Anda di halaman 1dari 2

HIDAYATULLAH SERUKAN MUSLIMIN INDONESIA DIDIK

GENERASI PEMBEBAS MASJIDIL AQSHA

Seruan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah

1. Pemerintah Amerika Serikat melalui keputusan Presiden Donald Trump


memindahkan Kedutaan Besar negaranya dari Tel Aviv ke Al-Quds (Jerusalem) serta
mengklaim kota itu sebagai ibukota negara palsu bernama “Israel”.
2. Sikap pemerintah Donald Trump itu hanya menegaskan sekali lagi posisinya sebagai
pendukung utama penjajahan Zionis Israel atas Masjidil Aqsha, Baitul Maqdis, dan
atas seluruh rakyat dan wilayah Palestina yang berlawanan dengan prinsip-prinsip
perdamaian dunia.
3. Pengakuan Donald Trump bahwa Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah keputusan
yang sangat berbahaya. Ini akan memicu kemarahan dan kebencian dunia Islam
kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Trump harus berhitung ulang dengan
keputusannya itu. Karena itu, sekaranglah saatnya negara-negara Muslim dan Arab
yang tergabung dalam OKI untuk melakukan perlawanan dan penolakan. Allah SWT
telah memberikan momentum kepada kita untuk bersatu, bergerak dan melawan.
Semoga peristiwa ini menjadi jalan menuju kemerdekaan Palestina dan pembebasan
Masjidil Aqsha.
4. Keputusan itu juga menyingkap wajah asli Amerika Serikat yang sejak 1948 di depan
masyarakat Internasional selalu berpura-pura sebagai penengah antara Palestina dan
Zionis Israel, lewat berbagai perundingan, yang sebenarnya hanya sandiwara untuk
memberi waktu lebih panjang bagi Zionis Israel untuk memperluas wilayah
rampasan dan jajahannya.
5. Bagi kaum Muslimin Indonesia yang dengan seksama membaca Al-Quran dan
meneladani sejarah hidup Rasulullah ‫ ﷺ‬serta sejarah pembebasan Masjidil Aqsha
baik di zaman Rasulullah ‫ﷺ‬, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khalifah ‘Umar bin
Khattab, dan Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi, kita memahami bahwa keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak semacam Donald Trump hanya akan
mempercepat kehancuran penjajah dan para pendukungnya.
6. Dengan kerendahan hati dan niatan ikhlas, Hidayatullah menyerukan kepada seluruh
umat Islam di manapun berada, khususnya di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, untuk tetap istiqamah mendidik generasi muda yang beriman, berakhlaq
mulia, cerdas, rela berkorban, dan istiqamah sebagaimana generasi para sahabat dan
penerusnya sampai generasi ini layak mendapatkan pertolongan dan kemenangan
dari Allah.
7. Hidayatullah juga mengingatkan seluruh keluarga dan para pendidik Muslimin
Indonesia supaya tak henti menjelaskan kepada anak-anak, remaja dan pemuda kita
bahwa perjuangan panjang membebaskan Masjidil Aqsha akan selalu berusaha
dilemahkan lewat perang aqidah dan pemikiran (seperti pornografi, gerakan
pemurtadan, sekularisasi, pluralisme, liberalisasi, dan aliran-aliran sesat).
8. Hidayatullah menitipkan agar keluarga-keluarga dan para pendidik Muslimin
Indonesia senantiasa mengajak anak-anak, remaja dan para pemuda kita untuk terus-
menerus:
a. Mendoakan para Mujahidin pembebas Masjidil Aqsha di garis depan
b. Menyebarluaskan informasi yang shahih tentang Masjidil Aqsha
c. Menginfaqkan sebagian harta untuk keluarga-keluarga kita yang bersabar di garis
depan Palestina, Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsha
d. Menyiapkan iman, ilmu, akhlaq dan amal untuk membebaskan Masjidil Aqsha
9. Hidayatullah mengingatkan setiap pribadi Muslim Indonesia untuk terus menguatkan
persatuan dan kesatuan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita
mohon kepada Allah Ta’ala agar dijadikan sebagai bagian dari kekuatan shaf umat
Islam yang akan menghadirkan perdamaian sejati di muka bumi.

Jakarta, 19 Rabi’ul Awwal 1439 | 8 Desember 2017

DEWAN PENGURUS PUSAT HIDAYATULLAH

Anda mungkin juga menyukai