PRAKATA
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT sebagaimana yang
telah memberikan limpahan taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa suatu gangguan . Shalawat
serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada
umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Terima kasih kepada Ns.
Alfid Tri Afandi, M.Kep. selaku dosen pembimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama Dosen mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN
teori. Praktis teori dibentuk mulai dari hal-hal sederhana yang ilmiah tentang
realitas dan menguji validitas empiris dari konsep-konsep tersebut. Kemudian
diarahkan kembali kepada perawatan klien.
Berhubungan antara tiap level teori menjadi acuan kami dalam
menganalisa suatu kasus
teori keperawatan secara spesifik yang akan kami deskripsikan dalam makalah ini.
Tujuan
Tujuan Umum
Memelajari dan memahami teori keperawatan oleh Lydia E. Hall.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami latar belakang kehidupan dan prestasi yang
diraih Lydia E. Hall.
2. Mengetahui dan memahami sumber-sumber teoritis dari Lydia E. Hall.
3. Mengetahui dan memahami penggunaan bukti-bukti empiris Lydia E.
Hall.
4. Mengetahui dan memahami konsep-konsep utama Lydia E. Hall
a. Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi utama Lydia E. Hall
5. Mengetahui dan memahami aplikasi teori dalam keperawatan oleh Lydia
E. Hall.
5
dapat memenuhi syarat dan memberikan perawatan langsung kepada pasien secara
terkoordinasi dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Hall
menggambarkan Loeb Center sebagai rumah untuk singgah, dimana perawat
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan pasien juga ikut aktif dalam
perawatannya (Parker,M.2011).
Prestasi terbesar yang telah dilakukan Hall dalam masalah perawatan
adalah perancangan dan pembangunan Loeb Center for Nursing di Rumah sakit
Montefiore di New York. Loeb Center menunjukkan keberhasilan yang luar biasa
dan memberikan bukti secara empiris dalam mendukung konsep-konsep utama
dalam teori Hall. Posisi Hall dalam Loeb Center adalah sebagai Direktur
Administratif dalam masalah perawatan sejak pertama dibuka hingga beliau wafat
pada bulan Februari 1969 (Marriner, 2001).
Pada tahun 1967, Hall menerima pengahargaan Akademisi Pendidikan
Keperawatan Perguruan Tinggi Perawat pada Penghargaan Praktik Keperawatan.
Pada tahun 1984 Hall dilantik oleh Asosiasi Perawat Amerika hall of fame.
Hall wafat pada tanggal 27 Februari 1969 akibat penyakit jantung yang
beliau derita di Queens Hospital, New York. Rasa cintanya terhadap keperawatan,
kepribadian, dan semangatnya dapat menciptakan perubahan besar. Selain itu,
pemberian pelayanan berorientasi pada tim menjadi model praktik pilihan di
sebagian institusi (Parker,M.2011).
“a participation in care, core and cure aspects of patient care, where CARE is the
sole function of nurses, whereas the CORE and CURE are shared with other
members of the health team.”
7
Tujuan utama dari perawatan menurut Lydia E. Hall adalah untuk mencapai
hubungan interpersonal dengan individu yang akan memfasilitasi pengembangan
inti.
As Hall (1965) says; “To look at and listen to self is often too difficult without the
help of a significant figure (nurturer) who has learned how to hold up a mirror
and sounding board to invite the behaver to look and listen to himself. If he
accepts the invitation, he will explore the concerns in his acts and as he listens to
his exploration through the reflection of the nurse, he may uncover in sequence
his difficulties, the problem area, his problem, and eventually the threat which is
dictating his out-of-control behavior.”
oleh Elaine Dorfman dalam buku Rogers, Client-Centered Therapy. Pada keahlian
yang khusus ini, ahli terapi harus bekerja dengan kemampuan komunikasi pada
level seperti anak-anak. Bahkan dengan anak kecil, teknik-teknik refleksi dan
klarifikasi ini yang menjadi alat bantu dalam upaya menolong anak-anak tersebut
menuju perasaan-perasaan mereka.
Konsep client-centered therapy juga dapat digunakan dalam situasi
kepemimpinan leadership) dan administrative. Thomas Gordon telah membahas
konsep Rogers karena hal ini berkaitan dengan kepemimpinan kelompok yang
dinamis. Gordon meyakini bahwa seorang pemimpin dapat berjuang keras untuk
menciptakan suasana psikologis yang aman dengan membawa kehangatan dan
keterbukaan (acceptance). Beragam aplikasi dari teori-teori Rogers yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak pernah berakhir. Rogers
pantas mendapat gelar terhormat “founder of nonderactive client-centered
therapy.” Tulisan-tulisan beliau merupakan literatur paling mutakhir dengan topik
ilmu keperawatan di tahun 1960-an.
Dari hasil studi Blue Cross Insurane menunjukkan bahwa pasien-pasien
yang telah dirawat di Loeb Center dibandingkan pasien yang dirawat di rumah
sakit Montefiore, sembuh dengan waktu yang setengah lebih cepat, dengan biaya
kurang dari setengahnya dan masuk kembalinya pasien ke rumah sakit lebih
sedikit.
1. The core
Dalam lingkaran core dinyatakan bahwa pasien adalah penerima asuhan
keperawatan dari perawat. Lingkaran core memiliki tujuan utama yang ditetapkan
oleh dirinya sendiri dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan perasaan yang
dimilikinya. Hal ini melibatkan penggunaan kemampuan terapeutik dengan diri
sendiri dan tenaga kesehatan yang lain. Beberapa ditekankan dalam lingkaran core
ini yaitu meliputi kebutuhan spiritual, intelektual, emosional, sosial, yang ada
dalam diri pasien sebagaimana terjalin hubungannya dengan keluarga yang
10
1. Manusia
Menurut Lydia E. Hall manusia adalah Individu yang berusia 16 tahun atau
lebih tua dari 16 tahun dan telah melewati tahap akut dari penyakit jangka
panjang. Hal ini merupakan fokus utama dari asuhan keperawatan dalam
pekerjaan Lydia E. Hall. Sumber motivasi dan energi untuk mencapai proses
penyembuhan bukan penyedia layanan kesehatan, melainkan individu yang
menerima perawatan itu sendiri. Lydia E. Hall menekankan pentingnya individu
yang unik, yaitu individu yang mampu untuk tumbuh dan belajar, dan individu
yang membutuhkan pendekatan pribadi secara total.
2. Kesehatan
Menurut Lydia E. Hall kesehatan dapat dinyatakan sebagai keadaan kesadaran
yang ada pada diri dengan kesadaran pilihan perilaku yang optimal bagi individu
itu sendiri. Lydia E. Hall menekankan kebutuhan untuk membantu seorang pasien
mengeksplorasi makna dari perilakunya, untuk mengidentifikasi dan mengatasi
masalah daapat dilakukan dengan pengembangan identitas diri dan kedewasaan.
3. Lingkungan
Menurut Lydia E. Hall konsep masyarakat atau lingkungan dapat dibahas
dalam keterkaitannya dengan individu. Lydia E. Hall dikreditkan dengan cara
mengembangkan konsep Loeb Center karena dia berasumsi bahwa lingkungan
13
yang ada dalam rumah sakit selama pengobatan penyakit akut berlangsung dapat
menciptakan pengalaman suasana psikologis sulit bagi individu atau pasien yang
sedang sakit. Loeb Center fokus utamanya pada penyediaan lingkungan yang
kondusif sehingga dapat tercapai pengembangan diri dari diri pasien. Dalam
kondisi seperti ini, fokus dari tindakan perawat adalah individual, sehingga setiap
tindakan yang nantinya diambil dalam kaitannya dengan masyarakat atau
lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu individu pasien dalam mencapai
tujuan pribadi.
4. Keperawatan
Menurut Lydia E. Hall keperawatan dapat diidentifikasi terdiri dari partisipasi
dalam aspek perawatan pada diri pasien yang meliputi perawatan, inti, dan
penyembuhan.
Faktor yang pertama adalah langkah suatu penyakit. Seorang pasien ketika
sedang sakit sangat membutuhkan perhatian, kepedulian yang ditunjukkan lebih
dari seorang perawat dapat mempercepat proses penyembuhan. Faktor selanjutnya
adalah berkaitan dengan usia atau umur. Faktor ketiga adalah pembatasan,
Pembatasan adalah penjelasan bagaimana cara untuk membantu seseorang agar
lebih mengerti dan paham tentang kesehatan. Faktor yang keempat adalah
keluarga sebagaimana yang telah berada di dalam lingkungan perawatan
melingkar L6dia E. Hall yaitu care (perawatan), core (inti), dan cure
(penyembuhan).
juga dapat mencegah terjadinya suatu penyakit. Seorang klien dibentuk oleh
berbagai bagian yang saling berhubungan atau terkait, yaitu: manusia sebagai inti,
keadaan patologi dan pengobatan sebagai penyembuhan, dan tubuh sebagai
perawatan. Perawat sebagai seseorang yang memberi asuhan keperawatan.
2.7 Kelebihan
2.8 Kekurangan
tersebut akan paling sulit untuk diterapkan pada pasien balita, anak kecil, dan
tidak sadarkan diri. Hall melihat peranan perawat paling banyak terlibat dalam
aspek Care dan Core dalam perawatan pasien. Sayangnya konsep ini memberikan
interaksi yang sedikit antara keluarga dengan perawat, karena teorinya
menggambarkan apek keluarga terhadap pasien hanya dalam lingkaran Cure.
16
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan hasil makalah ini dapat dijadikan masukan dan Teori Lydia E.
Hall tentang konsep Care, Cure, Core dapat diterapkan di ranah pelayanan,
pendidikan maupun penelitian keperawatan. Kemudian diharapkan untuk
menggali informasi mengenai kebutuhan aktivitas dan latihan dengan cara banyak
membaca buku ataupun jurnal penelitian yang berkaitan dengan teori
keperawatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, R., Martha. 2014. Nursing Theorists and Their Work, 7th
Ed.St.Louis,Missouri : Elsevier Inc.
Andrew,m., &Boyle.S., 1995. Transcultural concepts in Nursing Care
2an Ed. Philadelphia : J.b, Lippincot Company.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawataan. Jakarta : EGC.
Fawcett, J. 2006. Contemporary Nursing Knowledge Analysis and Evaluation of
Nursing Models and Theorist , 2nd . Philadelphia : F.A. Davis Company
Giger.,J.J. &Davindhizar ., ar.ae 1995. Transcultural Nursing: Assesment and
Intervention. 2nd Ed. Missouri : Mosby Year Book Inc.
Leiniger M., 1991. Culture Care Deversity and Unversality: A Theory of Nursing.
Marriner, Ann. 2001. Teori Ilmu Keperawatan Para Ahli dan Berbagai
Pandangannya (Nursing Theorists and Their Work). Jakarta : EGC
Masters, Kathleen. 2010. Nursing Theories: A Framework for Professional
Practice. Mississippi: Jones & Bartlett Learning.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta :
EGC
Parker,M.2011.Nursing Theory and Nursing Practice. Philadelphia: F.A. Davis
Company