Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR SEMESTER

PAJAK (KUMPULAN SOAL PPH PASAL 21)

OLEH :
Nisa Amelina 1401071002

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN RISET DAN TEKNOLOGI

PADANG 2015
1. Pegawai tetap gaji bulanan

Rando pegawai pada perusahaan PT Maju Terus, menikah tanpa anak, memperoleh
gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Maju Terusmengikuti program Jamsostek, premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Maju Terus menanggung iuran Jaminan Hari
Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar iuran Jaminan
Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Maju Terusjuga mengikuti
program pensiun untuk pegawainya. PT Maju Terusmembayar iuran pensiun untuk Budi
Karyanto ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Budi Karyanto membayar iuran pensiun sebesar
Rp50.000,00. Pada bulan Juli 2013 Budi Karyanto hanya menerima pembayaran berupa gaji.
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai berikut:

Gaji Rp 4.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan
Kerja Rp 20.000
Premi Jaminan Kematian Rp 12.000
Penghasilan bruto Rp 4.032.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x4.032.000 Rp 201.600
2. Iuran Pensiun Rp 50.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua Rp 80.000
Rp 331.600
Penghasilan neto sebulan Rp 3.700.400
Penghasilan neto setahun
12x3700400 Rp44.404.800
PTKP
- untuk WP sendiri Rp36.000.000
- tambahan WP kawin Rp 3.000.000
Rp39.000.000
Penghasilan Kena Pajak
setahun Rp 5.404.800
Pembulatan Rp 5.404.000
PPh terutang
5%x5404000 Rp 270.200
PPh Pasal 21 bulan Juli
5.404.000 : 12 Rp 450.333

2. Pegawai Tetap Dengan Gaji Mingguan


Bapak Andi belum menikah, pada tahun 2012 bekerja sebagai pegawai tetap di
sebuah perusahaan menerima gaji yang dibayarkan mingguan sebesar Rp 2.000.000.
Hitunglah PPh pasal 21 minggu pertama bulan Juli 2012 apabila dalam minggu tersebut
hanya menerima penghasilan berupa gaji saja adalah :
Gaji
4 X Rp 2000.000 Rp 8.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 8000.000 Rp 400.000
Penghasilan neto sebulan Rp 7.600.000
Penghasilan neto setahun
12 X Rp 7.600.000 Rp 91.200.000
PTKP (TK/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 55.200.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 55.200.000 Rp 2.760.000
PPh pasal 21 sebulan
Rp 2.760.000 : 12 Rp 230.000
PPh pasal 21 atas gaji minggu
pertama
Rp 230.000 : 4 Rp 57.500

3.Pegawai Tetap Gaji Harian


Indra pada tahun 2014 bekerja sebagai pegawai tetap pada perusahaan PT Isa dengan
memperoleh gaji yang dibayar harian sebesar Rp 150.000,00. Indra kawin dan tidak
mempunyai anak. PT Isa masuk program BPJS Ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan
Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing setiap bulan sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. PT Isa membayar iuran Jaminan Hari
Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji dan Indra membayar iuran pensiun Rp25.000,00 dan
Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji.

Gaji
26 X Rp 150.000 Rp 3.900.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 39.000
Premi Jaminan Kematian Rp 11.700
Penghasilan Bruto Rp 3.950.700
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 3.900.000 Rp 195.000
Iuran pensiun : Rp 25.000
Iuran jaminan hari tua : Rp 78.000 Rp 298.000
Penghasilan neto sebulan Rp 3.652.700
Penghasilan neto setahun
12 X Rp 3.652.700 Rp 43.832.400
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Status kawin Rp 3.000.000 Rp 39.000.000
PKP setahun Rp 4.832.400
Pembulatan Rp 4.832.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 4.832.000 Rp 241.600
PPh pasal 21 sebulan
Rp 241.600 : 12 Rp 20.133
PPh pasal 21 sehari
Rp 20.133: 26 Rp 774

4. Pegawai tetap pindah kerja dalam tahun pajak


Andi Wijaya yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT Mustika Ratu di
Padang. Sejak 1 Juni 2015 dipindahtugaskan ke kantor cabang di Pariaman. Gaji Andi Wijaya
sebesar Rp4.000.000,00 dan pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri sebulan
sejumlah Rp 100.000,00. Hitunglah PPh 21.
PPh 21 Bulan Januari- Mei
Gaji Rp 4.000.000
Pengurang :
Biaya Jabatan Rp (200.000)
Iuran pensiun Rp (100.000)
Gaji neto sebulan Rp 3.700.000
Gaji neto setahun Rp 44.400.000
PTKP Rp (36.000.000)
PKP Rp 8.400.000
PPh 21 5% X Rp 8400.000 Rp 420.000
PPh 21 sebulan Rp 35.000

a. Kantor Pusat di Padang


Gaji selama di cabang Padang
5 X Rp 4.000.000 Rp 20.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 20.000.000 Rp 1.000.000
2. Iuran Pensiun (5 X Rp
100.000) Rp 500.000
Rp 1.500.000
Penghasilan neto 5 bulan Rp 18.500.000
Penghasilan neto disetahunkan
12/5 X Rp 18.500.000 Rp 44.400.000
PTKP
- untuk WP sendiri
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 36.000.000
PPh terutang setahun Rp 8.400.000
5%xRp 8.400.000
PPh Pasal 21 terutang Jan-Mei Rp 420.000
5/12 X Rp 420.000
PPh pasal 21 yang sudah
dipotong Rp 175.000
Masa Pajak Januari-Mei
5 X Rp 35.000
PPh pasal 21 (kurang) lebih potong Rp 175.000
NIHIL

b. Kantor Cabang Pariaman

Gaji selama di cabang Pariaman


7 X Rp 4.000.000 Rp 28.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 20.000.000 Rp 1.400.000
2. Iuran Pensiun (7 X Rp 100.000) Rp 700.000
Rp 2.100.000
Penghasilan neto 7 bulan Rp 25.900.000
Penghasilan neto di Padang Rp 18.500.000
Penghasilan neto disetahunkan Rp 44.400.000
PTKP
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 8.400.000
PPh 21 setahun
5%xRp 8.400.000 Rp 420.000
PPh Pasal 21 Padang Rp 175.000
PPh Pasal 21 terutang di Pariaman Rp 245.000
PPh pasal 21 sebulan yang telah dipotong di
Pariaman (RP 35.000 X 7) Rp 245.000
PPh pasal 21 (kurang) lebih potong NIHIL

5. Pegawai tetap berhenti bekerja ditahun pajak


Mukhlis yang berstatus belum menikah adalah pegawai pada PT WN di Bandung.
Sejak 1 Oktober 2014, yang bersangkutan berhenti bekerja di PT WN. Mukhlis setiap bulan
memperoleh gaji sebesar Rp5.000.000,00 dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun
kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan
sejumlah Rp 100.000,00 setiap bulan. Selama bekerja di PT WN, Mukhlis hanya menerima
penghasilan berupa gaji saja. Hitunglah PPh 21 setiap bulanya.

Gaji Rp 5.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 5.000.000 Rp 250.000
2. Iuran Pensiun Rp 100.000
Rp 350.000
Penghasilan neto sebulan Rp 4.650.000
Penghasilan neto setahun
12x Rp 55.800.000 Rp55.800.000
PTKP
- untuk WP sendiri Rp36.000.000
Penghasilan Kena Pajak
setahun Rp19.800.000
PPh terutang
5%xRp 19.800.000 Rp 990.000
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 990.000: 12 Rp 82.500

Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang selama bekerja pada PT WN dalam tahun kalender
2014 (s.d. bulan September 2016) dilakukan pada saat berhenti bekerja:

Gaji (Januari s.d September 2014)


9 X Rp 5000.000 Rp 45.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 45.000.000 Rp 2.250.000
2. Iuran Pensiun (9 X Rp 100.000) Rp 900.000
Rp 3.150.000
Penghasilan neto 9 bulan Rp 41.850.000
PTKP
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 5.850.000
PPh terutang setahun
5%xRp 5.850.000 Rp 292.500
PPh Pasal 21 terutang Jan-Sep
PPh pasal 21 yang sudah dipotong
Sampai bulan Agustus
8 X Rp 82.500 Rp 660.000
PPh pasal 21 lebih potong Rp 367.500

6. Pegawai tetap baru memiliki NPWP pada pertengahan tahun pajak


Adi, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga, bekerja pada PT
Merdeka dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp6.500.000,00, dan
yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp200.000,00. Adi
baru memiliki NPWP pada bulan Juni 2015 dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada
PT Merdeka untuk digunakan sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 21 bulan Juni.

Gaji Rp 6.500.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 6.500.000 Rp 325.000
2. Iuran Pensiun Rp 200.000
Rp 525.000
Penghasilan neto sebulan Rp 5.975.000
Penghasilan neto setahun Rp 71.700.000
PTKP
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 35.700.000
PPh 21 setahun
5%xRp 35.700.000 Rp 1.785.000
PPh Pasal 21 sebulan (Rp 1.785.000:12) Rp 148.750
Denda NPWP (120% X 148.750) Rp 178.500
Jumlah PPh pasal 21 Jan-Mei 2015
5 X Rp 178.500 Rp 892.500
Jumlah PPh pasal 21 terutang bila memiliki
NPWP
5 X Rp 148.750 Rp 743.750
Selisih Rp 148.750
PPh 21 terutang dan yang harus dipotong
untuk bulan Juni 2015
PPh 21 terutang sebulan Rp 148.750
Diperhitungkan dengan pemotongan atas
tambahan 20%
Sebelum memiliki NPWP (Jan-Mei 2015)
20% X 5 X Rp 148.750 Rp 148.750
NIHIL

7. Pegawai tetap menerima bonus


Indra (tidak kawin) bekerja pada PT WA Jaya dengan memperoleh gaji sebesar
Rp4.000.000 sebulan. Pada bulan Maret 2015 Sudiro memperoleh bonus sebesar
Rp5.000.000,00 sehingga pada bulan Maret 2015 Indra memperoleh penghasilan berupa gaji
sebesar Rp4.000.000,00 dan bonus sebesar Rp5.000.000,00. Setiap bulannya Indra
membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan sebesar Rp60.000,00. Hitunglah PPh 21 atas bonus yang diterima Indra.

PPh atas Gaji


Gaji setahun (12 X Rp 4000.000) Rp 48.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 48.000.000 Rp 2.400.000
Iuran pensiun (12 X Rp 60.000) Rp 720.000 Rp 3.120.000
Penghasilan neto setahun Rp 44.880.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 8.880.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 8.880.000 Rp 444.000

PPh atas Gaji dan Bonus


Gaji setahun (Rp 4000.000 X 12) Rp 48.000.000
Bonus Rp 5.000.000
Penghsilan Bruto Setahun Rp 53.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan
5% X Rp. 53.000.000 Rp 2.650.000
Iuran pensiun (12 X Rp 60.000) Rp 720.000 Rp 3.370.000
Penghasilan neto setahun Rp 49.630.000
PTKP(K/0) Rp 36.000.000

PKP
PPh pasal 21 terutang setahun Rp 13.630.000
5% X Rp 13.600.000 Rp 681.500

PPh pasal 21 atas Gaji Rp 444.000


PPh pasal 21 atas Bonus Rp 237.500

8. Pegawai tetap menerima rapel


Doni bekerja pada PT NA sejak bulan Januari 2013 dengan memperoleh gaji sebulan Rp
4.000.000 dan membayar iuran pensiun Rp 100.000. Doni belum menikah dan tidak memiliki
tanggungan. Pada bulan Juni 2013 menerima kenaikan gaji, yang berlaku surut sejak 1
Januari 2013 sejumlah RP 5.000.000. Hitunglah PPh 21 atas uang rapel tersebut.

PPh atas Gaji


Gaji Rp 4.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 4.000.000 Rp 200.000
Iuran pensiun : Rp 100.000 Rp 300.000
Penghasilan neto sebulan Rp 3.700.000
Penghasilan neto setahun
12 X Rp 3.700.000 Rp 44.400.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 8.400.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 8.400.000 Rp 420.000
PPh pasal 21 sebulan
Rp 420.000 : 12 Rp 35.000

PPh atas Gaji


Gaji Rp 4.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 4.000.000 Rp 200.000
Iuran pensiun : Rp 100.000 Rp 300.000
Penghasilan neto sebulan Rp 3.700.000
Penghasilan neto setahun
12 X Rp 3.700.000 Rp 44.400.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 8.400.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 8.400.000 Rp 420.000
PPh pasal 21 sebulan
Rp 420.000 : 12 Rp 35.000

9. Pegawai tetap menerima kenaikan gaji dan hitung PPh Pasal 21 untuk bulan
Desember
Riko, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga, bekerja pada PT
Mekar Indah dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar
Rp6.000.000,00, dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan
Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan
sebesar Rp200.000,00. Mulai bulan Juli 2016, Sisuka memperoleh kenaikan penghasilan
tetap setiap bulan menjadi sebesar Rp7.000.000,00. Hitunglah PPh 21 bulan Desember.

a. PPh 21 yang dipotong bulan Januari-Juni


PPh atas Gaji Rp 6.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 6.000.000 Rp 300.000
Iuran pensiun Rp 200.000 Rp 500.000
Penghasilan neto sebulan Rp 5.500.000
Penghasilan neto setahun (12 X RP 5.500.000) Rp 66.000.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 30.000.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 30.000.000 Rp 1.500.000
PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp 125.000

b. PPh 21 yang dipotong bulan Juli-November


PPh atas Gaji Rp 7.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 7.000.000 Rp 350.000
Iuran pensiun Rp 200.000 Rp 550.000
Penghasilan neto sebulan Rp 6.450.000
Penghasilan neto setahun (12 X RP 5.500.000) Rp 77.400.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 41.400.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 30.000.000 Rp 2.070.000
PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp 172.500

c. PPh 21 yang dipotong bulan Desember


PPh atas Gaji setahun
(6 X Rp 6000.000) + (6 X Rp 7000.000) Rp 78.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan :
5% X Rp 78.000.000 Rp 3.900.000
Iuran pensiun (12 X Rp
200.000) Rp 2.400.000 Rp 6.300.000
Penghasilan neto setahun Rp 71.700.000
PTKP (K/0)
untuk WP sendiri Rp 36.000.000
PKP setahun Rp 35.700.000
PPh pasal 21 terutang
5% X Rp 35.700.000 Rp 1.785.000
PPh pasal 21 yang sudah dipotong s.d November
(6 X Rp 125.000) + (5X Rp 172.500) Rp 1.612.500
PPh pasal 21 bulan Desember Rp 172.500

10. Pensiunan
Riki, berstatus kawin dengan 2 (dua) orang anak yang masih menjadi tanggungan,
bekerja sebagai Pegawai Tetap pada PT Nusa Dua dengan gaji sebulan sebesar
Rp10.000.000,00. Riki setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp250.000,00
ke Dana Pensiun Suka Jaya yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Nusa Dua terhitung mulai 1 Juli
2014, Riki akan memasuki masa pensiun. Mulai bulan Juli Riki mererima dana pensiun Suka
Jaya sebesar Rp 5.000.000. Hitunglah PPh 21 terutang atas uang pensiun yang diterima Riki.

a. PPh atas gaji Jan-Juni


Gaji Rp 10.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5%x Rp 10.000.000 Rp 500.000
2. Iuran Pensiun Rp 250.000
Rp 750.000
Penghasilan neto sebulan Rp 9.250.000
Penghasilan neto 6 bulan (Jan-Juni) Rp 9250.000 X
6 Rp 55.500.000
PTKP
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Status Kawin Rp 3.000.000
anak 2 Rp 6.000.000 Rp 45.000.000
Rp 10.500.000
Penghasilan Kena Pajak
PPh 21 terutang
5%xRp 10.500.000 Rp 525.000
PPh Pasal 21 sebulan (Rp 525.000:6) Rp 87.500

b. PPh atas Pensiun


Pensiun sebulan Rp 5.000.000
Pengurangan
1. Biaya pensiun
5%x Rp 5.000.000 Rp 250.000
Penghasilan neto sebulan Rp 4.750.000

Penghasilan neto Juli-Desember ( Rp 4.750.000


X 6) Rp 28.500.000
Penghailan neto Jan-Jun (Rp 9.250.000 X 6) Rp 55.500.000
Jumlah penghasilan neto setahun Rp 84.000.000
PTKP (K/2)
Rp
- untuk WP sendiri 36.000.000
Rp
Status Kawin 3.000.000
Rp
anak 2 6.000.000 Rp 45.000.000
Rp 39.000.000
Penghasilan Kena Pajak
PPh 21 terutang
5%xRp 39.000.000 Rp 1.950.000
PPh Pasal 21 terutang PT Nusa Dua Rp 525.000
PPh pasal 21 terutang pada Dana pensiun Suka
Jaya Rp 1.425.000
PPh pasal 21atas dana pensiun yang dipotong tiap bulanya (Rp
1.425.000 : 6) Rp 237.500

11. Pegawai Gaji Harian


Budi dengan status belum menikah pada bulan Januari 2016 bekerja sebagai
teknisi disebuah perusahaan selama 10 hari dan menerima upah harian Rp 400.000.
Hitungalah PPh 21 atas gaji yang diterimanya.

Upah Sehari Rp 400.000


Dikurangi:
Batas upah tidak dilakukan pemotongan PPh Rp 300.000
PKP Rp 100.000
PPh Pasal 21 dipotong atas upah harian
5% X Rp 100.000 Rp 5.000
Upah s.d hari ke-8 (Rp 400.000 X 8) Rp 3.200.000
PTKP sebenarnya:
8 X (36000000/360) Rp 800.000
PKP Rp 2.400.000
PPh pasal 21 terutang s.d. Hari ke-8
5% X Rp 2.400.000 Rp 120.000
PPh 21 yang sudah dilunasi sampai hari ke-7 Rp 35.000
PPh pada hari ke-8 Rp 85.000
Hari ke-9 dan seterusnya
Upah sehari Rp 400.000
PTKP sehari (1/360 X RP3.600.0000) Rp 100.000
PKP Rp 300.000
PPh 21 (5% X RP 300.000) Rp 15.000

12. Pegawai lepas dengan upah satuan


Wandi (belum menikah) adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai perakit Kulkas pada
suatu perusahaan elektronika. Upah yang dibayar berdasarkan atas jumlah unit/satuan yang
diselesaikan yaitu Rp 400.000,00 per buah TV dan dibayarkan tiap minggu. Dalam waktu 1
minggu (6 hari kerja) dihasilkan sebanyak 6 buah TV dengan upah Rp2.400.000,00.

Upah Sehari (Rp 2400.000 : 6) Rp 400.000


Dikurangi:
Batas upah tidak dilakukan pemotongan PPh Rp 300.000
PKP Rp 100.000
Upah seminggu terutang pajak
(6 X Rp 100.000) Rp 600.000
PPh Pasal 21 dipotong atas upah harian
5% X Rp 600.000 Rp 30.000

13. Pegawai lepas dengan upah borongan


Malik mengerjakan perbaikan sebuah gedung dengan upah borongan sebesar
Rp1.200.000,00, pekerjaan diselesaikan dalam 3 hari. Hitunglah PPh 21 Malik.

Upah Sehari (Rp 1.200.000 : 3) Rp 400.000


Dikurangi:
Batas upah tidak dilakukan pemotongan PPh Rp 300.000
PKP Rp 100.000
Upah borongan terutang pajak
(3X Rp 100.000) Rp 300.000
PPh Pasal 21 dipotong atas upah borongan
5% X Rp 300.000 Rp 15.000

14. Pegawai lepas dengan upah dibayarkan bulanan


Bagas bekerja pada perusahaan elektronik dengan dasar upah harian yang dibayarkan
bulanan. Dalam bulan Januari 2011 Bagas hanya bekerja 20 hari kerja dan upah sehari adalah
Rp300.000,00. Bagas menikah tetapi belum memiliki anak. Hitunglah PPh 21.

Gaji sebulan (20 X RP300.000) Rp 6.000.000


Gaji setahun (12 X Rp3.600.000) Rp 72.000.000
PTKP (K/0)
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Status Kawin Rp 3.000.000
Rp 39.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 33.000.000
PPh 21 terutang
5%xRp 33.000.000 Rp 1.650.000
PPh Pasal 21 sebulan (Rp 1.650.000 :12) Rp 137.500

15. Bukan pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan namun tidak


memiliki NPWP
Selama tahun 2014 penghasilan Budi bukan pegawai sebesar Rp 50.000.000/bulan, Budi
hanya menrerima penghasilan dari satu pemberi kerja. Budi tidak memiliki NPWP. Hitunglah
PPh pasal 21 Budi.
Penghasilan 50% PTKP/ PKP Tarif Denda
Bulan Bruto dari PKP NPW PPh 21
kumulatif
penghasilan Bulan P
Rp Rp Rp3.000.00 Rp Rp Rp
Januari 50.000.000 25.000.000 0 22.000.000 22.000.000 5% 120% 1.320.000
Rp Rp Rp3.000.00 Rp Rp Rp
Februari 50.000.000 25.000.000 0 22.000.000 44.000.000 5% 120% 1.320.000
Rp Rp Rp3.000.00 Rp Rp Rp
Maret 50.000.000 25.000.000 0 6.000.000 50.000.000 5% 120% 360.000
Rp Rp Rp
16.000.000 66.000.000 15% 120% 2.880.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
April 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 88.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Mei 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 110.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Juni 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 132.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Juli 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 154.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Agustus 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 176.000.000 15% 120% 3.960.000
Septembe Rp Rp Rp Rp Rp Rp
r 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 198.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Oktober 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 220.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
November 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 242.000.000 15% 120% 3.960.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Desember 50.000.000 25.000.000 3.000.000 8.000.000 250.000.000 15% 120% 1.440.000
Rp Rp Rp
14.000.000 264.000.000 25% 120% 4.200.000

16.Bukan pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan dan hanya


menerima penghasilan dari satu pemberi kerja.
Selama tahun 2014 penghasilan Toni bukan pegawai sebesar Rp 50.000.000/bulan, Tono
hanya menerima penghasilan dari satu pemberi kerja. Hitunglah PPh pasal 21 Tono.
Penghasilan 50% PTKP/ PKP Tarif
Bulan Bruto dari PKP PPh 21
kumulatif
penghasilan Bulan
Rp Rp Rp Rp Rp
Januari 50.000.000 25.000.000 Rp3.000.000 22.000.000 22.000.000 5% 1.100.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Februari 50.000.000 25.000.000 Rp3.000.000 22.000.000 44.000.000 5% 1.100.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Maret 50.000.000 25.000.000 Rp3.000.000 6.000.000 50.000.000 5% 300.000
Rp Rp Rp
16.000.000 66.000.000 15% 2.400.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
April 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 88.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Mei 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 110.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Juni 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 132.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Juli 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 154.000.000 15% 3.300.000
Agustus Rp Rp Rp Rp Rp 15% Rp
50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 176.000.000 3.300.000
Septembe Rp Rp Rp Rp Rp Rp
r 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 198.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Oktober 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 220.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
November 50.000.000 25.000.000 3.000.000 22.000.000 242.000.000 15% 3.300.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Desember 50.000.000 25.000.000 3.000.000 8.000.000 250.000.000 15% 1.200.000
Rp Rp Rp
14.000.000 264.000.000 25% 3.500.000

17. Bukan pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan namun juga terima
penghasilan dari pemberi kerja lainnya.
Dokter Anto menerima penghasilan dari klinik Tamar Medical Center setiap bulanya sebesar
Rp 20.000.000 setiap bulanya. Doketer Anto juga bekerja dikliniknya sendiri. Hitunglah PPh
pasal 21 setiap bulanya.

Penghasilan 50% dari PKP Tarif


Bulan PKP PPh 21
Bruto penghasilan kumulatif
Rp Rp Rp Rp Rp
Januari 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 5% 500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Februari 20.000.000 10.000.000 10.000.000 20.000.000 5% 500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Maret 20.000.000 10.000.000 10.000.000 30.000.000 5% 500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
April 20.000.000 10.000.000 10.000.000 40.000.000 4% 400.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Mei 20.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000 5% 500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Juni 20.000.000 10.000.000 10.000.000 60.000.000 15% 1.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Juli 20.000.000 10.000.000 10.000.000 70.000.000 15% 1.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Agustus 20.000.000 10.000.000 10.000.000 80.000.000 15% 1.500.000
Septembe Rp Rp Rp Rp Rp
r 20.000.000 10.000.000 10.000.000 90.000.000 15% 1.500.000
Oktober Rp Rp Rp Rp 15% Rp
20.000.000 10.000.000 10.000.000 100.000.000 1.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
November 20.000.000 10.000.000 10.000.000 110.000.000 15% 1.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Desember 20.000.000 10.000.000 10.000.000 120.000.000 15% 1.500.000

18. Bukan pegawai yang menerima penghasilan tidak berkesinambungan


Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT Cahaya Kurnia dengan fee
sebesar Rp5.000.000,00.Hitunglah PPh pasal 21 yang terutang.
Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang adalah sebesar:
5% X 50% X Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00

19. Mantan pegawai yang menerima bonus pada saat sudah sebagai pensiunan
Andin bekerja pada PT Indah Tbk. Pada tanggal 1 Januari 2014 telah berhenti bekerja pada
PT Indah Tbk. karena pensiun. Pada bulan Maret 2014 Andin menerima jasa produksi tahun
2013 dari PT Indah Tbk. sebesar Rp65.000.000,00. Hitunglah besarnya PPh pasal 21 .

PPh Pasal 21 yang terutang adalah:


5% X Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% X Rp 15.000.000,00 = Rp 2.250.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.750.000,00

20. Komisaris bukan pegawai tetap


Randi komisaris PT Muda Jaya bukan pegawai tetap menerima honor sebagai komisaris di
bulan Januari Rp 50.000.000, dan dibulan Maret Rp 30.000.000. Hitunglah PPh pasal 21
Randi.
PPh pasal 21 bulan Januari 5% X Rp 50.000.000 =Rp 2.500.000
PPh pasal 21 bulan Maret 15% X Rp 30.000.000 =Rp 4.500.000
Total PPh pasal 21 Rp 7.000.000

21 Penarikan dana pensiun oleh pegawai


Joko adalah pegawai PT Inka menerima gaji Rp2.500.000,00 sebulan. PT Inka mengikuti
program pensiun untuk para pegawainya. PT Inka membayar iuran dana pensiun untuk Joko
sebesar Rp100.000,00 sebulan ke Dana Pensiun Inka, yang merupakan dana pensiun yang
dibentuk bagi pengelolaan uang pensiun pegawai PT Inka yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan. Joko membayar iuran serupa ke dana pensiun yang sama sebesar
Rp50.000,00 sebulan.
Bulan April 2013 Joko memerlukan biaya untuk perbaikan rumahnya maka ia mengambil
iuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp20.000.000,00. Kemudian pada
bulan Juni 2013 ia menarik lagi dana sebesar Rp15.000.000,00. Hitunglah PPh Pasal 21 yang
terutang.:
a. atas penarikan dana sebesar Rp 20.000.000,00 pada bulan April 2013 terutang PPh Pasal
21sebesar 5% X Rp 20.000.000,00 = Rp 1.000.000,00.
b. atas penarikan dana sebesar Rp 15.000.000,00 pada bulan Juni 2016 terutang PPh Pasal 21
sebesar 5% X Rp 15.000.000,00 = Rp 750.000,00

22. Pesangon atas pegawai yang di PHK


Andre telah bekerja di PT Semen Padang sejak tahun 1990, pada bulan April di PHK dan
Andre menerima pesangon Rp 250.000.000. Hitunglah PPh pasal 21 atas pesangon yang yang
diterima Andre.
PPh pasal 21 terutang:
0% X Rp 50.000.000 = Rp 0
5% X Rp 50.000.000 =Rp 2.500.000
15% X Rp 150.000.000 =Rp 22.500.000
Total PPh 21 terutang = Rp 25.000.000

23. Peserta kegiatan


Farhah Maulida adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang bertempat
tinggal di Padang, Ia menjuarai turnamen Thomas Cup dan memperoleh hadiah sebesar
Rp180.000.000,00. Hitunglah PPh pasal 21 Farhah.

PPh Pasal 21 yang terutang adalah:


5% X Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% X Rp 1300.000.000,00 = Rp 19.500.000,00
PPh Pasal 21 yang terutang Rp 22.000.000,00
24. Gaji dibayarkan dengan menggunakan mata uang asing
Jacob adalah pegawai tetap status menikah. la memperoleh gaji dalam mata uang asing pada
bulan Maret 2016 sebesar US$3,000 sebulan. Kurs Menteri Keuangan pada saat pemotongan
adalah Rp11.500,00 untuk US$1.00. Hitunglah PPh pasal 21 atas gaji yang diterima Jacob.

Gaji sebulan (3000 X RP11.500) Rp 34.500.000


Biaya Jabatan (5% X Rp 34.500.000) Rp 1.725.000
Gaji neto sebulan Rp 32.775.000
Gaji neto setahun Rp 393.300.000
PTKP (K/0)
- untuk WP sendiri Rp 36.000.000
Status Kawin Rp 3.000.000
Rp 39.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 354.300.000
PPh 21 terutang
5%xRp 354.300.000 Rp 17.715.000
PPh Pasal 21 sebulan (Rp 17.715.000
:12) Rp 1.476.250

25. PPh Pasal 21 bagi PNS yang menerima penghasilan diluar gaji (PPh Final)
PT Nusa Jaya membayar narasumber dari pemko Padang, yakni atas nama Beni PNS
golongan 4C dengan honor Rp 2.500.000. Hitunglah PPh 21 atas honor yang diterima Beni.

PPh 21
Rp 2.500.000 X 15% = Rp 375.000

Anda mungkin juga menyukai