Pembangunan sarana dan prasarana transportasi jalan merupakan bagian yang amat penting dalam pembangunan wilayah. Prasarana jalan merupakan prasarana publik yang memiliki nilai ekonimis, nilai sosial, dan nilai strategis. Fungsi jaringan jalan sebagai salah satu komponen prasarana transportasi sudah saatnya diletakkan pada posisi yang setara dengan prasarana strategi laian dalam perancanaan transsportasi secara global. Dalam era desentralisasi, prasarana jalan berfungsi sebagai perekat keutuhan bangsa dan negara dalam segala aspek. Tujuan dari pembangunan prasarana transportasi jalan adalah meningkatkan secara efisien, handal, berkualitas, aman, harga terjangkau, dan mewujudkan sitem transportasi nasional secara internoda dengan pembangunan wilayah. Di samping itu menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan jaringan desa-kota yang memadai. Guna menunjang pembangunan transportasi jalan tersebut, maka pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mmengenai renacana umum jaringan jalan nasional melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 369/KPTS/M/2005, tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional. Disebutkan bahwa rencana umum jaringan jalan nasional terdiri dari jaringan jalan nasional bukan jalan tol dan jaringan jalan nasioanal jalan tol. Pembangunan jalan tol sangat diperlukan, terutama pada wilayah-wilayah yang telah tinggi tingkat perkembangan seperti kota Metropolitan Jakarta, agar dapat dihindari timbulnya pemborosan baik langsng maupun tidak langsung. Pemborosan langsung antara lain, biaya oprassi suatu kendaraan bermotor yang berhenti atau berjalan dan atau bergerak degan kecepatan yang sangat rendah akibat terbaurnya peranan jalan. Pemborosan tidak langsung antara lain nilai relatif dan kepentingan tiap pemakaian jalan menyangkut waktu dan kenyamanan.