Anda di halaman 1dari 8

M.

Harlie

Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap


Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong
di Tanjung Kalimantan Selatan

M. Harlie
STIA Tabalong Kalimantan Selatan

Abstract: Effort in building state apparatur as human resourses in goverment organisation has on impor-
tant role in deciding success of development in general, as an effort to give prosperity to commenity and
giving the best service. To do this of course we need to raise up the quality of apparatur, so they can do their
job well to enchange goal achievement. Because of that the state apparatur should have some characteris-
tics, namely , high expertise and skill, a wide knowledge, good talent potential, personality, motivation,
morality and work ethic. To equire there characteristics, the apparatur should develop their potential by
providing education and training programing based on their field of expertise. The system of work motiva-
tion and career development should be done ”in this case”.This research study and analyze on the influ-
ence of work dicipline, motivation and career development,toward work ethic of civil servant at goverment
of Tabalong regency, South Kalimantan.

Keywords: work dicipline, motivation, career development and apparatur work ethic

Abstrak: Usaha pejabat pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam organisasi govermental
memiliki peranan penting dalam menentukan pencapaian tujuan pembangunan pada umumnya, khususnya
sebagai upaya untuk mencapai kesejahteraan sosial dan memberikan pelayanan publik terbaik. Untuk melakukan
hal ini, tentunya perlu meningkatkan kualitas aparat pemerintah sehingga mereka dapat melakukan tugas
mereka sebaik-baiknya untuk mempercepat pencapaian tujuan. Oleh karena itu, aparat pemerintah harus memiliki
beberapa karakteristik seperti keahlian tinggi dan keterampilan, pengetahuan yang luas, bakat dan potensi
yang baik, kepribadian yang baik, motivasi, moral dan etos kerja. Untuk mencapai karakteristik tersebut,
pejabat pemerintah harus mengembangkan potensi mereka dengan berpartisipasi dalam program pendidikan
dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang keahlian mereka. Sistem penilaian kerja yang berkaitan dengan
motivasi dan pengembangan karir bagi perwira harus disiapkan. Penelitian ini meneliti dan menganalisa peran
disiplin kerja, motivasi, dan pengembangan karir pada aparat pemerintah etos kerja di Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan

Kata Kunci: kerja disiplin, motivasi, pengembangan karir dan aparat pemerintah etos kerja

Dalam rangka pembinaan aparatur pemerintah seba- kenyataan bahwa aparatur pemerintah merupakan
gai sumber daya manusia dalam organisasi pemerintah tulang penggung Negara, sehingga tujuan pembangunan
mempunyai andil yang cukup besar dalam menentu- nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan
kan keberhasilan pembangunan nasional, baik pemba- makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
ngunan fisik, maupun non fisik. Hal ini dilandasi suatu Dasar 1945 banyak ditentukan oleh pelaksanaan tugas
yang dibebankan pada aparatur pemerintah.
Oleh sebab itu aparatur pemerintah haruslah
Alamat Korespondensi: memiliki karakteristik antara lain: ketrampilan dan
M. Harlie Jl. Gerilya No. 110 Kelurahan Tanjung Tabalong Kal keahlian yang tinggi, wawasan dan pengetahuan yang
Sel Telp. 0526 2022055 e-mail: m.harlie@yahoo.com
luas, bakat dan potensi, kepribadian dan motif kerja,
serta moral dan etos kerja yang tinggi.
860 JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME860
10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier

Oleh sebab itu dengan adanya peranan aparatur sistem penilaian kinerja yang hanya dapat meningkat-
pemerintah yang strategis tersebut, maka upaya kan disiplin kerja yang tinggi, motivasi dan pengem-
pengembangan aparatur baik di tingkat pusat maupun bangan karier baik bagi individu itu sendiri maupun
tingkat di daerah. bagi kebutuhan organisasi.
Disiplin kerja pada hakekatnya adalah menum-
buhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk mela- METODE
kukan tugas yang telah dibebankan, di mana pemben- Metode survey digunakan dan data dikumpulkan
tukannya tidak timbul dengan sendirinya, melainkan melalui kuesioner yang ditujukan kepada Pegawai
harus dibentuk melalui pendidikan formal maupun non Negeri Sipil Pemerintah kabupaten Tabalong.
formal, serta motivasi yang ada pada setiap karyawan Desain penelitian, 112 PNS Pemkab Tabalong
harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian ditentukan sebagai sampel dari 1197 populasi yang
semakin tingginya disiplin kerja setiap karyawan yang terfokus pada Kantor Bupati Tabalong. Kuesioner
didukung oleh keahlian, upah, atau gaji yang layak, disusun berdasarkan lima skala Likert, software spss
maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari digunakan dalam penelitian ini.
instansi itu sendiri. Motivasi merupakan salah satu
usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi METODE ANALISIS DATA
dan kinerja adalah dua elemen yang konstruktif dan
Analisa Regresi Linier Berganda
korelatif. Keduanya saling mensyaratkan dan tidak
bisa dilepaskan dengan yang lain. Prestasi kerja pega- Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa
wai akan rendah apabila tidak mempunyai motivasi besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebaliknya kalau dependen.
pegawai tersebut mempunyai motivasi yang tinggi Persamaan regresi linier berganda:
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut maka pada Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
umumnya tingkat kinerja pegawai akan tinggi. Di mana:
Untuk itulah agar setiap pegawai dapat mening- Y = variabel terikat
katkan kariernya, maka pegawai tersebut harus ber- A = konstanta
usaha keras mengelola diri, bukan pasrah kepada b1 = koefisien regresi yang berhubungan dengan
nasib dan bukan juga bermain dengan kolusi dan nepo- variabel bebas X1
tisme. Agar dalam usaha tersebut tidak sia-sia, berja- b2 = koefisien regresi yang berhubungan dengan
lan dalam rel yang sebenarnya, maka karier harus variabel bebas X2
direncanakan. b3 = koefisien regresi yang berhubungan dengan
Dengan adanya perencanaan karier yang baik variabel bebas X3
dalam rangka mengembangkan karier diri, maka X1 = Disiplin kerja
seseorang akan dapat membuat taktik, apa yang harus X2 = Motivasi
dilakukan untuk meraih jenjang tertentu. Pengem- X3 = Pengembangan karier
bangan karier mempunyai berbagai manfaat karier Dalam regresi berganda terdapat beberapa
jangka panjang yang membantu pegawai untuk tang- asumsi klasik yang harus dipenuhi, agar dapat meng-
gung jawab lebih besar di waktu yang akan datang. hasilkan estimator linier yang akurat dan mendekati
Para pegawai harus dilatih dan dikembangkan di atau sama dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar
bidang tertentu untuk mengurangi dan menghilangkan tersebut dikenal sebagai asumsi klasik.
kebiasaan kerja yang jelek atau untuk mempelajari
ketrampilan baru yang akan meningkatkan kinerja Uji Validitas Dan Reabilitas
mereka. Untuk memenuhi tantangan tersebut, diper- Ada dua syarat yang berlaku untuk sebuah ang-
lukan kemampuan yang tinggi dari para pegawai, ket ialah harus valid dan reliabel. Angket disebut valid
jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data variabel yang diteliti dengan tepat.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 861


M. Harlie

Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan Uji reabiitas digunakan untuk mengukur suatu
sampai sejauh mana data yang dikumpulkan tidak kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
meleset dari perkiraan tentang variabel yang diteliti. konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor.
Cronbach’s Alpha N of Items
Teknik yang digunakan adalah Pearson Product
.990 .31
Moment, di mana instrument dikatakan valid apabila
nilai koefisien korelasinya (R) >R-tabel. adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Suatu angket dikatakan Reliabel (andal) kalau Untuk lebih jelasnya nilai cronbach alpha dapat
jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten penulis tampilkan pada tabel berikut.
dari waktu ke waktu. Pengukuran yang digunakan
untuk menentukan reliabilitas angket dalam penelitian Tabel 1. Nilai Cronbach’s Alpha
Sumber: Lampiran Hasil Olahan SPSS
ini adalah menggunakan teknik one shot / diukur satu
kali saja.
Dari hasil uji reliabilitas ternyata nilai cronbach
alpha pada semua item pertanyaan > 0,6 sehingga
Merumuskan hipotesis
dapat dikatakan bahwa kuesioner pada penelitian ini
Ho : 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata adalah reliabel.
dari variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y.
Ha : 1  0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan Persamaan regresi linier berganda
dari variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y.
Persamaan regresi mengukur pengaruh dari
Menentukan tingkat signifikansi (=5%) atau
masing-masing variabel independen / bebas yaitu
confidence sebesar 95% dengan derajat kebebasan
variabel disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengem-
(degree of fredom) atau df = (n – k – 1) di mana
bangan karier (X3) terhadap variabel dependen terikat
jumlah k adalah jumlah variabel bebas atau variabel
yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten
regresor.
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Adapun hasil
Uji kedua menggunakan uji f, untuk menguji
dari pengolahan SPSS untuk uji regresi Linier bergan-
hipotesis kesatu yang bertujuan untuk menguji signifi-
da ini dapat ditunjukkan pada Tabel 2.
kansi pengaruh variabel-variabel bebas X1 secara
Dari Tabel 2, maka dapat dibuat persamaan reg-
simultan terhadap variabel terikat.
resi berganda sebagai berikut:
Langkah-langkah yang digunakan dalam
Y = 0,384 + 0,823X1 + 0,758X2 + 0,606X3
melakukan uji f adalah sebagai berikut:
Dari hasil persamaan tersebut di atas, maka dapat
diartikan bahwa:
Merumuskan hipotesis:
• Nilai konstanta 0,834. Hal ini berarti bahwa tanpa
Ho : 1, 2 ....4 = 0 artinya bahwa tidak terdapat adanya pengaruh variabel bebas yaitu variabel
pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengem-
bebas terhadap variabel tertikat. bangan karier (X3) maka variabel terikatnya yaitu
Ha :  1 ,  2 .... 4  0 artinya bahwa terdapat Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten
pengaruh yang nyata (signifikan) secara simultan dari Tabalong di Tanjung Kalimantan.
variabel bebas terhadap variabel terikat. • Nilai koefisien regresi (b1) variabel disiplin kerja
Menentukan tingkat signifikansi (=5%) atau (X1) adalah 0,823. Hal ini berarti bahwa setiap
confidence interval sebesar 95% dengan derajat kenaikan variabel disiplin kerja (X1) satu satuan
kebebasan (degree of fredom) (k-1) dan (n-k) di maka akan mengakibatkan kenaikan variabel
mana jumlah observasi dan k adalah variabel regresor. terkaitnya yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah
Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan
HASIL Selatan sebesar 0,823, dengan asumsi bahwa

862 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier

Tabel 2. Koefisien Regresi Coefficients


Unstandardized Standardized Ollinearity
Correlations
Co efficients Coefficients Sta tistic
Mode
t Sig. Zero-
B Std.Error Beta Partial Part Tolerance VIF
order
1.Constan .384 .056 6.895 .000
X1 .823 .112 .926 7.330 .000 .995 .990 .980 .987 1.23 4
X2 .758 .110 .868 6.155 .000 .934 .872 .761 .946 1.54 3
X3 .606 .109 .706 5.045 .000 .993 .986 .972 .912 1.76 5
Sumber: Lampiran Hasil Olahan SPSS

variabel bebas motivasi (X2), dan pengembangan setiap kenaikan pengembangan karier (X3) satu
karier (X3) adalah konstan / tetap. satuan maka akan mengakibatkan variabel beri-
• Nilai koefisien regresi (b2) variabel motivasi (X2) kutnya yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah
adalah 0,758. Hal ini berarti bahwa setiap kenaik- Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan
an variabel motivasi (X2) satu satuan maka akan Selatan sebesar 0,606, dengan asumsi bahwa
mengakibatkan variabel berikutnya yaitu Kinerja variabel bebas disiplin kerja (X1) dan motivasi
Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten Tabalong (X2) adalah konstan/tetap.
di Tanjung Kalimantan Selatan sebesar 0,758, Dari hasil pengujian SPSS diketahui bahwa nilai
dengan asumsi bahwa variabel bebas disiplin kerja DW sebesar 1.984. Nilai ini barada pada nilai DW
(X 1) dan pengembangan karier (X 3 ) adalah antara 1,55 s.d 2,46; artinya data yang tidak ada
konstan/tetap. autokorelasinya.
• Nilai koefisien regresi (b3) variabel pengembang-
an karier (X3) adalah 0,606. Hal ini berarti bahwa

Tabel 3. Hasil nilai Durbin-Watson


Change Statistics
Adjusted Std. R Big Durbin-
Mode R R R Error of Squere F df1 df2 F Watson
Squere Squere T he Change Cha nge Change
E stimate
1 .996 a .991 .991 .08209 .991 373.489 .3 .102 .000 1.984
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran Hasil Olahan SPSS

Tabel 4. Model Summary


C hange Statistics
Adjusted Std. R Big Durbin-
Mode R R R Error of Squere F df1 df2 F Watso n
Squere Squere The Change Change Change
Estimate
1 .996a .991 .991 .08209 .991 373.489 .3 .102 .0 00 1. 984
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Lampiran Hasil Olahan SPSS

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 863


M. Harlie

Koefisien korelasi (R) dan determinasi simul- dap Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten
tan (R2) Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan.
Dari hasil perhitungan SPSS yang penulis laku-
Uji F (uji bersama)
kan mengenai koefisien korelasi dan determinasi
ditunjukkan oleh Tabel 4. Uji F dipergunakan untuk mengukur secara
Uji t (uji parsial) bersama pengaruh variabel bebas yang meliputi
disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan
Uji t dipergunakan untuk mengukur secara partial
karier (X3) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja
pengaruh variabel bebas yang meliputi disiplin kerja
Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten Tabalong di
(X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier (X3)
Tanjung Kalimantan Selatan.
terhadap variabel terikat ialah kinerja Pegawai (Y)
Langkah-langkah pengujian uji F adalah sebagai
Pemerintah Kabupaten Tabalong Tanjung Kalimantan
berikut:
Selatan.
• Menentukan Hipotesis
Langkah-langkah pengujian Uji t adalah sebagai
- Ho : 1 = 2 = 3 = 0, berarti secara bersama
berikut:
variabel disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan
• Menentukan hipotesis
pengembangan karier (X3 ) tidak berpe-
- Ho : 1,= 2 = 3 = 0. Berarti secara partial
ngaruh nyata terhadap Kinerja Pegawai (Y)
variabel disiplin kerja (X1), motivasi (X2),
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
dan pengembangan karier (X3) tidak berpe-
Kalimantan Selatan.
ngaruh nyata terhadap kinerja Pegawai (Y)
- Ha : 1  2  3  0, berarti secara
Pemerintah Kabupaten Tabalong Tanjung
bersama variabel disiplin kerja (X1), motivasi
Kalimantan Selatan.
(X2), dan pengembangan karier (X3) berpe-
• Ho : 1  2  3  0. Berarti secara partial
ngaruh nyata terhadap Kinerja Pegawai (Y)
variabel disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
pengembangan karier (X3) berpengaruh nyata
Kalimantan Selatan.
terhadap kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabu-
• Menentukan nilai F tabel
paten Tabalong Tanjung Kalimantan Selatan.
 = 5% = 0,05
• Menentukan nilai ttabel
df1 = k = 3
 = 5% = 0,05
df2 = n – k – 1 = 106 – 3 – 1 = 102
ttabel (0,05:3:102) = 2,6937
• Menentukan nilai Fhitung
Nilai Fhitung yang diperoleh dari hasil pengolahan
SPSS disajikan pada Tabel 5.
Dari hasil perhitungan yang penulis lakukan untuk
df1 = k = 3 mengetahui nilai Fhitung, maka diperoleh hasil yang
df2 = n – k – 1 = 106 – 3 – 1 = 102 ditunjukkan pada Tabel 5.
t tabel (0,05:3:102) = 1,6599
• Menentukan nilai thitung Kriteria penolakan dan penerimaan Ho:
Nilai thitung diperoleh dari hasil pengolahan SPSS • Jika F hitung > F tabel , maka Ho ditolak dan Ha
disajkan pada gambar di bawah ini. diterima yang berarti secara bersama variabel
Gambar 1. Kurva Pengujian Uji T untuk variabel pe- bebas yang terdiri dari disiplin kerja (X1), motivasi
ngembangan karier (X3)
(X2 ), dan pengembangan karier (X3 ) berpe-
ngaruh terhadap variabel terikat yaitu Kinerja
Dari hasil perhitungan ternyata H0 ditolak dan
Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten Tabalong
Ha diterima karena nilai thitung > nilai – tabel di mana,
di Tanjung Kalimantan Selatan.
5,045 > 1,6599 yang berarti bahwa secara partial va-
riabel pengembangan karier (X3) berpengaruh terha-

864 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier

Tabel 5. Nilai FHitung ANOVAb

Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1. Regression 78.311 3 26.489 373.489 .000a
Residual 687 102 .007
Total 78.999 105
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber : Lampiran Hasil Olahan SPSS

b. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha item pertanyaan memiliki valid.
ditolak yang berarti secara bersama variabel • Sedangkan hasil uji reabilitas diketahui bahwa
bebas yang terdiri dari disiplin kerja (X1), motivasi semua item pertanyaan reliabel.
(X 2 ), dan pengembangan karier (X 3 ) tidak • Dari hasil regresi berganda diperoleh nilai koefi-
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu sien yang positif semua. Hal ini menunjukkan
Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten bahwa setiap kenaikan variabel X akan diikuti
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. dengan kenaikan variabel Y.
PEMBAHASAN • Pada hasil uji asumsi klasik diperoleh bahwa
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji F yang dila- persamaan regresi sudah memenuhi asumsi kla-
kukan dengan program SPSS diperoleh nilai Fhitung sik yaitu datanya normal, tidak terjadi multikolinie-
sebesar 373,489. Nilai F hitung ini lebih besar daripada ritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak
nilai Ftabel yaitu 2,6937. Nilai signifikansi yang diperoleh terjadi autokorelasi.
• Pada korelasi nilai koefisien korelasi (R) ternyata
bahwa korelasinya positif. Hal ini berarti bahwa
ada hubungan yang kuat searah, di mana peru-
bahan kenaikan yang terjadi pada variabel bebas
yaitu disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pe-
ngembangan karier (X3) diikuti dengan kenaikan
variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y)
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
Kalimantan Selatan.
• Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel X1­
yaitu variabel disiplin merupakan variabel bebas
yang dominan mempengaruhi variabel terikat
Gambar 2. Kurva Pengujian Uji F yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabu-
paten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan.
adalah sebesar 0,000, nilai signifikansi ini lebih kecil • Pada pengujian dengan uji t maupun dengan uji
daripada  yaitu 0,05. Dengan demikian Ho ditolak F diketahui bahwa variabel bebas yaitu disiplin
dan Ha diterima, artinya bersama variabel bebas yang kerja (X1 ), motivasi (X2), dan pengembangan
terdiri dari disiplin kerja (X1), motivasi (X2 ), dan karier (X3) baik secara parsial maupun secara
pengembangan karier (X3 ) berpengaruh terhadap bersama berpengaruh nyata terhadap variabel
variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah
Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan
Dari hasil pengujian di atas, maka akan diuraikan Selatan.
pembahasan sebagai berikut:
• Pada hasil uji validitas diketahui bahwa semua

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 865


M. Harlie

KESIMPULAN DAN SARAN tingkat disiplin kerja yang tinggi. Selain itu untuk
mengendalikan karyawan perlu juga diberikan
Kesimpulan
sangsi-sangsi tegas bagi karyawan yang melang-
Dari hasil pengujian yang penulis lakukan, maka gar peraturan organisasi yang sudah ditetapkan.
dapat disimpulkan sebagai berikut: • Peranan motivasi dalam meningkatkan kerja kar-
• Dari hasil perhitungan uji t, maka diperoleh nilai yawan sangat penting, antara lain agar motivasi
t hitung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar yang diberikan dalam bentuk bimbingan maupun
7,330, nilai thitung untuk variabel motivasi (X2) pelatihan dapat menggerakkan setiap karyawan
sebesar 6,155, nilai thitung untuk variabel pengem- untuk bisa bekerja mencapai kinerja yang diha-
bangan karier (X3) sebesar 5,045, dan nilai ttabel rapkan. Oleh karena itu, menjadi tugas utama
sebesar 1,6599. Hal ini berarti bahwa thitung > pimpinan organisasi atau pemerintah daerah
ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang ber- untuk mengetahui pengaruh-pengaruh apa saja
arti variabel bebas yang meliputi disiplin kerja yang dapat mendorong orang-orang yang dipim-
(X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier pinnya agar mau berjalan bersama untuk menca-
(X3) berpengaruh nyata secara parsial terhadap pai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten Setiap pimpinan organisasi atau instansi harus
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. mempunyai pengetahuan yang baik mengenai
• Hasil perhitung Uji F yang dilakukan dengan pro- motivasi.
gram SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 373,489. • Perlu adanya perencanaan karier yang baik, juga
Nilai Fhitung ini lebih besar daripada Ftabel yaitu akan mampu menumbuhkan semangat, sebagai
2,6937. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah motivator bagi karyawan yang bersangkutan
sebesar 0,000, nilai signifikansi ini lebih kecil untuk membenah diri menjadi seorang karyawan
daripada nilai  yaitu 0,05. Dengan demikian Ho yang berprestasi atau berkinerja tinggi serta
ditolak dan Ha diterima, artinya secara bersama handal.
variabel bebas yang terdiri dari disiplin kerja (X1),
motivasi (X2 ), dan pengembangan karier (X3 ) DAFTAR RUJUKAN
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
Baird, L., and Kathy, K. 1983, Career Dynamics : Manag-
Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah Kabupaten
ing the Superior/Subordinate Relationship, Orga-
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. nizational Dynamics.
• Variabel X1 yaitu disiplin kerja memiliki nilai Barthos, B. 1985. Manajemen Sumber Daya Manusia,
korelasi parsial tertinggi yaitu 0,990 dibandingkan Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
dengan variabel bebas yang lain yaitu motivasi Becker, H., and Ulrich. 2001. The HR Scorecard: Linking
(X2) sebesar 0,872 dan variabel pengembangan People, Strategy and Performance. Boston: Harvard
karier (X3) yaitu sebesar 0,986, maka variabel Business Schooll Pres.
X1 yaitu variabel disiplin kerja merupakan Bernardin, H.J., and Russel. 1993. Human Resource Ma-
variabel bebas yang dominan mempengaruhi nagement, New York : McGraw-Hill Book, CO.
variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y) Davis, K., William, B., and Werther, Jr. 1996. Human Re-
source and Personnel Management. Singapore:
Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
MCGrawa-Hill Book, CO.
Kalimantan Selatan. Dessler, G. 1997. Human Resource and Personnel Ma-
nagement. Singapore: McGrawa– Hill Book, CO.
Saran Djiwanto, G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Adapun saran yang penulis kemukakan dalam Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Douglas, T.H. 1986. Career in Organization, Pacifiq Pub-
penelitian ini adalah sebagai berikut:
lishing.
• Sebaiknya untuk menumbuhkan tingkat kesadar- Flippo, Edwin, B. 1997. Principles of Personal Manage-
an bagi para pekerja untuk melakukan tugas ment, Fourth Edition Irwin Inc, Homwood, Illinois.
yang telah dibebankan, maka sebaiknya diberi- French, W. 1984. The Personnel Management Process, 3th
kan motivasi agar setiap karyawan memiliki Ed Houghton Milfflin Company Boston.

866 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 4 | DESEMBER 2012
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier

Gibson, I., dan Donelly. 1992. Training with a Focus on Moenir, A.S. 1995. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi
the Individual, Personnel Administrato, Business Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: PT
Week. Gunung Anyar.
Gilley, and Maycunich. 2000, The Beyond Learning Orga- Moekijat. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia,
nization, NY Perseus Books. Politeknik Negeri Bandung.
Handoko. 2005. T. Hani. Management Personalia dan Mondy, and Noe. 1987. To Justisfy Training, Test Again,
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE. New York McGraw Hill.
Harsono. 2004, Management Personalia dan Sumber Daya Nitisemito, Alex. S. 1994, Management Personalia. Jakarta:
Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Penerbit Ghalia Indonesia.
Husnan, S. 2005. Management Personalia. Yogyakarta: Prokton, John, H., dan William, M.T. 1983. Training A Hand-
Penerbit BPFE. book For Line Manager, Diterjemahkan oleh Sugandi.
IG. Wursanto. 1999, Management Kepegawaian 1, Cetakan Jakarta: Penerbit PT Bina Aksara.
Pertama. Yogyakarta: Kanisius. Putra, J.R. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manullang. 2004, Management Personalia. Jakarta: Aksara Manusia. Yoyakarta: Penerbit BPFE.
Baru. Ranupandojo, H., dan Suad, H. 2005, Manajemen Perso-
Martoyo, S. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, nalia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fak. Ekonomi
Edisi keEmpat. Jakarta: PT Gramedia Utama. UGM.
Marwansyah, dan Mukaram. 2000. Manajemen Sumber Sikula, F.A. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Daya Manusia Edisi ke 2, Politeknik Negeri Bandung. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Milkovich, George, T., and Boudreau. 1991. Human Re- Simomora, H. 1997, Motivasi dan Perilaku Kerja. Jakarta:
source Management, Boston Irwin Homewood. Access to Expertise.
Mitcheil, T.R. 1982. People in Organization: An Introduc- Supardi. 1997. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit
tion to Organizational Behaviour. Tokyo: McGraw- PT Bina Aksara.
Hill. Suprihanto. 1998. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan
Pengembangan Karyawan. Jakarta: Penerbit PT Bina
Aksara.
Suwardi, E. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Terry, G.R. 1984. Office Management and Control, Fourth
Edition, Richart D Irwin Inc, Homwood, Illinois.
Tulus, M.A. 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi ke Empat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. 1999. Metodologi Penelitian, Edisi keempat.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 867

Anda mungkin juga menyukai