Catatan Kritis 1
Catatan Kritis 1
Oleh:
Kelas D/ 2016
Dari apa yang saya terima mengenai presentasi dari kelompok 1 disini
dapat ditemukan bahwa filsafat epistimologi / istilah kata artinya Philos + Sophia ,
Philos yang berarti cinta / suka dan Sophia yang berarti kebijaksanaan, kerifan,
sudah baik namun ada materi yang akan saya tambahkan , Saya menemukan (
yaitu reaksi spiritualisme di yunani ) Saya menemukan materi ini pada buku (
MEDIA )
manusi berusaha untuk memenuhi dan menanamkan sesuatu. Usaha ini biasanya
yang merasa kurang puas dengan aliran spiritualisme, mereka merasa kurang puas
ilmiah ,maka lahirlah aliran materialisme diantara tokohnya adalah leukipos dan
demokritus (460-370 SM), yang menyatakan bahwa semua kejadian alam adalah
atom, dan semuanya dalah materi. Kemudin lahirlah juga aliran rasionalisme Rene
Descrates, yang menyatakan bahwa pusat segala sesuatu terletak pada dunia rasio
, sementara yang lain adalah objeknya. Demikianlah reaksi filosof terhadap aliran
spiritualisme, sebenarnya reaksi ini tidak saja bergulir diyunani, tetapi juga di
dunia barat dan eropa. Dalam yaitu reaksi spiritualisme di yunani terdapat 3 aliran
1. Idealise
dunia yang tidak bertubuh terpisah sama sekali. Begitu pula dengan perbedaan
pengetahuan dengan pengertian, keduanya hanya mengenal dunia yang ada tetapi
2. Materialisme
3. Rasionalisme
Aliran rasionalisme ini lahir karena adaya usaha untuk membebaskan diri
dari bentuk pemikiran yang tradisional (skolastik) yang dianggap tidak pernah
mampu menangani dan menemukan hasil terhadap ilmu pengetahuan . hal ini
Materi yang sudah disampaikan dari kelompok satu sudah baik menurut
Oleh:
Kelas D/ 2016
Dalam materi yang disampaikan kelompok 1 materi yang disampaikan sudah baik
namun ada materi yang akan saya tambahkan. Saya mendapat tambahan materi
dari https://perkuliahanpgsd.blogspot.com/2015/12/normal-0-false-false-false-in-
x-none-ar.html
skolastik adalah sintesa agama dan filsafat dengan arah yang berbeda. Era
kemanusiaan baik sebagai individu maupun sosial. Filosof pada masa renaissance
antara lain Francis Bacon. Dia berpendapat bahwa filsafat harus dipisahkan dari
ia menganggap bahwa segala sesuatu yang bercirikan lain dalam teologi hanya
penalaran. Hal ini menunjukkan bahwa Bacon termasuk orang- orang yang
membenarkan konsep ganda, yaitu kebenaran wahyu dan akal. Sejarah filsafat
(teologi) lebih dikalahkan oleh pemikiran yang berdasarkan pada akal (rasio).
FILSAFAT PENDIDIKAN
(Catatan Kritis kelompol 3)
Oleh:
Kelas D/ 2016
(Kajian tentang Pengetahuan yang Disusun Secara Sistematis dan Sistemik dalam
Manusia sebagai mahluk yang berdimensional memiliki peran dan kedudukan yang
sangat mulia. Manusia memiliki eksistensi dalam hidupnya sebagai abdullah, an-nas, al
insan, al basyar dan khalifah. Kedudukan dan peran manusia adalah memerankan ia
dalam kelima eksistensi tersebut. Misalkan sebagai khalifah dimuka bumi sebagai
pengganti Tuhan manusia disini harus bersentuhan dengan sejarah dan membuat
sejarah dengan mengembangkan esensi ingin tahu menjadikan ia bersifat kreatif dan
sebagai hamba, yang memiliki inspirasi nilai-nilai ke-Tuhan-an yang tertanam sebagai
penganti Tuhan dalam muka bumi. Manusia dengan manusia yang lain memiliki korelasi
yang seimbang dan saling berkerjasama dalam rangka memakmurkan bumi. Manusia
dengan alam sekitar merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa
syukur kita terhadap Tuhan dan bertugas menjadikan alam sebagai subjek dalam rangka
mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap apa yang dilakukan oleh manusia dalam
merupakan tujuan utama diciptanya sebuah hukum atau mungkin nilai-esensi dari
hukum, dimana harus menjaga agama, jiwa, keturunan, harta, akal dan, ekologi.
Manusia yang memegang amanah sebagai khalifah dalam melakukan keputusan dan
Oleh:
Kelas D/ 2016
Dalam materi yang disampaikan kelompok 1 materi yang disampaikan sudah baik
namun ada materi yang akan saya tambahkan. Saya mendapat tambahan materi
dari http://porkesunja2014.blogspot.com/2015/02/relasi-pemikiran-filsafat-dan-
pendidikan.html
Pengertian filosof pendidikan dan bagaimana penerapannya serta apa dampak dari
pendidikan harus diketahui oleh guru karena pendidikan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan bagi setiap manusia, termasuk guru di dalamnya. Jadi, seorang
memaknai filsafat itu, akan dapat memberikan wawasan dan pemikiran yang luas
Di sini, filsafat membahas sesuat dari segala aspeknya yang mendalam. Maka,
ilmu yang ditinjau dari segi yang dapat diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya,
isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati
gunung es, hanya mampu melihat ang di atas permukaan laut saja. Sementara,
filsafat mencoba menyelami sampai ke dasar gunung e situ untuk meraba segala