Anda di halaman 1dari 1

Gangguan Tidur “Sleep Paralysis” Yang Sering Dikaitkan Dengan Mahluk Halus

Oleh : Fajar Sodiq Aji Jabar Danaru 170811641085

Ketika sedang tidur pulas, terkadang seseorang mengalami terbangun secara mendadak
namun tubuhnya tidak bisa digerakkan. Gangguan tidur ini biasanya terjadi saat seseorang
mengalami kelelahan dan kurang tidur. Pada kondisi ini, seseorang dapat membuka mata,
menggerakkan bola mata serta melihat sekeliling namun otot tubuhnya seperti kaku atau
lumpuh. Biasanya diikuti dengan halusinasi, perasaan tercekik, serta sulit menggerakkan
lidah. Sleep paralysis biasanya terjadi beberapa menit sampai dua puluh menit. Banyak orang
menyebut ini sebagai “tindihan” dan sering dikaitkan dengan gangguan mahkluk halus.
Masyarakat awam percaya seseorang yang mengalami tindihan (sleep paralysis), artinya
tubuhnya sedang ditindih oleh hantu atau mahkluk halus. Namun, sebenarnya kondisi ini
dapat dijelaskan secara ilmiah, yaitu berkaitan dengan mekanisme kerja otak.

Sleep paraysis selalu terjadi pada tahap tidur REM, yaitu tahap mulai terjadinya mimpi.
Pada kondisi tersebut, terjadi peningkatan aktivitas pada pons dan sistem limbik (yang
berperan penting untuk respon emosi). Sementara itu, terjadi penurunan aktivitas pada
korteks visual utama, korteks motor, dan korteks prefrontal dorsolateral, namun terjadi
peningkatan aktivitas pada korteks parietal dan temporal. Gangguan sleep paralysis terjadi
akibat tumpang tindih antara gelombang otak dan REM, yaitu kondisi ketika seseorang tiba-
tiba terbangun dari tidur REM, namun tubuhnya belum siap untuk bangun sehingga
dampaknya berupa kondisi setengah sadar dan setengah mimpi yang menyebabkan tubuh
menjadi seperti lumpuh sementara.
Fenomena seseorang melihat sosok hantu pada saat tindihan karena adanya bagian otak
yang berperan disini, yaitu amiygdala. Saat seseorang mengalami sleep paralysis, kinerja
amygdala berperan sangat aktif yaitu berkaitan dengan pengolahan ingatan dan emosi
sehingga pada saat seseorang terbangun dan tidak bisa bergerak maka otak akan merespon
adanya ancaman dan tanggapan bahaya yang membuat seseorang berhalusinasi terhadap
sosok hantu.

DAFTAR PUSTAKA
Kalat, J.W. 2010. Biopsikologi jilid 2 edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.
Situ, Florianus. 2016. SLEEP PARALYSIS (Ketindihan). Dikutip dari
http://www.academia.edu/29300203/SLEEP_PARALYSIS_Ketindihan pada tanggal 9
Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai