Anda di halaman 1dari 8

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 564

Artikel Penelitian

Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin di Puskesmas


dengan di Bidan Praktik Mandiri dan Hubungannya dengan
Lama Persalinan

Fatihatul Hayati1, Rahmatina B. Herman2, Meilinda Agus3

Abstrak
Kejadian kematian ibu lebih tinggi terjadi pada ibu yang bersalin dengan tindakan dibandingkan pada ibu yang
bersalin normal. Rasa cemas yang tidak teratasi juga dapat menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dan
harus diakhiri dengan tindakan. Lingkungan bersalin di rumah sakit dapat meningkatkan kecemasan ibu yang
berakibat mengganggu kontraksi uterus sehingga tindakan harus dilakukan untuk mempercepat proses persalinan.
Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu bersalin di Puskesmas dan di Bidan Praktik
Mandiri serta hubungannya dengan lama persalinan. Desain penelitian adalah crossectional terhadap 74 orang ibu
bersalin yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu ibu bersalin di Puskesmas dan ibu bersalin di Bidan Praktik Mandiri
(BPM) dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji t independen dan Chi-square dan hasilnya
terdapat perbedaan signifikan dengan nilai p < 0,05 dan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama
persalinan dengan nilai p < 0,05. Simpulan studi ini ialah ada perbedaan signifikan antara tingkat kecemasan ibu
bersalin di Puskesmas dan di Bidan Praktik Mandiri, serta ada hubungan antara tingkat kecemasan dan lama
persalinan.
Kata kunci: tingkat kecemasan, lama persalinan

Abstract
Maternal mortality rate is higher in assisted childbirth rather than that of natural childbirth. The unresolved
anxiety can cause childbirth to last longer and lead to assisted childbirth. Childbirth environment at the hospital can
increase maternal anxiety which results in disturbing uterine contraction so that action should be taken to speed up the
delivery process. The objective of this study was to determine the difference of anxiety level between mothers who
give birth at the Public Health Center and who give birth at Private Midwife Center and its relation on the period of
labor. The study was conducted by cross-sectional design on 74 mothers in labor. They were divided into two groups:
those who give birth at Public Health Center and those who give birth at Private Midwife Center with consecutive
sampling technique. Data were then analyzed by conducting independent t test and Chi-square. The result showed
that the first group had higher average score of anxiety than the second group with p value < 0.05 and there was a
relationship between the level of anxiety and the period of labor with p value p < 0.05. The conclusion is a significant
difference between giving birth at Public Health Center and giving birth of Private Midwife Center and there was
relationship between the level of anxiety and period of labor.
Keywords: anxiety level, period of labor

Affiliasi penulis: 1. Program Studi Magister S2 Kebidanan FK Unand PENDAHULUAN


(Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian
Indikator keberhasilan pembangunan suatu
Fisiologi FK Unand 3. Poltekkes Padang
Korespondensi: Fatihatul Hayati, negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI),
Email: iha_hayati@yahoo.co.id Telp: 081367651148 yang dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum,

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 565

pendidikan dan pelayanan kesehatan selama Salah satu penyebab terjadinya partus lama
kehamilan dan melahirkan. AKI juga merupakan salah adalah respon stres yang menempati urutan paling
satu target yang telah ditentukan dalam Millenium atas di antara lainnya. Kondisi ini terjadi karena ibu
Development Goals (MDGs) yang kelima, yaitu bersalin akan menghadapi berbagai masalah dalam
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan adaptasinya selama proses persalinan, diantaranya
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai rasa nyeri saat kontraksi, ketakutan akan
tiga per empat resiko jumlah kematian ibu, yaitu 102 ketidakmampuan dalam menangani masalah yang
1 7
per 100.000 kelahiran hidup. akan terjadi, ketegangan dan hiperventilasi.
Sasaran ibu bersalin di Kota Padang pada Sekitar 6% dari populasi umum mengalami
tahun 2012 adalah 18.457 dan melakukan persalinan gangguan cemas, generalized anxiety disorder (GAD)
dengan tenaga kesehatan 92,3% atau 17.027 ibu merupakan gangguan yang paling sering ditemui,
8
bersalin, angka ini sudah melebihi target (92%), terjadi pada 2 – 4% populasi. Permasalahan
namun kasus kematian ibu di kota Padang tahun 2014 psikologis yang dialami ibu bersalin dalam
sebanyak 19 orang, meningkat dibandingkan tahun menghadapi persalinan yaitu cemas (52%) dan ragu
9
2012 sebanyak 16 orang. Hasil penelitian akan kemampuannya mengatasi rasa nyeri (43%).
memperlihatkan bahwa AKI lebih tinggi terjadi pada Kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh ibu
ibu yang cara persalinannya ditolong dengan tindakan bersalin terutama primipara dapat memperpanjang
dibandingkan ibu yang persalinannya berlangsung durasi persalinan dan meningkatkan kejadian
spontan. Kematian ibu tersebut disebabkan oleh persalinan dengan tindakan, yaitu persalinan dengan
perdarahan (32%), eklampsia (14%), partus lama seksio sesarea (OR 26,9 CI 95%) dan vakum ekstraksi
(12%), infeksi (11%), abortus (14%), penyakit jantung (OR 4,5 CI 95%). Ibu yang pernah melahirkan dan
(5%), dan lain-lain (12%). Perdarahan ibu terjadi mengalami cemas pada saat melahirkan merupakan
6
karena retensi plasenta, anemia berat, partus lama, saat‐saat tidak menyenangkan dalam hidupnya.
2,3
dan lainnya. Kecemasan yang tidak teratasi juga merupakan
Penyebab kematian ibu ketiga di Sumatera prediktor terjadinya nyeri selama melahirkan yang
Barat adalah partus lama, yaitu persalinan yang akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
berlangsung lebih dari 24 jam. Permasalahan harus Sebaliknya nyeri selama melahirkan juga
dikenali dan diatasi sebelum batas waktu 24 jam menyebabkan timbulnya kecemasan, sehingga antara
tercapai. Sebagian besar partus lama menunjukkan stres, kecemasan, ketakutan dan nyeri merupakan
perpanjangan kala I. Sebab utama dari partus lama siklus yang berkesinambungan. Sementara pasien
adalah disproporsi feto pelvik, malpresentasi dan yang mengalami nyeri empat kali lebih cemas
malposisi serta kerja uterus yang tidak efisien, dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami
10,11
termasuk serviks yang kaku. Sementara partus lama nyeri.
dapat mengakibatkan perdarahan pada ibu inpartu Fenomena yang berkembang selama ini para
maupun postpartum. Disamping itu, pada bayi partus petugas kesehatan baik dokter, bidan, maupun
lama dapat pula menyebabkan terjadinya asfiksia, perawat kebanyakan hanya memperhatikan kondisi
yang merupakan penyebab terbesar kematian bayi di fisik dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan
2,4
Sumatera Barat. kondisi psikis dari ibu dalam menjelang persalinan dan
Faktor emosi atau psikologis terjadinya partus selama persalinan. Kondisi ini dapat memicu
lama adalah ketakutan dan kecemasan ibu yang tidak terjadinya kecemasan dan rasa takut pada ibu yang
12
teratasi selama melahirkan. 65% kejadian partus lama sedang melahirkan.
disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien Kemajuan persalinan dipengaruhi oleh
sebagai respon terhadap kecemasan sehingga beberapa faktor, salah satunya adalah psikologis ibu.
5,6
menghambat aktifitas uterus. Psikologis ibu yang terganggu akibat ketakutan atau

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 566

kecemasan selama bersalin dapat menghambat Orientasi pelayanan kebidanan pada abad ke-
proses bersalin. Perbedaan waktu persalinan antara dua puluh mengalami perubahan ke arah medikalisasi,
wanita yang mengalami ketakutan dengan yang tidak maka pertolongan persalinan yang awalnya
13
mengalami ketakutan adalah 1 jam 32 menit. berlangsung di rumah dialihkan ke rumah sakit.
Proses persalinan merupakan pengalaman fisik Tentunya nilai‐nilai yang dimiliki oleh perempuan
yang menimbulkan sensasi nyeri. Nyeri persalinan sebelumnya tidak dapat diterapkan seluruhnya di
merupakan suatu peristiwa yang komplek dan rumah sakit. Para provider memberikan pelayanan
subyektif, merupakan interaksi antara faktor fisiologis, dan dukungan namun tidak dapat secara utuh karena
psikologis, lingkungan dan budaya serta interpretasi perhatian mereka terbagi karena begitu banyak klien
terhadap stimulus persalinan. Kecemasan dan yang menjadi tanggung jawabnya.16 Demikian juga
ketakutan menurunkan kemampuan coping terhadap dengan peran keluarga yang tidak optimal dalam
nyeri. Kecemasan yang muncul selama proses persalinan di rumah sakit, karena keterbatasan ruang
persalinan diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya bersalin dan jumlah pasien bersalin.
kecemasan terhadap perjalanan proses persalinan, Beberapa ibu bersalin merasa cemas di
cemas terhadap kondisi janin dan cemas terhadap lingkungan rumah sakit dan kondisi ini dapat
11
keberhasilan proses persalinan. memperlambat kontraksi, membuat persalinan lebih
Kecemasan bisa terjadi karena pengalaman lama dan tindakan terpaksa harus dilakukan untuk
baik pengalaman bersalin sebelumnya atau mempercepat proses persalinan. Ibu yang bersalin di
pengalaman buruk kerabat atau teman tentang rumah sakit mungkin juga tidak bisa mendapatkan
persalinan dan kenyataan bahwa kehamilan yang perawatan dari bidan yang sesuai dengan keinginan
beresiko juga menyebabkan ibu tidak siap selama proses persalinannya. Berbeda dengan
menghadapi persalinan. Tenaga medis dan situasi persalinan di praktik bidan yang biasanya dirancang
tempat yang tidak bersahabat dapat mempengaruhi agar terlihat seperti rumah dengan perawatan dari
15
rasa nyaman ibu untuk melahirkan. Terkadang seorang bidan yang sama.
hambatan psikologis lebih besar pengaruhnya Teori lingkungan terapetik meliputi psikologi
dibandingkan fisik. Sering juga terjadi gangguan fisik lingkungan (efek psikososial dari lingkungan),
maupun psikologis berpadu menjadi lingkaran setan psychoneuroimmunology (efek lingkungan terhadap
yang sulit diputuskan, mekanisme ini disebut sistem imun); neuroscience (bagaimana pemikiran
incoordinate uterine action. Tindakan untuk arsitektur atau desain ruang) dapat mempengaruhi
mengupayakan rasa nyaman dapat berupa upaya kenyamanan ibu bersalin selama proses
menciptakan suasana yang nyaman dalam kamar persalinannya. Fasilitas pelayanan kesehatan untuk
bersalin, memberi sentuhan, memberi penanganan pasien diharapkan dapat meningkatkan kesehatan,
nyeri tanpa obat dan yang paling penting berada di sisi keamanan, dan hubungan sosial yang normal dan
ibu.14,15 tidak terkesan mengisolasi. Desain lingkungan yang
Pada jaman dahulu, perempuan belajar tentang terapetik diperlukan untuk pasien di lingkungan rumah
17
persalinan dari ibu dan saudara perempuannya. sakit.
Persalinan berlangsung di rumah dengan situasi yang Seorang wanita hamil berisiko rendah harus
familiar dengan mereka sehingga memberikan melahirkan di tempat yang membuat wanita merasa
suasana yang nyaman dan mengurangi kecemasan. aman dan nyaman. Tempat tersebut antara lain di
Selama proses persalinan, mereka akan ditemani oleh rumah, bidan praktek mandiri atau klinik bersalin.
suami dan anggota keluarga lain yang diinginkannya, Tempat tersebut harus merupakan sebuah tempat
yang terus memberikan dukungan dan membesarkan dimana semua perhatian dan perawatan difokuskan
hati mereka dalam menjalani proses tersebut. Pada pada kebutuhan dan keamanannya, sedekat mungkin
masa itu bidan komunitas yang menolong hampir dengan lingkungan yang dikenalnya. Hal ini penting
16
sebagian besar persalinan. karena persalinan merupakan situasi yang penuh

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 567

dengan kecemasan dan dipenuhi oleh pikiran negatif empat Bidan Praktik Mandiri (BPM) Kota Padang
yang berakibat pada kestabilan emosi ibu bersalin, yang rerata persalinan perbulannya cukup banyak,
sehingga akan berpengaruh juga pada proses bersedia dijadikan tempat penelitian dan lokasinya
persalinan. Keberadaan suami dan keluarga serta terjangkau. Puskesmas dan BPM menyediakan
dukungan lingkungan selama proses persalinan akan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
memberikan rasa aman serta dapat mengurangi rasa Kesehatan. Penelitian dilaksanakan November 2014–
18,19
nyeri dan persalinan berlangsung lebih cepat. November 2015. Sampel diambil dengan consecutive
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal sampling terhadap 74 orang responden Ibu bersalin
merupakan salah satu pelayanan yang ditanggung normal primigravida.
dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Data dianalisis dengan uji t independen untuk
yang diberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu bersalin
meliputi Puskesmas, Klinik dan Bidan Praktik Mandiri di Puskesmas dengan di Bidan Praktik Mandiri dan
yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Chi-square untuk mengetahui hubungan tingkat
20
Jaminan Sosial (BPJS). Puskesmas sebagai fasilitas kecemasan dengan lama persalinan.
kesehatan milik pemerintah maupun Bidan Praktik
Mandiri (BPM) sebagai fasilitas kesehatan swasta
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan optimal HASIL
dalam asuhan kebidanan, termasuk di dalamnya Tabel 1. Gambaran karakteristik responden
penyediaan sarana dan prasarana, tenaga kesehatan/ Karakteristik Puskesmas BPM p
bidan, dan lingkungan yang kondusif untuk asuhan Responden f % f %
persalinan normal, sehingga persalinan tidak menjadi Umur 0,191
patologis, kesakitan dan kematian ibu dapat < 20 Tahun 13 35,1 7 18,9

dikurangi. 20-35 Tahun 24 64,9 30 81,1


Pendidikan 0,416
Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10
Menengah 30 81,1 26 70,3
orang ibu bersalin di Puskesmas dan 10 orang ibu
Tinggi 7 18,9 11 29,7
bersalin di Bidan Praktik Mandiri (BPM), didapatkan
Pekerjaan 0,752
hasil bahwa pada ibu bersalin di Puskesmas, 2 orang
Bekerja 5 13,5 7 18,9
(20%) mengalami kecemasan ringan, 4 orang (40%) Tidak Bekerja 32 86,5 30 81,1
mengalami kecemasan sedang dan 4 orang (40%) Penghasilan 1,000
mengalami kecemasan berat, dengan lama persalinan < UMR 7 18,9 6 16,2
7 orang (70%) normal dan 3 orang (30%) memanjang. ≥ UMR 30 81,1 31 83,8
2 orang ibu bersalin kala I memanjang dirujuk atas Suku 1,000

indikasi partus lama dan gawat janin. Sementara di Matrilineal 30 81,1 30 81,1
Patrilineal 7 18,9 7 18,9
BPM didapatkan ibu bersalin dengan tingkat
Lama Menikah 0,100
kecemasan ringan 3 orang (30%) dan ibu bersalin
< 1 Tahun 25 67,6 17 45,9
dengan tingkat kecemasan sedang 7 orang (70%).
≥ 1 Tahun 12 32,4 20 54,1
Adapun lama persalinan kala I di BPM didapat bahwa
Frekuensi ANC 1,000
9 orang (90%) normal dan 1 orang (10%) memanjang.
< 4 Kali 7 18,9 8 21,6
≥ 4 Kali 30 81,1 29 78,4
METODE Senam Hamil 1,000
Penelitian analitik dengan rancangan cross Pernah 12 32,4 13 35,1

sectional study comparative ini telah dilakukan di Tidak Pernah 25 67,6 24 64,9

seluruh Puskesmas Perawatan di kota Padang dan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 568

Tabel 2. Perbedaan dukungan emosional yang Tabel 7. Hubungan lingkungan tempat persalinan
diberikan kepada ibu bersalin di puskesmas dengan di dengan tingkat kecemasan
BPM Lingkungan Ringan Sedang Berat

Dukungan Puskesmas BPM p Tempat p


f % f % f %
Emosional f % f % Bersalin
Baik 37 90,2 9 64,3 4 21,1
Baik 3 8,1 19 51,4 0,001 0,001
Kurang Baik 4 9,8 5 35,7 15 78,9
Kurang Baik 34 91,9 18 48,6
Jumlah 41 100 14 100 19 100
Jumlah 37 100 37 100

Tabel 3. Hubungan dukungan emosional yang Tabel 8. Perbedaan tingkat kecemasan ibu bersalin di

diberikan kepada ibu bersalin dengan lama persalinan puskesmas dengan di BPM

Dukungan Normal Memanjang p Tempat


Mean SD SE N p
Emosional f % f % Persalinan
Baik 18 38,3 4 14,8
0,062
Kurang Baik 29 61,7 23 85,2 Puskesmas 23,7 8,76 1,440 37
0,004
Jumlah 37 100 37 100 BPM 17,76 8,62 1,417 37

Tabel 4. Hubungan dukungan emosional kepada ibu


Tabel 9. Perbedaan lama persalinan di puskesmas
bersalin dengan tingkat kecemasan
dengan di BPM
Dukungan Ringan Sedang Berat p
Lama Puskesmas BPM
Emosional f % f % f % P
Persalinan f % f %
Baik 18 43,9 1 7,1 3 15,8
0,010 Normal 19 40,4 28 59,6
Kurang Baik 23 56,1 13 92,9 16 84,2
0,030
Memanjang 18 66,7 9 33,3
Jumlah 41 100 14 100 19 100

Tabel 5. Perbedaan lingkungan tempat persalinan di Tabel 10. Hubungan antara tingkat kecemasan dan

puskesmas dengan di BPM lama persalinan

Lingkungan Tingkat Lama Persalinan p


Puskesmas BPM Kecemasan
Tempat p Normal Memanjang
Bersalin f % f % f % f %
Baik 21 56,8 29 78,4 Ringan 36 76,6 5 18,5
0,082
Kurang Baik 16 43,2 8 21,6 Sedang 9 19,1 5 18,5 0,001
Jumlah 37 100 37 100 Berat 2 4,3 17 63,0

Jumlah 47 100 27 100

Tabel 6. Hubungan lingkungan tempat persalinan


dengan lama persalinan
PEMBAHASAN
Lingkungan Normal Memanjang p
Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin di
Tempat f % f %
Puskesmas dengan di Bidan Praktik Mandiri (BPM)
Bersalin
Hasil penelitian menggambarkan bahwa rerata
Baik 38 80,9 12 44,4
0,003 tingkat kecemasan ibu bersalin di Puskesmas lebih
Kurang Baik 9 19,1 15 55,6
Jumlah 47 100 27 100 tinggi dibandingkan dengan tingkat kecemasan ibu
bersalin di Bidan Praktik Mandiri (BPM).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 569

Berdasarkan uji statistik didapat nilai p < 0,05, Touch Research Institute juga melaporkan bahwa
maka disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat wanita yang dipijat pasangannya merasa kurang
kecemasan ibu bersalin di Puskesmas dengan di tertekan, mengalami nyeri persalinan yang kurang dan
Bidan Praktik Mandiri (BPM). memiliki stres dan tingkat kecemasan yang lebih
Perbedaan tingkat kecemasan dalam penelitian rendah. Ibu yang dipijat ringan mengalami waktu
ini dikarenakan adanya perbedaan dukungan persalinan secara signifikan lebih pendek, tinggal di
emosional yang ibu dapatkan selama persalinan dan rumah sakit lebih singkat dan depresi postpartum
6
terdapat hubungan antara dukungan emosional yang kurang.
didapatkan ibu selama persalinan dengan tingkat
kecemasan ibu bersalin. Pendamping persalinan Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan
sangat dibutuhkan oleh ibu bersalin. pendamping Lama Persalinan
tersebut dapat berperan dengan cara memberikan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
sentuhan, hiburan dan dorongan untuk mendukung ibu terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan
saat proses persalinan. Pendamping ibu saat proses lama persalinan di Puskesmas dan Bidan Praktik
persalinan sebaiknya adalah orang yang peduli pada Mandiri Kota Padang dengan nilai p = 0,001 (p <
ibu dan yang paling penting adalah orang yang 0,05). Hubungan tersebut diperkuat dengan adanya
diinginkan ibu untuk mendampingi ibu selama proses perbedaan lama persalinan antara ibu bersalin di
21,22
persalinan. Puskesmas dengan di BPM.
Salah satu penyebab tingginya AKI secara Tingkat kecemasan ibu bersalin akan
umum yaitu kurangnya perhatian dari keluarga, mempengaruhi lama persalinan, karena perasaan
khususnya peran serta suami dalam proses kehamilan cemas yang dialami oleh ibu selama persalinan dapat
dan persalinan. Padahal suami sangat berperan dalam merangsang hipotalamus sebagai pusat sistem limbik
memberikan dukungan untuk membantu yang mengatur emosional. Hipotalamus akan
menenangkan kondisi fisik maupun psikis seorang merangsang kerja sistem saraf simpatis sehingga
23
istri. terjadi vasokontriksi pada organ dan jaringan,
Dukungan yang membawa dampak positif termasuk pada uterus, akibatnya asupan darah ke
adalah dukungan yang bersifat fisik dan emosional. uterus berkurang sehingga oksigen dan nutrisi ke
Dukungan tersebut meliputi beberapa aspek seperti jaringan dan sel otot uterus tidak adekuat. Hal ini akan
menggosok punggung ibu, memegang tangannya, mengganggu metabolisme sel otot uterus sehingga
mempertahankan kontak mata, ibu ditemani oleh energi yang dihasilkannya pun berkurang yang pada
orang-orang yang ramah, dan ibu tidak menjalani akhirnya menyebabkan gangguan pada kontraksi
21
proses persalinan sendirian. uterus. Jika kontraksi uterus terganggu, maka
Studi lain tentang sentuhan persalinan persalinan akan berlangsung lebih lama.
membuktikan bahwa dengan sentuhan persalinan Kecemasan mempunyai reaksi neurofisiologis
56% lebih sedikit yang mengalami tindakan Seksio yaitu memacu pengeluaran adrenalin. Adrenalin akan
Sesarea, pengurangan penggunaan anestesi epidural memberi pengaruh vasokontriksi pembuluh darah
hingga 85%, 70 % lebih sedikit kelahiran dibantu uterus sehingga vaskularisasi berkurang yang
forceps, 61% penurunan dalam penggunaan oksitosin, berakibat berkurangnya kekuatan kontraksi otot rahim.
durasi persalinan yang lebih pendek 25% dan risiko Ibu bersalin yang cemas akan mengalami
16
komplikasi pada neonatus menurun 58%. perpanjangan waktu persalinan hingga 12,5 kali
Sentuhan dalam persalinan dapat mengurangi dibandingkan dengan ibu bersalin yang bisa
kecemasan, mengurangi nyeri dan meningkatkan mengatasi kecemasannya.24,25
kenyamanan, mengalami waktu persalinan secara Penelitian yang berkaitan dengan kejadian
signifikan lebih pendek, tinggal di rumah sakit lebih persalinan lama, 65% disebabkan karena kontraksi
singkat dan kejadian depresi postpartum lebih rendah. uterus yang tidak efisien. Disfungsional kontraksi

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 570

uterus sebagai respon terhadap kecemasan sehingga UCAPAN TERIMA KASIH


menghambat aktifitas uterus. Respon tersebut adalah Terima kasih kepada Kepala dan Staf
bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Nanggalo,
dinyatakan bahwa faktor psikologis mempunyai Puskesmas Air Dingin, Puskesmas Seberang Padang,
pengaruh terhadap terjadinya gangguan proses Puskesmas Pauh, Puskesmas Bungus, Puskesmas
26
persalinan. Padang Pasir dan Bidan Praktik Mandiri Elly Vambo,
Kecemasan pada ibu bersalin Kala I bisa Bidan Praktik Mandiri Rika Hardi serta Bidan Praktik
berdampak meningkatnya sekresi adrenalin. Salah Mandiri Halimatunsakdiyah yang telah membantu
satu efek adrenalin adalah konstriksi pembuluh darah penyelesaian tesis ini.
sehingga suplai oksigen ke janin menurun. Penurunan
aliran darah juga menyebabkan melemahnya kontraksi DAFTAR PUSTAKA
rahim dan berakibat memanjangnya proses 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
persalinan. Tidak hanya sekresi adrenalin yang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI)
meningkat tetapi sekresi ACTH (Adrenocorticotropic tahun 2013. Jakarta; 2013.
hormone) juga meningkat, menyebabkan peningkatan 2. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil kesehatan
kadar kortisol serum dan gula darah. Kecemasan Kota Padang tahun 2012. Padang; 2013.
dapat timbul dari reaksi seseorang terhadap nyeri. Hal 3. Mariati, Ulvi, Agus Z, Sulin D, Masrul, Amri Z, et al.
ini akan meningkatkan aktifitas saraf simpatik dan Studi kematian ibu dan kematian bayi di Provinsi
meningkatkan sekresi katekolamin. Sekresi Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat
katekolamin yang berlebihan akan menimbulkan Nasional. 2011;5(6) (diunduh 23 Februari 2015).
penurunan aliran darah ke plasenta sehinga Tersedia dari: URL: HYPERLINK
membatasi suplai oksigen serta penurunan efektifitas http://download.portalgaruda.org/article.php?article
dari kontraksi uterus yang dapat memperlambat 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
27
proses persalinan. Rencana aksi percepatan penurunan angka
Kekhawatiran yang teramat sangat pun bisa kematian ibu di Indonesia. Jakarta; 2013.
membuat otot-otot, termasuk otot di jalan lahir, bekerja 5. Dolea C, Abouzahr C. Global burden of obstructed
berlawanan arah, karena dilawan oleh ibu yang of labour in the year 2000. WHO; 2003 (diunduh
kesakitan. Akibatnya, jalan lahir menyempit dan 12 Maret 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
proses persalinan berjalan lebih lama dan sangat http://www.who.int/healthinfo/statistics/bod_obstruc
menyakitkan, bahkan bisa sampai terhenti. Hormon tedlabour.pdf
yang dilepas sebagai respon terhadap stres juga 6. Pairman S. Midwifery: preparation for practice.
dapat menyebabkan distosia. Sumber stres bervariasi Edisi ke-2. Australia; 2011.
pada setiap individu, tetapi nyeri dan tidak adalah dua 7. Brayshaw E. Senam hamil & nifas: pedoman
faktor yang berpengaruh. Apabila rasa cemas yang praktis bidan. Jakarta; 2007.
berlebihan akan menyebabkan dilatasi normal serviks 8. Katona, Cornelius, Cooper C, Robertson M. At a
sehingga terjadi persalinan yang lama dan glance psikiatri. Edisi Ke-4. Jakarta; 2012.
meningkatkan persepsi nyeri. Kecemasan, ketakutan 9. Flood LP, Brown ST, Douglas C. Womens
dan kesendirian, stress yang berlebihan dapat evaluation of intrapartum nonpharmalogical pain
menyebabkan peningkatan jumlah hormon yang relief methods used during labor. The Journal of
berhubungan dengan stres seperti β endorphin, Perinatal Education. 2001;10(3):3, 1-8 (diunduh 23
adrenokortikotropik, kortisol dan epineprin. Hormon- Februari 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
hormon tersebut bekerja pada otot polos uterus. https://www.clinicalkey.com/nursing/#!/content/jour
Peningkatan kadar hormon tersebut dapat nal/1-s2.0-S1574626715001068
menurunkan kontraktilitas uterus sehingga dapat 10. Thompson T, Keogh E, French CC, Davis R.
28
meyebabkan persalinan yang lama. Anxiety sensitifity and pain: generalisability across

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 571

noxious stimuli. J. Pain. 2008 (diunduh 23 19. Amir AM. Kiat-kiat melahirkan nyaman tanpa rasa
Februari 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK sakit yang menakutkan. Jogjakarta; 2010.
http://research.gold.ac.uk/4294/1/Thompson_et_al 20. BPJS Kesehatan. Panduan praktis pelayanan
_2008.pdf kebidanan dan neonatal. Jakarta; 2014.
11. Baesdo K. Association between generalized 21. Henderson, C. Buku ajar konsep kebidanan.
anxiety levels and pain in a community sample: Jakarta. 2006.
evidence for diagnostic specificity. Journal of 22. Rukiyah Y. Konsep kebidanan. Jakarta; 2011.
Anxiety Disorders. 2009; 23(5):684-93 (diunduh 14 23. Tursilowati SY. Pengaruh peran serta suami
Maret 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19278819 menghadapi proses persalinan di Desa Jepat Lor
12. Dahro A. Psikologi kebidanan: analisis perilaku Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Yogyakarta;
wanita untuk kesehatan. Jakarta; 2012. 2007
13. Adams S, Eberhard-Gran M, Es Klid A. Fear of 24. Sarwinanti. Efektifitas pemberian paket persiapan
childbirth and duration of laboour; a study of pendamping persalinan terhadap lama persalinan
women with intended vaginal delivery. BJOG. dan tingkat kecemasan ibu bersalin di Yogyakarta.
2012;10,1471-0528 (diunduh 15 Maret 2015) Jakarta: Universitas Indonesia; 2011.
Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://www.ncbi. 25. Aprilia Y. Hipnostetri rileks, nyaman dan aman saat
nlm.nih.gov/pubmed/22734617 hamil dan melahirkan. Jakarta; 2010.
14. Jensen MD, Lowdermilk DL, Bobak IM. Maternity 26. Kirby RS, Frost J. Maternal And newborn
nursing. Edisi ke-4. Mosby; 1995. outcomes in planned home birth vs planned
15. Danuatmaja B, Meiliasari M. Persalinan normal hospital births: a metaanalysis. American Journal
tanpa rasa sakit. Jakarta; 2008. of Obstetrics and Gynecology. 2011;204(4):e18-20
16. Green J, Amis A, Barbara A. Continuous labor (diunduh 14 Maret 2015). Tersedia dari: URL:
support. Journal of Perinatal Education. 2007;16: HYPERLINK http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/
25–28 (diunduh 15 Maret 2015). Tersedia dari: 21458613
URL: HYPERLINK http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ 27. Janssen PA, Saxell L, Page LA, Klein MC, Liston
pmc/articles/PMC1948096 RM, Lee SK. Outcomes Of planned home birth with
17. Sercekus P, Okumus, H. Fears associated with registered midwife versus planned hospital birth
childbirth among nulliparous. Turkey, Midwifery. with midwife or physician. Canadian Medical
2009;25(2):155-62 (diunduh 15 Maret 2015) Association Journal. 2009;181(6-7):377-83
Tersedia dari: URL: HYPERLINK (diunduh 14 Maret 2015). Tersedia dari: URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17600599 HYPERLINK http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
18. Taylor. Fundamental of Nursing, The Art and 19720688
Science of Nursing Care. Edisi ke-4. Philadelphia: 28.Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD, Perry SE.
Lippincott. 2004, 102:E29. Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi ke-4. Alih
Bahasa: Maria AW,Peter IN. Jakarta; 2005.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)

Anda mungkin juga menyukai