Anda di halaman 1dari 14

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat

deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

menggambarkan/melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang

diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat.43 Penelitian deskriptif digunakan

bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik sifat-sifat

yang diketahui keberadaannya serta relevan dengan variabel-variabel yang

diteliti. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dan kuantitatif untuk menggambarkan tanggapan responden terhadap obyek

yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Agustus 2016 hingga September

2016. Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua,

khususnya pada Komite Sekolah SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua.

C. Populasi dan Sampel

Agar penelitian mendapatkan orang yang tepat untuk dijadikan

responden penelitian, maka ditentukan populasi dan sampel penelitian.

Populasi adalah keseluruhan anggota (orang) yang berada dalam ruang


43
Muhammad Natsir, 1998, Metode Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bina Cipta, hal. 77.
50

lingkup yang akan diteliti. 44 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

orang tua murid, guru dan kepala sekolah di SD Negeri Kotaraja Jayapura

Papua. Agar orang yang dijadikan responden penelitian adalah orang yang

benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

digunakan teknik purposive sampling dalam penentuan responden. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang mengambil sampel hanya

yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan. 45 Adapun syarat yang ditentukan

untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Sekolah SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua; atau

2. Guru di Sekolah SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua; atau

3. Anggota Komite Sekolah di SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua; atau

4. Pemerhati pendidikan.

Berdasarkan syarat yang ditetapkan di atas, maka penelitian ini

menggunakan responden sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua;

2. 10 (sepuluh) orang guru di Sekolah SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua;

3. 15 (lima belas) orang anggota Komite Sekolah di SD Negeri Kotaraja

Jayapura Papua;

4. 5 (lima) orang pemerhati pendidikan di Papua yang berasal dari Dinas

Pendidikan Kota Jayapura, tokoh masyarakat, dan tokoh pendidikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

44
A. Fatchan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif: 10 Langkah Penelitian Kualitatif,
Pendekatan Konstruksi dan Fenomenologi, Malang: Universitas Negeri Malang Press, hal. 112.
45
Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, hal. 171.
51

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data

untuk kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini ada 4 (empat) teknik

pengumpulan data yang digunakan, antara lain: Observasi partisipatif,

wawancara, studi dokumen dan studi kepustakaan.46

1. Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. 47 Dalam

penelitian ini, peneliti ikut berpartisipasi dengan ikut serta dalam rapat

komite sekolah di SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam (in-depth

interview), yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

dengan responden secara bebas dengan tujuan untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti

mencatat dan mendengarkan secara teliti apa yang dikemukakan

responden.48

Dalam wawancara ini, langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

a. menentukan kepada siapa wawancara itu dilakukan;

46
Nasution, 2003, Metode Research, Jakarta: PT Bumi Aksara, hal. 55.
47
Sugiyono, 2013, Memahami Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-8, Bandung: Alfabeta,
hal. 64.
48
Sugiyono, 2013, Memahami Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-8, hal. 73-74.
52

b. menentukan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan;

c. mengawali atau membuka alur wawancara;

d. mengkomunikasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya;

e. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan;

f. mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

Supaya hasil wawancara terekam dengan baik dan peneliti memiliki bukti

telah melakukan wawancara dengan responden, maka digunakan alat-alat

bantu sebagai berikut:

a. buku catatan, berfungsi mencatat semua percakapan dengan sumber

data;

b. tape recorder, berfungsi untuk merekam semua hasil pembicaraan;

c. kamera, berfungsi untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan

wawancara dan juga hal-hal lain yang relevan.

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya karya seni yang dapat berupa

gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.49
49
Sugiyono, 2013, Memahami Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-8, hal. 82.
53

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah segala catatan,

gambar, cerita, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan komite sekolah dan

peranannya di SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua.

4. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah pengumpulan data-data dari buku-buku, jurnal-

jurnal, dan hasil penelitian terdahulu dalam kaitan dengan peranan komite

sekolah. Studi pustaka juga dipergunakan untuk mencari pengertian-

pengertian dan konsep-konsep yang dikembangkan dalam penelitian.

5. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar

pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk diisi jawaban oleh

responden penelitian.

E. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik triangulasi. Menurut Moleong (2013: 330), triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.50

Miles dan Huberman menyatakan manfaat triangulasi adalah

meningkatkan kepercayaan penelitian, menciptakan cara-cara inovatif

memahami fenomena, mengungkap temuan unik, menantang atau

50
Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Op. Cit., hal. 330.
54

mengintegrasikan teori dan memberi pemahaman yang lebih jelas tentang

masalah.51

Menurut Miles dan Huberman ada 4 (empat) teknik triangulasi, antara

lain:52

1. Triangulasi metode, dilakukan dengan cara

membandingkan informasi atau data dengan cara yang

berbeda. Dalam pengumpulan data penelitian kualitatif

peneliti biasanya menggunakan metode wawancara,

observasi, dan survei. Untuk memperoleh informasi yang

handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi

tertentu, peneliti bisa menggunakan gabungan beberapa

metode pengumpulan data, misalnya metode wawancara

dan observasi untuk mengecek kebenaran data. Selain itu,

peneliti juga bisa menggunakan responden yang berbeda

untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui

berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh

hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi

tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh

dari subjek atau responden penelitian diragukan

kebenarannya. Jika data itu sudah jelas, triangulasi

51
M.B. Milles and M.A. Huberman, 1984, Qualitative Data Analysis, London: Sage
Publication, hal. 139.
52
M.B. Milles and M.A. Huberman, 1984, Qualitative Data Analysis, Ibid., hal. 139-140.
55

metode tidak perlu dilakukan, namun triangulasi aspek

lainnya tetap dilakukan.

2. Triangulasi antar-peneliti, dilakukan dengan cara

menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan

dan analisis data. Teknik ini digunakan untuk memperkaya

khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali

dari subjek penelitian. Dalam hal ini perlu diperhatikan

bahwa orang yang diajak menggali data itu harus yang

telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari

konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti

dan melahirkan bias baru dari triangulasi.

3. Triangulasi sumber data, dilakukan dengan menggali

kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan

sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui

wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan

observasi terlibat (participant observation), dokumen

tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan

atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-

masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang

berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan

(insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang

diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan

pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.


56

4. Terakhir adalah triangulasi teori. Hasil akhir penelitian

kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis

statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan

dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari

bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang

dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan

kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali

pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis

data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit

sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika

membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu,

lebih-lebih jika

perbandingannya menunjukkan hasil yang jauh berbeda.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi dengan metode dan triangulasi sumber data. Triangulasi dengan

metode dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda untuk

mengecek validitas data, yang dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

observasi partisipatif, wawancara, dan kuesioner. Triangulasi ini dilakukan

untuk melakukan pengecekan apakah informasi yang didapat dengan metode

observasi partisipatif sama dengan metode wawancara dan kuesioner, atau

apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan responden

ketika di-interview, dan seterusnya. Selain menggunakan triangulasi dengan

metode, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dengan cara


57

menggunakan responden yang berbeda untuk mengecek

kebenaran informasi yang diperoleh.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang akan digunakan dalam penyusunan strategi

peningkatan peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan,

pendukung, pengontrol dan mediator di SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua

adalah dengan menelaah semua data yang diperoleh dari berbagai sumber,

baik dari hasil observasi partisipatif, wawancara, dokumen, data pustaka dan

kuesioner. Setelah itu dilakukan penyusunan strategi dengan menggunakan

analisis SWOT. Semua elemen dalam SWOT akan dijaring melalui jawaban

responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Analisis SWOT digunakan

untuk mengidentifikasi dan merumuskan suatu strategi. Analisis SWOT

didasarkan pada logika untuk memaksimalkan Kekuatan (Strength) dan

Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threat).

Hasil analisis dimasukkan dalam tabel IFAS (Internal Strategic Factor

Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary)

dengan diberi bobot, rating, dan score. Jumlah bobot pada masing-masing

lingkungan harus berjumlah = 1 (satu), dengan skala 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Untuk nilai rating berdasarkan besarnya

pengaruh faktor strategis terhadap kondisi dirinya dengan ketentuan skala

mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah). Variabel yang bersifat
58

positif (variabel kekuatan atau peluang) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4

dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel

yang bersifat negatif kebalikannya, jika kelemahan atau ancaman besar

(dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya 1, sedangkan jika nilai

ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 4. Penentuan

bobot dan rating merupakan hasil penentuan peneliti sendiri setelah

berkonsultasi dengan ahli.

Dalam hal ini Tabel IFAS terdiri dari kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness). Adapun Tabel EFAS terdiri dari peluang (opportunity)

dan ancaman (threath). Berikut tabel IFAS dan EFAS yang harus diisi oleh

peneliti berdasarkan hasil penelitian yang ada.

Tabel 3.1
Tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)

No Faktor-faktor Strategis Bobot Rating Score


Kekuatan (Strength)
1 a. …………………… …………… …………… ……………
b. …………………... …………… …………… ……………
c. …………………… …………… …………… ……………
d. …………………… …………… …………… ……………
Jumlah Bobot ……………
Kelemahan (Weakness)
2 a. …………………… …………… …………… ……………
b. …………………... …………… …………… ……………
c. …………………… …………… …………… ……………
d. …………………… …………… …………… ……………
Jumlah Bobot ……………
Nilai Kekuatan – Kelemahan (IFAS) = jumlah bobot Strength – Weakness
59

Hasil dari pengurangan jumlah bobot Strength – Weakness ini

merupakan nilai dari faktor internal komite sekolah SD Negeri Kotaraja

Jayapura Papua.

Tabel 3.2
Tabel EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary)

No Faktor-faktor Strategis Bobot Rating Score


Peluang (Opportunity)
1 a. …………………… …………… …………… ……………
b. …………………... …………… …………… ……………
c. …………………… …………… …………… ……………
d. …………………… …………… …………… ……………
Jumlah Bobot ……………
Ancaman (Threat)
2 a. …………………… …………… …………… ……………
b. …………………... …………… …………… ……………
c. …………………… …………… …………… ……………
d. …………………… …………… …………… ……………
Jumlah Bobot ……………
Nilai Peluang – Ancaman (EFAS) = jumlah bobot Opportunity – Threat
Hasil dari pengurangan jumlah bobot Strength – Weakness ini

merupakan nilai dari faktor internal komite sekolah SD Negeri Kotaraja

Jayapura Papua. Adapun hasil dari pengurangan jumlah bobot Opportunity –

Threat merupakan nilai dari faktor eksternal komite sekolah SD Negeri

Kotaraja Jayapura Papua.

Selanjutnya untuk mengetahui posisi SD Negeri Kotaraja Jayapura

Papua dalam kuadran SWOT, maka hasil dari perhitungan IFAS dan EFAS

dimasukkan dalam kuadran SWOT, dimana sumbu X adalah EFAS (Peluang –

Ancaman) dan sumbu Y adalah IFAS (Kekuatan – Kelemahan) yang

dinyatakan dalam nilai sesuai hasil skoring Tabel IFAS dan EFAS,

sebagaimana diperlihatkan oleh gambar berikut.


60

Gambar 3.1
Model Posisi Analisis SWOT Setelah Dilakukan Skoring

Setelah mengetahui posisi komite sekolah berada di kuadran yang

mana, maka ditentukan matriks strategi yang dapat diambil oleh SD Negeri

Kotaraja Jayapura Papua sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.3
Model Matriks Analisis SWOT
SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua

I EKSTERNAL
N Identification of Opportunities (O) Threaths (T)
T Factors Tentukan Faktor Tentukan Faktor
E Peluang Ancaman
R Strengths (S) S vs O S vs T
N Tentukan Faktor Strategi yang Strategi yang
A Kekuatan menggunakan kekuatan menggunakan kekuatan
L dan memanfaatkan dan mengatasi ancaman
peluang
Weaknesses (W) W vs O W vs T
61

Tentukan Faktor Strategi yang Strategi yang


Kelemahan meminimalkan meminimalkan
kelemahan dan kelemahan dan
memanfaatkan peluang menghindari ancaman

Berdasarkan matriks SWOT di atas, maka dirumuskan strategi yang

seharusnya diambil oleh SD Negeri Kotaraja Jayapura Papua dalam

meningkatkan peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan,

pendukung, pengontrol dan mediator di sekolah, yaitu:

1. Strategi SO

Strategi SO yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Strategi ST yaitu strategi dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman.

3. Strategi WO

Strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ST didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.


62

Anda mungkin juga menyukai