Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha
(wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena
tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill
(kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad
(kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia
karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan
suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak
direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama..
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500
sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

1.2 Tujuan

Salah satu alasan kami merintis usaha ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Kewirausahaan. Namun tujuan utama kami yaitu ingin mendapatkan penghasilan sendiri
sebagai tambahan uang jajan dan bisa meringankan beban orang tua. Serta belajar untuk
memberdayakan sesama manusia dan menumbuhkan perilaku usaha di setiap anggota
kelompok.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Pengertian wirausahawan (enterpreneur) diperoleh dari berbagai buku maupun kamus,
Kurotku dan Hodgetts (2001) mrnyatakan bahwa enterpreneur berasal dari bahasa Perancis
yaitu entreprendreyang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsep mengenai
enterpreneur memberi arti bahwa usahawan merupakan seseorang yang bertindak membuat
organisasi, mengelola dan menentukan resiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebut, resiko
yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga
pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha
sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam
mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan
wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi
pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha
lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta
lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama
dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-
swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang;
swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau
dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti
secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha
adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

2.2 Hakekat Kewirausahaan


Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
a) Pengembangan teknologi baru
b) Penemuan pengetahuan ilmiah baru
c) Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d) Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih
efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi
kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan
inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

2.3 Proses Kewirausahaan


Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi
maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan\
Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi,
dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar Secara
internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang Oleh karena itu, inovasi
berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi,
dan keluarga.

2.8 . Manfaat Kewirausahaan


1) Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
2) Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi
saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa
meledak
3) Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa
dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
4) Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesinfotokopi, laser, power
steering.
5) Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang
kewirausahaan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Usaha


Usaha yang akan dibangun yaitu Kuliner dan semua hal yang berhubungan
dengan makanan. Nanti juga tersedia menu-menu seperti aneka jajanan tradisional, makanan
ringan, dan lain-lain. Seiring dengan waktu kami akan terus melakukan perbaikan dan invoasi-
inovasi kedepannya. Namun sejauh ini usaha kami belum memiliki julukan atau nama akan
tetapi nanti akan ada perubahan nama jika itu diperlukan.
Usaha yang akan saya kelola adalah usaha yang memproduksi makanan yang bisa saja
dapat menumbuhkan kembali rasa keingin tahuan penikmat rasa makanan-makanan tradisional
maupun makanan adaptasi modern.
Tempat yang kami pilih adalah di Wilayah Universitas Hasanuddin.Di Tempat ini apabila
dibuka usaha dinilai sangat strategis dan cocok karena di tempat ini banyak pemuda-pemudi
yang dapat ditawari aneka jajanan manis yang mengugah selra dengan harga terjangkau.

3.2 Profil Struktur Organisasi

1. Ihksan Heriansyah ( H051181022 )


Perumahan Taman Sudiang Indah D2 NO.6
085394200771
Jabatan : Juru masak ,Bendahara
2. Musafir ( H051181318 )
Gowa
085298454894
Jabatan : Courier,pemasaran
3. Stefani Deborah
Jl. Sungai Poso
089653000400
Jabatan : Skretaris
4. Arhan Ramdana
Workshop
085399960455
Jabatan : Courier,Pemasaran
3.3 Aspek Pemasaran

1. Sasaran Pemasaran

Sasaran pemasaran kami lakukan berada di wilayah Universitas Hasanuddin Makassar


tepatnya di wilayah MKU, Mahasiswa,dosen,pegawai menjadi sasaran penjualan kami.

2. Target Penjualan

Target kami dalam penjualan produk kami dapat dikatakan sederhana yaitu kami tidak
terlalu memaksakan meraup keuntungan dengan ekspektasi yang begitu besar namun
setidaknya telah balik modal.

3. Strategi Pemasaran

Kami memasarkan produk kami dengan mempromosikannya melalui media sosial. Selain
itu, kami juga memasarkan/ menawarkan langsung kepada mahsiswa yang kami temui.

Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik
b. inovasi yang memiliki berbagai rasa yang sangat enak.
c. Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
2. Weakness (kelemahan)
a TEMPAT USAHA
b.WAKTU ( KESEMPATAN )
c. JARINGAN
d. KEPERCAYAAN
3. Opportunity (Peluang)
a. Di gemari sebagian besar Mahasiswa, Karyawan
4. Threat (ancaman)
a. Banyak saingan diluar sana/ persaingan tidak sehat.
b. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga
yang mungkin dapat mengurangi pembeli.

3.3 Rencana Keuangan


Anggaran Dana Kuliner
Rencana untuk anggaran Kuliner ( Puding ) kurang lebih sebesar Rp.80.000 dan
rinciannya sebagai berikut:
Agar – Agar 5 buah x 6.000............................................................... Rp 30.000
Susu…………………....................................................................... .Rp 9.800
Gula 1 kg……………… .................................................................... Rp 12.000
Wadah……………………................................................................. Rp 15.000
Fla bubuk…......................................................................................... Rp 4.500

Analisis Titik Impas (BEP)


Pendapatan bersih selama 1 kali penjualan : Pendapatan – Pengeluaran biaya bahan baku
bersih : Rp104.000 – Rp.45.000 = Rp 59.000
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa
Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara
etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja
tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai
kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga
dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun
masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi
satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar,
kebijakan dan sistem baru.

Anda mungkin juga menyukai