27-Article Text-99-1-10-20180621 PDF
27-Article Text-99-1-10-20180621 PDF
Farizal
Email : farizal_faris@yahoo.com
Abstrak
Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh pasien untuk mengobati sendiri penyakit
atau gejala penyakit yang dideritanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
faktor-faktor yang mempengaruhi pasien melakukan swamedikasi obat maag di apotek
Bukittinggi.Penelitianinidilakukansecara cross-sectional dengan purposive sampling dimana data
dikumpulkanmenggunakankuesioner. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwadari 100 responden yang
melakukanswamedikasisebanyak 67 % berdasarkanfaktorpengalamanpribadi, 10 % factor referensi dari
orang lain, 7 % faktorkemudahan proses, dan 6 % faktoriklan.
Abstract
Self-medication is the selection and use of medicines by individuals to treat self-recognized illness or
symptoms.The purpose of this study was to determine the description of the factors that affect patients do
self-medication gastritis treatments in pharmacies inBukittinggi. The study used a cross-sectional survey
design and used purposive sampling. Data were collected using the questionnaire. The results showed that
of the 100 respondents who do self-medication, as much as 67 % by a factor of personal experience,10%
of thereference of other factor, 7% of the ease factor, and 6% of advertising factor.
64
65
Pembahasan
66
67
Dari umur dapat dilihat bahwa yang Anief, M., 2000, Prinsip dan Dasar Manajemen
paling banyak melakukan swamedikasi adalah Pemasaran Umum dan Farmasi, Penerbit
berumur 17–25 tahun sebanyak 37 responden, Gadjah Mada University Press,
karena dari tingkat kesibukan serta kurangnya Yogyakarta.
mempedulikan kesehatan yaitu banyak terjadi
pada Mahasiswa/Pelajar. Dari pekerjaan yang Anief, M., 2010, Penggolongan Obat
paling banyak melakukan swamedikasi adalah Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan,
Mahasiswa dan Pelajar sebanyak 32 responden, Penerbit Gadjah Mada University Press,
karena dari tingkat kesibukan serta gaya hidup Yogyakarta.
yang kurang memperhatikan kesehatan, serta Anonim., 1992, Catatan Kuliah Farmakologi,
stres yang mudah terjadi akibat pengaruh faktor- Bagian 1, Penerbit Buku Kedokteran,
faktor lingkungan yang bisa menyebabkan EGC, Jakarta.
munculnya gejala maag dan juga akibat faktor
makanan yang merangsang lambung atau Anonim., 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
minuman yang berakohol (Muttaqin et al, 2011). Jilid II, Edisi ke-3, Penerbit Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.
Dari tingkat pendidikan yang paling
banyak melakukan swamedikasi adalah Anonim., 2004, SK Nomor
Perguruan Tinggi sebanyak 51 responden, 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang
karena mereka lebih banyak berhubungan Standar Pelayanan Kefarmasian Di
dengan media sosial dan media komunikasi. Dari Apotek.
penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil
yang sama bahwa sebagian besar pasien Anonim., 2012, Materi Pelatihan Peningkatan
melakukan swamedikasi memiliki latar belakang Pengetahuan dan Keterampilan Memilih
pendidikan yang cukup tinggi (Nita et al, 2008). Obat Bagi Tenaga Kesehatan, Direktorat
Bina Pelayanan Farmasi dan Alat
IV.KESIMPULAN DAN SARAN Kesehatan, Jakarta.
Kesimpulan Anonim., 2014, Menuju Swamedikasi yang
Aman, Badan Pengawas Obat dan
Dari penelitian yang telah dilakukan Makanan RI.
terhadap faktor-faktor yang melakukan
swamedikasi : Anonim., 1984, Kumpulan Peraturan
Perundang-undangan di Bidang Obat
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah
tentang Peraturan Pemerintah No. 26
pengalaman pribadi, referensi orang lain,
faktor biaya, kemudahan proses dan iklan di Tahun 1965, Volume II, Jakarta,
televisi. Departemen Kesehatan RI.
2. Faktor yang paling banyak adalah
pengalaman pribadi sebanyak 67%. Atmoko, B & Kurniawati, I., 2009, Swamedikasi
Saran. Sebuah Respon Realistik Perilaku
Konsumen di Masa Krisis.
Kepada peneliti berikutnya disarankan uji
lanjut menggunakan SPSS untuk melihat Dimara, O, S., 2012, Dampak Iklan Obat
penegasan hubungan antara faktor swamedikasi Terhadap Perilaku Komsumsi Obat di
dengan jenis kelamin, umur, pekerjaan dan Kecamatan Gajah Mungkur, Universitas
tingkat pendidikan. Diponegoro.
68
Hamid, R.,Nooriska, G., Wijaya, N &Yuda, A., Batuk dan Pilek pada Masyarakat di Desa
2014, Profil Penggunaan Obat Antasida Ciwalen, Jawa Barat
Yang Diperoleh Secara Swamedikasi di
Apotek Surabaya, Universitas Airlangga. Syamsuni, H., 2006, Farmasetika Dasar dan
Hitungan Farmasi, Penerbit Buku
Hanafiah, J, M & Amir, A., 2009, Etika Kedokteran, EGC, Jakarta.
Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Edisi
4, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Tan, T, H & Rahardja, K., 2010, Obat-obat
Jakarta. Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari,
Penerbit PT Elex Media Komputindo,
Katzung, G, B., 1998, Farmakologi Dasar dan Jakarta.
Klinik, Edisi VI, Penerbit Buku
Kedoteran, EGC, Jakarta. Tjay, H, T & Rahardja, K., 2007, Obat-obat
Penting Kasiat, Penggunaan dan Efek-
Misnadiarly., 2009, Mengenal Penyakit Organ efek Sampingnya, Edisi ke-6, Penerbit PT
Cerna : Gastritis (Maag), Infeksi Elex Media Komputindo, Jakarta.
Mycobacteria pada Ulcer
Gastrointestinal, Edisi 1, Penerbit Pustaka
Populer Obor, Jakarta.