Anda di halaman 1dari 26

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

PELATIHAN PERENCANAAN PENGELOLAAN


KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

MEMBUAT KONSEP RENCANA PEMANTAUAN KAWASAN


KONSERVASI PERAIRAN
A.033102.001.01

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Gedung Mina Bahari III Lt. 8 Jakarta Pusat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR Error! Bookma
MEMBUAT KONSEP RENCANA PEMANTAUAN KAWASAN KONSERVASI
PERAIRAN (A.033102.001.01) 1
Bab 1 KONSEP DAN PRINSIP PENGELOLAAN YANG EFEKTIF 1
1.1 Mengapa kita melakukan pemantauan? ............................................................ 1
1.2 Cara menyusun program pemantauan dan evaluasi untuk kawasan
konservasi perairan............................................................................................. 2
Bab 2 CARA MEMILIH INDIKATOR YANG RELEVAN 8
Bab 3 CARA MENENTUKAN METODE PEMANTAUAN 8
Bab 4 MENINJAU KONSEP RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA
MONITORING SECARA SIMULTAN 9
4.1 Cara mengembangkan rencana pemantauan ................................................... 9
SUMBER SUMBER LAIN MELENGKAPI MODUL 10
A Sumber Kepustakaan ................................................................................................. 10
B Materi Pelatih............................................................................................................. 11
C Media Visual ............................................................................................................... 11
D Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ........................................................................... 11
MEMBUAT KONSEP RENCANA PEMANTAUAN KAWASAN
KONSERVASI PERAIRAN
(A.033102.001.01)

Bab 1 KONSEP DAN PRINSIP PENGELOLAAN YANG EFEKTIF

1.1 Mengapa kita melakukan pemantauan?

Program pemantauan jangka panjang menggunakan indikator yang sesuai, dan diperlukan
untuk menentukan apakah hasil yang diharapkan telah dicapai. Kesehatan ekosistem dan
keanekaragaman hayati serta kesejahteraan masyarakat lokal tergantung pada KKP yang
harus dipantau, demikian pula dengan proses pengelolaan. Sebagai contoh, bila tujuan
sebuah KKP adalah untuk memelihara kesehatan terumbu karang, lalu apa yang harus
dipantau untuk melihat adanya perubahan pada ekosistem tersebut? Bila kondisi
terumbu karang ternyata memburuk, hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan
kesehatan terumbu karang yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
(a) faktor alamiah, dalam hal ini pengelola KKP tidak dapat melakukan tindakan
mitigasi,
(b) strategi pengelolaan yang tidak efektif, dalam hal ini pengelolaan akan perlu
melakukan adaptasi dan perbaikan strategi, atau
(c) penyebab yang berasal dari luar KKP, misalnya, dengan kawasan yang persis
bersebelahan, dalam hal ini manajer KKP perlu berkonsultasi dengan mereka yang
bertanggung jawab untuk mencoba dan menemukan jalan keluarnya.
Demikian pula bila pengelolaan bertujuan memperbaiki mata pencaharian masyarakat
lokal, diperlukan sebuah program pemantauan untuk melihat apakah pendapatan
keluarga meningkat dengan adanya KKP, misalnya tangkapan ikan meningkat, pemasukan
dari pariwisata atau peluang mata pencaharian lain yang ditawarkan oleh KKP; atau
bahkan ada penurunan, misalnya akibat penangkapan ikan yang semakin dibatasi.
Sebuah kajian mengenai keefektifan pengelolaan akan membantu menunjukkan di mana
perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada program pemantauan yang ada
sekarang, atau apakah diperlukan program yang baru.

Kegiatan pemantauan di dalam KKP biasanya meliputi:


(1) Pemantauan jangka panjang pada parameter lingkungan dan sosial ekonomi;
(2) Pemeriksaan becara berkala terhadap implementasi rencana melalui jadwal yang
direncanakan dan pelaporan;
(3) Evaluasi dan tinjauan pada proyek-proyek yang dibiayai penyandang dana;
(4) Peninjauan ulang rencana pengelolaan;
(5) Kajian keefektifan pengelolaan.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 1


Bila memungkinkan, masyarakat lokal harus dilibatkan dalam kegiatan pemantauan
karena akan membantu meningkatkan rasa keterlibatan mereka dengan KKP. Partisipasi
relawan dapat menurunkan biaya dalam melaksanakan kegiatan pemantauan.

1.2 Cara menyusun program pemantauan dan evaluasi untuk kawasan konservasi
perairan

Penyusunan program pemantauan dan evaluasi (P&E) dapat dibagi dalam dua jenis
pekerjaan, yaitu pertama adalah menentukan apa yang perlu dipantau; dan kedua adalah
merancang dan merencanakan program pemantauan dan evaluasi.
Penentuan apa yang perlu dipantau mencakup kegiatan:
(1) Penentuan cakupan dari keseluruhan program P&E
(2) Identifikasi tujuan akhir dan tujuan KKP
(3) Pemilihan indikator yang relevan dengan setiap tujuan akhir dan/atau tujuan
(4) Peninjauan dan pembuatan prioritas indkator
Perancangan dan perencanaan program pemantauan dan evaluasi mencakup kegiatan:
(1) Identifikasi dan/atau rancanglah metode pemantauan
(2) Pengkajian sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program
pemantauan
(3) Pengembangan suatu rencana kerja dan tata waktu P&E yang komprehensif

Kiat Kiat Pemantauan dan Evaluasi (P&E)


(1) Bila dananya memungkinkan, tunjuklah seseorang untuk mengawasi seluruh
komponen dalam rencana P&E.
(2) Kegiatan pemantauan harus dibentuk segera setelah KKP ditetapkan, diikuti
dengan survei dasar dan pengkajian.
(3) Mengembangkan sebuah rencana P&E keseluruhan yang mencakup seluruh
komponen – pastikan bahwa program pemantauan dapat dilakukan untuk seluruh
tujuan KKP.
(4) Bila memungkinkan, libatkan pemangku kepentingan di seluruh komponen P&E.
(5) Pastikan bahwa data dari semua program pemantauan dan alat pemeriksaan
dikumpulkan, dianalisis, diinterpretasikan dan juga tersedia.

Melalui proses dengan tahapan di bawah ini, Anda akan menghasilkan sebuah rencana
kerja kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kawasan konservasi perairan. Rencana
kerja P&E ini kemudian dapat digabungkan kedalam dokumen rencana pengelolaan
sehingga implementasi rencana pengelolaan dapat dengan mudah dikawal dan diketahui
perkembangannya. Sebuah rencana pengelolaan KKP yang dilengkapi dengan rencana
pemantauan merupakan sebuah rencana pengelolaan yang dirancang untuk efektif
menangani permasalahan yang dialami kawasan konservasi perairan.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 2


Pekerjaan tersebut akan dijelaskan lebih rinci di bawah ini. Dalam P&E, istilah metode dan
pendekatan dapat membingungkan, demikian juga dengan istilah pemantauan dan
evaluasi.

1.2.1 Menentukan cakupan keseluruhan program P&E

Langkah pertama adalah menentukan ruang lingkup sumber daya dan kapasitas KKP
dalam mengukur keefektifan pengelola yang mungkin juga terbatas. Kebutuhan P&E yang
spesifik (misal untuk proyek yang dibiayai badan penyandang dana) harus
dipertimbangkan dan dimasukkan dalam keseluruhan program. Diperlukan keseimbangan
yang seksama antara investasi sumber daya dalam pengelolaan itu sendir dan dalam
mengkaji dampaknya. Banyak KKP yang menginvestasikan waktu dan sumber dayanya
untuk mengumpulkan data yang tak pernah mereka gunakan. Sebaliknya, selama evaluasi
seringkali dijumpai bahwa informasi kunci malahan tidak dikumpulkan. Memantau
variabel lingkungan tunggal (misal, kesehatan terumbu karang) atau memeriksa
pelaksanaan melalui mekanisme laporan tahunan, peninjauan akuntansi keuangan dan
proyek, itu penting tetapi tidak dapat secara sendiri menunjukkan bahwa tujuan KKP
telah terpenuhi. Diperlukan suatu pendekatan analitis dan terpadu, dengan data dari
setiap komponen pemantauan yang dikumpulkan dan dianalisis.

1.2.2 Mengidentifikasi tujuan akhir dan tujuan KKP

Langkah kedua adalah mendaftarkan seluruh tujuan akhir dan tujuan antara. Pernyataan
tujuan-tujuan tersebut mungkin sudah ada (misal, di dalam rencana pengelolaan,
deklarasi atau legislasi untuk KKP) dan tepat, namun bisa juga tujuan yang ada perlu
diperbaiki. Pada KKP yang baru, tujuan-tujuan ini mungkin masih perlu dikembangkan.
Tujuan dalam kategori cakupan yang lebih luas yang disebut tujuan akhir, walaupun
beberapa rencana pengelolaan KKP menggunakan pernyataan "misi" dan "maksud", yang
serupa dengan tujuan akhir dan tujuan antara. Kebanyakan KKP memiliki tujuan-tujuan
ganda yang mencakup aspek-aspek biofisik, sosial ekonomi dan tata kelola dari kawasan
konservasi.
Tujuan merupakan pernyataan yang spesifik yang menggambarkan hasil yang diinginkan
dari KKP, dan apa yang ingin dicapai oleh pengelola. Suatu tujuan yang baik harus
SMART– Specific/spesifik, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai,
Realistic/realistis, Time-bound/dibatasi waktu:
 Specific/spesifik – jelas sehingga dapat dipahami oleh seluruh pemangku
kepentingan.
 Measurable/terukur – didefinisikan menurut skala standar (misalnya persentase,
angka), dan dapat diukur pada tiap titik waktu.
 Achievable/dapat dicapai – seharusnya cukup jelas ketika tujuan telah tercapai
 Realistic/realistis – praktis dan tepat dalam konteks lokal. Sebagai contoh, akan
tidak praktis memiliki tujuan yang tidak mencakup penggunaan sumber daya jika
masyarakat lokal bergantung pada sumber daya pada KKP untuk beberapa aspek
dalam kehidupan mereka.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 3


 Time-bound/dibatasi waktu – dapat dicapai dengan skala waktu yang wajar.
Secara umum, tujuan tidak lebih dari 10 tahun, walaupun skala waktu yang lebih
panjang (bahkan 50 tahun) mungkin diperlukan untuk kegiatan konservasi
berumur panjang, seperti untuk jenis yang lambat berbiak (misalnya penyu dan
dugong), atau habitat yang rusak dengan pemulihan yang lambat (misalnya
terumbu karang). Walaupun skala waktu perlu dipertimbangkan, tapi tidak
penting untuk menyertakan batas waktu dalam pencapaian suatu tujuan dalam
pembuatan kalimat tujuan itu sendiri dan seringkali lebih baik untuk tidak
melakukannya.

1.2.3 Bagaimana menentukan apa yang akan dimonitor?

1.2.3.1 Pilihlah indikator yang relevan dengan setiap jenis tujuan


Indikator yang tepat harus dipilih - misal unit yang mewakili ciri-ciri atau parameter yang
lebih luas. Tidak mungkin kita memantau setiap spesies biota atau proses. Seringkali
indikator yang tidak realistis terlalu sulit untuk diukur secara berkala dengan keterampilan
dan kapasitas yang tersedia, atau kita akan gagal untuk mengukur dampak atau
keberhasilan yang telah dipilih pada awalnya dan akhirnya program P&E harus
disesuaikan. Kajian dasar merupakan dokumen deskriptif yang mengidentifikasi ancaman
dan ciri-ciri ekologi dan sosial ekonomi, dan statusnya saat KKP dibentuk. Kadang-kadang
kajian dasar mengidentifikasi nilai-nilai dan target KKP yang dapat dipantau dalam jangka
panjang. ‘Pengelolaan Efektif’ adalah penilaian berbagai dimensi yang
mempertimbangkan masalah-masalah biofisik, sosial ekonomi dan tata kelola. Sejumlah
indikator yang berbeda biasanya akan dibutuhkan untuk menentukan apakah tujuan akhir
dan tujuan KKP sudah dicapai. Berbagai faktor dapat menyebabkan setiap KKP memiliki
karakteristik yang berbeda-beda setiap KKP cenderung memerlukan indikator-indikator
yang berbeda untuk program monitoringnya.
Mengingat terbatasnya sumber daya manusia dan keuangan pada KKP, indikator yang
dipilih harus yang sederhana dan dapat langsung diukur. Untuk menghindari pemilihan
indikator yang tidak sesuai berdasarkan pilihan Anda lakukan analisis yang cermat pada:
(1) Tujuan dan jenis perubahan yang diinginkan, demikian juga bagaimana kemajuan
tersebut akan diukur.
(2) Ketersediaan sumber daya manusia, teknikal dan keuangan.
Ada dua jenis indikator yang diperlukan:
(1) indikator dampak yang mengukur adanya perubahan dalam sistem (misalnya,
kepadatan koral sebagai ukuran dari kesehatan koral), dan
(2) indikator proses atau ‘standar kinerja’ yang mengukur sampai di mana suatu
kegiatan telah dilaksanakan (misalnya, jumlah patroli yang sudah dilakukan).
Indikator yang tepat harus mendekati tujuan yang diinginkan untuk diukur. Sebagai
contoh, kelimpahan dan keragaman terumbu karang merupakan indikator yang baik bila
tujuan pengelolaan adalah memelihara kesehatan terumbu karang. Pemilihan indikator
juga harus berdasarkan pada pemahaman kita terhadap ancaman yang ada. Sebagai
contoh, bila peristiwa El Nino merupakan ancaman yang berpotensi maka indikatornya
juga harus mencakup suhu permukaan laut dan pemutihan koral. Harap dicatat bahwa
mungkin akan sulit untuk mencirikan suatu perubahan, atau efeknya, hanya untuk satu

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 4


penyebab tertentu saja. Sebagai contoh, adanya peningkatan pada jumlah penyu yang
meletakkan telur dapat terjadi karena adanya pengelolaan pantai yang baik atau adanya
penurunan penangkapan penyu di luar KKP.
Indikator yang baik harus tepat dan jelas sehingga setiap orang yang berbeda dapat
mengukurnya dan mendapatkan hasil yang serupa. Setiap indikator harus memperhatikan
hanya satu jenis data (misalnya, jumlah penyu yang meletakkan telur , bukan jumlah
keseluruhan penyu). Indikator berupa benda-benda yang mudah ditemukan atau dilihat
(misal, pemasangan tambat apung, jumlah survei terumbu karang yang telah dilakukan)
akan lebih mudah diperoleh dari pada tujuan yang mengharapkan terjadinya perubahan
perilaku (misalnya, penyadartahuan terangkat, pemberdayaan perempuan meningkat).

1.2.4 Meninjau dan membuat indikator prioritas

Langkah ini diperlukan karena sepertinya sangat tidak mungkin KKP memiliki sumber daya
untuk memantau seluruh indikator yang telah teridentifikasi. Beberapa indikator yang
baik biasanya lebih baik daripada banyak indikator yang lemah. Bahkan bila hal ini
dikompromikan, kita tidak dapat menentukan kesehatan seluruh jenis biota yang
membangun keanekaragaman hayati. Sebuah indikator yang baik harus memenuhi
kriteria berikut, dan ini akan membantu dalam pemilihan akhir dan pembuatan prioritas:
1) Didefinisikan dengan jelas dan dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.
2) Mudah diukur dan ditafsirkan, biayanya efektif, dan dapat dikumpulkan, dianalisis
serta dilaporkan secara tepat sesuai persyaratan kualitatif dan kuantitatif.
3) Konsisten, sehingga selalu dapar mengukur hal yang sama, dan tidak berubah dari
waktu ke waktu; harus tepat dan jelas sehingga orang yang berbeda dapat
mengumpulkan data dengan kualitas yang sama.
4) Mencerminkan perubahan dalam parameter yang terukur dalam skala ruang dan
waktu.
5) Mencerminkan ketersediaan kapasitas manusia; misalnya keragaman jenis koral
dapat merupakan indikator yang tidak tepat bila tidak ada identifikasi jenis koral
sampai ke tingkat jenis
6) Wilayah yang dijadikan lokasi pengambilan sampel sebaiknya sering didatangi agar
data yang dikumpulkan dapat memiliki arti; misalnya, suatu jenis atau peristiwa
yang sangat langka biasanya bukan merupakan indikator yang baik, karena akan
banyak pengamatan yang tidak dilakukan dan akan sulit menentukan
kecenderungannya.

1.2.5 Merancang metode pemantauan

Hal ini terkait dengan protokol pengambilan sampel dan tata waktunya. Ada banyak sekali
informasi dan panduan tentang metode pemantauan. Kebanyakan KKP telah memiliki
program pemantauan yang sedang berlangsung dan akan memberikan dasar yang baik
bagi pengembangan program P&E secara menyeluruh. Beberapa hal yang perlu
dimasukkan adalah sebagai berikut:
(1) Pengukuran kuantitatif (yang hasilnya berupa angka) adalah yang paling obyektif,
namun demikian hasil pengukuran tersebut akan bernilai jika data kualitatifnya

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 5


(misal, data berdasarkan penilaian individual sesuai dengan seperangkat kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya) tersedia.
(2) Pada saat program pemantauan dimulai, waktu atau musim (misalnya berapa kali
per tahun) dan frekuensi (misal, mingguan, bulanan, dua bulanan, tahunan,
musiman) pengambilan data sebanyak mungkin harus tetap. Perubahan waktu
atau frekuensi pengambilan sampel dapat menurunkan kekuatan (‘kekuatan
statistik’) uji tersebut, dan membatasi kesimpulan yang akan dibuat. Frekuensi
pengambilan sampel yang tepat akan tergantung pada parameter yang akan
dipantau. Sebagai contoh, pemantauan tahunan untuk pertumbuhan pohon
mungkin mencukupi, tetapi memantau tingkat pengendapan pada muara sungai
mungkin perlu dilakukan setiap minggu.
(3) Menentukan ukuran pengambilan sampel yang tepat (misal, jumlah transek,
jumlah lokasi pengambilan sampel). Secara umum, semakin besar ukuran
pengambilan sampel, maka penafsirannya akan semakin meyakinkan. Namun,
ukuran sampel perlu diseimbangkan dengan sumber daya manusia dan keuangan
yang tersedia untuk melaksanakan pemantauan.
(4) Menyetujui persyaratan, format dan singkatan sebelum pengumpulan data
(misalnya, membuat kamus data), dan membentuk progam pelatihan agar hal di
atas digunakan secara konsisten; selalu menunjuk unit pengukuran, jelas
bagaimana data akan dicatat. Memelihara buku catatan sebagai cadangan
pencatatan pada komputer. Pencatatan langsung dengan mengisi semua kolom
pada lembar data untuk menunjukkan bahwa tidak ada data yang hilang dan
mencatat bila ada masalah atau penyimpangan. Bila memungkinkan, pindahkan
data pada lembar data yang bersih setelah kembali dari lapangan, dan buatlah
salinan/fotokopi sehingga dokumen aslinya dapat disimpan.
(5) Pemantauan yang terbaik dilakukan oleh, atau dengan keterlibatan penuh dari,
petugas KKP dan pemangku kepentingan yang relevan. Mungkin juga perlu, dan
seringkali menguntungkan, untuk menggunakan peneliti atau konsultan dari luar
untuk merancang penelitian, mengumpulkan data dan menafsirkan hasilnya.
Dalam hal di atas, penting untuk menyampaikan hasilnya kembali kepada petugas
KKP dan digunakan untuk keputusan pengelolaan ke depannya. Keterlibatan para
pemangku kepentingan seperti masyarakat lokal dan operator pariwisata dapat
meningkatkan penyadartahuan mengenai KKP dan dapat memberikan masukan
dan umpan balik yang berguna.
(6) Karena kegiatan pemantauan tidak sepenting isu-isu pengelolaan sehari-hari,
tanggung jawab P&E harus lebih ditentukan dalam hal staf yang terkait dan waktu
yang tersedia untuk membuat analisis dan penafsiran. Kepatuhan terhadap tugas-
tugas yang terdapat dalam rencana P&E harus dipantau dan dibuat penyesuaian
seperlunya.

Kiat menyusun metode pemantauan


(1) Literatur yang luas mengenai bagaimana merancang progam pemantauan harus
dikonsultasikan.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 6


(2) Dapatkan nasihat teknis, terutama selama tahap awal perancangan program
pemantauan untuk memastikan penggunaan sumber daya manusia dan keuangan
yang optimal.
(3) Pengalaman dan keterampilan lokal harus digunakan bila sesuai.
(4) Membuat kaitan antara program pemantauan jangka panjang melalui organisasi-
organisasi nasional atau regional.
Menyetujui persyaratan, format dan singkatan sebelum pengumpulan data (misalnya,
membuat kamus data), dan membentuk progam pelatihan agar hal di atas digunakan
secara konsisten; selalu menunjukkan unit pengukuran, jelas bagaimana data akan
dicatat. Memelihara buku catatan sebagai cadangan pencatatan pada komputer.
Pencatatan langsung dengan mengisi semua kolom pada lembar data untuk menunjukkan
bahwa tidak ada data yang hilang dan mencatat bila ada masalah atau penyimpangan.
Bila memungkinkan, pindahkan data pada lembar data yang bersih setelah kembali dari
lapangan, dan buatlah salinan/fotokopi sehingga dokumen aslinya dapat disimpan 
perlu dicek lagi versi bahasa inggrisnya apakah memang diperlukan, karena merupakan
pengulangan dari butir 4 di atas.

1.2.6 Mengkaji kebutuhan sumber daya untuk menjalankan program pemantauan

Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan program pemantauan termasuk


partisipasi petugas, peralatan dan pendanaan. Susunan rencana dapat dimulai dengan:
1) Mengidentifikasi jumlah orang yang dibutuhkan, sampai ke petugas KKP mana
yang dapat digunakan dan apakah diperlukan bantuan dari luar untuk
mengumpulkan data.
2) Bila diperlukan sebuah pelatihan, identifikasi bagaimana pelatihan ini akan
dilaksanakan
3) Bila memerlukan bantuan dari luar, tentukan sumber yang berpotensi untuk
membantu (misalnya lembaga pendidikan lokal dan insitusi teknis, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), karyawan pemerintah, relawan lokal dan/atau dari
luar negeri, konsultan)
4) Tentukan peralatan yang diperlukan dan tunjukkan apakah peralatan tersebut
telah tersedia atau masih harus dicari
5) Menyiapkan perkiraan anggaran

1.2.7 Mengembangkan rencana kerja dan jadwal P&E yang komprehensif

Mengingat kompleksitas dalam P&E, sebuah perencanaan yang menyeluruh untuk KKP
perlu dikembangkan sebagai berikut:
1) Mungkin diperlukan rencana yang terpisah untuk setiap komponen tertentu
(misalnya untuk pemantauan terumbu karang, yang akan melibatkan metode,
jadwal dan petugas tertentu). Berbagai komponen sektoral ini harus terintegrasi
dalam rencana P&E yang komprehensif.
2) Tata waktu untuk berbagai kegiatan dan komponen utama;

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 7


3) Indikator dan gambaran metode;
4) Penyimpanan data dan proses analisis
5) Tanggung jawab untuk setiap komponen;
6) Kebutuhan pelaporan (misalnya format, frekuensi) untuk badan kawasan
konservasi, penyandang dana, dan/atau pengelola yang berwenang;
7) Anggaran (catat bahwa pendanaan untuk komponen yang berbeda mungkin
berasal dari sumber yang berbeda).

Bab 2 CARA MEMILIH INDIKATOR YANG RELEVAN

Dengan mempelajari pegangan Pegangan Peserta 6.1 yang menjelaskan cara memilih
indikator dan merencanakan evaluasi Anda dapat mengerjakan Latihan 6.1 .

Latihan 6.1: Memilih Indikator


Tujuan: Ketika memilih indikator yang paling relevan, harap diingat bahwa penting
untuk menggunakan program pemantauan yang telah ada (sejauh masih layak
dan relevan) dan tidak membuat sebuah program baru untuk mengukur
keefektifan pengelolaan..
Kegiatan:
(1) Bekerjalah dengan kelompok Anda dan gunakan Pegangan Peserta 6.1
untuk mengidentifikasi jenis-jenis indikator yang akan dimonitor.
(2) Gunakan rencana pemantauan yang ada pada saat ini (jika ada) dan
kerangka rencana pengelolaan yang baru untuk melihat di mana Anda
dapat membuat indikator-indikator untuk rencana pemantauan ini.
Waktu: 50 menit.

Pegangan Peserta 6.1: Memilih Indikator

Bab 3 CARA MENENTUKAN METODE PEMANTAUAN

Pada Latihan 6.2 dan Latihan 6.3 serta Latihan 6.4 anda dapat bekerja dengan
menggunakan Lembar Kerja 6.1 dan 6. 2 serta mempelajari Poster 6.1.

Latihan 6.2: Menentukan apa yang perlu dipantau


Tujuan: Untuk memahami bahwa ketika kita memantau keefektifan pengelolaan, kita
akan mengumpulkan data untuk membuktikan apakah tujuan kita telah
tercapai.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 8


Kegiatan: Bersama tim Anda, gunakan Lembar Kerja 6.1: Apa yang Perlu Dipantau untuk
membangun kerangka kerja pemantauan Anda. Ingatlah untuk
mempertimbangkan program pemantauan yang telah ada untuk tujuan
efisiensi.
Waktu: 50 menit
Lembar Kerja 6.1: Apa yang perlu dipantau

Bab 4 MENINJAU KONSEP RENCANA PENGELOLAAN DAN RENCANA MONITORING


SECARA SIMULTAN

Rencana monitoring harus dipastikan sesuai dengan rencana pengelolaan agar kegiatan
monitoring bermanfaat bagi pengelola. Indikator yang dimonitor harus relevan dengan
indikator yang menjadi sasaran para penyedia barang dan jasa. Oleh karena itu, rencana
pengelolaan dan rencana monitoring harus sinkron, terutama dalam hal waktu. Berikut
akan diperkenalkan cara mengembangkan rencana pemantauan yang efisien namun
memenuhi kebutuhan monitoring.

4.1 Cara mengembangkan rencana pemantauan

Latihan 6.3: Mengembangkan Sebuah Rencana Pemantauan


Tujuan: Untuk memahami bagaimana rencana pengelolaan bagi keefektifan
pengelolaan merupakan bagian yang tak terpisah dari perencanaan
pengelolaan.
Kegiatan:
(1) Bersama kelompok Anda, gunakan Lembar Kerja 6.2: Membangun sebuah
Rencana Pemantauan.
(2) Evaluasi lembar kerja ini baik ke arah samping maupun ke atas/bawah
untuk menentukan di mana kita dapat melakukan efisiensi, yaitu dengan
melakukan satu program pemantauan untuk mengukur keefektifan
beberapa strategi yang memiliki tujuan berbeda.
Waktu: 60 menit.

Lembar Kerja 6.2: Mengembangkan Sebuah Rencana Pemantauan

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 9


SUMBER SUMBER LAIN MELENGKAPI MODUL

A Sumber Kepustakaan

Modul ini merupakan adaptasi dari materi pelatihan Management Planning yang disusun
oleh NOAA, dalam rangka penyelenggaraan program pengembangan kapasitas bagi para
penggiat konservasi di kawasan Bentang Laut Kepala Burung. Pelatihan tersebut
diselenggarakan bersama Conservation International Indonesia, USAID-Coral Triangle
Support Partnerships dan The Nature Conservancy di Manokwari pada tangal 18-27 Agustus
2010 dengan dukungan dari Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan - Badan Pengembangan
SDM Kelautan dan Perikanan. Penyusunan modul ini merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan pelatihan berbasis kompetensi.

DAFTAR PUSTAKA
Department of Environment and Natural Resources, Bureau of Fisheries and Aquatic
Resources of the Department of Agriculture, and Department of the Interior and Local
Government (2001). Philippine coastal management guidebook no. 4: Involving communities
in coastal management. Coastal Resource Management Project of the Department of
Environment and Natural Resources, Cebu City, Philippines.
Francis, J., Johnstone, R., van't Hof, T., van Zwol, C., dan Sadacharan, D. (2003). Training for
the sustainable management of marine protected areas. Coastal Zone Management Center,
the Netherlands, and the Western Indian Ocean Marine Science Association.
Margoluis, R. dan Salafsky, N. (1998). Measures of success: Designing, managing, and
monitoring conservation and development projects. Washington D.C.: Island Press.
Parks, J., Wusinich-Mendez, D., Thurlow, K., Carey, E., dan Moss, S. (2006). Materials used
for the Bahamas National Park System management planning training. Technical report
produced by the National Ocean Service of the U.S. National Oceanic and Atmospheric
Administration, The Nature Conservancy Bahamas, and The Bahamas National Trust. Nassau,
Bahamas.
Pomeroy, R.S. dan Rivera-Guieb, R. (2006). Fishery co-management: A practical handbook.
Cambridge, MA: CABI Publishing.
SEAFDEC (2006). Supplementary guidelines on co-management using group user rights,
fishery statistics, indicators and fisheries refugia. Southeast Asian Fisheries Development
Center, Bangkok, Thailand.
The Nature Conservancy (2005). Conservation action planning: Developing strategies, taking
action, and measuring success at any scale--Overview of basic practices. Arlington, VA: The
Nature Conservancy.
White, A, Aliño, P., dan Meneses, A. (2006). Creating and managing marine protected areas
in the Philippines. Cebu City, Philippines.
.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 10


B Materi Pelatih

Materi yang disiapkan pelatih berupa materi presentasi slide, lembar kerja, pegangan
peserta, dan poster yang diperlukan dalam proses pelatihan.

C Media Visual

Materi modul dalam bentuk tayangan film dengan menyebutkan judul, penerbit dan tahun
penerbitan.

D Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Daftar Peralatan/Mesin
a. White board
b. Peta Singkap (Flip Chart)
c. Laptop
d. Proyektor Infocus
e. Sound system wireless dan mikrofon
2. Daftar Bahan
a. Modul pelatihan
b. Buku-buku referensi
c. Bahan-bahan untuk dinamika kelompok
d. Gambar-gambar kawasan konservasi perairan
e. Kertas koran polos
f. Kertas manila (plano)
g. Kertas adhesive aneka warna
h. Taplak meja
i. Kelengkapan peserta
j. Alat tulis kantor

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 11


LAMPIRAN

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 12


Pegangan Peserta 6.1: Memilih indikator dan merencanakan evaluasi

MEMILIH INDIKATOR-INDIKATOR ANDA

Langkah 1: Tinjaulah tujuan dan hasil pada Poster 4.4: Model Strategi Pengelolaan
 Pilihlah tujuan dan hasil-hasil yang ingin dievaluasi

Langkah 2: Daftarkan sebanyak mungkin indikator


(1) Identifikasi indikator yang terkait dengan tujuan yang telah diidentifikasi
pada Langkah 1 (merujuk pada Tabel 1 di bawah)
(2) Tuliskan indikator-indikator yang relevan yang ingin digunakan pada program
pemantauan dan evaluasi.

Langkah 3: Tinjau dan buat prioritas pada indikator yang telah diidentifikasi
(1) Pikirkan mengenai kelayakan untuk mengukur setiap indikator (Apakah Anda
memiliki datanya, atau dapatkah Anda mengumpulkannya? Adakah
organisasi mitra yang memiliki data yang relevan?)
(2) Lingkari /soroti indikator yang pada mulanya mungkin dapat diukur.
(3) Pikirkan bagaimana setiap indikator terkait satu dengan lainnya (Apakah
indikator-indikator tersebut mudah dipantau/diukur pada waktu yang
bersamaan?)

MERENCANAKAN EVALUASI ANDA


Langkah 1: Kajilah sumber daya yang diperlukan untuk mengukur indikator Anda
(1) Perkirakan kebutuhan sumber daya manusia untuk mengukur dan
menganalisis indikator-indikator prioritas Anda.
(2) Tentukan peralatan apa yang akan diperlukan.
(3) Perkirakan anggaran yang akan dibutuhkan.
a. Pertimbangkan seberapa sering Anda ingin mengukur setiap indikator,
dan pikirkan jenis anggaran tahunan yang diperlukan.
b. Adakah kegiatan yang telah dilakukan dan dapat dengan mudah
digabungkan dengan kegiatan pemantauan dengan biaya rendah?
(4) Kajilah sumber daya manusia, peralatan dan anggaran yang kini tersedia. Bila
hal tersebut tidak mencukupi, Anda perlu memikirkan bagaimana
memperoleh sumber daya tambahan.

Langkah 2: Menentukan khalayak yang akan menerima hasil-hasil evaluasi


Identifikasi khalayak atau kelompok sasaran (target audience). Informasi dari penilaian awal
dapat membantu anda mempertimbangkan siapa yang akan tertarik dengan hasil
tersebut.
Tentukan kelompok khlayak utama.

Langkah 3: Identifikasi siapa yang harus berpartisipasi dalam evaluasi


(1) Pikirkan tentang keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam
melaksanakan evaluasi.
a. Apakah Anda memiliki keahlian yang diperlukan?

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 13


b. Apakah Anda memiliki staf dengan keahlian yang diperlukan?
c. Adakah mitra yang dapat membantu?
d. Apakah Anda perlu merekrut orang dengan keterampilan dan keahlian
tertentu untuk membantu?
e. Apakah tepat dan layak untuk melibatkan anggota masyarakat?
(2) Tentukan staf dan bukan staf (misal, mitra, kontraktor, relawan) yang akan
melakukan evaluasi.
(3) Bentuklah tim evaluasi dan tentukan orang yang bertanggung jawab atas
setiap kegiatan.

Langkah 4: Mengembangkan tata waktu dan rencana kerja untuk evaluasi


(1) Tentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.
(2) Tentukan kapan datanya harus dikumpulkan.
(3) Buatlah sebuah rencana kerja evaluasi.

TABEL 1. Indikator keefektifan pengelola (Panduan umum)


Indikator biofisik
 Kelimpahan spesies (jenis)
 Struktur populasi spesies (jenis)
 Kompleksitas dan sebaran habitat
 Komposisi dan struktur komunitas
 Keberhasilan rekrutmen dalam komunitas ekologi
 Keutuhan jaring makanan
 Jenis, tingkat dan hasil dari usaha perikanan
 Kualitas air
 Daerah yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan
 Daerah yang tidak diganggu atau yang gangguan manusianya sudah dikurangi

Indikator sosial ekonomi


 Pola-pola pemanfaatan sumber daya laut setempat
 Kepercayaan dan tata nilai masyarakat lokal tentang sumber daya laut
 Tingkat pemahaman masyarakat tentang dampak manusia terhadap sumber daya
 Persepsi terhadap ketersediaan makanan dari laut
 Persepsi terhadap pemanenan sumber daya lokal
 Persepsi mengenai benda-benda yang tidak dijual dan tidak ada harganya
 Materi atau bahan-bahan untuk gaya hidup masyarakat
 Kualitas hidup manusia
 Distribusi pendapatan rumah tangga berdasarkan sumber pendapatan
 Infrastruktur dan kehidupan ekonomi (bisnis) masyarakat
 Jumlah dan sifat pasar
 Pengetahuan pemangku kepentingan mengenai sejarah alam (natural history)
 Sebaran pengetahuan formal dalam masyarakat
 Perubahan-perubahan pada kondisi lokasi, ciri-ciri dan/atau monumen sejarah dan
leluhur.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 14


Indikator tata kelola (Governance)
 Tingkat konflik sumber daya
 Keberadaan pengambil keputusan dan badan pengelola
 Keberadaan dan penerapan rencana pengelolaan
 Pemahaman lokal tentang undang-undang dan peraturan KKP
 Keberadaan lingkungan yang mendukung
 Ketersediaan dan alokasi sumber daya administrasi KKP
 Keberadaan dan penerapan masukan dan penelitian ilmiah
 Keberadaan dan tingkat kegiatan organisasi masyarakat
 Tingkat interaksi antara para manajer KKL dengan pemangku kepentingan
 Proporsi pemangku kepentingan yang terlatih dalam bidang pemanfaatan yang
berkelanjutan
 Tingkat pelatihan yang telah diberikan untuk para pemangku kepentingan
 Tingkat partisipasi pemangku kepentingan dan kepuasan dalam pengelolaan
 Prosedur-prosedur penegakan hukum yang jelas
 Cakupan penegakan hukum

Contoh Tahapan Menentukan Indikator


(1) Tuliskan Objective (Poster 4.4):
……………………………………………………………………..............................................................................
............................................................................................................................................................
(2) Perubahan atau outcome (Poster 4.4)
................................................................………………………………………………....................................
.....................................................................................................................................................
(3) Lihat pilihan indikator yang relevan pada Tabel 1.1
(4) Tentukan indikator mana yang mau dipakai (beri lingkaran)
(5) Perjelas indikator-indikator tersebut, sesuai dengan konteks lokal dan karakteristik sumber
daya.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 15


Lembar Kerja 6.1: Apa saja yang perlu dipantau?
Dengan menjawab pertanyaan di bawah, Anda akan dapat mengembangkan indikator-indikator yang perlu dipantau untuk menentukan apakah
Anda telah memenuhi tujuan atau objective Anda. Dengan memfokuskan program pemantauan Anda pada indikator, Anda akan dapat
mempersempit program pemantauan, daripada mengembangkan program pemantauan yang kompleks dan banyak tujuan.
Program Pemantauan Biologi
Berapakah nilai Berdasarkan objektif, Seberapa sering anda
Tujuan atau smart objectives Teknik untuk memantau
standar untuk tujuan indikator yang perlu perlu memantau
aspek biofisik indikator-indikator ini?
ini? dipantau? indikator-indikator ini?

Spesies dan habitat apa yang Berapakah nilai Berdasarkan objective, Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
penting bagi masyarakat atau standar untuk spesies indikator spesies dan perlu memantau indikator-indikator ini?
stakeholder lainnya? dan habitat ini? habitat apa yang perlu indikator-indikator ini?
dipantau?

Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator apa Seberapa sering anda Teknik memantau
faktor-faktor biofisik lainnya standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
untuk meyakinkan pengelola? biofisik ini? indikator-indikator ini?
1. Yes, what
2. No.
3.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 16


Program Pemantauan Sosial Ekonomi
Berdasarkan tujuan
Berapakah nilai Seberapa sering anda
Tujuan atau smart objectives anda, indikator sosial Teknik untuk memantau
standar untuk tujuan perlu memantau
aspek sosial ekonomi ekonomi apa yang perlu indikator-indikator ini?
sosial ekonomi ini? indikator-indikator ini?
dipantau?
1.SMART Objective 1

2.

3.

Faktor-faktor sosial ekonomi apa Berapakah nilai Berdasarkan tujuan Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
yang penting bagi masyarakat standar untuk faktor anda, indikator sosial perlu memantau indikator-indikator ini?
atau stakeholder lainnya? sosial ekonomi ini? ekonomi apa yang perlu indikator-indikator ini?
dipantau?
1.

2.

3.

Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator mana Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
faktor-faktor sosial ekonomi standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
lainnya untuk meyakinkan sosio ekonomi ini? indikator-indikator ini?
pengelola?
1.

2.

3.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 17


Program Pemantauan Tata Kelola (Governance)

Berdasarkan tujuan
Berapakah nilai Seberapa sering anda
Apakah tujuan aspek tata kelola anda, indikator tata Teknik untuk memantau
standar untuk tujuan perlu memantau
anda? kelola apa yang perlu indikator-indikator ini?
aspek tata kelola ini? indikator-indikator ini?
dipantau?
1.

2.

3.

Faktor-faktor tata kelola apa Berapakah nilai Berdasarkan tujuan Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
yang penting bagi masyarakat standar untuk faktor anda, indikator tata perlu memantau indikator-indikator ini?
atau pemangku kepentingan tata kelola ini? kelola apa yang perlu indikator-indikator ini?
lainnya? dipantau?
1.

2.

3.

Apakah anda perlu memantau Berapakah nilai Bila ya, indikator mana Seberapa sering anda Teknik untuk memantau
faktor-faktor tata kelola lainnya standar untuk faktor yang perlu dipantau? perlu memantau indikator-indikator ini?
untuk meyakinkan pengelola? tata kelola ini? indikator-indikator ini?
1.

2.

3.

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 18


Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 19
Lembar Kerja 6.2: Mengembangkan suatu rencana pemantauan

Sumberdaya Sasaran 1: _________________________________________________________________________________________________

Tujuan Indikator Teknik Frekuensi Peralatan Personal Perkiraan


pemantauan anggaran

Sumberdaya Sasaran 2: ________________________________________________________________________________________________

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 20


Tujuan Indikator Teknik Frekuensi Peralatan Personal Perkiraan
pemantauan anggaran

Membuat Konsep Rencana Pemantauan Kawasan Konservasi Perairan 21

Anda mungkin juga menyukai