Sebagian besar kuman BTA menyerang Paru dan dapat juga mengenai organ lainnya. Pasien TB paru menyebarkan
kumannya ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak)
Gejala-Gejala TBC
1. Batuk (berdahak maupun tidak berdahak) merupakan gejala utama
2. Demam meriang (demam tidak terlalu tinggi)
3. Batuk berdahak (dapat bercampur drah)
4. Nyeri dada
5. Berkeringat tanpa sebab (terutama pada sore-malam hari) tidak berlaku pada anak
6. Napsu makan menurun
7. Berat badan menurun
Tatalaksana pengobatan TB
Pengobatan TB dewasa memakai OAT Lini satu kategori 1. Diberikan pada pasien
1. TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis
2. TB paru baru terdiagnosis klinis
3. TB ekstra paru
Pengobatan TB dewasa memakai OAT Lini satu kategori 2. Diberikan pada pasien
1. Pasien kambuh
2. Pasien gagal pada pengobatan kategori 1
3. Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (loss to follow-up)
Pasien TB dengan keadaan khusus memiliki pengobatan dengan cara khusus. Seperti pada ODHA (pemberian PPK),
dengan DM ( gula darah harus terkontrol), dengan kelainan hati (di tunda sampai hepatitis akutnya sembuh), ibu
hamil ( hindari pemberian aminoglikosida), ibu menyusui (pengobatan sama hanya pemberian PP INH pada bayi),
pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Setiap pasien memulai pengobatan harus didahului menentukan satu orang menjadi PMO. Orang yang menjadi
PMO (Penetapan Pengawas Menelan Obat):
1. Dikenal, dipercaya dan disetujui baik oleh petugas kesehatan maupun pasien, harus disegani dan d hormati
pasien
2. Tinggal dekat dgn pasien
3. Bersedia sukarela
4. Bersedia dilatihdan/penyulun bersama pasien
Peran PMO:
1. Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur
2. Memberi dorongan pasien agar mau berobat teratur
3. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak
4. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB