BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi
psikoterapi yang sudah ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang
prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupressur. Ketiga
suatu teknik terapi yang menggunakan energi tubuh atau energy meridian
titik tertentu pada meridian tubuh, sehingga dapat mengatasi masalah fisik
serta emosi.
SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu, pertama The set-Up bertujuan untuk
mengucapkan kalimat doa dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah
perasaan, kita menekan dada kita, tepatnya di bagian Sore Spot (titik
nyeri= daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau
mengetuk dengan dua ujung jari di bagian Karate Chop (Albi SEFT
Magazine, 2012).
langkah kedua, yaitu Tune-in, untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in
dengan cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan
pikiran kita ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan hati dan mulut kita
reaksi negatif (marah, sedih, takut,dsb) hati dan mulut kita berdoa
(Zainuddin, 2012).
16
ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-
titik ini adalah titik-titik kunci dari The Major Energy Meridians, apabila
emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh
pelaksanaan dibutuhkan tiga hal yang harus dilakukan Terapis dan pasien
merupakan salah satu varian dari satu cabang ilmu baru yang dinamai
healing telah dipraktikkan oleh dokter Tiongkok kuno lebih dari 5000
tahun yang lalu, tetapi energy psychology baru dikenal luas sejak
Psychology masih menjadi barang mewah yang hanya bisa dipelajari oleh
(Hakam, 2011).
Grinder.
Wolpe.
Frank Farrelly.
William James.
11) Relaxation and Meditation; fell it, relax, transcend it, ditemukan oleh
Herbert Benson.
15) Loving-Kindness Therapy; our hearth speaks lauder than our words
or our deeds, our loving-kindness heart can heal our self and heal
a. Definisi
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan
Nyeri juga bisa dikatakan dolor (Latin) atau pain (Inggris) adalah kata-kata
secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.
tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, dan emosional. Dari
b. Fisiologi Nyeri
1) Nosisepsi
Sistem saraf perifer terdiri atas saraf sensorik primer yang khusus
ujung-ujung saraf perifer yang bebas dan tidak bermielin atau sedikit
2008), yaitu:
(Lehndorff, 2010)
b) Transmisi. Fase transmisi nyeri terdiri atas tiga bagian. Pada bagian
d) Modulasi. Fase ini disebut juga sistem desenden. Pada fase ini,
spinalis.
Uji coba yang dilakukan pada delapan orang, Melzack dan Well
memakai listrik berkekuatan 0,1 m-sec, 100 cps guna merangsang saraf
Dengan kata lain, uji coba ini membuktikan kebenaran teori gate
3) Pengalaman Nyeri
jika nyeri itu terlalu berat atau berlangsung lama dapat berakibat
tidak baik bagi tubuh, dan hal ini akan menyebabkan penderita
menjadi tidak tenang dan putus asa. Bila nyeri cenderung tidak
a. Jenis Nyeri
1) Nyeri perifer.
Nyeri ini ada tiga macam: (1) nyeri superfisial, yaitu rasa nyeri
yang muncul akibat rangsangan pada kulit dan mukosa; (2) nyeri
nyeri alih, yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh
b. Bentuk Nyeri
1) Nyeri akut. Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari enam
perhatian, sering merasa putus asa, dan terisolir dari kerabat dan
2008).
nyeri sebelumnya.
intensitas nyeri yaitu Verbal Rating Scale (VRS), Visual Analogue Scale
28
(VAS), dan Numerical Rating Scale (NRS). VRS adalah alat ukur yang
berbeda, range dari no pain sampai nyeri hebat (extreme pain). VRS
nyeri. VRS biasanya di skore dengan memberikan angka pada setiap kata
menggunakan skala 5-point yaitu none (tidak ada nyeri) dengan skore “0”,
mild (kurang nyeri) dengan skore “1”, moderate (nyeri yang sedang)
dengan skore “2”, severe (nyeri keras) dengan skor “3”, very severe (nyeri
yang sangat keras) dengan skore “4”. Angka tersebut berkaitan dengan
huruf untuk memahami kata sifat yang digunakan (Guyton dan Hall, 2008)
Numeral Rating Scale adalah suatu alat ukur yang meminta pasien
untuk menilai rasa nyerinya sesuai dengan level intensitas nyerinya pada
atau 100 berarti severe pain (nyeri hebat). Dengan skala NRS-101 dan
skala NRS-11 point, terapis dapat memperoleh data basic yang berarti dan
intensitas nyeri dan secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan setiap
ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda “no
pain” dan ujung kanan diberi tanda “bad pain” (nyeri hebat). Pasien
batas kiri sampai pada tanda yang diberi oleh pasien (ukuran mm), dan
lebih terbatas. Begitu pula, VAS lebih sensitif terhadap perubahan pada
daripada skala verbal nyeri (VRS) (Jensen et.al, 1986; Kremer et.al, 1981).
Beberapa pasien mungkin sulit untuk menilai nyerinya pada VAS karena
sangat sulit dipahami skala VAS sehingga supervisi yang teliti dari terapis
demikian, jika memilih VAS sebagai alat ukur maka penjelasan yang
akurat terhadap pasien dan perhatian yang serius terhadap skore VAS
adalah hal yang vital (Jensen & Karoly, 1992 dalam Hakam, 2010).
30
Skala Keterangan
0 Tidak nyeri
Skala Keterangan
1 Tidak nyeri
2 Nyeri sedang
3 Nyeri berat
5 Nyeri hebat
a. Definisi
dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis
31
menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara
berupa rasa khawatir dan takut, proses emosi bercampur baur, di alami
secara subjektif namun keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
spesifik.
(Yosep, 2009).
c. Klasifikasi Cemas
cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak
ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena
gangguan usus lebih terasa (sakit perut, mulas, sering ingin buang air
bisa bertahan sepanjang hari terasa sangat sulit, kegiatan yang semula
dijelaskan.
pingsan, collaps.
terengah-engah.
yang janggal.
rasa tidak nyaman pada abdomen, nyeri abdomen, mual, nyeri ulu
berkemih.
gatal, rasa panas atau dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat
seluruh tubuh.
(Stuart, 2007)
f. Penatalaksanaan Cemas
(Hawari, 2008).
37
a. Definisi
terus tumbuh, hal ini tidak menimbulkan masalah bagi banyak pria, hingga
of the prostate yang merujuk kepada peningkatan ukuran prostat pada laki-
laki usia pertengahan dan usia lanjut. Prostat adalah kelenjar yang berlapis
bawah leher kandung kemih pada pria. Bila terjadi pembesaran lobus
bagian tengah kelenjar prostat akan menekan dan uretra akan menyempit
(Suharyanto, 2009).
terjadi pada pria umur 50 tahun atau lebih yang ditandai dengan terjadinya
perubahan pada prostat yaitu prostat mengalami atrofi dan menjadi nodular,
b. Etiologi
1) Teori Dihidrotestosteron
inti sel dan selanjutnya terjadi sintesis protein growth factor yang
dikatakan bahwa kadar DHT pada BPH tidak jauh berbeda dengan
kadarnya pada prostat normal, hanya saja pada BPH aktivitas enzim 5
Hal ini menyebabkan sel-sel prostat pada BPH lebih sensitif terhadap
prostat normal.
sel-sel prostat yang telah ada mempunyai umur yang lebih panjang
3) Interaksi Stroma-Epitel
pertumbuhan sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol oleh sel-
sel stroma melalui suatu mediator (growth factor) tertentu. Setelah sel-
laju proliferasi sel dengan kematian sel. Pada saat terjadi pertumbuhan
dibentuk sel-sel baru. Di dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem,
aktivitas sel stem sehingga terjadi produksi yang berlebihan sel stroma
c. Manifestasi Klinis
dan iritasi kandung kemih yang sering disebut prostatisme atau belakangan
ini lebih dikenal dengan sebutan gejala saluran kemih bawah (lower
lambat, banyak gejala yang dapat ditoleransi oleh pasien hingga terjadi
hyperplasia meliputi:
6) Retensi urine
(Chang, 2009)
sehingga terdapat residu urine dan terjadi infeksi. Hematuria terjadi karena
kanker prostat. Pada BPH, nyeri terasa pada perut sebelah bawah, bagian
nyeri akibat kanker prostat secara khas dapat bersifat mendadak dan
dapat dirasakan pada bagian tubuh lain (biasanya tulang belakang) bersama
dengan penurunan berat badan, disfungsi usus dan kandung kemih, serta
sel karena sel benigna atau sel kanker, tekanan pada uretra pars prostatika
jumlah urine sedikit. Jika tekanan pada kandung kemih tidak dikurangi,
akan terjadi aliran balik urine ke dalam ureter, keadaan ini disebut refluks
vesikoureter.
keadaan ini masih menjadi salah satu penyebab yang paling sering
menimbulkan gagal ginjal pada pria di masa tua. Umumnya gangguan ini
Sel prostat benigna bereplikasi pada zona tengah atau transisi yang
atau sebelah luar kelenjar prostat. Karena sebagian besar kelenjar prostat
43
tersusun dari sel epitel kelenjar, semua kanker yang terjadi pada prostat
buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara
ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau
epitel. Kalau pada prostat normal rasio stroma dibanding dengan epitel
1. Hal ini menyebabkan pada BPH terjadi peningkatan tonus otot polos
prostat bila dibandingkan dengan prostat normal. Dalam hal ini massa
Pada BPH
insisi pada abdomen, lama hari rawat kurang dari 4 hari, prostat fibrous
mudah diangkat, perdarahan akan mudah dilihat dan dikontrol (Smeltzer &
Bare, 2007). TUR Prostat dilakukan pada pasien BPH dengan derajat dua
dan tiga, karena biasanya pada derajat ini prostat sudah membesar dengan
serta waktu operasi dan waktu tinggal di rumah sakit lebih singkat.
Komplikasi TURP adalah rasa tidak enak pada kandung kemih, spasme
Secara ilmiah, SEFT dapat menurunkan masalah nyeri yang dirasakan oleh
nyeri yang dirasakan oleh pasien kanker pada stadium II, saat pengkajian
awal, nyeri cukup hebat dirasakan oleh penderita kanker. Namun setelah
setelah dilakukan terapi. Secara ilmiah, titik tapping pada tubuh manusia
alami oleh individu yang mengalami konflik yang cukup berat. Menurut
fobia spesifik. Cemas dan ketakutan yang berlebihan karena keadaan sakit
3. Distraksi
4. Relaksasi
5. Imajinasi terbimbing
stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat
teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar
C. Kerangka Teori
Terapi
Farmakologi Terapi Non-Farmakologi
(Intervensi Keperawatan Mandiri)
dalam upaya untuk menurunkan nyeri dan cemas pada pasien pasca bedah
untuk mengurangi atau mengatasi kecemasan atau stres bagi pasien pasca
kebiasaan dan penerimaan pasien terhadap rasa nyeri dan cemasnya. SEFT
tiga hal yang harus dilakukan terapis dan pasien dengan serius yaitu: khusyu,
D. Kerangka Konsep
Terapi Farmakologi
Penurunan:
Transurethral 1. Nyeri
Benigna Prostat
Resection Prostate 2. Kecemasan
Hiperplasia (BPH)
(TURP)
E. Hipotesis
penurunan nyeri dan kecemasan pada pasien pasca bedah transurethral resection