Anda di halaman 1dari 1

CAMPAK / MORBILI

No. Dokumen : SOP/UKP/PUSTU/01 Ditetapkan Oleh : Kepala


No. Revisi : 00 Puskesmas Mataram
Terbitan : 01
Tgl. Terbit : 11 Mei 2015
SO Halaman : 1-2

PUSKESMAS P H. Turmuji, S.Sos, M. MKes


19650307 198703 1 015
MATARAM NIP. 19650307 198703
1 015
NIP. 1965030
1.Pengertian Suatu penyakit infeksi virus, yang ditandai dengan gejala prodromal berupa
demam, batuk, pilek, konjungtivitis, eksantem patognomonik, diikuti dengan
lesi makulopapular eritem pada hari ketiga hingga hari ketujuh.
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi
kasus campak
3.Kebijakan 1. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 003/PKM-M/Kep/2015
tentang Jenis-jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 004/PKM-M/Kep/2015
tentang Penetapan Penanggung Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas
Mataram
4.Referensi Permenkes No 5 tahun 2014
5.Prosedur
1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada panas dan berapa lama
1.2 Menanyakan apakah keluhan batuk pilek, lemah,mata merah
1.3 Menanyakan apakah ada ruam di badan, kapan dan bagaimana
distribusinya
1.4 Menanyakan apakah ada riwayat imunisasi campak.
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 Demam, konjungtivitis, limfadenopati general.
2.2 Di orofaring ditemukan koplik spot
2.3 Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai
pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang
telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga
muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga.

3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan serologi di
Puskemas Mataram (Puskesmas Induk). Sampel darah dikirim ke
Kementrian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota Mataram
4. Diagnosa
4.1 Campak
5. Diagnosa Banding
5.1 Erupsi obat
5.2 Eksantem virus yang lain (rubella, eksantem subitum)
5.3 Demam skarlatina
5.4 Infectious mononucleosis, infeksi M. pneumoniae.
6. Terapi
6.1 Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
6.2 Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik
(Paracetamol). Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan
antibiotik.
6.3 Memberikan edukasi mengenai penularan penyakit campak dan
pemberian terapi suportif untuk menjaga cairan
6.4 Pasien dirujuk untuk pemeriksaan laboratorium dan tindak lanjut

6.Unit Terkait Loket, laboratorium dan apotik.


7.Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai