Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN

MONITORING DAN EVALUASI PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN


DUKUH GABUS, DESA BAKALREJO, KECAMATAN GUNTUR
KABUPATEN DEMAK

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Perencanaan


(TKP 507)

Disusun oleh:

Kelompok 3B

Ahmad Dayrobi 21040113120012


Gilang Rizki Ramadhan 21040113120014
Halimatussa’diah 21040113120016
Putri Auliza Wulandari 21040113120018
Rizka Nur Oktafiani 21040113120020

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Sasaran 4
1.3.1 Tujuan 4
1.3.2 Sasaran 4
1.4 Metodologi 4
1.4.1 Cara Mendapatkan Data 4
1.4.2 Teknik Penyajian Data 4
1.5 Kerangka Pikir 6
BAB II KERANGKA KERJA LOGIS 7
2.1 Kerangka Kerja Logis 7
2.2 Landasan Teori Indikator 10
BAB III PROFIL WILAYAH DAN PROYEK PEMBANGUNAN 12
3.1 Profil Wilayah Proyek Pembangunan 12
3.2 Profil Proyek Pembangunan Jembatan 13
3.3 Kelembagaan Proyek Pembangunan Jembatan 13
3.4 Kebijakan Proyek Pembangunan Jembatan 13
BAB IV DESKRIPSI KEGIATAN DAN INDIKATOR 14
4.13 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 15
4.2 Indikator Monitoring dan Evaluasi 20
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI xx
5.1 Analisis Monitoring dan Evaluasi xx
5.1.1 Uji Validitas xx
5.1.2 Keterlaksanaan Program xx
5.1.3 Aksesibilitas xx
5.2 Pembahasan Monitoring dan Evaluasi xx
DAFTAR PUSTAKA 21
Lampiran iv

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pohon Masalah 1


Gambar 1.2 Kerangka Pikir 6
Gambar 3.1 Konstelasi Wilayah Proyek Pembangunan Jembatan 11
Gambar 3.3 Karakteristik Penduduk dan Potensi Unggulan Desa 11
Gambar 3.2 Kondisi Eksisting Sungai dan Jembatan 12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Nama Data dan Jenis Pengolahan Data 5


Tabel II.1 Kerangka Kerja Logis Monitoring dan Evaluasi 7
Tabel II.1 Landasan Teori Indikator 10
Tabel IV.1 Indikator Monitoring dan Evaluasi 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau baik
pulau-pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang saling terpisahkan oleh perairan
serta memiliki banyak sungai. Selain itu, hampir 80% wilayah Indonesia adalah
perdesaan dimana sekitar 60% penduduknya tinggal di desa (Purba dkk., 2015). Oleh
karena itu, pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan merupakan hal yang
menjadi tantangan sekaligus prioritas pemerintah dalam upaya menyejahterakan
masyarakat. Salah satu langkah pemerintah untuk mencapai hal tersebut adalah dengan
pembangunan infrastruktur. Dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah tidak
hanya memusatkan di kota tetapi juga sampai di desa-desa sehingga dampak dan
manfaatnya dapat dinikmati mulai dari masyarakat di perkotaan hingga diperdesaan.
Sarana dan prasarana transportasi merupakan salah satu jenis infrastruktur yang
berperan nyata dalam menggerakan roda pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
wilayah. Dengan dibangunnya sarana dan prasarana transportasi (dalam hal ini
infrastruktur desa), kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat,
khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi
akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat akan berkembang
apabila mempunyai sarana dan prasarana transportasi yang baik untuk aksesibilitas.
Aksesibilitas ini dapat memicu proses interaksi antar wilayah sampai ke daerah yang
paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan (Kirmanto, 2005). Namun
sayangnya berbagai permasalahan berkaitan dengan infrastruktur transportasi hingga
saat ini masih bermunculan terutama prasarana transportasi darat, seperti jalan dan
jembatan.
Penyebaran infrastruktur (termasuk didalamnya infrastruktur transportasi) yang
tidak merata menurut ukuran volume ataupun tingkat kualitasnya merupakan
permasalahan lama yang perlu diatasi agar pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat di daerah dapat tercipta. Masalah pembangunan daerah tidak dapat
dipungkiri karena berawal dari ketiadaan infrastruktur yang memadai (Sudaryadi,
2007). Sudaryadi juga menyatakan bahwa rendahnya kualitas infrastruktur di sejumlah
wilayah tertinggal secara empiris lebih banyak disebabkan oleh kendala struktural,
yaitu belum diprioritaskannya wilayah tersebut karena dianggap belum memberikan
dampak secara langsung bagi peningkatan PAD atau belum optimalnya dukungan pada
sektor terkait. Wilayah tertinggal seharusnya mampu berkontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi regional, akan tetapi menjadi kurang berkembang karena kurangnya akses dari
dan menuju wilayah tersebut. Kurangnya ketersediaan dan rendahnya kualitas
infrastruktur membuat wilayah tertinggal menjadi semakin jauh dari pasar sehingga
sulit berkembang menjadi sentra produksi. Jika ini dibiarkan terus-menerus, maka
rendahnya kinerja perekonomian wilayah serta persoalan kemiskinan struktural tidak
akan pernah teratasi karena menurut strukturnya jumlah orang miskin terbesar justru
berada di pedesaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran
Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa
setiap pembangunan jalan atau jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan
mengusahakan agar biaya operasional kendaraan menjadi serendah-rendahnya.

v
Disamping itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya
keseimbangan antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan
mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran
sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju. Dari
pernyataan-pernyataan tersebut dapat menjadi indikasi betapa pentingnya keberadaan
jembatan dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia. Namun dengan adanya
berbagai permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya dikhawatirkan akan
menghambat pencapaian kesejahteraan yang diharapkan sehingga dibutuhkan upaya
pemecahan masalah yang tepat.
Salah satu upaya pemecahan permasalahan minimnya ketersediaan dan
rendahnya kualitas infrastruktur transportasi darat, Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi
jembatan. Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jembatan juga bertujuan untuk
menghubungkan antar satu wilayah dengan wilayah lainnya melalui konektivitas
jaringan jalan sehingga diharapkan akan mampu mendorong efisiensi pergerakan
barang dan jasa. Pembangunan tersebut dilakukan secara merata di semua wilayah di
Indonesia terutama di wilayah yang masih memiliki aksesibilitas terbatas yang sulit
untuk dijangkau oleh transportasi darat seperti desa-desa di Kabupaten Demak. Desa-
desa di Kabupaten Demak yang mempunyai banyak lahan produktif tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal hanya karena dipisahkan oleh sungai yang belum
dihubungkan oleh jembatan atau sudah terdapat jembatan tetapi dengan kondisi yang
buruk. Namun dalam pelaksanaan kegiatan pemerataan tersebut tidak sepenuhnya
dapat diwujudkan dengan baik dan lancar, masih terdapat berbagai kendala dan
tantangan dalam pelaksanaannya. Di dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011-2016
menyatakan bahwa kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Demak belum cukup
memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar dan mendorong perekonomian
rakyat. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi guna mengetahui
sejauh mana rencana tersebut telah terealisasikan. Monitoring dan evaluasi juga sangat
diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program tersebut dan
apakah telah mencapai tujuan yang diharapkan sebelumnya.
Desa Bakalrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Guntur yang dilewati
oleh Sungai Cabean. Keberadaan jembatan sangat penting dan dibutuhkan untuk
melintasi Sungai Cabean sehingga aksesibilitas masyarakat menjadi mudah. Jembatan
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur merupakan jembatan yang
sebelumnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat Desa Bakalrejo. Namun karena
sudah tua dan kondisinya memprihatinkan akhirnya dibangun kembali oleh Pemerintah
Kabupaten Demak pada Tahun Anggaran 2013. Keberadaan jembatan ini sangat penting
karena merupakan akses utama masyarakat Desa Bakalrejo khususnya Dukuh Gabus
dalam beraktivitas sehari-hari terlebih jaringan jalan yang melintasi jembatan ini
merupakan salah satu akses jalan yang menghubungkan antar kabupaten yaitu
Kabupaten Demak dengan Kabupaten Grobogan. Dalam proses monitoring dan evaluasi
ini akan melihat kondisi fisik maupun non-fisik sebelum jembatan dibangun, saat
jembatan dibangun, dan setelah jembatan dibangun melalui informasi dari olahan data
primer dan sekunder yang didapatkan.

1.2 Rumusan Masalah


Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur merupakan jembatan
penghubung yang melintasi sungai besar bernama Sungai Cabean. Jaringan jalan yang
melintasi jembatan ini tidak hanya mengakomodasi pergerakan masyarakat dalam skala

vi
lokal dan regional tetapi juga antar kabupaten karena menghubungkan Kabupaten
Demak dengan Kabupaten Grobogan. Oleh karena itu, keberadaan jembatan ini
berperan sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial ekonomi masyarakat.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, didapatkan informasi
bahwa sebelum adanya pembangunan jembatan baru di Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo,
Kecamatan Guntur sudah terdapat jembatan yang dibangun secara swakelola oleh
masyarakat, namun fungsinya tidak optimal karena terdapat beberapa masalah. Adapun
masalah yang terjadi dipengaruhi oleh usia jembatan yang sudah tua dan kondisinya
yang semakin memprihatinkan seperti tergenangnya jembatan ketika air sungai pasang
sehingga akses jalan yang berada diatasnya menjadi terganggu. Ruas jalan di atas
jembatan yang sering tergenang air juga membuat kondisinya rusak dan berlubang.
Selain itu, jembatan yang sebelumnya juga mempunyai kapasitas yang rendah karena
tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar seperti bus dan truk, sementara untuk mobil
hanya sebatas satu lajur dan tidak bisa bersimpangan. Hal tersebut tentunya
menghambat pergerakan masyarakat karena harus menggunakan alternatif jalan lain
yang memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih besar. Padahal keberadaan
jembatan ini sangat dibutuhkan guna mempermudah pendistribusian barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Dengan adanya pembangunan
jembatan yang baru, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi guna
mengetahui sejauh mana proyek pembangunan jembatan yang baru telah terealisasikan
sesuai dengan rencana dan apakah sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
serta memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016


Gambar 1.1
Pohon Masalah

1.3 Tujuan dan Sasaran


Berikut adalah tujuan dan sasaran dalam monitoring dan evaluasi perencanaan
proyek pembangunan jembatan.

vii
1.3.1 Tujuan
Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah untuk menilai secara
mendalam mengenai seberapa baik atau buruk Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh
Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
1.3.2 Sasaran
Sasaran monitoring dan evaluasi pada Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh
Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur adalah sebagai berikut:
a. Menilai relevansi dari pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur dan konsistensi dengan kebijakan pembangunan
b. Menilai keefektifan pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur
c. Menilai tingkat efisiensi atau keuntungan sosio-ekonomi yang diberikan dengan
adanya Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan
Guntur bagi masyarakat
d. Menilai dampak (perubahan positif dan negatif) yang timbul dengan adanya Proyek
Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur
e. Menilai keberlanjutan manfaat Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa
Bakalrejo, Kecamatan Guntur pasca pembangunan
f. Memberikan rencana tindak lanjut sebagai masukan kepada stakeholders
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi

1.4 Metodologi Evaluasi


Pada kegiatan monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh
Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur, jenis evaluasi yang digunakan adalah evaluasi
ex-ante, on-going dan ex-post (PP No. 39 Tahun 2006), yang bertujuan untuk mengetahui
dampak dan tingkat keberhasilan suatu proyek yang sebelum, sedang dan setelah
pembangunan untuk menentukan rencana tindak sebagai masukan kepada stakeholders
agar proyek lain dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Jenis evaluasi ini dianggap
paling tepat karena proyek pembangunan jembatan tersebut telah selesai pada
pertengahan tahun 2015. Monitoring dan evaluasi proyek pembangunan jembatan
tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Penyusunan sasaran dan indikator kinerja proyek pembangunan
2. Pelaksanaan studi monitoring dan evaluasi proyek pembangunan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi proyek ini dianalisis dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan proyek pembangunan untuk memberikan
informasi mengenai relevansi, keefektifan, efisiensi, dampak dan keberlanjutan proyek
yang bermanfaat untuk menentukan rencana tindak sebagai masukan bagi para
perencana proyek di departemen/lembaga, baik di pusat maupun di daerah. Adapun
ketersediaan indikator dan sasaran kegiatan memudahkan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi dan membantu dalam mengidentifikasikan indikator-indikator baru yang lebih
bermanfaat.
1.4.1 Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan
Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur ini bersumber dari data
primer yang di dapat dari metode pengumpulan wawancara pihak terkait, kuesioner
masyarakat, observasi dan data sekunder dari dokumen perencanaan dan pelaksanaan.
Adanya kebutuhan data tersebut berdasarkan pertimbangan: ketersediaan data, dapat
mewakili variabel-variabel penelitian yang dimaksud, dan terukur. Banyaknya sampel
dalam kuesioner masyarakat adalah 45 sampel dengan menggunakan metode slovin

viii
untuk tingkat ketelitian 85%, karena masyarakat dianggap homogen. Sedangkan data
sekunder yang diperoleh berasal dari data Kabupaten Demak Dalam Angka, Dokumen
Perencanaan Proyek Pembangunan dan Dokumen Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Jembatan Dukuh Gabus, Bakalrejo, Kabupaten Demak.
Dari tujuan utama untuk melihat peningkatan kualitas dan kuantitas jembatan
yang memadai dalam rangka peningkatan aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor
pendukung aktivitas ekonomi dan sosial, maka data yang dikumpulkan berupa data
pelaksanaan pembangunan, aksesibilitas dan pelayanan kebutuhan masyarakat. Secara
lebih lengkap kebutuhan data dijabarkan dalam capaian sasaran pada Tabel I.1.
1.4.2 Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data pada evaluasi Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur adalah komunikatif dan lengkap, dengan penyajian
data dibuat berwarna, dan variatif. Teknik penyajian data pada monitoring dan evaluasi
ini ditampilkan pada tabel dan grafik atau diagram. Data yang disajikan dalam bentuk
tabel adalah data yang memiliki variabel beragam, yaitu data potensi desa,
kependudukan, lingkungan, dan kondisi fisik tiap bagian prasarana jembatan dengan
menggunakan tabel tiga arah. Untuk data yang ditampilkan dalam bentuk diagram
lingkaran adalah data asumsi dan presepsi masyarakat terhadap adanya proyek
pembangunan jembatan. Sedangkan data perbandingan sebelum dan setelah proyek
pembangunan jembatan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, seperti data
frekuensi perjalanan penduduk, pendapatan KK per bulan, jumlah sarana dan
prasarana, serta jenis moda yang melewati jembatan agar lebih menggambarkan data
secara visual, informatif dan menarik.
1.4.3 Pengolahan Data
Data monitoring dan evaluasi yang diolah berupa data kuantitatif terkait dengan
statistika untuk menyederhanakan data dan generalisasi sampling ke populasi
(masyarakat) sekitar proyek pembangunan jembatan yang kemudian diintrepetasikan
dalam bentuk deskripstif (kualitatif). Jadi, secara keseluruhan pendekatan metode yang
digunakan secara keseluruhan dalam monitoring dan evaluasi proyek pembangunan
jembatan adalah mix method.
Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif dilakukan dengan tabulasi
data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan dalam mengolah dan
menganalisis data dengan bantuan SPSS. Analisis data yang digunakan dalam evaluasi
ini berupa statistik deskriptif dan statistik inferensial sesuai dengan kriteria evaluasi
yang akan dinilai yaitu: relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan
manfaat. Pada Tabel I.1 terdapat jenis-jenis analisis data konseptual untuk mencapai
tujuan monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan di Dukuh Gabus, Desa
Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
Tabel I.1
Nama Data dan Jenis Pengolahan Data Monitoring dan Evaluasi
No Nama Data Setelah dan Sebelum Pembangunan Jenis Analisis
1 Visi dan misi daerah
2 Kebijakan pembangunan Analisis Statistik
3 Program Deskriptif
4 Kesesuaian rencana dan realisasi kegiatan
5 Jarak tempuh
6 Waktu tempuh
7 Biaya perjalanan Uji Paired Sample T Test
8 Frekuensi perjalanan
9 Produksi pertanian

ix
No Nama Data Setelah dan Sebelum Pembangunan Jenis Analisis
10 Pendapatan masyarakat
11 Jumlah sarana dan prasarana
12 Jumlah pekerja
13 Lama waktu pekerjaan Theory Based
14 Jumlah material
15 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana Analisis Frequensi
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016

1.5 Kerangka Pikir


Kerangka pikir bertujuan untuk menjelaskan skema atau alur pikir dari laporan
monitoring dan evaluasi proyek pembangunan jembatan di Dukuh Gabus, Desa
Bakalrejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Pada Gambar I.2 adalah kerangka
pikir dari laporan monitoring dan evaluasi proyek pembangunan jembatan.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016


Gambar 1.2
Kerangka Pikir

x
BAB II
KERANGKA KERJA LOGIS DAN INDIKATOR MONITORING DAN EVALUASI

2.1 Keranga Keja Logis Monitoring dan Evaluasi (Logical Framework)


Kerangka kerja logis (Logical Framework) untuk monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur adalah sebagai berikut pada Tabel II.1:
Tabel II.1
Tabel Logical Framework Monitoring dan Evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan di Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak
Parameter Pengumpulan
Descriptions Asumption (+) Risk (-) Indicators Metode Analisis
Baseline Targets Data
Belum adanya jembatan di Terbangunnya jembatan beton sesuai
- Jembatan sudah terbangun - Adanya gangguan fungsi Ketersediaan jembatan Mengamati kondisi fisik jembatan dan membandingkan
lokasi perencanaan yang dengan SNI di lokasi perencanaan Observasi
100% jembatan beton sesuai dengan SNI dengan SNI
sesuai dengan SNI (2013) (2015)
- Jembatan berfungsi - Jaringan jalan masih
Jembatan hanya dapat
dengan baik mengalami kerusakan Peningkatan keberagaman
dilalui satu jenis moda Jembatan dapat dilalui berbagai jenis Kuesioner Membandingkan jenis moda yang melewati rute
- Jembatan sebagai akses - Tidak semua masyarakat jenis moda kendaraan yang
kendaraan berupa moda kendaraan (2015) Masyarakat jembatan sebelum dan setelah pembangunan jembatan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan infrastruktur utama distribusi mempunyai daya beli untuk dapat melalui jembatan
kendaraan roda dua (2013)
wilayah yang memadai dalam rangka peningkatan kebutuhan memenuhi kebutuhan
% peningkatan tingkat
Goals aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor pendukung - Wilayah tersebut - Wilayah tersebut tidak <50% masyarakat merasa Analisis tingkat kepuasan masyarakat (menilai
kepuasan masyarakat 75% masyarakat merasa puas dengan Kuesioner
aktivitas ekonomi dan sosial di Desa Bakalrejo, Kecamatan berpotensi untuk berpotensi untuk puas dengan pelayanan keterjangkauan masyarakat terhadap sarana dan
terhadap pelayanan pelayanan kebutuhan (2015) Masyarakat
Guntur dikembangkan dikembangkan kebutuhan (2013) prasarana)
kebutuhan
- Keberadaan jembatan - Keberadaan jembatan tidak
Membandingkan data statistik terkait keberadaan
sebagai akses utama dalam berpengaruh signifikan Adanya peningkatan
Tidak adanya pertambahan Telaah Dokumen sarana dan prasarana sebelum dan setelah
mendukung aktivitas antar terhadap aktivitas antar penyediaan sarana dan Adanya pertambahan jumlah sarana
jumlah sarana dan pembangunan jembatan
wilayah yang dihubungkan wilayah yang dihubungkan prasarana di Desa dan prasarana (2025)
prasarana (2013) Wawancara Mengklarifikasi hasil pengamatan di lapangan kepada
Bakalrejo
Instansi pemerintah
- Terdapat potensi di lokasi - Jembatan tidak berpengaruh Membandingkan data statistik terkait pendapatan
% peningkatan pendapatan
pembangunan jembatan terhadap pendapatan Telaah Dokumen masyarakat sebelum dan setelah pembangunan
masyarakat
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang mempengaruhi masyarakat Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi meningkat jembatan
masyarakat pendapatan masyarakat - Wilayah tersebut tidak % peningkatan produksi cenderung stabil (2013) 50% (2015-sekarang)
Kuesioner Mengklarifikasi hasil telaah data statistik terkait
- Wilayah tersebut berpotensi untuk mata pencaharian
Masyarakat pendapatan masyarakat
Impact berpotensi untuk dikembangkan masyarakat
dikembangkan - Keberadaan jembatan tidak Membandingkan data statistik terkait keberadaan
Adanya peningkatan
- Keberadaan jembatan berpengaruh signifikan Tidak adanya pertambahan Telaah Dokumen sarana dan prasarana sebelum dan setelah
Merangsang percepatan dan pemerataan pembangunan di penyediaan sarana dan Adanya pertambahan jumlah sarana
sebagai akses utama dalam terhadap aktivitas antar jumlah sarana dan pembangunan jembatan
lokasi sekitar jembatan prasarana di Desa dan prasarana (2015-sekarang)
mendukung aktivitas antar wilayah yang dihubungkan prasarana (2013) Wawancara Mengklarifikasi hasil pengamatan di lapangan kepada
Bakalrejo
wilayah yang dihubungkan Instansi pemerintah
Jarak tempuh perjalanan Membandingkan jarak tempuh sebelum dan setelah
% penurunan jarak tempuh Jarak tempuh perjalanan masyarakat Kuesioner
Memperpendek jarak tempuh perjalanan masyarakat masyarakat 10-30 km pembangunan jembatan ke lokasi tujuan (melewati rute
perjalanan masyarakat berkurang 75% (2015) Masyarakat
(2013) jembatan)
- Jembatan sudah terbangun
% penurunan waktu Waktu tempuh perjalanan Membandingkan waktu tempuh sebelum dan setelah
100% Waktu tempuh perjalanan masyarakat Kuesioner
Mempersingkat waktu tempuh perjalanan masyarakat - Adanya gangguan fungsi tempuh perjalanan masyarakat 30-60 menit pembangunan jembatan ke lokasi tujuan (melewati rute
- Jembatan berfungsi berkurang 50% (2015) Masyarakat
jembatan masyarakat (2013) jembatan)
dengan baik
- Jaringan jalan masih Biaya perjalanan
- Masyarakat mempunyai % penurunan biaya Biaya perjalanan masyarakat Kuesioner Membandingkan biaya pergerakan masyarakat sebelum
Memperkecil biaya perjalanan mengalami kerusakan masyarakat Rp15.000-
Outcomes daya beli untuk memenuhi perjalanan masyarakat berkurang 50% (2015) Masyarakat dan setelah pembangunan jembatan per hari
- Tidak semua masyarakat Rp25.000 (2013)
kebutuhan
mempunyai daya beli untuk Masyarakat hanya
- Jembatan sebagai akses Adanya peningkatan
memenuhi kebutuhan melakukan sekali Masyarakat melakukan pergerakan Kuesioner Membandingkan frekuensi pergerakan masyarakat
Meningkatnya intensitas pergerakan masyarakat utama distribusi frekuensi pergerakan
pergerakan per hari atau lebih dari sekali per hari (2015) Masyarakat sebelum dan setelah pembangunan jembatan per hari
kebutuhan masyarakat
tidak sama sekali (2013)
Meningkatnya distribusi pelayanan kebutuhan dasar % peningkatan distribusi <50% masyarakat merasa Membandingkan jangkauan distribusi pelayanan
75% masyarakat merasa puas dengan Kuesioner
masyarakat (kesehatan, pendidikan, peribadatan, ekonomi, pelayanan kebutuhan dasar puas dengan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat sebelum dan setelah
pelayanan kebutuhan dasar (2015) Masyarakat
rekreasi) masyarakat kebutuhan dasar (2013) pembangunan jembatan per hari
- Terdapat kendala teknis yang
- Tidak terdapat kendala
berarti selama proses
teknis yang berarti selama
pembangunan yang dapat
proses pembangunan Adanya bentuk fisik
menghambat proses Belum terbangunnya
Terbangunnya prasarana jembatan di lokasi perencanaan - Proyek pembangunan jembatan dan kondisi Terbangunnya jembatan dengan Mengamati kondisi fisik jembatan dan membandingkan
Output pembangunan jembatan yang sesuai Observasi
proyek pembangunan jembatan selesai sesuai sesuai dengan SNI kondisi sesuai SNI (2015) dengan SNI
- Sumber daya manusia dan dengan SNI (2013)
dengan rencana
realisasi dana tidak
pembangunan
mendukung proses
pembangunan
Activities Pekerjaan Pra
Konstruksi Melakukan survei kondisi tanah
- Pelaksanaan tiap tahapan
pembangunan berjalan
- Pelaksanaan tiap tahapan Diketahuinya hasil analisis
kondisi tanah dan
Belum diketahuinya hasil
analisis kondisi tanah dan
Diketahuinya hasil analisis kondisi
Telaah Dokumen
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek pembangunan
jembatan terkait analisis kondisi tanah dan lingkungan
tidak sesuai dengan prosedur tanah dan lingkungan untuk
dan lingkungan lokasi untuk sesuai dengan prosedur lingkungan untuk lingkungan untuk untuk pembangunan jembatan
dan rencana menentukan jenis/tipe pondasi yang
pembangunan jembatan dan rencana menentukan jenis/tipe menentukan jenis/tipe Wawancara Mengklarifikasi pelaksanaan tahap pra konstruksi
- Semua input yang - Pelaksanaan tiap tahapan pondasi yang tepat pondasi yang tepat (2013)
tepat (2014)
Instansi proyek pembangunan jembatan
Melakukan sosialisasi dan digunakan meliputi tidak sesuai dengan prosedur % masyarakat yang Tidak ada masyarakat yang 75% masyarakat mengetahui dan Kuesioner Menanyakan kepada masyarakat terkait pelaksanaan
permohonan izin kepada ketersediaan sumber daya dan rencana mengetahui dan mengetahui rencana proyek menyetujui proyek pembangunan Masyarakat sosialisasi dan perizinan yang dilakukan pemerintah
masyarakat setempat manusia, sumber dan menyetujui rencana proyek pembangunan jembatan jembatan (2014) daerah
alokasi dana, material dan pembangunan jembatan (2013)
Parameter Pengumpulan
Descriptions Asumption (+) Risk (-) Indicators Metode Analisis
Baseline Targets Data
Pekerjaan Konstruksi peralatan, serta kebijakan
terjamin ketersediaan dan
- Keterbatasaninput yang
Telaah Dokumen
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
pembangunan pondasi jembatan dan membandingkan
digunakan selama proses
kesiapannya selama Ketersediaan dan kondisi dengan SNI jembatan
Pembangunan pembangunan Belum tersedianya pondasi Tersedianya pondasi jembatan sesuai
proses pembangunan pondasi jembatan sesuai Observasi Mengamati struktur dan kondisi pondasi di lapangan
pondasi - Tidak terdapat kendala - Terdapat kendala teknis yang SNI
jembatan (2013) dengan SNI (2015)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
teknis yang berarti selama dapat menghambat proses Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
proses pembangunan pembangunan Instansi
pondasi jembatan kepada instansi terkait
- Sumber daya manusia Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
selama proses Telaah Dokumen pembangunan kepala jembatan (abutment) dan
Pembangunan Pembangunan pembangunan memiliki membandingkan dengan SNI jembatan
struktur kepala keahlian dan kompeten Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya Tersedianya abutment sesuai dengan
Observasi Mengamati struktur dan kondisi abutment di lapangan
bawah (sub jembatan dibidangnya abutment sesuai SNI abutment (2013) SNI (2015)
structure) (abutment) Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
Instansi
kepala jembatan (abutment) kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pembangunan pilar jembatan dan membandingkan
dengan SNI jembatan
Pembangunan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya pilar Tersedianya pilar jembatan sesuai
Observasi Mengamati struktur dan kondisi pilar di lapangan ait
pilar pilar sesuai SNI jembatan (2013) dengan SNI (2015)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
Instansi
pilar kepada instansi terk
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek tekait
Telaah Dokumen pemasangan gelagar induk jembatan dan
Pemasangan membandingkan dengan SNI jembatan
Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya gelagar
gelagar induk Tersedianya gelagar induk sesuai Mengamati struktur dan kondisi gelagar induk atau
gelagar induk atau gelagar induk atau gelagar utama Observasi
atau gelagar dengan SNI (2015) gelagar utama di lapangan
utama sesuai SNI (2013)
utama Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
gelagar induk kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pemasangan gelagar melintang jembatan dan
Pemasangan membandingkan dengan SNI jembatan
Ketersediaan dan kondisi
gelagar Belum tersedianya gelagar Tersedianya gelagar melintang sesuai Mengamati struktur dan kondisi gelagar melintang di
gelagar melintang sesuai Observasi
melintang melintang (2013) dengan SNI (2015) lapangan
SNI
diagframa Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
gelagar melintang kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Pembangunan Telaah Dokumen pembangunan plat lantai jembatan dan membandingkan
struktur atas dengan SNI jembatan
Pemasangan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya plat Tersedianya plat lantai sesuai dengan
(upper Observasi Mengamati struktur dan kondisi plat lantai di lapangan
plat lantai plat lantai sesuai SNI lantai (2013) SNI (2015)
structure) Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
plat lantai jembatan kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pemasangan perletakan atau andas jembatan dan
membandingkan dengan SNI jembatan
Pemasangan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya
Tersedianya perletakan atau andas Mengamati struktur dan kondisi perletakan atau andas
perletakan perletakan atau andas perletakan atau andas Observasi
sesuai dengan SNI (2015) di lapangan
atau andas sesuai SNI (2013)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
perletakan atau andas kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek tekait
Telaah Dokumen pemasangan plat injak jembatan dan membandingkan
dengan SNI jembatan
Pemasangan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya plat Tersedianya plat injak sesuai dengan
Observasi Mengamati struktur dan kondisi plat injak di lapangan
plat injak plat injak sesuai SNI injak (2013) SNI (2015)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
plat injak jembatan kepada instansi terkait
Pembangunan Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
pelengkap Telaah Dokumen pemasangan saluran drainase dan membandingkan
penahan dengan SNI jembatan
Pemasangan
jembatan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya saluran Tersedianya saluran drainase sesuai Mengamati struktur dan kondisi saluran drainase di
saluran Observasi
saluran drainase sesuai SNI drainase (2013) dengan SNI (2015) lapangan
drainase
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
saluran drainase kepada instansi terkait
Pembangunan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya oprit Tersedianya oprit sesuai dengan SNI Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
oprit oprit sesuai SNI (2013) (2015) Telaah Dokumen pembangunan optrit jembatan dan membandingkan
dengan SNI jembatan
Observasi Mengamati struktur dan kondisi oprit di lapangan
Parameter Pengumpulan
Descriptions Asumption (+) Risk (-) Indicators Metode Analisis
Baseline Targets Data
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
Instansi
oprit jembatan kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pembangunan talud jembatan dan membandingkan
dengan SNI jembatan
Pembangunan Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya talud Tersedianya talud sesuai dengan SNI
Observasi Mengamati struktur dan kondisi talud di lapangan
talud talud sesuai SNI (2013) (2015)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
Instansi
talud kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pemasangan patok penuntun jembatan dan
Pemasangan membandingkan dengan SNI jembatan
Ketersediaan dan kondisi
patok Belum tersedianya patok Tersedianya patok penuntun jembatan Mengamati struktur dan kondisi patok penuntun di
patok penuntun jembatan Observasi
penuntun penuntun (2013) sesuai dengan SNI (2015) lapangan
sesuai SNI
(guide post) Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
patok penuntun kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pemasangan lampu penerangan jembatan dan
membandingkan dengan SNI jembatan
Pemasangan Ketersediaan dan kondisi
Belum tersedianya lampu Tersedianya lampu penerangan sesuai Mengamati struktur dan kondisi lampu penerangan di
lampu lampu penerangan sesuai Observasi
penerangan (2013) dengan SNI (2015) lapangan
penerangan SNI
Mengklarifikasi hasil telaah dokumentasi pelaksanaan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pemasangan
Instansi
lampu penerangan jembatan kepada instansi terkait
Menelaah dokumen pelaksanaan proyek terkait
Telaah Dokumen pembangunan trotoir dan membandingkan dengan SNI
jembatan
Ketersediaan dan kondisi Belum tersedianya trotoir Tersedianya trotoir sesuai dengan SNI
Pembangunan trotoir Observasi Mengamati struktur dan kondisi trotoir di lapangan
trotoir sesuai SNI (2013) (2015)
Mengklarifikasi hasil telaah dokumen pelaksanan
Wawancara
proyek dan hasil pengamatan mengenai pembangunan
Instansi
trotoir kepada instansi terkait
Keberadaan sisa-sisa Kondisi lingkungan masih
Kondisi lingkungan tertata dengan
Pembersihan dan pemulihan konstruksi dan kondisi belum tertata dengan baik Menilai tingkat kebersihan lokasi pembangunan
baik dan tidak terdapat sisa-sisa Observasi
lokasi lingkungan sekitar dan terdapat sisa-sisa jembatan dari sisa material dan peralatan pembangunan
konstruksi (2015 sampai sekarang)
pembangunan konstruksi (2015)
Pekerjaan Pasca Menelaah peraturan/kebijakan dan dokumen
Konstruksi Tidak adanya kegiatan Telaah Dokumen perencanaan terkait kegiatan operasional dan
Adanya kegiatan Adanya kegiatan peninjauan dan
peninjauan dan pemeliharaan jembatan
Operate and Maintanance peninjauan dan pemeliharaan jembatan (2015 sampai
pemeliharaan jembatan Mengklarifikasi peraturan/kebijakan dan dokumen
pemeliharaan jembatan sekarang) Wawancara
(2015) perencanaan terkait kegiatan operasional dan
Instansi
pemeliharaan jembatan kepada instansi terkait
Ketersediaan dan kesiapan Tersedianya sumber daya manusia Menelaah dokumen perencanaan proyek pembangunan
Telaah Dokumen
Sumber daya manusia (pemerintah daerah/SKPD, sumber daya manusia Belum tersedianya sumber yang memadai dan kompeten selama jembatan terkait sumber daya manusia
konsultan, kontraktor, dan masyarakat) selama proses daya manusia (2012) proses proyek pembangunan (2014- Wawancara Mengklarifikasi ketersediaan sumber daya manusia
pembangunan 2015) Instansi selama proses pembangunan jembatan
Menelaah dokumen perencanaan proyek pembangunan
- Adanya anggaran dari Telaah Dokumen jembatan terkait sumber dan alokasi dana untuk
APBD Kabupaten Demak Tersedianya sumber dan Belum tersedianya sumber Tersedianya sumber dan alokasi dana
Sumber dana pembangunan jembatan
tahun 2013 alokasi dana yang jelas dan alokasi dana (2012) sebesar 4 milyar dari APBD (2013)
Wawancara Mengklarifikasi sumber dan alokasi dana pembangunan
- Dokumen perencanaan
Instansi jembatan
proyek pembangunan - Tidak adanya rencana proyek
Input Menelaah dokumen perencanaan proyek pembangunan
jembatan telah tersusun pembangunan
Ketersediaan material dan Belum tersedianya material Telaah Dokumen jembatan terkait ketersediaan material dan peralatan
sesuai dengan peraturan Tersedianya material dan peralatan
Material dan peralatan peralatan selama proses dan peralatan untuk untuk pembangunan jembatan
dan kebijakan yang yang memadai (2014-2015)
proyek pembangunan pembangunan (2013) Wawancara Mengklarifikasi ketersediaan material dan peralatan
berlaku serta disetujui
oleh semua pihak Instansi untuk pembangunan jembatan
Menelaah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
Adanya minimal satu Belum tersedianya Telaah Dokumen daerah yang mendukung proyek pembangunan
Adanya kebijakan yang mendukung
Kebijakan pemerintah kebijakan yang mendukung kebijakan yang mendukung jembatan
pembangunan (2013)
program/kegiatan/proyek pembangunan (2012) Wawancara Mengklarifikasi ada atau tidaknya kebijakan yang
Instansi mendukung pembangunan jembatan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016
2.2 Indikator Monitoring dan Evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan
Indikator monitoring dan evaluasi menjelaskan bagaimana indikator yang
diperlukan untuk mengetahui dampak/keberhasilan proyek jembatan pada Tabel IV.1.

Tabel IV.1
Indikator Monitoring dan Evaluasi
Kriteria
Sasaran Indikator Nama Data
Evaluasi
Visi dan misi RPJMN
Menilai relevansi dari Visi dan misi RPJMD (propinsi)
Konsistensi
pelaksanaan Proyek
Kebijakan Visi dan misi RPJMD
Pembangunan Jembatan Dukuh
(Pusat- Strategi pembangunan
Relevansi Gabus, Desa Bakalrejo,
Daerah) Program
Kecamatan Guntur dan
Kegiatan
konsistensi dengan kebijakan
dan perencanaan pembangunan Konsistensi SNI Jembatan
Perencanaan Dokumen perencanaan
Jarak tempuh
Waktu tempuh
Aksesibilitas
Biaya perjalanan
Frekuensi perjalanan
Pengetahuan pembangunan
Pengetahuan rencana pembangunan
Menilai keefektifan pelaksanaan
Kesesuaian harapan
Proyek Pembangunan Jembatan
Efektivitas Peran jembatan pada kelancaran
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo,
Kecamatan Guntur Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
Kepuasan Peran jembatan pada kelancaran
Masyarakat pergerakan orang
Peranan jembatan terhadap waktu
tempuh
Peranan jembatan terhadap biaya
perjalanan
Menilai keefesiensian dengan Rencana waktu kegiatan
Efisien Waktu
adanya Proyek Pembangunan Realisasi waktu kegiatan
Efisiensi
Jembatan Dukuh Gabus, Desa Rencana biaya kegiatan
Efisien Biaya
Bakalrejo, Kecamatan Guntur Realisasi biaya kegiatan
Menilai dampak (perubahan Percepatan
Jumlah sarana dan prasarana
positif dan negatif) yang muncul Pembangunan
Dampak/ dengan adanya Proyek
Pendapatan masyarakat
Manfaat Pembangunan Jembatan Dukuh Kesejahteraan
Gabus, Desa Bakalrejo, Masyarakat
Produksi pertanian
Kecamatan Guntur
Keberlanjutan Menilai keberlanjutan manfaat Efektivitas
Manfaat pasca pembangunan Efisiensi
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016
BAB III
PROFIL WILAYAH DAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN

3.1 Profil Wilayah Proyek Pembangunan Jembatan

Sumber: Bappeda Kabupaten Demak 2011


Gambar 3.1
Konstelasi Wilayah Proyek Pembangunan Jembatan

Desa Bakalrejo memiliki luas wilayah 409 Ha serta memiliki penduduk 5.353 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.587 (BPS, 2015). Desa ini terdiri dari enam
dukuh, yaitu Dukuh Bakalan, Dukuh Puritan, Dukuh Dandan, Dukuh Pulo, Dukuh
Sulojari, dan Dukuh Gabus, yang terdiri dari 40 RT dan 6 RW. Dukuh Gabus merupakan
lokasi proyek pembangunan jembatan yang terhubung dengan Dukuh Puritan,
dipisahkan oleh sungai. Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, mayoritas
penduduk di Desa Bakalrejo bekerja sebagai karyawan pabrik dan petani. Hal tersebut
dibuktikan dari tataguna lahan yang dominan sawah, berupa sawah berpengairan
teknis. Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa persentasi pertanian berupa padi merupakan
potensi unggulan yang ada di Desa Bakalrejo, dimana memiliki persentasi sebesar 76%.

(a) (b)
Sumber: Hasil Kuesioner Evaluasi Perencanaan, 2016
Gambar 3.2
(a) Karakteristik Penduduk; dan (b) Potensi Unggulan Desa Bakalrejo

Desa Bakalrejo telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, yaitu
berupa masjid, musholla, SD, MADIN, MTs, SMK, MA, dan beberapa warung atau toko
klontong. Selain itu, akses jalan di lokasi proyek pembangunan tersebut terbilang baik,
dimana sebagian besar jalan yang ada di Desa Bakarejo sudah di beton. Desa Bakalrejo
juga memiliki potensi aksesibilitas yang tinggi karena berbatasan langsung dengan
Grobogan, sehingga dapat menjadi jalan alternatif dengan melewati rute jembatan di
Dukuh Gabus untuk distribusi hasil panen dan kebutuhan sehari-hari, baik masuk
maupun keluar desa. Sayangnya, akses tersebut dipisahkan oleh sungai yang saat pasang
akan menggenangi jembatan dengan kapasitas hanya mampu dilewati kendaraan roda
dua. Sedangkan untuk kendaraan besar yang mengangkut hasil panen dan distribusi
barang harus melewati rute lain yang memperbesar jarak tempuh, waktu dan biaya
perjalanan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pemenuhan aktivitas
masyarakat belum terpenuhi dengan baik.

3.2 Profil Proyek Pembangunan Jembatan


Proyek Pembangunan Jembatan di Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan
Guntur merupakan proyek jembatan terbesar pertama di kecamatan tersebut yang
menghubungkan antara dua dukuh, yaitu Dukuh Gabus dan Dukuh Puritan serta
melintasi Sungai Cabean. Berdasarkan dokumen Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur dengan nomor kontrak 29/SP/BM/IV/2013
bertuliskan panjang jembatan 2 x 25 + 40m dan lebar 0,3m + 3,5m + 0,3m. Jembatan
Dukuh Gabus ini merupakan jembatan dengan jenis jembatan beton yang memiliki
potensi aksesibilitas yang tinggi karena berbatasan langsung dengan Grobogan,
sehingga dapat menjadi jalan alternatif dengan melewati rute jembatan di Dukuh Gabus
untuk distribusi hasil panen dan kebutuhan sehari-hari, baik masuk maupun keluar
desa. Pembangunan proyek dimulai sejak tahun 2014 dan selesai tahun 2015 dengan
waktu pelaksanaan 180 hari dimulai pada tanggal 24 April 2014. Proyek pembangunan
tersebut memiliki anggaran sebesar Rp4.000.000.000,00 yang berasal dari alokasi APBD
Tahun Anggaran 2013.

Sumber: Observasi Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016


(a) (b)
Gambar 3.3
(a) Kondisi Eksisiting Sungai; dan (b) Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo

Secara institusi, Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus berada di bawah


pembinaan dan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Pertambangan, dan
Energi (DPUPPE). Sedangkan untuk pengadaan kontraktor dan konsultan dalam
pelaksanaan pembangunan Jembatan Dukuh Gabus dilakukan melalui lelang dan
seleksi, sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada. Penerima hak kontrak jasa
pelaksanaan konstruksi sebagai penyedia jasa tersebut (PT. Dipomulyo Mas) melakukan
koordinasi menyiapkan kebutuhan sumber daya konstruksi meliputi keuangan , tenaga
kerja, tenaga ahli, material, peralatan dan menyusun metode kerja.
Berdasarkan laporan yang didapatkan di LPSE Kabupaten Demak, syarat
kualifikasi penyedia jasa proyek pembangunan jembatan di Dukuh Gabus tersebut telah
melunasi kewajiban pajak tahun terakhir dan memiliki NPWP, telah memenuhi
kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan
bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN. Dalam
pelaksanannya, pembangunan tersebut memiliki Tenaga Ahli Muda Struktur ber-NPWP
dengan kualitas keahlian Project Manajer, Tenaga Ahli Madya Jembatan ber-NPWP,
Tenaga Ahli Jalan, Personil Inti Ahli Muda K-3 ber-NPWP, SKT Teknisi Laboratorium
Beton, dan Tenaga Kerja Lapangan.

3.3 Kebijakan dan Kelembagaan Proyek Pembangunan Jembatan


Berdasarkan arahan kebijakan desa di Kabupaten Demak, program ADD (Alokasi
Dana Desa) yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 merupakan permulaan baru bagi
desa dalam menjalankan ataupun mendukung program kerja pemerintah kabupaten.
Sebelum dilakukan musyawarah perencanaan pembangunan desa terlebih dahulu, yang
akan menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh
Desa dari dana APBD Desa maupun pemerintah kabupaten dari APBD Kabupaten,
pemerintah provinsi dari APBD Provisi dan Pemerintah pusat dari dana APBN.
Kebijakan program pembangunan infrastruktur dibuat guna memperlancar
aksesibilitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui
pembangunan jembatan. Secara garis besar unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksana
pembangunan proyek meliputi pemberi tugas (owner) yang bertugas untuk
mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas
fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan; kontraktor pelaksana yang
bertugas untuk membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja
dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran biaya; dan
konsultan pengawas yang bertugas mengawasi proyek secara keseluruhan. Ketiga unsur
pengelola proyek tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai
kedudukan dan fungsinya yang dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Pemberi Tugas
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
Pertambangan dan Energi Kabupaten Demak

Kontraktor Pelaksana Pengawas


PT Dipomulyo Mas CV Tritis Engineering

Keterangan: Hubungan Kontrak


Hubungan Kerja
Sumber: Hasil Kuesioner Evaluasi Perencanaan, 2016
Gambar 3.3
Hubungan Stakeholder dalam Pengelolaan Proyek Pembangunan Jembatan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN

4.1 Analisis Monitoring dan Evaluasi


4.1.1Relevansi
A. Konsistensi Kebijakan
Dalam menilai konsistensi kebijakan dalam kegiatan monitoring dan evalusi
dilakukan dengan membandingkan kebijakan yang sudah ada, yaitu membandingkan
RPJMN (nasional), RPJMD (provinsi) dan RPJMD (daerah). Berikut merupakan
perbandingan kebijakannya di kabupaten Demak terhadap pembangunan Jembatan
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur:
Tabel IV.1
Konsistensi Kebijakan Terhadap Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus
Alur Kebijakan Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Kecamatan Guntur
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, maju,
RPJMN Visi
adil dan makmur
nasional)
Misi (2)Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
(5)Mewujudkan pemerataan pembangunan dan
berkeadilan
Visi Menuju Jawa Tengah Sejahtera Dan Berdikari
(2)Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang
Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan
Pengangguran
(5)Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam
RPJMD Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang
(provinsi) Misi Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak
(6)Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk
Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat
(8)Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat
Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan
Ramah Lingkungan
Terwujudnya Masyarakat Yang Semakin Sejahtera, Maju,
Visi Mandiri Dan Kompetitif Dalam Suasana Kehidupan Yang
Kondusif, Agamis Dan Demokratis
(8)Mengembangkan dan meningkatkan kualitas
Misi
infrastruktur ekonomi dan sosial
- Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana
infrastruktur
- Peningkatan daya dukung dan peningkatan
infrastruktur pedesaan
- Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan
- Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarara dan
fasilitas perhubungan
RPJMD
Arahan Strategis - Peningkatan partisipasi dalam pengelolaan,
(Kabupaten
perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
Demak)
- Peningkatan kerjasama pembangunan antar daerah,
antara daerah dengan swasta/lembaga
- Peningkatan ketersediaan dokumen rencana
pembangunan perkotaan
- Peningkatan ketersediaan dokumen rencana
pembangunan prasarana wilayah dan sumberdaya alam
Peraturan Bupati Demak Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
Kebijakan Daerah Pedoman Pengawasan Pembangunan Infrastruktur
Daerah di Lingkunga Pemerintah Kabupaten Demak
Program Pembangunan/pemeliharaan jalan dan jembatan
Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus Desa Bakalrejo
Kegiatan
Kecamatan Guntur
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016

Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa pembangunan Jembatan Dukuh


Gabus sudah relevan dan berjalan dengan baik berdasarkan kebijakan yang telah ada.
Hal ini dapat dilihat dari turunan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam visi dan
misi RPJM dari mulai tingkat nasional, provinsi hingga kabupaten. Dimana
pembangunan infrastruktur dalam hal ini jembatan selalu dimuat dalam visi dan misi
dan menjadi prioritas pada kebijakan-kebijakan tersebut.
B. Konsistensi Perencanaan

4.1.2 Efektivitas
A. Aksesibilitas
Dampak pembangunan jembatan terhadap aksesibilitas masyarakat dapat dilihat
dari indikator waktu tempuh, jarak tempuh masyarakat dan biaya perjalanan menuju
tempat tujuan. Dalam hal ini akan diuji waktu tempuh sebelum dan setelah jembatan
dibangun, biaya perjalanan sebelum dan setelah jembatan dibangun. Adapun alat
analisis yang digunakan untuk menguji hopotesis adalah analisis the paired t-test (uji t
berpasangan). Data waktu dan tempuh sebelum jembatan dibangun adalah kondisi
tahun 2013, sedangkan data untuk waktu tempuh setelah jembatan dibangun adalah
kondisi tahun 2016. Kemudian data waktu tempuh sebelum dan setelah jembatan
dibangun akan diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun perbedaan waktu
tempuh sebelum dan setelah jembatan dibangun dapat dilihat sebagai berikut:
- Jarak Tempuh Perjalanan
Tabel IV.2
Jarak Tempuh Perjalanan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Jarak_Sebelum 2311,11 45 1497,304 223,205
Pair 1
Jarak_Setelah 1100,00 45 787,689 117,422
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Jarak_Sebelum & Jarak_Setelah 45 ,715 ,000

Paired Samples Test


Paired Differences
Mean 95% Confidence
Std. Sig. (2-
Std. Interval of the t df
Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
Pair Jarak_Sebelum
1211,111 1084,440 161,659 885,309 1536,913 7,492 44 ,000
1 Jarak_Setelah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa rata-rata jarak tempuh masyarakat ke
tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah 2,3 km setelah jembatan dibangun
waktu tempuh menjadi 1,1 km. Hasil analisis data dengan metode uji t-berpasangan
memberikan nilai t-hitung sebesar 7,942 dengan signifikansi 0,000; yang berarti bahwa
perbedaan (penurunan) jarak tempuh masyarakat menuju tempat tujuan tersebut
adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target (berdasarkan teori), nilai
penurunan jarak tempuh <75%. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan
Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak positif penurunan jarak
tempuh adalah benar namun belum memenuhi target pencapaian.
- Waktu Tempuh Perjalanan
Tabel IV.3
Waktu Tempuh Perjalanan
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Waktu_Sebelum 25,44 45 15,404 2,296


Pair 1
Waktu_Setelah 18,00 45 5,157 ,769

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Waktu_Sebelum & Waktu_Setelah 45 ,827 ,000
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Sig. (2-
Std. Std. Error Interval of the t df
Mean tailed)
Deviation Mean Difference
Lower Upper
Waktu_Sebelum
Pair 1 7,444 11,512 1,716 3,986 10,903 4,338 44 ,000
Waktu_Setelah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa rata-rata waktu tempuh masyarakat
ke tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah 25,44 menit; setelah jembatan
dibangun waktu tempuh menjadi 18 menit. Hasil analisis data dengan metode uji t-
berpasangan memberikan nilai t-hitung sebesar 4,388 dengan signifikansi 0,000; yang
berarti bahwa perbedaan (penurunan) waktu tempuh masyarakat menuju tempat
tujuan tersebut adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target (berdasarkan
teori), nilai penurunan jarak tempuh <50%. Dengan demikian hipotesis kedua yang
menyatakan Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak positif
penurunan waktu tempuh adalah benar namun belum memenuhi target pencapaian..
- Biaya Perjalanan
Tabel IV.4
Biaya Perjalanan
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Biaya_Sebelum 11000,00 45 6792,375 1012,548


Pair 1
Biaya_Setelah 8444,44 45 3817,160 569,029

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Biaya_Sebelum & Biaya_Setelah 45 ,916 ,000

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Std. Sig. (2-
Std. Interval of the t df
Mean Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
Biaya_Sebelum
Pair 1 2555,556 3634,153 541,748 1463,735 3647,376 4,717 44 ,000
Biaya_Setelah
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016

Berdasarkan Tabel IV.4 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya perjalanan masyarakat
dari dan ke tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah Rp11.000/motor/hari
setelah jembatan dibangun biaya perjalanan menjadi Rp8.444/motor/hari. Hasil
analisis data dengan metode uji t-berpasangan memberikan nilai t-hitung sebesar 4,717
dengan signifikansi 0,000; yang berarti bahwa perbedaan (penurunan) biaya perjalanan
per hari tersebut adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target
(berdasarkan teori), nilai penurunan jarak tempuh <50%. Dengan demikian hipotesis
ketiga yang menyatakan Pembangunan jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak
positif terhadap penurunan biaya perjalanan adalah benar namun belum memenuhi
target pencapaian.
B. Tingkat Kepuasan Masyarakat
Setelah melakukan uji kevaliditasan kuesioner maka dilakukan penilaian skoring
terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan jembatan Dukuh Gabus.
Berikut Tabel IV.5 merupakan tabel tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pembangunan jembatan Dukuh Gabus.
Tabel IV.5
Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan
Skor (%)
No Indikator
5 4 3 2 1
Pengetahuan masyarakat terhadap pembangunan
1 93,33 4,44 2,23 0 0
jembatan
Pengetahuan masyarakat terhadap rencana pembangunan
2 68.88 28,89 2,23 0 0
jembatan
Kesesuaian harapan masyarakat terhadap pembangunan
3 55,56 44,44 0 0 0
jembatan
Peran pembangunan jembatan terhadap kelancaran
4 64,44 28,89 4,44 2,23 0
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Peran pembangunan jembatan terhadap kelancaran
5 48,89 42,22 8,89 0 0
pergerakan orang
Peran pembangunan jembatan mempersingkat waktu
6 17,78 62,22 20,00 0 0
tempuh dalam mencapai suatu tujuan
Peran pembangunan jembatan menurunkan biaya
7 26,67 64,44 8,89 0 0
perjalanan
Sumber: Data Primer, diolah, 2016

Keterangan:
5 : sangat sesuai/sangat memperlancar/sangat menurunkan
4 : sesuai/memperlancar/menurunkan
3 : cukup sesuai/cukup memperlancar/cukup menurunkan
2 : kurang sesuai/kurang memperlancar/kurang menurunkan
1 : tidak sesuai/tidak memperlancar/tidak menurunkan
Pada Tabel IV.5 terlihat bahwa jembatan Dukuh Gabus sesuai dan memperlancar
dalam aktivitas masyarakat Kecamatan Guntur. Data yang digunakan yaitu waktu
tempuh sebelum jembatan dibangun yaitu tahun 2013 dan setelah pembangunan
jembatan yaitu tahun 2015. Hal tersebut digambarkan dengan persentase pencapaian
indikator jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan masyarakat dalam
melakukan perjalanan, yaitu >75%. Dengan demikian Pembangunan jembatan Dukuh
Gabus memberikan kepuasan masyarakat dan memenuhi target pencapaian.
4.1.3 Efisiensi
Dalam menganalisis kriteria efisiensi dalam kegiatan monitoring dan evaluasi
digunakan metode pendekatan menggunakan teori. Syafiudin dan Harianto (2008)
mendefinisikan efisiensi sebagai kehematan dalam penggunaan sumberdaya dalam
kegiatan, seperti kehematan pemakaian bahan, uang, tenaga kerja, dan sebagainya.
Efisiensi dimaksudkan sebagai pemakaian sumber daya yang lebih sedikit untuk
mencapai hasil yang sama. Efisiensi dikatakan sebagai ukuran yang membandingkan
rencana penggunaan masukan (input) dengan realisasi penggunaannya. Makin besar
masukan (input) dapat dihemat, makin tinggi tingkat efisiensinya. Efisiensi diukur
sebagai rasio output dan input. Jadi, apabila dari hasil perbandingan output dengan
input semakin kecil dari nila satu maka kegiatan akan semakin efisien. Tingkat efisiensi
dinyatakan dalam bentuk persen (%). Dari penjelasan di atas dapat diketahui rumus
untuk menghitung tingkat efisiensi adalah sebagai berikut:

A. Efisiensi Biaya
Diketahui:
- Rencana Biaya (input) : Rp 4.000.000.000
- Realisasi Biaya (output) : Rp 3.969.790.000
Analisis:

B. Efisiensi Waktu
Diketahui:
- Rencana Waktu (input) : 252 hari (Selesai, 31 Desember 2013)
- Realisasi Waktu (output) : 180 hari (Selesai, 20 Oktober 2013)
Analisis:

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangunan jembatan


tersebut telah memberikan efisiensi sebesar 29%.
4.1.4 Dampak/Manfaat
A. Percepatan Pembangunan
- Jumlah Sarana dan Prasarana
Salah satu yang menjadi indikator dalam menentukan percepatan pembangunan
adalah pertambahan jumlah sarana dan prasarana. Pada analisis ini, diketahui bahwa
pertambahan sarana dan prasarana setelah adanya pembangunan jembatan (selama
tiga tahun) belum signifikan. Hal tersebut dikarenakan dampak pada pembangunan
dapat dirasakan pada waktu dengan jangka panjang. Berikut pada Gambar 4.1 dapat
dilihat perbandingan ketersedian jumlah sarana dan prasarana di Desa Bakalrejo,
Kecamatan Guntur.

Sumber: BPS, diolah, 2016


Gambar 4.1
Jumlah Sarana dan Prasarana Sebelum dan Setelah Pembangunan Jembatan
B. Kesejahteraan Masyarakat
- Pendapatan Masyarakat
Tabel IV.5
Pendapatan Masyarakat
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
1455,56 45 844,919 125,953
Pendapatan_Sebelum
Pair 1
1544,44 45 789,291 117,661
Pendapatan_Setelah

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pendapatan_Sebelum & 45 ,974 ,000


Pair 1
Pendapatan_Setelah
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Sig. (2-
Std. Std. Error Interval of the t df
Mean tailed)
Deviation Mean Difference
Lower Upper
Pendapatan_Sebelum -88,889 193,323 28,819 -146,970 -30,808 -3,084 44 ,004
Pair 1
Pendapatan_Setelah
Sumber: Data Primer, diolah, 2016

Berdasarkan Tabel IV.5 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan masyarakat


sebelum jembatan dibangun adalah Rp1.455.5600/bulan sedangkan setelah jembatan
dibangun pendapatan menjadi Rp1.544.440/bulan. Peningkatan pendapatan ini dipicu
oleh penurunan biaya perjalanan, semakin singkatnya waktu perjalanan sehingga waktu
efektif untuk bekerja bertambah. Hasil analisis data pendapatan masyarakat dengan
metode uji t-berpasangan memberikan nilai t-hitung sebesar 3,084 dengan signifikansi
0,004; yang berarti bahwa perbedaan pendapatan petani tersebut adalah (tidak terlalu)
signifikan. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan Pembangunan jembatan
Dukuh Gabus memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat desa
pergendangen adalah benar namun belum memenuhi target pencapaian (<50%).
4.1.5 Keberlanjutan Manfaat

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016


Gambar 4.2
Keberlanjutan Manfaat

Keberlanjutan manfaat dengan adanya kegiatan pembangunan Jembatan Dukuh


Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur dapat diidentifikasi dari efektivitas dan
efisiensi pada kriteria monitoring dan evaluasi yang telah dianalisis sebelumnya. Dari
kedua analisis tersebut didapatkan bahwa pembangunan jembatan tersebut belum
sepenuhnya efektif namun dari pada kriteria efisiensi sudah baik (29%), sehingga
diasumsikan terdapat keberlanjutan manfaat bagi masyarakat di sekitar Kecamatan
Guntur, khususnya di Desa Bakalrejo.
4.2 Pembahasan Monitoring dan Evaluasi
Gambar 4.3
Hasil Monitoring dan Evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016

Jadi, memuaskan.xxxxxxxxx
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi Rencana Tindak
Dengan mempertimbangkan hasil dari monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat disusun beberapa usulan
rencana tindak sebagai umpan balik (feedback) untuk keperluan penyempurnaan dimasa mendatang. Berikut ini adalah tabel
rekomendasi rencana tindak kegiatan pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
Tabel V.1
Rekomendasi Rencana Tindak
No. Kriteria Sasaran Capaian Rekomendasi
1. Relevansi
- Konsistensi TERCAPAI - Perlunya peningkatan komitmen dan koordinasi dalam
Menilai konsistensi kebijkan
Kebijakan (Pusat- - Kegiatan sudah sinkronisasi kebijakam dari pusat ke daerah
mengenai pembangunan
Daerah) sesuai/konsisten dengan
infrastruktur dari pusat
kebijakan (pusat-daerah)
hingga daerah
- Konsistensi TERCAPAI
Perencanaan - Kegiatan sudah
Menilai konsistensi
sesuai/konsisten dengan SNI
perencanaan dengan SNI
Jembatan dan dokumen
pembangunan jembatan
perencanaan

2. Efektivitas
- Aksesibilitas TIDAK TERCAPAI
- Penurunan jarak tempuh
belum memenuhi target
Menilai keefektifan (75%)
pelaksanaan Proyek - Penurunan waktu tempuh
Pembangunan Jembatan belum memenuhi target
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, (50%)
terhadap aksesibilitas - Penurunan biaya perjalanan
belum memenuhi target
(50%)

- Tingkat Kepuasan Menilai keefektifan TERCAPAI


Masyarakat pelaksanaan Proyek - Tingkat kepuasan
Pembangunan Jembatan masyarakat terhadap
No. Kriteria Sasaran Capaian Rekomendasi
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, peranan jembatan >75%
terhadap tingkat kepuasan
masyarakat
3. Efisiensi
- Efisiensi Biaya Menilai keefesiensian waktu TERCAPAI
terhadap Proyek - Tingkat efisiensi biaya
Pembangunan Jembatan sebesar 1%
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo
- Efisiensi Waktu Menilai keefesiensian biaya TERCAPAI
terhadap Proyek - Tingkat efisiensi waktu
Pembangunan Jembatan sebesar 29%
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo
4. Dampak/Manfaat
- Percepatan Menilai dampak/manfaat TERCAPAI
Pembangunan percepatan pembangunan - Terdapat penambahan
yang muncul terhadap Proyek sarana (musholla dan
Pembangunan Jembatan masjid)
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo
- Kesejahteraan Menilai dampak/manfaat TIDAK TERCAPAI
Masyarakat kesejahteraan masyarakat - Penambahan pendapatan
yang muncul terhadap Proyek masyarakat belum
Pembangunan Jembatan memenuhi target (50%)
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo
5. Keberlanjutan Manfaat
- Efektivitas TERCAPAI
- Efisiensi - Pelaksanaan sudah efisien
Menilai keberlanjutan
meskipun belum mencapai
manfaat pasca pembangunan
efektivitas yang diharapkan

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 3B, 2016


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Metode Evaluasi. Binus : Jakarta (library.binus.ac.id. diakses 14


September 2016).
Bappeda Kabupaten Demak. (2011). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016. Demak: Bappeda Kabupaten Demak.
Kirmanto, D. (2005). Prospek Pembangunan Infrastruktur di Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan.
Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Purba, H. M., Erlina, & Tarigan, R. (2015). Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Lau
Jahe Desa Pergendangan Kecamatan Binanga Kabupaten Karo terhadap
Pembangunan Wilayah. Jurnal Ekonom, Vol. 18, No. 1, 19-29.
Scriven, M. (1991). Evaluation thesaurus (4th ed.). Newbury Park, CA: Sage.
(www.hfrp.org. diakses 14 September 2016).
Tayibnafis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudaryadi. (2007). Dampak Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan terhadap Output
Sektor Produksi dan Pendapatan Rumah Tangga Jawa Tengah (Simulasi SNSE Jawa
Tengah 2004). Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan.
LAMPIRAN
FORM KUESIONER
MASYARAKAT DESA BAKALREJO, KECAMATAN GUNTUR

A. Identitas Responden
Nama :
Asal :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
Pekerjaan :

B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah pendapatan Anda per bulan?
a. <Rp500.000
b. Rp500.000 - Rp1.000.000
c. Rp1.000.000 - Rp1.500.000
d. Rp1.500.000 - Rp2.000.000
e. >Rp2.000.000

2. Apakah terdapat sektor unggulan potensi desa di desa Anda? Jika ada sebutkan!
......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................... ..............................................
........................................................................................................

3. Apakah terdapat pengaruh potensi desa (sektor unggulan) terkait dengan pendapatan anda?
a. Ya,.......................
b. Tidak, .................

4. Dimanakah lokasi tempat kerja/sekolah/lainnya yang Anda tuju?


......................................................................................................................................................

Sebelum Pembangunan Jembatan:


5. Berapa jumlah pendapatan Anda per bulan pada tahun 2012 (sebelum adanya pembangunan
jembatan)?
a. <Rp500.000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

c. Rp10.000 - Rp15.000
d. Rp15.000 - Rp20.000
e. >Rp20.000

11.Seberapa seringkah Anda biasanya melewati jembatan dalam sehari?


a. <3 kali dalam sehari
b. 3 - 5 kali dalam sehari
c. 5 - 7 kali dalam sehari
d. 7 - 9 kali dalam sehari
e. >9 kali dalam sehari

12.Apa terdapat kendala dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebelum pembangunan


jembatan?
a. Ya,.......................
b. Tidak, .................

13.Apakah pemerintah melakukan sosialisasi dan perizinan kepada masyarakat sebelum


pembangunan jembatan?
a. Ya,.....................
b. Tidak, ...............

Setelah Pembangunan Jembatan:


14.Jenis kendaraan apa sajakah yang biasanya melewati jembatan tersebut?
a. Sepeda
b. Motor
c. Mobil
d. Truk
e. Lainnya ..................

15.Rute mana yang Anda lalui ke tempat kerja/sekolah/lainnya setelah dibangunnya jembatan?
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

16.Berapakah jarak tempuh yang Anda lewati untuk mencapai lokasi tujuan Anda?
a. <0,5 km
b. 0,5 km - 1 km,
c. 1 km - 2 km
d. 2 km - 3 km
e. >3 km

17.Berapa lamakah waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai lokasi tujuan tersebut?
a. <15 menit
b. 15 – 20 menit
c. 20 – 25 menit
d. 25 – 30 menit
e. >30 menit

18.Berapa besar biaya yang Anda keluarkan untuk melakukan perjalanan per hari?
a. <Rp5.000
b. Rp5.000 - Rp10.000
c. Rp10.000 - Rp15.000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

d. Rp15.000 - Rp20.000
e. >Rp20.000

19.Seberapa seringkah Anda biasanya melewati jembatan dalam sehari?


a. <3 kali dalam sehari
b. 3 - 5 kali dalam sehari
c. 5 - 7 kali dalam sehari
d. 7 - 9 kali dalam sehari
e. >9 kali dalam sehari

20.Apakah Anda mengetahui pembangunan Jembatan Dukuh Gabus?


a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Tidak mengetahui
e. Sangat tidak mengetahui

21.Apakah Anda mengetahui sosialisasi terhadap rencana pembangunan Jembatan Dukuh Gabus?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Tidak mengetahui
e. Sangat tidak mengetahui

22.Apakah pembangunan jembatan sesuai dengan harapan Anda terhadap kemudahan


aksesibilitas?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Cukup sesuai
d. Tidak sesuai
e. Sangat tidak sesuai

23.Apakah adanya pembangunan jembatan berpengaruh terhadap kelancaran dalam pemenuhan


kebutuhan sehari-hari setelah pembangunan jembatan?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh

24. Seberapa besarkah kemudahan dengan adanya jembatan dalam mempermudah aktivitas
Anda?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Cukup mudah
d. Tidak mudah
e. Sangat tidak mudah

25.Seberapa besarkah peranan jembatan dalam mempermudah aktivitas Anda?


a. Sangat penting
b. Penting
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

c. Cukup penting
d. Tidak penting
e. Sangat tidak penting

26.Apakah pembangunan jembatan berpengaruh terhadap mempersingkat waktu tempuh dalam


mencapai tempat tujuan Anda?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh

27.Seberapa besar pengaruh dari pembangunan jembatan berpengaruh terhadap biaya perjalanan
Anda?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh

28.Seberapa besar pengaruh dari pembangunan jembatan terhadap pendapatan Anda per
bulannya?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

FORM WAWANCARA
BAPPEDA KABUPATEN DEMAK

A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :

B. Pertanyaan
1. Kebijakan apa saja yang mendukung proyek pembangunan jembatan? Kebijakan tersebut dibuat
oleh siapa (pihak berwenang) dan dikeluarkan tahun berapa?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

2. Berapa total alokasi dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan di Desa Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________

3. Darimana saja sumber dan total dana yang diterima untuk pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________

4. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________

5. Berapa total realisasi dana dalam pembangunan jembatan tersebut?


Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

6. Adakah kendala atau masalah terkait realisasi dana dalam pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

7. Adakah program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan yang dilakukan oleh pemerintah?
Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

8. Adakah program atau kegiatan peningkatan dan pemeliharaan kondisi jembatan yang dilakukan
oleh pemerintah? Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan peningkatan dan
pemeliharaan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

9. Berapakah dan bersumber darimana alokasi dana untuk kegiatan/rencana kegiatan perawatan
jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

FORM WAWANCARA
DPUPPE

A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :

B. Pertanyaan
1. Kebijakan apa saja yang mendukung proyek pembangunan jembatan? Kebijakan tersebut dibuat
oleh siapa (pihak berwenang) dan dikeluarkan tahun berapa?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

2. Adakah program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan yang dilakukan oleh pemerintah?
Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

3. Adakah program atau kegiatan peningkatan dan pemeliharaan kondisi jembatan yang dilakukan
oleh pemerintah? Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan peningkatan dan
pemeliharaan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

4. Berapa total alokasi dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan?


Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

5. Darimana saja sumber dan total dana yang diterima untuk pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

6. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

7. Berapa total realisasi dana dalam pembangunan jembatan?


Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

8. Adakah kendala atau masalah terkait realisasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

9. Adakah kendala dalam supply material pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

10. Adakah kendala dalam supply peralatan pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

11. Adakah kendala dalam proses pembangunan jembatan?


Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

12. Berapa jumlah tenaga ahli dalam pembangunan jembatan sehingga memperlancar
pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

13. Dalam tahap pekerjaan pondasi apakah mempertimbangkan standar atau ketentuan yang
berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut? Bagaimana
kondisi pondasi setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

14. Dalam tahap pekerjaan pembangunan kepala jembatan (abutment) apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi kepala jembatan setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

15. Dalam tahap pekerjaan pembangunan pilar jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi pilar setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

16. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar utama jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar utama jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

17. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar melintang jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar melintang jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

18. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat lantai jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat lantai jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

19. Dalam tahap pekerjaan pembangunan perletakan/andas jembatan apakah


mempertimbangkan standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam
proses pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi perletakan/andas jembatan setelah
pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

20. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat injak jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat injak jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

21. Dalam tahap pekerjaan pembangunan saluran drainase jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi saluran drainase jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

22. Dalam tahap pekerjaan pembangunan oprit jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi oprit jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

23. Dalam tahap pekerjaan pembangunan talud jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi talud jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

24. Dalam tahap pekerjaan pembangunan patok penuntun jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi patok penuntun jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

25. Apakah pembangunan jembatan dilengkapi dengan lampu penerangan jembatan? Bagaimana
kondisi lampu penerangan jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

26. Dalam tahap pekerjaan pembangunan trotoir jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan Jawab:
______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

27. Berapakah dan bersumber darimana alokasi dana untuk kegiatan/rencana kegiatan perawatan
jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

FORM WAWANCARA
PT. DIPOMULYO MAS

A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :

B. Pertanyaan
1. Berapa total alokasi dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

2. Darimana saja sumber dana yang diterima untuk pembangunan jembatan?


Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

3. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

4. Berapa total realisasi dana dalam pembangunan jembatan?


Jawab:_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________

5. Adakah kendala dalam supply material pada tiap tahapan pembangunan jembatan?

6. Adakah kendala dalam supply peralatan pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

7. Berapa jumlah tenaga ahli dalam pembangunan jembatan sehingga memperlancar


pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

8. Dalam tahap pekerjaan pondasi apakah mempertimbangkan standar atau ketentuan yang
berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut? Bagaimana
kondisi pondasi setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

9. Dalam tahap pekerjaan pembangunan kepala jembatan (abutment) apakah mempertimbangkan


standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi kepala jembatan setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

10. Dalam tahap pekerjaan pembangunan pilar jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi pilar setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

11. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar utama jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar utama jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

12. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar melintang jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar melintang jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

13. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat lantai jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat lantai jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

14. Dalam tahap pekerjaan pembangunan perletakan/andas jembatan apakah mempertimbangkan


standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi perletakan/andas jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
15. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat injak jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat injak jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

16. Dalam tahap pekerjaan pembangunan saluran drainase jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi saluran drainase jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
17. Dalam tahap pekerjaan pembangunan oprit jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi oprit jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

18. Dalam tahap pekerjaan pembangunan talud jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi talud jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

19. Dalam tahap pekerjaan pembangunan patok penuntun jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi patok penuntun jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

20. Apakah pembangunan jembatan dilengkapi dengan lampu penerangan jembatan? Bagaimana
kondisi lampu penerangan jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

21. Dalam tahap pekerjaan pembangunan trotoir jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi trotoir jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

FORM WAWANCARA
PEMERINTAH KECAMATAN GUNTUR

A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :

B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

2. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

3. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

4. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

5. Bagaimana kondisi lingkungan/bangunan di sekitar sungai sebelum adanya pembangunan


jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

6. Bagaimana kondisi lingkungan/bangunan di sekitar sungai setelah adanya pembangunan


jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id

FORM WAWANCARA
PEMERINTAH DESA BAKALREJO

A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :

B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

2. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

3. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

4. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

5. Bagaimana kondisi lingkungan/bangunan di sekitar sungai sebelum adanya pembangunan


jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

6. Bagaimana kondisi lingkungan/bangunan di sekitar sungai setelah adanya pembangunan


jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai