Anda di halaman 1dari 2

Kode Etik Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh pelayanan


kesehatan. Pelayanan kebidanan tergantung bagaimana struktur social budaya masyarakat dan
termasuk kondisi social ekonomi, social demografi.
Parameter social demografi dalam pelayanan kebidanan, antara lain : perbaikan status
gizi bayi, cakupan pertolongan persalinan, menurut angka kematian ibu, menurunnya angka
kelahiran bayi, cakupan penanganan kasus beresiko, meningkatkan cakupan pemeriksaan
antenatal.
Bidan sebagai tenaga pemberi jasa pelayanan harus menyiapkan diri untuk
mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat atau pelayanan kebidanan. Keadilan dalam
sumber daya pelayanan dimulai dari : pemenuhan kebutuhan klien sesuai, sumber daya
pelayanan dalam kebidanan untuk meningkatkan pelayanan kebidanan, dan keterjangkauan
tempat pelayanan. Tingkat ketersediaan ini merupakan syarat utama untuk terlaksananya
pelayanan kebidanan. Sikap bidan harus tanggap terhadap klien, sesuai kebutuhan klien, tidak
membedakan pelayanan siapapun.
Pelaksanaan kode etik dalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan kebidanan di suatu institusi memiliki norma dan budaya yang unik. Setiap institusi
pelayanan memiliki norma sendiri dalam memberikan pelayanan yang tersdiri dari beberapa
praktisi atau profesi kesehatan. Walaupun demikian subyek poelayanan hanya satu, yaitu
manusia atau individu. Sehingga setiap individu harus jelas batas wewenangnya.
Area kewenangan bidan tertuang dalam Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktik bidan. Mengenai kejelasan peran bidan diatur dalam standar oraktik
kebidanan dan standar pelayanan kebidanan.
1. Etika dalam pelayanan kontrasepsi
Dalam merencanakan jumlah anak, seorang ibu telah merundingkan dengan suami dan
telah menetapkan metode kontrasepsi yang akan digunakan. Sehingga keputusan untuk
memilih kontrasepsi, merupakan hak klien dan berada di luar kompetensi bidan. Jika
klien belum mempunyai keputusan karena disebabkan ketidaktahuan klien tentang
kontrasepsi, maka menjadi kewajiban bidan untuk memberikan informasi tentang
kontrasepsi. Yang dapat digunakan klien, dengan menggunakan informasi yang lengkap
mengenai alat kontrasepsi dan bebrapa alternative sehingga klien dapat memilih sesuai
dengan pengetahuan dan keyakinannya.
2. Etika dalam penilitian kebidanan
Menurut kode etik bidan Internasional adlaah bahwa bidan seharusnya meningkatkan
pengetahuannya melalui berbagai proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan
dan dari riset kebidanan. Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kebidanan makin
tinggi, karena semakin majunya jaman, dan kita memasuki era globalisasi, dimana akses
informasi bagi masyarakat juga semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai