Anda di halaman 1dari 8

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT

A. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Rivai

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Abdul Rivai

RSUD Dr. Abdul Rivai berlokasi di Jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb merupakan
satu-satunya Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Berau. RSUD Dr. Abdul Rivai yang
pertama berlokasi di Jalan Dr. Sutomo, kemudian pada tahun 1974 dipindah ke Batumiang di
Jl. Pulau Sambit, Tanjung Redeb dengan menempati bekas gedung Kantor Bupati Kabupaten
Berau, dan pada bulan Juni 1986 dipindah ke Jl. Pulau Panjang sampai dengan sekarang. Pada
tanggal 15 Februari 1999 status RSUDDr. Abdul Rivai ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe
C oleh Menteri Kesehatan dengan Surat Keputusan Nomor 124/MENKES/SK/II/1999.

2. Aspek Legal

RSUD Dr. Abdul Rivai adalah Rumah Sakit Type C Non Pendidikan milik Pemerintah
Kabupaten Berau, yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau No : 10 Tahun
2008 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau.

3. Lokasi Bisnis

RSUD Dr. Abdul Rivai terletak di jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb Telpon (0554)
21098 Fax 21064. Luas areal adalah sebesar 2,54 Ha dengan luas tapak siap bangun seluas 3,9
Ha.

4. Gambaran Produk Jasa dan Produk Unggulan

RSUD Dr. Abdul Rivai menyediakan layanan berupa:

a. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan (IRJA) memiliki 10 poli klinik layanan dengan rincian
sebagai berikut :

1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Anak

3) Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

4) Poliklinik Mata

5) Poliklinik THT

6) Poliklinik Penyakit Dalam

7) Poliklinik Bedah

8) Poliklinik Gigi

9) Poliklinik Syaraf

10) Poli klinik jiwa

b. Pelayanan Instalasi Rawat Darurat memiliki kemampuan penanganan live savingdengan


menyediakan fasilitas rawat inap dan penunjang medis yang dibuka selama 24 jam. Tenaga
medis profesional bersertifikat.

c. Pelayanan Instalasi Bedah ditangani oleh tenaga medis profesional dari berbagai disiplin
ilmu.

d. Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Abdul Rivai tahun 2014 memiliki
kapasitas 170 tempat tidur.

e. Pelayanan penunjang medis, yang meliputi fasilitas Instalasi Radiologi, Laboratorium Patologi
Klinik, Instalasi Gizi, penunjang Instalasi Rehabilitasi Medis dan Instalasi Farmasi.

5. Isu-Isu Strategis Pelayanan Rumah Sakit

Beberapa isu-isu untuk mengembangkan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau sebagai berikut
:

a. Dalam rangka mewujudkan Visi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yaitu “Menjadikan Rumah
Sakit Terbaik di Kalimantan Timur Wilayah Utara”, maka manajemensudah mendapatkan
predikat BLUD penuh dan akreditasi 5 pelayanan dasar.
b. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan Rawat Jalan yang lengkap
maka diperlukan penambahan SDM dan peralatan baru serta sistem pelayanan untuk mencapai
pelayanan bermutu.

Dan rata - rata pengunjung IRJA per hari:

1) Tahun 2013 : 136 orang/hari.

2) Tahun 2014 : 160 orang/hari.

Disamping itu dengan kurangnya tenaga dokter spesialis sehingga memerlukan


tambahan tenaga dokter spesialis agar dapat memberikan pelayanan yang ramah dan
profesional.

Dari uraian data tersebut perlu diambil langkah – langkah nyata yaitu:

a. Banyaknya penyakit dalam dalam dan tingginya angka kematian akibat penyakit dalam yang
merupakan 7 dari 10 penyebab kematian di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau menunjukkan bahwa
peralatan kesehatan yang menjadi prioritas utama untuk dipenuhi.

b. Akuntabilitas dan transparansi adalah merupakan program pemerintah yang harus diterapkan
pada setiap Instansi Pemerintah maka membuka peluang untuk peningkatan pelayanan Sistem
Informasi Rumah Sakit untuk mengambil suatu keputusan terkait informasi dan data yang
dihasilkan oleh SIM tersebut yang berujung peningkatan kualitas Pelayanan Rumah Sakit itu
sendiri.

6. Arah Bisnis RSUD Dr. Abdul Rivai Berau

Rumah sakit telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh
setiap insan Rumah Sakit agarpelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien
(konsumen).

Budaya kerja rumah sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar
sebagai acuan bagi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau dalam berprilaku yang menunjang
tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut, nanti diharapkan dapat menjadi budaya
organisasi di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau. Nilai dasar tersebut adalah :

a. Motivasi tinggi untuk menjadi lebih baik

Penjelasan : keinginan yang tinggi untuk selalu berbuat yang terbaik untuk pasien, kolega,
Rumah Sakit dan diri sendiri. Ciri-ciri : bertanggungjawab, inovatif, kreatif, dan optimis.

b. Bertindak sesuai pedoman


Penjelasan : berperilaku sebagai insan yang berdisiplin tinggi yang mendasarkan setiap
tindakan pada pedoman perilaku dan pedoman kerja.

c. Empati

Penjelasan : penuh empati, berpikir positif, ikhlas, terbuka untuk pembaharuan dalam
mewujudkan keberhasilan bersama.

Motto : ‘Kesembuhan Anda adalah Kepuasaan Kami’

Budaya : PURI

Profesional dalam bertindak

Unggul dalam pelayanan

Rasional dlam tindakan

Ikhlas dalam melayani

7. Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibayar agar
dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi Pemerintah. Dengan memperhatikan situasi
dan kondisi pada saat ini dan mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang.

Visi Pemerintah Kabupaten Berau lima tahun kedepan yakni “Menjadikan Kabupaten
Berau Sebagai Daerah Unggulan Dibidang Agribisnis dan Tujuan Wisata Mandiri dan Religius
Menuju Masyarakat Sejahtera”, sedangkan Visi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah sebagai
berikut: “Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Kalimantan Timur Wilayah Utara”.

“Kesembuhan Anda adalah Kepuasan Kami” merupakan Budaya atau Motto RSUD Dr.
Abdul Rivai Berau dalammewujudkan visi sebagai Rumah Sakit unggulan di kelasnya yang
mewarnai setiap gerak, tindak perbuatan dan sikap mental karyawan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

RSUD Dr. Abdul Rivai Berau menyadari bahwa ke depan dengan pernyataan visi
tersebut diperlukan langkah dan strategi antisipatif dan inovatif untuk mewujudkannya. Visi
tersebut juga menunjukkan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau bersama-sama dengan pihak berkepentingan lainnya
untuk merefleksikan tujuan yang akan dicapai dalam jangka panjang. Berdasarkan penjelasan
di atas, jelas terlihat keinginan yang kuat dari RSUD Dr. Abdul Rivai Berau untuk “Menjadi
Rumah Sakit Terbaik Di Provinsi Kalimantan Timur Wilayah Utara”dengan tetap
mengedepankan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yang berkedudukan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah
Berau merupakan unsur pelaksanaan dibidang pelayanan kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi instansi masing-masing.

8. Misi

Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi tersebut
dan mengetahui seluruh jajaran organisasi dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal
dan mengetahui keberadaan dan peran dati RSUD Dr. Abdul Rivai Berau. Misi menjelaskan
mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya.

Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang unuk perubahan sesuai
dengan tuntutan perubahan lingkungan.

Misi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Bermutu Tinggi dan Memberikan Kepuasan Bagi Pelanggan


Maupun Penyelenggara.

2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Professional dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

3. Menyediakan Sarana dan Prasarana yang Memadai dan Berkualitas.

4. Menjadi Pusat Rujukan Medis Spesialis.

5. Mengembangkan Unit Usaha Strategis Serta Meningkatkan Kemitraan Tanpa Meninggalkan


Fungsi Sosial.

B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Abdul Rivai Berau

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah salah satu unit penunjang medis
yang bertugas melaksanakan pengadaan, penyimpanan,peracikan dan pendistribusian
perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUD Dr. Abdul Rivai Berau serta memberikan
informasi obat kepada tim pelayanan kesehatan di RSUDdr. Abdul Rivai Berau dan Pasien
Rawat Inap ataupun rawat jalan.

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau merupakan fasilitas penyelenggaraan
seluruh kegiatan serta pelayanan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan Rumah Sakit itu
sendiri.

Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau merupakan satu unit kerja di
lingkungan Instalasi Farmasi yang melakukan kegiatan administrasi, penyusunan program dan
pelaporan. Semua itu dilakukan dengan tujuan terlaksananya tertib administrasi di lingkungan
Instalasi Farmasi.

Adapun tugas dari Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau adalah :

1. Membukukan Surat Masuk dan Surat Keluar

a. Surat Masuk

Setiap surat yang masuk akan diterima oleh Pelaporan, kemudian diberi nomor urut
surat masuk yang kemudian akan disampaikan kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr.
Abdul Rivai Berau untuk diketahui dan diparaf. Selanjutnya surat tersebut disampaikan kepada
yang bersangkutan untuk diproses. Surat yang telah diproses akan di arsipkan.

b. Surat Keluar

Setiap Surat yang akan dikirim keluar RSUD Dr. Abdul Rivai Berau harus melalui
Pelaporan dan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau.
Surat yang akan dikirim dibuat rangkap 2, satu untuk dikirim dan satu untuk arsip.

2. Membuat Laporan di Instalasi Farmasi

Laporan-laporan yang dibuat oleh Pelaporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai
Berau adalah:

a. Laporan yang dibuat setiap bulan, meliputi:

1) Laporan Keuangan dan Laporan Pengeluaran Barang Farmasi. Data diambil dari jumlah
permintaan atau pemakaian Barang Farmasi (Formulir Permintaan Barang) oleh
Ruang/Unit/Instalasi/Poliklinik.

2) Laporan Narkotika dan Psikotropika. Data diperoleh dari jumlah pemasukan dan pengeluaran
narkotika oleh: Gudang Farmasi dan pelaayanan resep Rawat Inap dan Rawat
Jalan. Data kemudian dikirim ke Kepala Instalasi Farmasiuntuk untuk dibuatkan laporan.
Kemudian laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, tembusan ke Balai POM
Kaltim, Penanggung Jawab Narkotika RSUD Dr. Abdul Rivai Berau, dan sebagai arsip.
3) Laporan Tagihan Pemakaian obat program rujuk balik pada pasien JKN BPJS. Data diperoleh
dari Jumlah perincian penggunaan obat oleh pasien dari ResepRawat Jalan JKN BPJS.

b. Laporan yang dibuat setiap akhir tahun, meliputi:

1) Laporan Kegiatan. Data diperoleh dari penjumlahan lembar resep dan jumlah R/ dari Instalasi
Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.

2) Laporan stock opname barang farmasi setiap 3 bulan sekali. Semua laporan dibuat rangkap 2
(dua), yaitu : 1 untuk arsip dan 1 untuk dikirim ke bagian akuntansi.

3. Menyimpan Arsip di Instalasi Farmasi

Arsip-arsip di Instalasi Farmasi dibedakan atas :

a. Arsip surat masuk dan surat keluar, yang disimpan di ruang Pelaporan.

b. Arsip SK Direktur RSUD Dr. Abdul Rivai dan SK DepKes (Departemen Kesehatan) juga
Menteri, yang disimpan.

c. Arsip kepegawaian, terdiri dari map setiap karyawan yang berisi data pribadi, ijazah dan lain
sebagainya disimpan di ruang Pelaporan.

d. Arsip Laporan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau selalu dibuat rekapitulasi
tahunan.

e. Arsip Resep. Arsip resep disimpan dalam Gudang Arsip

4. Menyimpan Resep Rawat Jalan dan Rawat Inap di Instalasi Farmasi

Resep-resep setiap hari disusun dengan nomor berurut dan disimpan per-hari dan per-
bulan.

5. Menyusun Arsip di Instalasi Farmasi

Gudang arsip berisi arsip-arsip di Instlasi Farmasi RSUD Dr. Abdul Rivai Berau yang
secara garis besar dikelompokkan menjadi :

a. Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar.

b. Arsip Resep.

c. Arsip Laporan.

Setiap kelompok arsip tersebut disimpan terpisah satu dengan lainnya dan disimpan
per-bulan.

6. Konseling
Konseling merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat.
Tujuan dari konseling obat supaya pasien patuh atau taat menggunakan obat. Masalah yang
seringkali dibicarakan pada saat konseling obat adalah nama obat, tujuan pengobatan, cara
menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.

Di RSUD Dr. Abdul Rivai Berau, konseling dilakukan di ruang konseling di Instalasi
Farmasi dan ruang perawatan jika dibutuhkan. Konseling ini dilakukan untuk memberikan
informasi penggunaan obat yang benar serta memberi motivasi kepada pasien untuk menjalani
pengobatannya dengan baik. Konseling khususnya ditujukan bagi pasien penyakit kronis dan
atau penyakit akut, misalnya pasien penyakit jantung atau pasien HIV.

7. Timbang Terima Dinas

Dalam IFRS Dr. Abdul Rivai Berau ada istilah yang disebut dengan Timbang Terima
Dinas, artinya pergantian jam dinas dari satu petugas ke petugas penggantinya, tugas yang telah
dan akan dilimpahkannya sehingga antara petugas ada komunikasi yang
berkesinambungan.Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan timbang terima
dinas,sehingga antara petugasmengetahui keadaan,informasi dan tugas-tugas yang
dilimpahkan. Prosedur :

Jam dinas di Instalasi Farnasi sebagai berikut :

a. Pagi : 08.00 s/d 14.00

b. Siang : 13.30 s/d 21.00

c. Malam : 21.00 s/d 08.00

d. Petugas dinas yang akan menerima limpahan datang sebelum waktu dinas berakhir. Paling
lambat 15 menit sebelum jam dinas.

e. Petugas pagi, siang dan malam akan menyerahkan, menginformasikan tugas yang telah
dilaksanakan dan mencetak kondisi atau jurnal keuangan dari komputer dinas pagi, siang dan
malam yang sudah dilaksanakan.

f. Petugas yang akan melimpahkan menyerahkan cetakan keuangan atau jurnal komputer,
mencatat kondisi atau keadaan dinas yang telah dilaksanakan dan tanda tangan.

g. Petugas menerima limpahan mempelajari catatan, dan mencocokan cetakan jurnal dengan
besaran uang setoran selanjutnya meneruskan pekerjaan yang belum terselesaian oleh petugas
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai