Anda di halaman 1dari 4

KESELARASAN TUJUAN

Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhi orang-orang


dalam organisasi itu untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka dengan
cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan
organisasi. Keselarasan tujuan (goal congruence) berarti, sejauh hal tersebut
dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan
tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang
dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
Mengevaluasi sistem pengendalian manajemen:

 Apa yang menjadi motivasi orang sehingga bertindak demi kepentingan


pribadi?
 Apakah tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan kepentingan organisasi?

Aspek formal seperti perencanaan strategis, penyusunan anggaran, dan


pelaporan. Namun aspek yang perlu diperhatikan juga adalah aspek yang berkaitan
dengan proses informal. Karena untuk menjalankan strategi agar efektif mekanisme
dan aspek formal harus berjalan seiring dengan aspek informal.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keselarasan tujuan

Etos kerja adalah norma mengenai perilaku dan sikap yang diharapkan
masyarakat, yang organisasi adalah bagiannya. Berupa loyalitas, keuletan, semangat
dan rasa bangga menjalankan tugas.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi keselarasan tujuan

Budaya

Kadang dua perusahaan dengan system pengendalian manajemen yang sama,


berbeda dalam pengendalian aktual. Budaya dapat menjelaskan hal ini. Budaya
meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai yang dianut, asumsi yang secara implisit
diterima dan secara explisit dimanifestasikan.

Budaya jarang atau bahkan tidak pernah berubah selama bertahun-tahun.


Menjadi kebiasaan dan pantangan. Kebijakan CEO dan serikat pekerja juga
berpengaruh dalam budaya. Misalnya dalam upaya mengubah peraturan biasanya
mendapatkan perlawanan dari serikat pekerja.

Gaya Manajemen

Sebuah intuisi atau organisasi adalah perpanjangan bayangan seseorang. Gaya


manajer ada yang beberapa diantaranya memiliki charisma, ramah, agak santai,
management by walking around, atau sibuk dengan laporan.

Organisasi Informal

Kenyataan yang terjadi dalam proses pengendalian manajemen tidak bias


dipahami tanpa mengenali arti penting hubungan-hubungan di organisasi informal.
Misalnya manajer produksi selain memberikan laporan kepada manajer umum juga
menjalin komunikasi dengan banyak orang lain dalam organisasi, bahkan sekadar
teman atau kenalan.

Organisasi yang terbentuk bukan karena adanya ketentuan formal, tetapi


karena adanya kontak individu. Komunikasi dapat terjadi tanpa mengikuti ketentuan
formal.
Persepsi dan Komunikasi

Kadang pesan yang diterima dari berbagai sumber baik formal maupun
informal bertentangan satu sama lain dan memiliki interpretasi yang beragam.
Misalnya manajer semestinya meningkatkan profit melalui penyusunan anggaran
tahun tertentu, tetapi tidak menghemat penggunaan anggaran untuk perawatan
peralatan dan pelatihan pegawai. Penghematan tersebut akan meningkatkan laba
tahun tertentu, tetapi tidak di masa yang akan dating.

Berkaitan dengan cara komunikasi yang baik yangmemungkinkan informasi


yang disampaikan tidak salah diterima oleh penerima, sehingga dengan demikian ada
kesamaan persepsi.

SISTEM PENGENDALIAN FORMAL

Sistem Pengendalian Manajemen

Diawali dengan penentuan tujuan perusahaan dan strategi mencapai tujuan


tersebut. Suatu perencanan strategis disisipkan untuk mengimplementasikan strategi
organisasi. Seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat
perencanaan ini. Perencanaan strategis tersebut kemudian di konversi menjadi
anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan belanja yang direncanakan untuk
masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab ini juga dituntun oleh
aturan-aturan dan informasi formal lain. Pusat tanggung jawab menjalankan operasi-
operasi yang ditugaskan, dan hasilnya kemudian dinilai dan dilaporkan. Hasil-hasil
aktual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah
kinerjanya memuaskan atau tidak.
Peraturan (rules)

 Pengendalian Fisik, yaitu penjaga keamanan, passwords komputer, tv


monitor, dan alat fisik lainnya merupakan bagian dari struktur pengendalian.
 Petunjuk Pelaksanaan (Manual), yaitu aturan-aturan tertentu yang harus
dijalankan
 Pengamanan Sistem, yaitu berbagai pengamanan sistem yang di rancang ke
dalam sistem pemrosesan informasi untuk menjamin agar informasi yang
mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat dan untuk mencegah
kecurangan. Hal ini meliputi: pemeriksaan silang secara terinci; pembubuhan
tanda tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi telah dijalankan.
 Sistem Pegendalian Tugas, yaitu proses untuk menjamin bahwa tugas-tugas
tertentu dijalankan secara efektif dan efisisen.

Daftar Pustaka:

Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan, 2005, Sistem Pengendalian Manajemen,


Penerbit Salemba Empat, Edisi Sebelas, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai