dan seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang
spesifik dan terbatas
Pemeriksaan laporan keuangan prospektif
Standart atestasi IAPI jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan
atestasi terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya,mereka
menguji asumsi yang mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian
prakiraan atau proyeksi. Untuk pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat
empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:

1. Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif.


2. Mengevaluasi hal–hal yang mendukung asumsi
3. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya
dengan panduan dari IAPI
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan
Elemen tersebut didasarkan pada pengumpulan bukti tentang kelengkapan dan
kewajaran asumsi yang mendasari, seperti yang diungkapkan dalam laporan
keuangan prospektif. Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan
industry klien ,mengidentifikasi hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas
hasil operasi bisnis klien dimasa depan (faktor kunci), dan menentukan ketepatan
asumsi yang digunakan sehubungan dengan faktor kunci tersebut.

5. PENUGASAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI


Penugasan prosedur yang disepakati menarik bagi akuntan publik karena
majanemen, atau pemakai pihak ketiga merinci prosedur yang ingin mereka
lakukan. Seorang akuntan publik mungkin menghitung tingkat pengembalian
internal, risiko beta dalam mengukur tingkat pengembalian internal, dan
informasi relevan lain berkaitan dengan kepentingan investor untuk dana
bersama.

6. penugasan audit dan penugasan assurance terbatas yang


berhubungan dengan laporan keuangan historis)
Auditor juga memeriksa jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang berada
dalam standar auditing tetapi bukan merupakan audit dari laporan keuangan
historis yang sesuai dengan PABU. Antara lain meliputi audit laporan keuangan
yang disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif yang lain dan audit elemen,
akun atau item tertentu dan syarat ketaatan utang.

Dasar akuntansi komprehensif yang lain


Dasar selain dari PABU yang mengatur penerbitan laporan antara lain:
 Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi.
 Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan.
 Dasar pajak pendapatan.
 Serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial.

Elemen, Akun, atau Item Khusus


Kantor Akuntans pada umumnya juga sering diminta untuk mengaudit dan
menerbitkan aspek tertentu dari laporan keuangan, termasuk uudit untuk elemen,
akun, atau item khusus. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun,
atau item khusus dan audit keuangan laporan yang lengkap, yaitu:
1. Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit,
bukan laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih
banyak dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan
keseluruhan.
2. Standar pelaporan yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian
elemen, akun, atau item khusus bukan merupakan laporan keuangan yang
disajikan sesuai PABU.
Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun,
atau bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit.

Surat Ketaatan Utang dan Laporan yang Serupa


Jika klien terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka
memberikan laporan dari akuntan publik kepada pemberi pinjaman tentang ada
atau tidak adanya kondisi tertentu, auditor dapat menerbitkan laporan mengenai
kepatuhan utang dan penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau dengan
menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari laporan
pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
auditor;
 Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasan.
Dalam audit atas perjanjian kepatuhan utang, auditor biasanya mengevaluasi
apakah pembayaran pokok dan bunga dilakukan saat jatuh tempo, apakah
terdapat pembatasan deviden, modal kerja, dan rasio utang, dan apakah
pencatatan akuntansi sudah memadai dalam pelaksanaan audit biasa. Akan tetapi,
auditor tidak berhak untuk menentukan apakah klien telah membatasi kegiatan
usahanya sesuai dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya atas property
yang dijaminkan. Kode etik melarang auditor berpraktik sebagai pengacara dalam
keadaan demikian.
 Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang laporan
keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan utang seperti
adanya rasio lancer sebesar 2,5 atau lebih baik akan sulit diselesaikan tanpa audit
laporan keuangan secara lengkap.
 Opini auditor adalah assurance negatif, menyatakan bahwa tidak ada yang
menarik perhatian auditor yang akan mengarahkan auditor untuk merasa yakin
terdapat ketidaktaatan.

Anda mungkin juga menyukai