Disusun oleh:
Kelompok 3B
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Sasaran 4
1.3.1 Tujuan 4
1.3.2 Sasaran 4
1.4 Metodologi 4
1.4.1 Cara Mendapatkan Data 4
1.4.2 Teknik Penyajian Data 4
1.5 Kerangka Pikir 6
BAB II KERANGKA KERJA LOGIS 7
2.1 Kerangka Kerja Logis 7
2.2 Landasan Teori Indikator 10
BAB III PROFIL WILAYAH DAN PROYEK PEMBANGUNAN 12
3.1 Profil Wilayah Proyek Pembangunan 12
3.2 Profil Proyek Pembangunan Jembatan 13
3.3 Kelembagaan Proyek Pembangunan Jembatan 13
3.4 Kebijakan Proyek Pembangunan Jembatan 13
BAB IV DESKRIPSI KEGIATAN DAN INDIKATOR 14
4.13 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 15
4.2 Indikator Monitoring dan Evaluasi 20
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI xx
5.1 Analisis Monitoring dan Evaluasi xx
5.1.1 Uji Validitas xx
5.1.2 Keterlaksanaan Program xx
5.1.3 Aksesibilitas xx
5.2 Pembahasan Monitoring dan Evaluasi xx
DAFTAR PUSTAKA 21
Lampiran iv
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
Disamping itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya
keseimbangan antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan
mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran
sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju. Dari
pernyataan-pernyataan tersebut dapat menjadi indikasi betapa pentingnya keberadaan
jembatan dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia. Namun dengan adanya
berbagai permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya dikhawatirkan akan
menghambat pencapaian kesejahteraan yang diharapkan sehingga dibutuhkan upaya
pemecahan masalah yang tepat.
Salah satu upaya pemecahan permasalahan minimnya ketersediaan dan
rendahnya kualitas infrastruktur transportasi darat, Pemerintah Pusat melalui
Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi
jembatan. Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jembatan juga bertujuan untuk
menghubungkan antar satu wilayah dengan wilayah lainnya melalui konektivitas
jaringan jalan sehingga diharapkan akan mampu mendorong efisiensi pergerakan
barang dan jasa. Pembangunan tersebut dilakukan secara merata di semua wilayah di
Indonesia terutama di wilayah yang masih memiliki aksesibilitas terbatas yang sulit
untuk dijangkau oleh transportasi darat seperti desa-desa di Kabupaten Demak. Desa-
desa di Kabupaten Demak yang mempunyai banyak lahan produktif tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal hanya karena dipisahkan oleh sungai yang belum
dihubungkan oleh jembatan atau sudah terdapat jembatan tetapi dengan kondisi yang
buruk. Namun dalam pelaksanaan kegiatan pemerataan tersebut tidak sepenuhnya
dapat diwujudkan dengan baik dan lancar, masih terdapat berbagai kendala dan
tantangan dalam pelaksanaannya. Di dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011-2016
menyatakan bahwa kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Demak belum cukup
memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar dan mendorong perekonomian
rakyat. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi guna mengetahui
sejauh mana rencana tersebut telah terealisasikan. Monitoring dan evaluasi juga sangat
diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program tersebut dan
apakah telah mencapai tujuan yang diharapkan sebelumnya.
Desa Bakalrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Guntur yang dilewati
oleh Sungai Cabean. Keberadaan jembatan sangat penting dan dibutuhkan untuk
melintasi Sungai Cabean sehingga aksesibilitas masyarakat menjadi mudah. Jembatan
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur merupakan jembatan yang
sebelumnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat Desa Bakalrejo. Namun karena
sudah tua dan kondisinya memprihatinkan akhirnya dibangun kembali oleh Pemerintah
Kabupaten Demak pada Tahun Anggaran 2013. Keberadaan jembatan ini sangat penting
karena merupakan akses utama masyarakat Desa Bakalrejo khususnya Dukuh Gabus
dalam beraktivitas sehari-hari terlebih jaringan jalan yang melintasi jembatan ini
merupakan salah satu akses jalan yang menghubungkan antar kabupaten yaitu
Kabupaten Demak dengan Kabupaten Grobogan. Dalam proses monitoring dan evaluasi
ini akan melihat kondisi fisik maupun non-fisik sebelum jembatan dibangun, saat
jembatan dibangun, dan setelah jembatan dibangun melalui informasi dari olahan data
primer dan sekunder yang didapatkan.
vi
lokal dan regional tetapi juga antar kabupaten karena menghubungkan Kabupaten
Demak dengan Kabupaten Grobogan. Oleh karena itu, keberadaan jembatan ini
berperan sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial ekonomi masyarakat.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, didapatkan informasi
bahwa sebelum adanya pembangunan jembatan baru di Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo,
Kecamatan Guntur sudah terdapat jembatan yang dibangun secara swakelola oleh
masyarakat, namun fungsinya tidak optimal karena terdapat beberapa masalah. Adapun
masalah yang terjadi dipengaruhi oleh usia jembatan yang sudah tua dan kondisinya
yang semakin memprihatinkan seperti tergenangnya jembatan ketika air sungai pasang
sehingga akses jalan yang berada diatasnya menjadi terganggu. Ruas jalan di atas
jembatan yang sering tergenang air juga membuat kondisinya rusak dan berlubang.
Selain itu, jembatan yang sebelumnya juga mempunyai kapasitas yang rendah karena
tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar seperti bus dan truk, sementara untuk mobil
hanya sebatas satu lajur dan tidak bisa bersimpangan. Hal tersebut tentunya
menghambat pergerakan masyarakat karena harus menggunakan alternatif jalan lain
yang memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih besar. Padahal keberadaan
jembatan ini sangat dibutuhkan guna mempermudah pendistribusian barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Dengan adanya pembangunan
jembatan yang baru, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi guna
mengetahui sejauh mana proyek pembangunan jembatan yang baru telah terealisasikan
sesuai dengan rencana dan apakah sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
serta memberikan dampak positif kepada masyarakat.
vii
1.3.1 Tujuan
Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah untuk menilai secara
mendalam mengenai seberapa baik atau buruk Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh
Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
1.3.2 Sasaran
Sasaran monitoring dan evaluasi pada Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh
Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur adalah sebagai berikut:
a. Menilai relevansi dari pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur dan konsistensi dengan kebijakan pembangunan
b. Menilai keefektifan pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur
c. Menilai tingkat efisiensi atau keuntungan sosio-ekonomi yang diberikan dengan
adanya Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan
Guntur bagi masyarakat
d. Menilai dampak (perubahan positif dan negatif) yang timbul dengan adanya Proyek
Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur
e. Menilai keberlanjutan manfaat Proyek Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa
Bakalrejo, Kecamatan Guntur pasca pembangunan
f. Memberikan rencana tindak lanjut sebagai masukan kepada stakeholders
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
viii
untuk tingkat ketelitian 85%, karena masyarakat dianggap homogen. Sedangkan data
sekunder yang diperoleh berasal dari data Kabupaten Demak Dalam Angka, Dokumen
Perencanaan Proyek Pembangunan dan Dokumen Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Jembatan Dukuh Gabus, Bakalrejo, Kabupaten Demak.
Dari tujuan utama untuk melihat peningkatan kualitas dan kuantitas jembatan
yang memadai dalam rangka peningkatan aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor
pendukung aktivitas ekonomi dan sosial, maka data yang dikumpulkan berupa data
pelaksanaan pembangunan, aksesibilitas dan pelayanan kebutuhan masyarakat. Secara
lebih lengkap kebutuhan data dijabarkan dalam capaian sasaran pada Tabel I.1.
1.4.2 Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data pada evaluasi Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus,
Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur adalah komunikatif dan lengkap, dengan penyajian
data dibuat berwarna, dan variatif. Teknik penyajian data pada monitoring dan evaluasi
ini ditampilkan pada tabel dan grafik atau diagram. Data yang disajikan dalam bentuk
tabel adalah data yang memiliki variabel beragam, yaitu data potensi desa,
kependudukan, lingkungan, dan kondisi fisik tiap bagian prasarana jembatan dengan
menggunakan tabel tiga arah. Untuk data yang ditampilkan dalam bentuk diagram
lingkaran adalah data asumsi dan presepsi masyarakat terhadap adanya proyek
pembangunan jembatan. Sedangkan data perbandingan sebelum dan setelah proyek
pembangunan jembatan ditampilkan dalam bentuk diagram batang, seperti data
frekuensi perjalanan penduduk, pendapatan KK per bulan, jumlah sarana dan
prasarana, serta jenis moda yang melewati jembatan agar lebih menggambarkan data
secara visual, informatif dan menarik.
1.4.3 Pengolahan Data
Data monitoring dan evaluasi yang diolah berupa data kuantitatif terkait dengan
statistika untuk menyederhanakan data dan generalisasi sampling ke populasi
(masyarakat) sekitar proyek pembangunan jembatan yang kemudian diintrepetasikan
dalam bentuk deskripstif (kualitatif). Jadi, secara keseluruhan pendekatan metode yang
digunakan secara keseluruhan dalam monitoring dan evaluasi proyek pembangunan
jembatan adalah mix method.
Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif dilakukan dengan tabulasi
data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan dalam mengolah dan
menganalisis data dengan bantuan SPSS. Analisis data yang digunakan dalam evaluasi
ini berupa statistik deskriptif dan statistik inferensial sesuai dengan kriteria evaluasi
yang akan dinilai yaitu: relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan
manfaat. Pada Tabel I.1 terdapat jenis-jenis analisis data konseptual untuk mencapai
tujuan monitoring dan evaluasi Proyek Pembangunan Jembatan di Dukuh Gabus, Desa
Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
Tabel I.1
Nama Data dan Jenis Pengolahan Data Monitoring dan Evaluasi
No Nama Data Setelah dan Sebelum Pembangunan Jenis Analisis
1 Visi dan misi daerah
2 Kebijakan pembangunan Analisis Statistik
3 Program Deskriptif
4 Kesesuaian rencana dan realisasi kegiatan
5 Jarak tempuh
6 Waktu tempuh
7 Biaya perjalanan Uji Paired Sample T Test
8 Frekuensi perjalanan
9 Produksi pertanian
ix
No Nama Data Setelah dan Sebelum Pembangunan Jenis Analisis
10 Pendapatan masyarakat
11 Jumlah sarana dan prasarana
12 Jumlah pekerja
13 Lama waktu pekerjaan Theory Based
14 Jumlah material
15 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana Analisis Frequensi
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016
x
BAB II
KERANGKA KERJA LOGIS DAN INDIKATOR MONITORING DAN EVALUASI
Tabel IV.1
Indikator Monitoring dan Evaluasi
Kriteria
Sasaran Indikator Nama Data
Evaluasi
Visi dan misi RPJMN
Menilai relevansi dari Visi dan misi RPJMD (propinsi)
Konsistensi
pelaksanaan Proyek
Kebijakan Visi dan misi RPJMD
Pembangunan Jembatan Dukuh
(Pusat- Strategi pembangunan
Relevansi Gabus, Desa Bakalrejo,
Daerah) Program
Kecamatan Guntur dan
Kegiatan
konsistensi dengan kebijakan
dan perencanaan pembangunan Konsistensi SNI Jembatan
Perencanaan Dokumen perencanaan
Jarak tempuh
Waktu tempuh
Aksesibilitas
Biaya perjalanan
Frekuensi perjalanan
Pengetahuan pembangunan
Pengetahuan rencana pembangunan
Menilai keefektifan pelaksanaan
Kesesuaian harapan
Proyek Pembangunan Jembatan
Efektivitas Peran jembatan pada kelancaran
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo,
Kecamatan Guntur Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
Kepuasan Peran jembatan pada kelancaran
Masyarakat pergerakan orang
Peranan jembatan terhadap waktu
tempuh
Peranan jembatan terhadap biaya
perjalanan
Menilai keefesiensian dengan Rencana waktu kegiatan
Efisien Waktu
adanya Proyek Pembangunan Realisasi waktu kegiatan
Efisiensi
Jembatan Dukuh Gabus, Desa Rencana biaya kegiatan
Efisien Biaya
Bakalrejo, Kecamatan Guntur Realisasi biaya kegiatan
Menilai dampak (perubahan Percepatan
Jumlah sarana dan prasarana
positif dan negatif) yang muncul Pembangunan
Dampak/ dengan adanya Proyek
Pendapatan masyarakat
Manfaat Pembangunan Jembatan Dukuh Kesejahteraan
Gabus, Desa Bakalrejo, Masyarakat
Produksi pertanian
Kecamatan Guntur
Keberlanjutan Menilai keberlanjutan manfaat Efektivitas
Manfaat pasca pembangunan Efisiensi
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Evaluasi Perencanaan 3B, 2016
BAB III
PROFIL WILAYAH DAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN
Desa Bakalrejo memiliki luas wilayah 409 Ha serta memiliki penduduk 5.353 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.587 (BPS, 2015). Desa ini terdiri dari enam
dukuh, yaitu Dukuh Bakalan, Dukuh Puritan, Dukuh Dandan, Dukuh Pulo, Dukuh
Sulojari, dan Dukuh Gabus, yang terdiri dari 40 RT dan 6 RW. Dukuh Gabus merupakan
lokasi proyek pembangunan jembatan yang terhubung dengan Dukuh Puritan,
dipisahkan oleh sungai. Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, mayoritas
penduduk di Desa Bakalrejo bekerja sebagai karyawan pabrik dan petani. Hal tersebut
dibuktikan dari tataguna lahan yang dominan sawah, berupa sawah berpengairan
teknis. Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa persentasi pertanian berupa padi merupakan
potensi unggulan yang ada di Desa Bakalrejo, dimana memiliki persentasi sebesar 76%.
(a) (b)
Sumber: Hasil Kuesioner Evaluasi Perencanaan, 2016
Gambar 3.2
(a) Karakteristik Penduduk; dan (b) Potensi Unggulan Desa Bakalrejo
Desa Bakalrejo telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, yaitu
berupa masjid, musholla, SD, MADIN, MTs, SMK, MA, dan beberapa warung atau toko
klontong. Selain itu, akses jalan di lokasi proyek pembangunan tersebut terbilang baik,
dimana sebagian besar jalan yang ada di Desa Bakarejo sudah di beton. Desa Bakalrejo
juga memiliki potensi aksesibilitas yang tinggi karena berbatasan langsung dengan
Grobogan, sehingga dapat menjadi jalan alternatif dengan melewati rute jembatan di
Dukuh Gabus untuk distribusi hasil panen dan kebutuhan sehari-hari, baik masuk
maupun keluar desa. Sayangnya, akses tersebut dipisahkan oleh sungai yang saat pasang
akan menggenangi jembatan dengan kapasitas hanya mampu dilewati kendaraan roda
dua. Sedangkan untuk kendaraan besar yang mengangkut hasil panen dan distribusi
barang harus melewati rute lain yang memperbesar jarak tempuh, waktu dan biaya
perjalanan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pemenuhan aktivitas
masyarakat belum terpenuhi dengan baik.
Pemberi Tugas
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
Pertambangan dan Energi Kabupaten Demak
4.1.2 Efektivitas
A. Aksesibilitas
Dampak pembangunan jembatan terhadap aksesibilitas masyarakat dapat dilihat
dari indikator waktu tempuh, jarak tempuh masyarakat dan biaya perjalanan menuju
tempat tujuan. Dalam hal ini akan diuji waktu tempuh sebelum dan setelah jembatan
dibangun, biaya perjalanan sebelum dan setelah jembatan dibangun. Adapun alat
analisis yang digunakan untuk menguji hopotesis adalah analisis the paired t-test (uji t
berpasangan). Data waktu dan tempuh sebelum jembatan dibangun adalah kondisi
tahun 2013, sedangkan data untuk waktu tempuh setelah jembatan dibangun adalah
kondisi tahun 2016. Kemudian data waktu tempuh sebelum dan setelah jembatan
dibangun akan diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun perbedaan waktu
tempuh sebelum dan setelah jembatan dibangun dapat dilihat sebagai berikut:
- Jarak Tempuh Perjalanan
Tabel IV.2
Jarak Tempuh Perjalanan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Jarak_Sebelum 2311,11 45 1497,304 223,205
Pair 1
Jarak_Setelah 1100,00 45 787,689 117,422
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Berdasarkan Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa rata-rata jarak tempuh masyarakat ke
tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah 2,3 km setelah jembatan dibangun
waktu tempuh menjadi 1,1 km. Hasil analisis data dengan metode uji t-berpasangan
memberikan nilai t-hitung sebesar 7,942 dengan signifikansi 0,000; yang berarti bahwa
perbedaan (penurunan) jarak tempuh masyarakat menuju tempat tujuan tersebut
adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target (berdasarkan teori), nilai
penurunan jarak tempuh <75%. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan
Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak positif penurunan jarak
tempuh adalah benar namun belum memenuhi target pencapaian.
- Waktu Tempuh Perjalanan
Tabel IV.3
Waktu Tempuh Perjalanan
Paired Samples Statistics
Berdasarkan Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa rata-rata waktu tempuh masyarakat
ke tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah 25,44 menit; setelah jembatan
dibangun waktu tempuh menjadi 18 menit. Hasil analisis data dengan metode uji t-
berpasangan memberikan nilai t-hitung sebesar 4,388 dengan signifikansi 0,000; yang
berarti bahwa perbedaan (penurunan) waktu tempuh masyarakat menuju tempat
tujuan tersebut adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target (berdasarkan
teori), nilai penurunan jarak tempuh <50%. Dengan demikian hipotesis kedua yang
menyatakan Pembangunan Jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak positif
penurunan waktu tempuh adalah benar namun belum memenuhi target pencapaian..
- Biaya Perjalanan
Tabel IV.4
Biaya Perjalanan
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Berdasarkan Tabel IV.4 dapat dilihat bahwa rata-rata biaya perjalanan masyarakat
dari dan ke tempat tujuan sebelum jembatan dibangun adalah Rp11.000/motor/hari
setelah jembatan dibangun biaya perjalanan menjadi Rp8.444/motor/hari. Hasil
analisis data dengan metode uji t-berpasangan memberikan nilai t-hitung sebesar 4,717
dengan signifikansi 0,000; yang berarti bahwa perbedaan (penurunan) biaya perjalanan
per hari tersebut adalah signifikan. Namun jika dibandingkan dengan target
(berdasarkan teori), nilai penurunan jarak tempuh <50%. Dengan demikian hipotesis
ketiga yang menyatakan Pembangunan jembatan Dukuh Gabus memberikan dampak
positif terhadap penurunan biaya perjalanan adalah benar namun belum memenuhi
target pencapaian.
B. Tingkat Kepuasan Masyarakat
Setelah melakukan uji kevaliditasan kuesioner maka dilakukan penilaian skoring
terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan jembatan Dukuh Gabus.
Berikut Tabel IV.5 merupakan tabel tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pembangunan jembatan Dukuh Gabus.
Tabel IV.5
Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan
Skor (%)
No Indikator
5 4 3 2 1
Pengetahuan masyarakat terhadap pembangunan
1 93,33 4,44 2,23 0 0
jembatan
Pengetahuan masyarakat terhadap rencana pembangunan
2 68.88 28,89 2,23 0 0
jembatan
Kesesuaian harapan masyarakat terhadap pembangunan
3 55,56 44,44 0 0 0
jembatan
Peran pembangunan jembatan terhadap kelancaran
4 64,44 28,89 4,44 2,23 0
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Peran pembangunan jembatan terhadap kelancaran
5 48,89 42,22 8,89 0 0
pergerakan orang
Peran pembangunan jembatan mempersingkat waktu
6 17,78 62,22 20,00 0 0
tempuh dalam mencapai suatu tujuan
Peran pembangunan jembatan menurunkan biaya
7 26,67 64,44 8,89 0 0
perjalanan
Sumber: Data Primer, diolah, 2016
Keterangan:
5 : sangat sesuai/sangat memperlancar/sangat menurunkan
4 : sesuai/memperlancar/menurunkan
3 : cukup sesuai/cukup memperlancar/cukup menurunkan
2 : kurang sesuai/kurang memperlancar/kurang menurunkan
1 : tidak sesuai/tidak memperlancar/tidak menurunkan
Pada Tabel IV.5 terlihat bahwa jembatan Dukuh Gabus sesuai dan memperlancar
dalam aktivitas masyarakat Kecamatan Guntur. Data yang digunakan yaitu waktu
tempuh sebelum jembatan dibangun yaitu tahun 2013 dan setelah pembangunan
jembatan yaitu tahun 2015. Hal tersebut digambarkan dengan persentase pencapaian
indikator jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan masyarakat dalam
melakukan perjalanan, yaitu >75%. Dengan demikian Pembangunan jembatan Dukuh
Gabus memberikan kepuasan masyarakat dan memenuhi target pencapaian.
4.1.3 Efisiensi
Dalam menganalisis kriteria efisiensi dalam kegiatan monitoring dan evaluasi
digunakan metode pendekatan menggunakan teori. Syafiudin dan Harianto (2008)
mendefinisikan efisiensi sebagai kehematan dalam penggunaan sumberdaya dalam
kegiatan, seperti kehematan pemakaian bahan, uang, tenaga kerja, dan sebagainya.
Efisiensi dimaksudkan sebagai pemakaian sumber daya yang lebih sedikit untuk
mencapai hasil yang sama. Efisiensi dikatakan sebagai ukuran yang membandingkan
rencana penggunaan masukan (input) dengan realisasi penggunaannya. Makin besar
masukan (input) dapat dihemat, makin tinggi tingkat efisiensinya. Efisiensi diukur
sebagai rasio output dan input. Jadi, apabila dari hasil perbandingan output dengan
input semakin kecil dari nila satu maka kegiatan akan semakin efisien. Tingkat efisiensi
dinyatakan dalam bentuk persen (%). Dari penjelasan di atas dapat diketahui rumus
untuk menghitung tingkat efisiensi adalah sebagai berikut:
A. Efisiensi Biaya
Diketahui:
- Rencana Biaya (input) : Rp 4.000.000.000
- Realisasi Biaya (output) : Rp 3.969.790.000
Analisis:
B. Efisiensi Waktu
Diketahui:
- Rencana Waktu (input) : 252 hari (Selesai, 31 Desember 2013)
- Realisasi Waktu (output) : 180 hari (Selesai, 20 Oktober 2013)
Analisis:
N Correlation Sig.
Jadi, memuaskan.xxxxxxxxx
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi Rencana Tindak
Dengan mempertimbangkan hasil dari monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat disusun beberapa usulan
rencana tindak sebagai umpan balik (feedback) untuk keperluan penyempurnaan dimasa mendatang. Berikut ini adalah tabel
rekomendasi rencana tindak kegiatan pembangunan Jembatan Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur.
Tabel V.1
Rekomendasi Rencana Tindak
No. Kriteria Sasaran Capaian Rekomendasi
1. Relevansi
- Konsistensi TERCAPAI - Perlunya peningkatan komitmen dan koordinasi dalam
Menilai konsistensi kebijkan
Kebijakan (Pusat- - Kegiatan sudah sinkronisasi kebijakam dari pusat ke daerah
mengenai pembangunan
Daerah) sesuai/konsisten dengan
infrastruktur dari pusat
kebijakan (pusat-daerah)
hingga daerah
- Konsistensi TERCAPAI
Perencanaan - Kegiatan sudah
Menilai konsistensi
sesuai/konsisten dengan SNI
perencanaan dengan SNI
Jembatan dan dokumen
pembangunan jembatan
perencanaan
2. Efektivitas
- Aksesibilitas TIDAK TERCAPAI
- Penurunan jarak tempuh
belum memenuhi target
Menilai keefektifan (75%)
pelaksanaan Proyek - Penurunan waktu tempuh
Pembangunan Jembatan belum memenuhi target
Dukuh Gabus, Desa Bakalrejo, (50%)
terhadap aksesibilitas - Penurunan biaya perjalanan
belum memenuhi target
(50%)
A. Identitas Responden
Nama :
Asal :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
Pekerjaan :
B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah pendapatan Anda per bulan?
a. <Rp500.000
b. Rp500.000 - Rp1.000.000
c. Rp1.000.000 - Rp1.500.000
d. Rp1.500.000 - Rp2.000.000
e. >Rp2.000.000
2. Apakah terdapat sektor unggulan potensi desa di desa Anda? Jika ada sebutkan!
......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................... ..............................................
........................................................................................................
3. Apakah terdapat pengaruh potensi desa (sektor unggulan) terkait dengan pendapatan anda?
a. Ya,.......................
b. Tidak, .................
c. Rp10.000 - Rp15.000
d. Rp15.000 - Rp20.000
e. >Rp20.000
15.Rute mana yang Anda lalui ke tempat kerja/sekolah/lainnya setelah dibangunnya jembatan?
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
16.Berapakah jarak tempuh yang Anda lewati untuk mencapai lokasi tujuan Anda?
a. <0,5 km
b. 0,5 km - 1 km,
c. 1 km - 2 km
d. 2 km - 3 km
e. >3 km
17.Berapa lamakah waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai lokasi tujuan tersebut?
a. <15 menit
b. 15 – 20 menit
c. 20 – 25 menit
d. 25 – 30 menit
e. >30 menit
18.Berapa besar biaya yang Anda keluarkan untuk melakukan perjalanan per hari?
a. <Rp5.000
b. Rp5.000 - Rp10.000
c. Rp10.000 - Rp15.000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
d. Rp15.000 - Rp20.000
e. >Rp20.000
21.Apakah Anda mengetahui sosialisasi terhadap rencana pembangunan Jembatan Dukuh Gabus?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Cukup mengetahui
d. Tidak mengetahui
e. Sangat tidak mengetahui
24. Seberapa besarkah kemudahan dengan adanya jembatan dalam mempermudah aktivitas
Anda?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Cukup mudah
d. Tidak mudah
e. Sangat tidak mudah
c. Cukup penting
d. Tidak penting
e. Sangat tidak penting
27.Seberapa besar pengaruh dari pembangunan jembatan berpengaruh terhadap biaya perjalanan
Anda?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh
28.Seberapa besar pengaruh dari pembangunan jembatan terhadap pendapatan Anda per
bulannya?
a. Sangat berpengaruh
b. Berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
d. Tidak berpengaruh
e. Sangat tidak berpengaruh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
FORM WAWANCARA
BAPPEDA KABUPATEN DEMAK
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
B. Pertanyaan
1. Kebijakan apa saja yang mendukung proyek pembangunan jembatan? Kebijakan tersebut dibuat
oleh siapa (pihak berwenang) dan dikeluarkan tahun berapa?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
2. Berapa total alokasi dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan di Desa Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
3. Darimana saja sumber dan total dana yang diterima untuk pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
4. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
6. Adakah kendala atau masalah terkait realisasi dana dalam pembangunan jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
7. Adakah program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan yang dilakukan oleh pemerintah?
Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
8. Adakah program atau kegiatan peningkatan dan pemeliharaan kondisi jembatan yang dilakukan
oleh pemerintah? Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan peningkatan dan
pemeliharaan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
9. Berapakah dan bersumber darimana alokasi dana untuk kegiatan/rencana kegiatan perawatan
jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
FORM WAWANCARA
DPUPPE
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
B. Pertanyaan
1. Kebijakan apa saja yang mendukung proyek pembangunan jembatan? Kebijakan tersebut dibuat
oleh siapa (pihak berwenang) dan dikeluarkan tahun berapa?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
2. Adakah program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan yang dilakukan oleh pemerintah?
Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan pemantauan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
3. Adakah program atau kegiatan peningkatan dan pemeliharaan kondisi jembatan yang dilakukan
oleh pemerintah? Jika ada, bagaimana bentuk program atau kegiatan peningkatan dan
pemeliharaan kondisi jembatan tersebut?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
5. Darimana saja sumber dan total dana yang diterima untuk pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
6. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
8. Adakah kendala atau masalah terkait realisasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
9. Adakah kendala dalam supply material pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
10. Adakah kendala dalam supply peralatan pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
12. Berapa jumlah tenaga ahli dalam pembangunan jembatan sehingga memperlancar
pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
13. Dalam tahap pekerjaan pondasi apakah mempertimbangkan standar atau ketentuan yang
berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut? Bagaimana
kondisi pondasi setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
14. Dalam tahap pekerjaan pembangunan kepala jembatan (abutment) apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi kepala jembatan setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
15. Dalam tahap pekerjaan pembangunan pilar jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi pilar setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
16. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar utama jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar utama jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
17. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar melintang jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar melintang jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
18. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat lantai jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat lantai jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
20. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat injak jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat injak jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
21. Dalam tahap pekerjaan pembangunan saluran drainase jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi saluran drainase jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
22. Dalam tahap pekerjaan pembangunan oprit jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi oprit jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
23. Dalam tahap pekerjaan pembangunan talud jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi talud jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
24. Dalam tahap pekerjaan pembangunan patok penuntun jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi patok penuntun jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
25. Apakah pembangunan jembatan dilengkapi dengan lampu penerangan jembatan? Bagaimana
kondisi lampu penerangan jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
26. Dalam tahap pekerjaan pembangunan trotoir jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan Jawab:
______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
27. Berapakah dan bersumber darimana alokasi dana untuk kegiatan/rencana kegiatan perawatan
jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
FORM WAWANCARA
PT. DIPOMULYO MAS
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
B. Pertanyaan
1. Berapa total alokasi dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
3. Adakah kendala atau masalah terkait alokasi dana dalam pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
5. Adakah kendala dalam supply material pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
6. Adakah kendala dalam supply peralatan pada tiap tahapan pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
8. Dalam tahap pekerjaan pondasi apakah mempertimbangkan standar atau ketentuan yang
berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut? Bagaimana
kondisi pondasi setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
10. Dalam tahap pekerjaan pembangunan pilar jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi pilar setelah pembangunan jembatan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
11. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar utama jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar utama jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
12. Dalam tahap pekerjaan pembangunan gelagar melintang jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi glagar melintang jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
13. Dalam tahap pekerjaan pembangunan plat lantai jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi plat lantai jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
16. Dalam tahap pekerjaan pembangunan saluran drainase jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi saluran drainase jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
17. Dalam tahap pekerjaan pembangunan oprit jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi oprit jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
18. Dalam tahap pekerjaan pembangunan talud jembatan apakah mempertimbangkan standar atau
ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut?
Bagaimana kondisi talud jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
19. Dalam tahap pekerjaan pembangunan patok penuntun jembatan apakah mempertimbangkan
standar atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses
pembangunan tersebut? Bagaimana kondisi patok penuntun jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
20. Apakah pembangunan jembatan dilengkapi dengan lampu penerangan jembatan? Bagaimana
kondisi lampu penerangan jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
21. Dalam tahap pekerjaan pembangunan trotoir jembatan apakah mempertimbangkan standar
atau ketentuan yang berlaku (SNI)? Apakah terdapat kendala dalam proses pembangunan
tersebut? Bagaimana kondisi trotoir jembatan setelah pembangunan?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H Tembalang – kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 7460055
Situs : http://www.ft.undip.ac.id – Email : info@ft.undip.ac.id
FORM WAWANCARA
PEMERINTAH KECAMATAN GUNTUR
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
2. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
3. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
4. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
FORM WAWANCARA
PEMERINTAH DESA BAKALREJO
A. Identitas Responden
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
Waktu :
Lokasi :
B. Pertanyaan
1. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
2. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Desa
Bakalrejo?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
3. Berapa jumlah sarana dan prasarana sebelum pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
4. Berapa jumlah sarana dan prasarana setelah pembangunan jembatan yang ada di Kecamatan
Guntur?
Jawab: ______________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________________________________