Anda di halaman 1dari 7

Cara Membuat Peta Konsep

3 Metode:Peta Konsep HierarkiPeta Konsep Laba-labaPeta Konsep Bagan Alir


Sebuah peta konsep dapat membantu Anda mengatur pemikiran Anda, dan mencari, serta menggali ide-ide yang
luar biasa untuk proyek-proyek kreatif apapun. Peta konsep juga sangat bagus sebagai sebuah alat bantu belajar
bagi pembelajar visual, karena peta ini memberikan kesempatan pada Anda untuk melihat bagaimana
serangkaian topik dan proses dihubungkan. Peta konsep biasanya dibuat, dengan cara menempatkan sebuah kata
di dalam kotak atau oval dan menggunakan tanda panah atau garis untuk menghubungkannya dengan kata-kata
yang lain, sambil menunjukkan hubungan antara subyek-subyek ini. Peta konsep yang paling umum adalah peta
konsep hierarki, peta konsep laba-laba, dan peta konsep bagan alir.
Metode1
Peta Konsep Hierarki

1
Gali dan cari sebuah daftar topik-topik penting. Sebelum Anda memilih subyek di bagian atas peta hierarki
Anda, Anda harus menuliskan sebuah daftar subyek-subyek penting yang berhubungan dengan proyek atau
tugas Anda. Jika Anda mengetahui bahwa proyek Anda harus mengenai pohon, misalnya, maka kata tersebut
harus berada di bagian atas peta konsep Anda. Akan tetapi, jika Anda sekedar tahu bahwa Anda harus menulis
atau berpikir tentang obyek-obyek yang terdapat di alam, atau bahan-bahan yang dibuat dari alam, maka tugas
Anda agak sedikit lebih sulit. [1]Pertama-tama tulis semua konsep yang berhubungan dengan subyek umum
Anda:
 Pohon
 Oksigen
 Kayu
 Manusia
 Tumbuhan
 Binatang
 Rumah
 Kertas
2
Pilihlah konsep yang paling penting. Setelah Anda selesai melakukan pencarian dan penggalian daftar konsep
yang terkait dengan proyek Anda, Anda dapat memilih konsep yang paling penting bagi semua konsep
lainnya—sebuah konsep yang merupakan asal atau awal dari semua konsep lainnya. Konsep yang satu ini
mungkin jelas, atau mungkin saja memerlukan sedikit pemikiran. Ingatlah, jika ini adalah peta hierarki, maka
kata sentral atau pusatnya harus kata yang menghubungkan semua kata yang lain. Dalam kasus ini, kata tersebut
adalah “Pohon.”
 Kata ini akan muncul di dalam sebuah kotak atau oval di bagian atas peta Anda.
 Perhatikan bahwa dalam beberapa kasus, Anda dapat melewatkan langkah pertama. Jika Anda telah mengetahui
bahwa Anda harus menulis sebuah laporan atau menyajikan presentasi tentang “Pohon” misalnya, Anda dapat
menulis kata itu langsung pada bagian atas peta hierarki Anda.

3
Hubungkan kata kunci tersebut dengan kata kedua yang paling penting dari daftar Anda. Setelah Anda
menemukan kata kunci Anda, gambar tanda panah memanjang ke bawah ke kiri dan ke kanan yang
menghubungkan kata tersebut dengan kata yang paling penting kedua atau ketiga berikutnya. Kata-kata
berikutnya ini harus mampu menghubungkan kata-kata lainnya yang telah Anda gali, yang akan muncul di
bawahnya. Dalam kasus ini, istilah hierarkinya adalah “Pohon,” dan kata itu akan dihubungkan dengan kedua
istilah paling penting berikutnya, “Oksigen,” dan “Kayu.”
4
Hubungkan kata kunci kedua dengan kata-kata yang kurang penting. Sekarang Anda telah menemukan
kata kunci Anda dan kata-kata paling penting berikutnya, Anda dapat menulis kata-kata yang menghubungkan
dengan kata-kata kunci kedua di bawah kata-kata ini. Istilah-istilah ini menjadi lebih spesifik, dan harus
hubungkan kembali dengan kata-kata diatasnya, “Oksigen” dan “kayu” demikian juga dengan kata yang paling
penting, “Pohon." Berikut ini adalah istilah-istilah yang akan Anda daftar di bawah istilah-istilah yang lebih
penting ini:
 Manusia
 Tumbuhan
 Binatang
 Rumah
 Kertas
 Furnitur

5
Jelaskan hubungan antara istilah-istilah tersebut. Tambahkan garis-garis untuk menghubungkan istilah-
istilah tersebut, dan jelaskan hubungan antara istilah tersebut dalam satu atau dua kata. Hubungan tersebut bisa
bermacam-macam; satu konsep dapat menjadi bagian yang lain, satu konsep dapat menjadi penting bagi konsep
yang lain, dapat juga digunakan untuk menghasilkan konsep lainnya, atau bisa terdapat berbagai macam
hubungan lainnya. Berikut ini hubungan antara konsep-konsep pada peta ini:
 Pohon memberi oksigen dan kayu
 Oksigen penting bagi manusia, tanaman, dan binatang
 Kayu digunakan untuk membuat perumahan, kertas, furnitur

Metode2
Peta Konsep Laba-laba
1
Tulislah topik utama di tengah-tengah. Peta konsep laba-laba diatur dengan sebuah topik utama di tengah-
tengah, subtopik-subtopik menjadi cabang dari topik utama, dan detil pendukung menjadi cabang dari subtopik.
Format ini sebenarnya akan membuat peta menyerupai laba-laba. Peta tipe ini juga ideal untuk menulis sebuah
esai, karena peta ini dapat membantu Anda menghasilkan bukti pendukung dan memahami detil primer dan
sekunder dari subyek tersebut. [2]
 Peta konsep laba-laba juga sangat berguna untuk membantu Anda melihat topik-topik mana yang lebih kaya dari
lainnya, karena Anda akan melihat bahwa Anda dapat membuat cabang-cabang konsep yang lebih banyak dari
topik yang lebih besar.
 Misalnya saja topik utamanya adalah “Kesehatan.” Tulis topik ini di tengah-tengah selembar kertas dan lingkari.
Lingkaran ini harus lebih besar dan lebih menonjol daripada yang lain untuk menekankan bahwa ini adalah
topik yang paling penting.

2
Tulislah subtopik-subtopiknya di sekeliling topik utama. Sekarang setelah Anda menuliskan topik utama
Anda, Anda dapat menuliskan subtopik di sekelilingnya. Anda dapat menuliskannya dalam lingkaran yang lebih
kecil, dan menghubungkan lingkaran-lingkaran kecil tersebut ke topik utamanya, “Kesehatan.” Pertama-tama,
Anda dapat melakukan pencarian dan penggalian daftar subtopik sebelum Anda memilih beberapa
diantaranya—katakanlah tiga subtopik. Subtopik-subtopik ini harus cukup luas bagi Anda untuk menulis paling
tidak tiga detil pendukung untuk masing-masing subtopik tersebut.
 Misalnya, Anda telah melakukan pencarian dan penggalian konsep-konsep berikut, yang berhubungan dengan
kesehatan: gaya hidup, relaksasi, tidak ada stres, tidur, hubungan yang sehat, kebahagiaan, diet, buah, dan
sayuran, olahraga, alpukat, pijat, berjalan, berlari, peregangan, bersepeda, tiga kali makan makanan yang
seimbang, dan protein.
 Ambil tiga subtopik yang paling penting, yang dapat mencakup banyak istilah-istilah ini, dan yang cukup luas
untuk menyertakan sejumlah konsep. Dari daftar ini, istilah-istilah yang paling produktif adalah: olahraga, gaya
hidup, dan diet. Tulislah tiga istilah ini dalam lingkaran-lingkaran di sekeliling topik utama dan hubungkan
dengan garis. Istilah ini seharusnya diberi jarak yang cukup merata (sama) di sekeliling topik utama yang berada
di tengah, yaitu “Kesehatan.”
3
Tulislah topik-topik pendukung di sekeliling subtopiknya. Sekarang setelah Anda memilih tiga topik
pendukung, Anda dapat menuliskan topik-topik pendukung tersebut di sekeliling subtopik tersebut. Lakukan
saja hal yang sama yang Anda lakukan di langkah terakhir: mencari dan menggali sebuah daftar topik
pendukung di sekitar subtopitk tersebut. Segera setelah Anda memilih topik-topik pendukung Anda, Anda
langsung dapat menghubungkannya dengan subtopik menggunakan sebuah garis atau bahkan membuat sebuah
lingkaran di sekelilingnya untuk menghubungkannya. Lingkaran tersebut harus tampak lebih kecil daripada
lingkaran subtopik.
 Di sekeliling subtopik “olahraga,” Anda dapat menulis istilah-istilah berikut: berjalan, yoga, ragam, seberapa
sering, seberapa banyak, dan bersepeda daripada mengemudi.
 Di sekeliling subtopik “gaya hidup,” Anda dapat menuliskan istilah-istilah berikut: tidur, hubungan yang sehat,
relaksasi, pijat, rutin, ragam, dan cinta.
 Di sekeliling subtopik “diet,” Anda dapat menuliskan istilah-istilah berikut: buah-buahan, sayuran, protein,
seimbang, karbohidrat, dan hidrasi.

4
Lanjutkan (opsional). Jika Anda ingin membuat peta konsep laba-laba Anda sangat spesifik, maka Anda
bahkan dapat mengambil satu langkah lebih jauh dan menulis beberapa topik pendukung di sekeliling topik-
topik pendukung. Hal ini berguna jika Anda sedang membedah topik yang sangat sulit yang memiliki banyak
lapisan (tingkatan).Hal ini juga tergantung pada berapa panjang laporan, tugas, dan proyek Anda seharusnya—
jika laporan atau tugas tersebut membutuhkan kata-kata atau waktu yang banyak, maka Anda dapat sedikit
memperluas peta konsep Anda.
 Di sekeliling topik pendukung “tidur,” Anda dapat menuliskan, “8 jam satu malam,” “jangan meminum kafein
sebelum tidur,” dan “jumlah yang sama setiap malam.”
 Di sekeliling topik pendukung “yoga,” Anda dapat menuliskan “yoga untuk meditasi,” “power yoga,” atau
“yoga vinyasa.”
 Di sekeliling topik pendukung “seimbang,” Anda dapat menuliskan “tiga kali makan dalam sehari”, “protein
dalam setiap makan,”, dan “cemilan sehat.”
Metode3
Peta Konsep Bagan Alir
1
Pilihlah masalah atau titik awal. Peta konsep bagan alir memberi kesempatan kepada Anda untuk mengkaji
sebuah proses dan melihat beberapa pilihan untuk menyelesaikannya. Bagan alir ini bisa berbentuk linear atau
mengalir saja dari satu konsep ke konsep selanjutnya, namun bisa juga memiliki beberapa elemen untuk
mengkaji serangkaian hasilnya. Titik awal tersebut bisa berupa sebuah proses atau masalah yang memerlukan
sebuah solusi. Marilah kita menggunakan titik awal, “Lampu tidak menyala.” [3]

2
Tulislah solusi yang paling mudah bagi masalah tersebut. Untuk masalah, “Lampu tidak menyala,” solusi
yang paling umum adalah lampu tersebut tidak dinyalakan. Tulis saja, “Lampu dinyalakan?” dan hubungkan
dengan sebuah tanda panah ke “Lampu tidak menyala.”

3
Tulislah dua hasil dari solusi ini. Tulislah garis dari “Lampu dinyalakan?” yang mengatakan “tidak” dan yang
lainnya mengatakan “ya.” Jika Anda mengikuti kalimat yang mengatakan “tidak,” maka tanggapannya akan
“Nyalakan lampunya.” Hubungkan tanggapan ini dengan satu garis yang mengatakan “tidak.” Anda telah
menyelesaikan satu alir konsep tersebut, mulai dengan “Lampu tidak menyala” ke “Nyalakan lampunya.” Jika
Anda mengikuti “alir” ini, maka seharusnya itu menyelesaikan masalah.
 Namun jika lampu tersebut dinyalakan, Anda akan mengikuti “Ya” ke opsi selanjutnya: “Apakah bola lampunya
terbakar?” Ini adalah solusi yang logis selanjutnya.
4
Tulis hasilnya untuk solusi selanjutnya. Dari pertanyaan, “Apakah bola lampunya terbakar?” Anda akan perlu
membuatkan cabang menjadi dua istilah: “ya” dan “tidak”. Jika jawaban untuk “Bola lampu terbakar” adalah
“ya,” maka Anda akan perlu menghubungkan kata ini dengan solusinya, yaitu “Ganti bola lampu.” Anda telah
menyelesaikan alir yang lain dari konsep tersebut, karena mengganti bola lampu seharusnya memperbaiki lampu
yang rusak. Namun jika ternyata bola lampu tersebut tidak terbakar, Anda harus mengikuti “tidak,” ke pilihan
terakhir: “Perbaiki lampu.”
 Sekarang Anda telah menyelesaikan sebuah bagan alir untuk masalah lampu yang rusak, yang akan
mengarahkan Anda pada salah satu solusi ini: menyalakannya, mengganti bola lampunya, atau memperbaiki
lampunya.

Anda mungkin juga menyukai