RUMAH BANJAR
RUMAH BANJAR
tradisional suku Banjar dan suku Dayak Bakumpai. Suku Banjar biasanya
Rumah Bahari.
• Umumnya, rumah tradisional Banjar dibangun dengan beranjung (bahasa
kanan dan kiri bangunan utama, karena itulah disebut Rumah Ba'anjung
(ber-anjung).
ANALISIS KONSTRUKSI :
KETINGGIAN BANGUNAN
KERANGKA
LANTAI
• Rumah Adat Banjar, biasa disebut juga dengan Rumah Bubungan Tinggi
karena bentuk pada bagian atapnya yang begitu lancip dengan sudut 45º.
Bahan atapnya terbuat dari sirap dengan bahan kayu Ulin atau atap rumbia.
• Dindingnya terdiri dari papan yang dipasang dengan posisi berdiri, sehingga
• Memiliki bukaan yang cukup banyak untuk sirkulasi udara (agar udara bisa
banyak masuk ke bangunan ), hal di karenakan suhu kota banjar yang berada
KETINGGIAN BANGUNAN
yang tinggi, karena pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah terkena
air. Oleh karena itu Pondasi, tiang dan tongkat dalam hal ini sangat berperan.
jumlah mencapai 60 batang untuk tiang dan 120 batang untuk tongkat.
KERANGKA
Sususk
Gelagar
Lantai
Watun barasuk
Turus tawing
Rangka pintu dan jendela
Balabad
Titian tikus
Bujuran sampiran
Kasau
Ring
LANTAI
• Di samping lantai biasa, terdapat pula lantai yang disebut dengan Lantai
Surambi Muka, Anjung Jurai dan Ruang Padu, yang merupakan tempat
digunakan untuk lantai adalah papan ulin selebar 20 cm, dan untuk Lantai
RUMAH PANJANG
RUMAH PANJANG
Rumah Panjang adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat.
Rumah Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah
Kalimantan Barat. Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial
merupakan pusat kehidupan dari masyarakat Dayak. Saat ini, rumah panjang di
Barat identik dengan rumah panjang yang ada di Kalimantan Tengah. Hal ini
dikarenakan letak geografi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang sangat
ANALISIS KONSTRUKSI
• Tiang rumah panjang terbuat dari kayu belian dengan ukuran 15×15 cm.
• Lantai bagian lua terdiri dari bamboo yang diikat tali rotan. Lantai bagian
atap.
RUMAH HONAI
RUMAH HONAI
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari
jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela
yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai biasanya
dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk
membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga
tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita (disebut Ebei), dan
Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu
tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah Honai
pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu
dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara
ANALISIS KONSTRUKSI
BENTUK
ATAP
KETINGGIAN BANGUNAN
BENTUK
ATAP
• Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap ini berfungsi untuk
hujan turun.
dari kayu buah sedang yang dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di
bagian atas sehingga membentuk dome. Empat pohon muda juga diikat di
tingkat paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian.
• Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar dome. Lapisan jerami
malam hari.
Jerami cocok digunakan untuk daerah yang beriklim dingin. Karena jerami
ringan dan lentur memudahkan suku Dani membuat atap serta jerami
jendela ini berfungsi memancarkan sinar ke dalam ruangan tertutup itu, ada
pula Honai yang tidak memiliki jendela, pada umumnya untuk Honai
perempuan.
• Jika anda masuk ke dalam honai ini maka di dalam cukup hangat dan gelap
karena tidak terdapat jendela dan hanya ada satu pintu. Pintunya begitu
menggali tanah didalamnya sebagai tungku selain menerangi bara api juga
dibawa dari kebun atau ladang. Umumnya mereka mengganti jika sudah
KETINGGIAN BANGUNAN
• Rumah Honai mempunyai tinggi 2,5-5 meter dengan diameter 4-6 meter.
Honai ditinggali oleh 5-10 orang dan rumah ini biasanya dibagi menjadi 3
Rumah honai juga biasanya terbagi menjadi 2 tingkat. Lantai dasar dan
lantai satu di hubungkan dengan tangga yang terbuat dari bambu. Biasanya
pria tidur melingkar di lantai dasar , dengan kepala di tengah dan kaki di
pinggir luarnya, demikian juga cara tidur para wanita di lantai satu.
ANALISIS KONSTRUKS RUMAH TRADISIONAL
RUMAH JOGLO
meninggi (melar).
tebal.
pipih.
Di bagian tengah pendapa terdapat empat tiang utama yang dinamakan sakaguru.
Ukurannya harus lebih tinggi dan lebih besar dari tiang-tiang / saka-saka yang lain.
Di bagian paling atas tiang sakaguru inilah biasanya terdapat beberapa lapisan balok
kayu yang membentuk lingkaran-lingkaran bertingkat yang melebar ke arah luar dan
dalam. Pelebaran ke bagian luar ini dinamakan elar. Elar dalam bahasa Jawa berarti
joglo (pamidhangan).
1. Molo (mulo / sirah / suwunan), balok yang letaknya paling atas, yang
2. Ander (saka-gini), Balok yang terletak di atas pengeret yang berfungsi sebagai
penopang molo.
kerangka rumah bagian atas yang terletak melintang menurut lebarnya rumah
tengah pamidhangan.
10.Penitih / panitih.
11.Penangkur.
15.Elar (sayap), Bagian perluasan keluar bagian atas sakaguru yang menopang
atap.