Suar Abu Rub
Suar Abu Rub
Program pemantauan jangka panjang menggunakan indikator yang sesuai, dan diperlukan
untuk menentukan apakah hasil yang diharapkan telah dicapai. Kesehatan ekosistem dan
keanekaragaman hayati serta kesejahteraan masyarakat lokal tergantung pada KKP yang
harus dipantau, demikian pula dengan proses pengelolaan. Sebagai contoh, bila tujuan
sebuah KKP adalah untuk memelihara kesehatan terumbu karang, lalu apa yang harus
dipantau untuk melihat adanya perubahan pada ekosistem tersebut? Bila kondisi
terumbu karang ternyata memburuk, hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan
kesehatan terumbu karang yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
(a) faktor alamiah, dalam hal ini pengelola KKP tidak dapat melakukan tindakan
mitigasi,
(b) strategi pengelolaan yang tidak efektif, dalam hal ini pengelolaan akan perlu
melakukan adaptasi dan perbaikan strategi, atau
(c) penyebab yang berasal dari luar KKP, misalnya, dengan kawasan yang persis
bersebelahan, dalam hal ini manajer KKP perlu berkonsultasi dengan mereka yang
bertanggung jawab untuk mencoba dan menemukan jalan keluarnya.
Demikian pula bila pengelolaan bertujuan memperbaiki mata pencaharian masyarakat
lokal, diperlukan sebuah program pemantauan untuk melihat apakah pendapatan
keluarga meningkat dengan adanya KKP, misalnya tangkapan ikan meningkat, pemasukan
dari pariwisata atau peluang mata pencaharian lain yang ditawarkan oleh KKP; atau
bahkan ada penurunan, misalnya akibat penangkapan ikan yang semakin dibatasi.
Sebuah kajian mengenai keefektifan pengelolaan akan membantu menunjukkan di mana
perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada program pemantauan yang ada
sekarang, atau apakah diperlukan program yang baru.
1.2 Cara menyusun program pemantauan dan evaluasi untuk kawasan konservasi
perairan
Penyusunan program pemantauan dan evaluasi (P&E) dapat dibagi dalam dua jenis
pekerjaan, yaitu pertama adalah menentukan apa yang perlu dipantau; dan kedua adalah
merancang dan merencanakan program pemantauan dan evaluasi.
Penentuan apa yang perlu dipantau mencakup kegiatan:
(1) Penentuan cakupan dari keseluruhan program P&E
(2) Identifikasi tujuan akhir dan tujuan KKP
(3) Pemilihan indikator yang relevan dengan setiap tujuan akhir dan/atau tujuan
(4) Peninjauan dan pembuatan prioritas indkator
Perancangan dan perencanaan program pemantauan dan evaluasi mencakup kegiatan:
(1) Identifikasi dan/atau rancanglah metode pemantauan
(2) Pengkajian sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program
pemantauan
(3) Pengembangan suatu rencana kerja dan tata waktu P&E yang komprehensif
Melalui proses dengan tahapan di bawah ini, Anda akan menghasilkan sebuah rencana
kerja kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kawasan konservasi perairan. Rencana
kerja P&E ini kemudian dapat digabungkan kedalam dokumen rencana pengelolaan
sehingga implementasi rencana pengelolaan dapat dengan mudah dikawal dan diketahui
perkembangannya. Sebuah rencana pengelolaan KKP yang dilengkapi dengan rencana
pemantauan merupakan sebuah rencana pengelolaan yang dirancang untuk efektif
menangani permasalahan yang dialami kawasan konservasi perairan.
Langkah pertama adalah menentukan ruang lingkup sumber daya dan kapasitas KKP
dalam mengukur keefektifan pengelola yang mungkin juga terbatas. Kebutuhan P&E yang
spesifik (misal untuk proyek yang dibiayai badan penyandang dana) harus
dipertimbangkan dan dimasukkan dalam keseluruhan program. Diperlukan keseimbangan
yang seksama antara investasi sumber daya dalam pengelolaan itu sendir dan dalam
mengkaji dampaknya. Banyak KKP yang menginvestasikan waktu dan sumber dayanya
untuk mengumpulkan data yang tak pernah mereka gunakan. Sebaliknya, selama evaluasi
seringkali dijumpai bahwa informasi kunci malahan tidak dikumpulkan. Memantau
variabel lingkungan tunggal (misal, kesehatan terumbu karang) atau memeriksa
pelaksanaan melalui mekanisme laporan tahunan, peninjauan akuntansi keuangan dan
proyek, itu penting tetapi tidak dapat secara sendiri menunjukkan bahwa tujuan KKP
telah terpenuhi. Diperlukan suatu pendekatan analitis dan terpadu, dengan data dari
setiap komponen pemantauan yang dikumpulkan dan dianalisis.
Langkah kedua adalah mendaftarkan seluruh tujuan akhir dan tujuan antara. Pernyataan
tujuan-tujuan tersebut mungkin sudah ada (misal, di dalam rencana pengelolaan,
deklarasi atau legislasi untuk KKP) dan tepat, namun bisa juga tujuan yang ada perlu
diperbaiki. Pada KKP yang baru, tujuan-tujuan ini mungkin masih perlu dikembangkan.
Tujuan dalam kategori cakupan yang lebih luas yang disebut tujuan akhir, walaupun
beberapa rencana pengelolaan KKP menggunakan pernyataan "misi" dan "maksud", yang
serupa dengan tujuan akhir dan tujuan antara. Kebanyakan KKP memiliki tujuan-tujuan
ganda yang mencakup aspek-aspek biofisik, sosial ekonomi dan tata kelola dari kawasan
konservasi.
Tujuan merupakan pernyataan yang spesifik yang menggambarkan hasil yang diinginkan
dari KKP, dan apa yang ingin dicapai oleh pengelola. Suatu tujuan yang baik harus
SMART– Specific/spesifik, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai,
Realistic/realistis, Time-bound/dibatasi waktu:
Specific/spesifik – jelas sehingga dapat dipahami oleh seluruh pemangku
kepentingan.
Measurable/terukur – didefinisikan menurut skala standar (misalnya persentase,
angka), dan dapat diukur pada tiap titik waktu.
Achievable/dapat dicapai – seharusnya cukup jelas ketika tujuan telah tercapai
Realistic/realistis – praktis dan tepat dalam konteks lokal. Sebagai contoh, akan
tidak praktis memiliki tujuan yang tidak mencakup penggunaan sumber daya jika
masyarakat lokal bergantung pada sumber daya pada KKP untuk beberapa aspek
dalam kehidupan mereka.
Langkah ini diperlukan karena sepertinya sangat tidak mungkin KKP memiliki sumber daya
untuk memantau seluruh indikator yang telah teridentifikasi. Beberapa indikator yang
baik biasanya lebih baik daripada banyak indikator yang lemah. Bahkan bila hal ini
dikompromikan, kita tidak dapat menentukan kesehatan seluruh jenis biota yang
membangun keanekaragaman hayati. Sebuah indikator yang baik harus memenuhi
kriteria berikut, dan ini akan membantu dalam pemilihan akhir dan pembuatan prioritas:
1) Didefinisikan dengan jelas dan dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.
2) Mudah diukur dan ditafsirkan, biayanya efektif, dan dapat dikumpulkan, dianalisis
serta dilaporkan secara tepat sesuai persyaratan kualitatif dan kuantitatif.
3) Konsisten, sehingga selalu dapar mengukur hal yang sama, dan tidak berubah dari
waktu ke waktu; harus tepat dan jelas sehingga orang yang berbeda dapat
mengumpulkan data dengan kualitas yang sama.
4) Mencerminkan perubahan dalam parameter yang terukur dalam skala ruang dan
waktu.
5) Mencerminkan ketersediaan kapasitas manusia; misalnya keragaman jenis koral
dapat merupakan indikator yang tidak tepat bila tidak ada identifikasi jenis koral
sampai ke tingkat jenis
6) Wilayah yang dijadikan lokasi pengambilan sampel sebaiknya sering didatangi agar
data yang dikumpulkan dapat memiliki arti; misalnya, suatu jenis atau peristiwa
yang sangat langka biasanya bukan merupakan indikator yang baik, karena akan
banyak pengamatan yang tidak dilakukan dan akan sulit menentukan
kecenderungannya.
Hal ini terkait dengan protokol pengambilan sampel dan tata waktunya. Ada banyak sekali
informasi dan panduan tentang metode pemantauan. Kebanyakan KKP telah memiliki
program pemantauan yang sedang berlangsung dan akan memberikan dasar yang baik
bagi pengembangan program P&E secara menyeluruh. Beberapa hal yang perlu
dimasukkan adalah sebagai berikut:
(1) Pengukuran kuantitatif (yang hasilnya berupa angka) adalah yang paling obyektif,
namun demikian hasil pengukuran tersebut akan bernilai jika data kualitatifnya
Mengingat kompleksitas dalam P&E, sebuah perencanaan yang menyeluruh untuk KKP
perlu dikembangkan sebagai berikut:
1) Mungkin diperlukan rencana yang terpisah untuk setiap komponen tertentu
(misalnya untuk pemantauan terumbu karang, yang akan melibatkan metode,
jadwal dan petugas tertentu). Berbagai komponen sektoral ini harus terintegrasi
dalam rencana P&E yang komprehensif.
2) Tata waktu untuk berbagai kegiatan dan komponen utama;
Dengan mempelajari pegangan Pegangan Peserta 6.1 yang menjelaskan cara memilih
indikator dan merencanakan evaluasi Anda dapat mengerjakan Latihan 6.1 .
Pada Latihan 6.2 dan Latihan 6.3 serta Latihan 6.4 anda dapat bekerja dengan
menggunakan Lembar Kerja 6.1 dan 6. 2 serta mempelajari Poster 6.1.
Rencana monitoring harus dipastikan sesuai dengan rencana pengelolaan agar kegiatan
monitoring bermanfaat bagi pengelola. Indikator yang dimonitor harus relevan dengan
indikator yang menjadi sasaran para penyedia barang dan jasa. Oleh karena itu, rencana
pengelolaan dan rencana monitoring harus sinkron, terutama dalam hal waktu. Berikut
akan diperkenalkan cara mengembangkan rencana pemantauan yang efisien namun
memenuhi kebutuhan monitoring.
A Sumber Kepustakaan
Modul ini merupakan adaptasi dari materi pelatihan Management Planning yang disusun
oleh NOAA, dalam rangka penyelenggaraan program pengembangan kapasitas bagi para
penggiat konservasi di kawasan Bentang Laut Kepala Burung. Pelatihan tersebut
diselenggarakan bersama Conservation International Indonesia, USAID-Coral Triangle
Support Partnerships dan The Nature Conservancy di Manokwari pada tangal 18-27 Agustus
2010 dengan dukungan dari Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan - Badan Pengembangan
SDM Kelautan dan Perikanan. Penyusunan modul ini merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan pelatihan berbasis kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Department of Environment and Natural Resources, Bureau of Fisheries and Aquatic
Resources of the Department of Agriculture, and Department of the Interior and Local
Government (2001). Philippine coastal management guidebook no. 4: Involving communities
in coastal management. Coastal Resource Management Project of the Department of
Environment and Natural Resources, Cebu City, Philippines.
Francis, J., Johnstone, R., van't Hof, T., van Zwol, C., dan Sadacharan, D. (2003). Training for
the sustainable management of marine protected areas. Coastal Zone Management Center,
the Netherlands, and the Western Indian Ocean Marine Science Association.
Margoluis, R. dan Salafsky, N. (1998). Measures of success: Designing, managing, and
monitoring conservation and development projects. Washington D.C.: Island Press.
Parks, J., Wusinich-Mendez, D., Thurlow, K., Carey, E., dan Moss, S. (2006). Materials used
for the Bahamas National Park System management planning training. Technical report
produced by the National Ocean Service of the U.S. National Oceanic and Atmospheric
Administration, The Nature Conservancy Bahamas, and The Bahamas National Trust. Nassau,
Bahamas.
Pomeroy, R.S. dan Rivera-Guieb, R. (2006). Fishery co-management: A practical handbook.
Cambridge, MA: CABI Publishing.
SEAFDEC (2006). Supplementary guidelines on co-management using group user rights,
fishery statistics, indicators and fisheries refugia. Southeast Asian Fisheries Development
Center, Bangkok, Thailand.
The Nature Conservancy (2005). Conservation action planning: Developing strategies, taking
action, and measuring success at any scale--Overview of basic practices. Arlington, VA: The
Nature Conservancy.
White, A, Aliño, P., dan Meneses, A. (2006). Creating and managing marine protected areas
in the Philippines. Cebu City, Philippines.
.
Materi yang disiapkan pelatih berupa materi presentasi slide, lembar kerja, pegangan
peserta, dan poster yang diperlukan dalam proses pelatihan.
C Media Visual
Materi modul dalam bentuk tayangan film dengan menyebutkan judul, penerbit dan tahun
penerbitan.
1. Daftar Peralatan/Mesin
a. White board
b. Peta Singkap (Flip Chart)
c. Laptop
d. Proyektor Infocus
e. Sound system wireless dan mikrofon
2. Daftar Bahan
a. Modul pelatihan
b. Buku-buku referensi
c. Bahan-bahan untuk dinamika kelompok
d. Gambar-gambar kawasan konservasi perairan
e. Kertas koran polos
f. Kertas manila (plano)
g. Kertas adhesive aneka warna
h. Taplak meja
i. Kelengkapan peserta
j. Alat tulis kantor
Langkah 1: Tinjaulah tujuan dan hasil pada Poster 4.4: Model Strategi Pengelolaan
Pilihlah tujuan dan hasil-hasil yang ingin dievaluasi
Langkah 3: Tinjau dan buat prioritas pada indikator yang telah diidentifikasi
(1) Pikirkan mengenai kelayakan untuk mengukur setiap indikator (Apakah Anda
memiliki datanya, atau dapatkah Anda mengumpulkannya? Adakah
organisasi mitra yang memiliki data yang relevan?)
(2) Lingkari /soroti indikator yang pada mulanya mungkin dapat diukur.
(3) Pikirkan bagaimana setiap indikator terkait satu dengan lainnya (Apakah
indikator-indikator tersebut mudah dipantau/diukur pada waktu yang
bersamaan?)
Spesies dan habitat apa yang Berapakah nilai Berdasarkan objective, Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
penting bagi masyarakat atau standar untuk spesies indikator spesies dan perlu memantau indikator-indikator ini?
stakeholder lainnya? dan habitat ini? habitat apa yang perlu indikator-indikator ini?
dipantau?
Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator apa Seberapa sering anda Teknik memantau
faktor-faktor biofisik lainnya standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
untuk meyakinkan pengelola? biofisik ini? indikator-indikator ini?
1. Yes, what
2. No.
3.
2.
3.
Faktor-faktor sosial ekonomi apa Berapakah nilai Berdasarkan tujuan Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
yang penting bagi masyarakat standar untuk faktor anda, indikator sosial perlu memantau indikator-indikator ini?
atau stakeholder lainnya? sosial ekonomi ini? ekonomi apa yang perlu indikator-indikator ini?
dipantau?
1.
2.
3.
Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator mana Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
faktor-faktor sosial ekonomi standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
lainnya untuk meyakinkan sosio ekonomi ini? indikator-indikator ini?
pengelola?
1.
2.
3.
Berdasarkan tujuan
Berapakah nilai Seberapa sering anda
Apakah tujuan aspek tata kelola anda, indikator tata Teknik untuk memantau
standar untuk tujuan perlu memantau
anda? kelola apa yang perlu indikator-indikator ini?
aspek tata kelola ini? indikator-indikator ini?
dipantau?
1.
2.
3.
Faktor-faktor tata kelola apa Berapakah nilai Berdasarkan tujuan Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
yang penting bagi masyarakat standar untuk faktor anda, indikator tata perlu memantau indikator-indikator ini?
atau pemangku kepentingan tata kelola ini? kelola apa yang perlu indikator-indikator ini?
lainnya? dipantau?
1.
2.
3.
Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator mana Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
faktor-faktor tata kelola lainnya standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
untuk meyakinkan pengelola? tata kelola ini? indikator-indikator ini?
1.
2.
3.