Anda di halaman 1dari 17

i

PRAKATA

Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT sebagaimana yang
telah memberikan limpahan taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa suatu gangguan . Shalawat
serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada
umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat. Terima kasih kepada Ns.
Alfid Tri Afandi, M.Kep. selaku dosen pembimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama Dosen mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Jember, 4 September 2018

Penulis,
ii

DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................ i

Daftar Isi... ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3


1.1 latar belakang ....................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II TELAAH TEORI ................................................................................ 5
2.1 Latar belakang kehidupan dan prestasi yang diraih ............................. 5
2.2 Sumber-sumber teoritis ........................................................................ 6
2.3 Penggunaan bukti-bukti empiris .......................................................... 8
2.4 Konsep-konsep utama Lydia E. Hall ................................................... 9
2.5 Asumsi-asumsi utama Lydia E. Hall .................................................... 12
2.6 Aplikasi teori alam keperawatan .......................................................... 13
2.7 Kelebihan ............................................................................................. 14
2.8 Kekurangan .......................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16
3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahun 1960 keperawatan mulai sangat berkembang dan dipahami
sebagai suatu disiplin ilmu. Keperawatan yang menjadi dasar disiplinnya ilmu ini
mengidentifikasi bahwa peran perawat terfokus pada caring pasien, keluarga dan
masyarakat.(Alligood.2014).
Banyaknya perkembangan keilmuan bahwa keperawatan ini semakin
nyata keberadaannya yang ditandai oleh banyak dihasilkan teori dan konsep baru
yang menjadi landasan profesi dalam melaksanakan fungsi
pelayanannya.kemudian pada tahun 1980, perkembangan utama teori keperawatan
ditandai sebagai transisi pre paradigma ke periode paradigma (Fawcet,2005).
Paradigma keperawatan sudah sangat nyata ini perspektifnya terhadap
praktik keperawatannya,serta manajemen, pendidikan, penelitian dan
perkembangan teori selanjutnya. (Alligood,2014).
Menurut Fawcet terdapat empat konsep umum yang menjadi landasan dari
metaparadigma keperawatan yaitu manusia(person), environment (lingkungan),
health (sehat), dan Keperawatan (nursing) yang menjadi satu kesatuan yang
sistematis dalam disiplin ilmu keperawatan. Yakni teori yang dikemukakan
menunjukkan fenomena yang menarik. Dengan mengikuti banyaknya pendapat,
sehingga logis dan konsisten, kemudian mulailah dari tingkat abstraksi sampai
level konkrit serta spesifik yang telah dibuktikan dengan penemuan empiris.
Filosofi, model dan teori ialah struktur teoritis yang menjadi konsep utama dalam
disiplin ilmu keperawatan (Fawcet,2005).
Walker dan avant(2005) berpendapat bahwa pada keempat tingkatan teori
ini ialah yang saling berkaitan dalam hal menunjukkan dan memfokuskan
disiplinnya ilmu keperawatan. Menurut para ilmuan ini bahwa metateori atau
filosofi menerangkan metodologi dan peran setiap tingkatan teori dibawahnya.
Masing-masing tingkatan teori ini saling memerlukan analisis materi yang lebih
berlanjut dan klarifikasi pada level metateori. Pada Grand teori difokuskan pada
fenomena yang meningkatkan middle range teori. Middle range teori sendiri
menjabarkan grand teori dan menjabarkan arahan secara langsung pada praktis
4

teori. Praktis teori dibentuk mulai dari hal-hal sederhana yang ilmiah tentang
realitas dan menguji validitas empiris dari konsep-konsep tersebut. Kemudian
diarahkan kembali kepada perawatan klien.
Berhubungan antara tiap level teori menjadi acuan kami dalam
menganalisa suatu kasus
teori keperawatan secara spesifik yang akan kami deskripsikan dalam makalah ini.
Tujuan
Tujuan Umum
Memelajari dan memahami teori keperawatan oleh Lydia E. Hall.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami latar belakang kehidupan dan prestasi yang
diraih Lydia E. Hall.
2. Mengetahui dan memahami sumber-sumber teoritis dari Lydia E. Hall.
3. Mengetahui dan memahami penggunaan bukti-bukti empiris Lydia E.
Hall.
4. Mengetahui dan memahami konsep-konsep utama Lydia E. Hall
a. Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi utama Lydia E. Hall
5. Mengetahui dan memahami aplikasi teori dalam keperawatan oleh Lydia
E. Hall.
5

BAB II TELAAH TEORI

2.1 Latar belakang kehidupan dan prestasi yang diraih

Lydia Eloise Hall adalah seorang ahli keperawatan lahir 21 September


1906 dan beliau wafat pada 27 Februari 1969 beliau mengembangkan suatu model
keperawatan tentang Care, Cure, dan Core. Beliau adalah seorang mentor,
inovator, dan motivator untuk para perawat yang dapat digunakan dalam semua
tahap karier mereka, advokat bagi pasien yang mengalami sakit kronis, serta
bekerja melibatkan masyarakat dalam masalah kesehatan masyarakat. Saat Lydia
E. Hall masih muda, keluarga beliau memutuskan untuk pindah ke New York,
Pennslvania, ayahnya adalah seorang dokter praktik umum disana. L6dia E. Hall
digambarkan sebagai seseorang yang profesional dalam mengambil risiko. Beliau
memiliki komitmen dan dedikasi melalui kerangka konseptual yang unik untuk
praktik keperawatan dengan melihat keperawatan professional sebagai kunci bagi
perawat dalam rehabiltasi pasien (Parker,M.2011).
Pada tahun 1927, Lydia E. Hall lulus dari sekolahnya York Hospital
School Of Nursing di Pennsylvania. Hall memegang beberapa jabatan selama
masa karirnya. Pada pertengahan tahun 1930, Hall terdaftar sebagai dosen di
Universitas Columbia, pada tahun 1937 beliau memperoleh gelar sarjana muda
pendidikan dan pada tahun 1942 memperoleh gelar master seni. Beliau melakukan
pelayanan keperawatan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah pasien di
New York yang dilakukan pada tahun 1941 sampai tahun 1947. Beliau juga
merupakan salah satu anggota Fakultas Keperawatan di Fordham Hospital School
Of Nursing dari tahun 1947 sampai 1950 dan kemudian Hall ditunjuk oleh
Fakultas Keperawatan tersebut sebagai dosen (Parker,M.2011).
Pada tahun 1960 Lydia E. Hall menulis dan mempublikasikan 21 artikel
yang sebagian besar mengenai Loeb Center dan teorinya tentang perawat jangka
panjang dan pengendalian penyakit kronis. Loeb Center adalah puncak
perencanaan dan konstruksi Lydia E. Hall selama 5 tahun. Dibawah arahan Hall,
pasien yang dirawat di Loeb Center dipilih oleh perawat berdasarkan potensi
mereka untuk rehabilitasi. Perawat professional adalah seorang perawat yang
6

dapat memenuhi syarat dan memberikan perawatan langsung kepada pasien secara
terkoordinasi dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Hall
menggambarkan Loeb Center sebagai rumah untuk singgah, dimana perawat
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan pasien juga ikut aktif dalam
perawatannya (Parker,M.2011).
Prestasi terbesar yang telah dilakukan Hall dalam masalah perawatan
adalah perancangan dan pembangunan Loeb Center for Nursing di Rumah sakit
Montefiore di New York. Loeb Center menunjukkan keberhasilan yang luar biasa
dan memberikan bukti secara empiris dalam mendukung konsep-konsep utama
dalam teori Hall. Posisi Hall dalam Loeb Center adalah sebagai Direktur
Administratif dalam masalah perawatan sejak pertama dibuka hingga beliau wafat
pada bulan Februari 1969 (Marriner, 2001).
Pada tahun 1967, Hall menerima pengahargaan Akademisi Pendidikan
Keperawatan Perguruan Tinggi Perawat pada Penghargaan Praktik Keperawatan.
Pada tahun 1984 Hall dilantik oleh Asosiasi Perawat Amerika hall of fame.
Hall wafat pada tanggal 27 Februari 1969 akibat penyakit jantung yang
beliau derita di Queens Hospital, New York. Rasa cintanya terhadap keperawatan,
kepribadian, dan semangatnya dapat menciptakan perubahan besar. Selain itu,
pemberian pelayanan berorientasi pada tim menjadi model praktik pilihan di
sebagian institusi (Parker,M.2011).

2.2 Sumber-sumber Teoritis

Teori Lydia E. Hall menyatakan bahwa keperawatan ialah sebagai


“partisipasi dalam aspek perawatan pasien yaitu perawatan, inti dan
penyembuhan, dimana CARE adalah satu-satunya fungsi perawat, sedangkan
CORE dan CURE dibagi dengan anggota kesehatan lain dari tim kesehatan.”

“a participation in care, core and cure aspects of patient care, where CARE is the
sole function of nurses, whereas the CORE and CURE are shared with other
members of the health team.”
7

Tujuan utama dari perawatan menurut Lydia E. Hall adalah untuk mencapai
hubungan interpersonal dengan individu yang akan memfasilitasi pengembangan
inti.

Tiga aspek keperawatan dalam teori Hall

Core dan Care mendominasi


8

As Hall (1965) says; “To look at and listen to self is often too difficult without the
help of a significant figure (nurturer) who has learned how to hold up a mirror
and sounding board to invite the behaver to look and listen to himself. If he
accepts the invitation, he will explore the concerns in his acts and as he listens to
his exploration through the reflection of the nurse, he may uncover in sequence
his difficulties, the problem area, his problem, and eventually the threat which is
dictating his out-of-control behavior.”

Semua fungsi perawat berbeda-beda sebagaimana yang terdapat dalam tiga


lingkaran konsep Lydia E. Hall yang saling bertautan yang merupakan aspek dari
sisi pasien. Tiga lingkaran itu saling berhubungan dan dapat mempengaruhi satu
sama lain. Ketiganya aspek tersebut yakni tubuh (body) pasien, penyakit (disease)
yang mempengaruhi tubuh, dan pribadi (person) pasien, yang sedang dipengaruhi
oleh dua lingkaran yang lain.
Jika pasien membutuhkan penanganan medis, maka pasien tersebut akan
lebih banyak membutuhkan penanganan perawatan professional dan pengajaran
(teaching) sebagai penanganan perawatan dalam tiga lingkaran. Pasien dalam
tahap kedua suatu penyakit (fase non-akut) lebih memebutuhkan rehabilitasi
melalui pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa lingkaran care dan core
menonjol dibandingkan lingkaran cure.
Penanganan perawatan professional menyeluruh yang dapat mempercepat
proses penyembuhan (recovery). Lydia E. Hall menolak konsep perawatan tim,
dimana perawat memberikan perawatan dengan tingkat kerumitan kasus yang
lebih sedikit dan kurang mendapat pelatihan. Perawat adalah orang-orang yang
menggunakan proses yang kompleks berupa pengajaran dan pembelajaran dalam
merawat pasien yang kompleks, pada penyakit-penyakit yang kompleks.

2.3 Penggunaan Bukti-bukti Empiris

Teori-teori Rogers telah mendapat penerimaan yang luas dari kalangan


psikiater, psikologi dan para pekerja sosial. Metode terapinya juga telah banyak
digunakan dikalangan perawat dalam merawat pasiennya dan dalam bidang
pendidikan, dimana pendekatan nondirective jarang digunakan seperti lazimnya.
Penerapan client-centered therapy pada terapi permainan untuk anak-anak disebut
9

oleh Elaine Dorfman dalam buku Rogers, Client-Centered Therapy. Pada keahlian
yang khusus ini, ahli terapi harus bekerja dengan kemampuan komunikasi pada
level seperti anak-anak. Bahkan dengan anak kecil, teknik-teknik refleksi dan
klarifikasi ini yang menjadi alat bantu dalam upaya menolong anak-anak tersebut
menuju perasaan-perasaan mereka.
Konsep client-centered therapy juga dapat digunakan dalam situasi
kepemimpinan leadership) dan administrative. Thomas Gordon telah membahas
konsep Rogers karena hal ini berkaitan dengan kepemimpinan kelompok yang
dinamis. Gordon meyakini bahwa seorang pemimpin dapat berjuang keras untuk
menciptakan suasana psikologis yang aman dengan membawa kehangatan dan
keterbukaan (acceptance). Beragam aplikasi dari teori-teori Rogers yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak pernah berakhir. Rogers
pantas mendapat gelar terhormat “founder of nonderactive client-centered
therapy.” Tulisan-tulisan beliau merupakan literatur paling mutakhir dengan topik
ilmu keperawatan di tahun 1960-an.
Dari hasil studi Blue Cross Insurane menunjukkan bahwa pasien-pasien
yang telah dirawat di Loeb Center dibandingkan pasien yang dirawat di rumah
sakit Montefiore, sembuh dengan waktu yang setengah lebih cepat, dengan biaya
kurang dari setengahnya dan masuk kembalinya pasien ke rumah sakit lebih
sedikit.

2.4 Konsep-konsep Utama Lydia E. Hall

1. The core
Dalam lingkaran core dinyatakan bahwa pasien adalah penerima asuhan
keperawatan dari perawat. Lingkaran core memiliki tujuan utama yang ditetapkan
oleh dirinya sendiri dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan perasaan yang
dimilikinya. Hal ini melibatkan penggunaan kemampuan terapeutik dengan diri
sendiri dan tenaga kesehatan yang lain. Beberapa ditekankan dalam lingkaran core
ini yaitu meliputi kebutuhan spiritual, intelektual, emosional, sosial, yang ada
dalam diri pasien sebagaimana terjalin hubungannya dengan keluarga yang
10

terutama, masyarakat, lembaga, dan dunia. Sehingga hal berikut dapat


memberikan kepercayaan kepada pasien untuk lebih terbuka terhadap perasaannya
yang nantinya akan diungkapkan secara verbal mengenai dampak penyakit yang
dideritanya dan bagaimana proses penyakit tersebut dengan menggunakan teknik
yang disebut teknik refletik, kemudian dengan ekspresi tersebut diharapkan pasien
dapat menemukan identitas dirinya dan dapat mengembangkan kedewasaannya.
Lingkaran core dalam penggunaannya mengaitkan terapi diri sendiri dalam proses
berkomunikasi atau berinteraksi dengan pasien. Perawat memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan pasien sehingga dapat membantu pasien dalam
menjelaskan atau memaparkan alasan-alasan dan tujuan untuk memudahkan
proses peningkatan self-awareness yang ada dalam diri pasien.
Reflektif adalah suatu teknik yang merupakan metode komunikasi karya
Roger, yaitu menyeleksi dan memilah bahasa verbal yang digunakan oleh pasien
dan diulangi kembali kepada pasien menggunakan tatanan kata-kata yang
berbeda, dengan tujuan untuk meminta pasien menggali perasaan-perasaannya
lebih jauhlagi. Teknik reflektif ini yang digunakan oleh seorang perawat
sebagaimana perawat berperan sebagai cermin atau contoh kepada seorang pasien
supaya pasien dapat menyatakan perasaannya terkait status kesehatan yang
dialami dan bagaimana potensi perubahan mengenai gaya hidupnya.
Motivasi dapat ditemukan dengan proses sebagaimana proses tersebut bisa
membawa ke kesadaran perasaan yang dialami pasien agar pasien mampu
mengambil keputusan yang sesuai dengan pemahaman, penerimaan, dan motivasi.
Beberapa contoh yang termasuk dalam lingkaran core adalah ketika
seorang perawat memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali beberapa
informasi dalam diri pasien dalam membantu pasien mengungkapkan perasaannya
secara verbal mengenai penyakit yang dialami ataupun keluhan yang dideritanya,
juga membantu pasien memaparkan alasan-alasan dan tujuan supaya
memudahkan dalam proses peningkatan self-awareness pada diri pasien tersebut.
1. The Care
Lingkaran care seorang perawat terus berfokus pada sebuah tugas yaitu
mengasuh pasien. Pengasuhan yang dilakukan oleh seorang perawat dapat
11

melibatkan beberapa faktor yang menyusun konsep asuhan berupa pengasuhan


(perawatan dan kenyamanan pasien) dan menyediakan kegiatan berupa proses
belajar-mengajar. Lingkaran care juga menyinggung pada “hands-on”,
sebagaimana perawatan yang dilakukan pada tubuh seorang pasien dengan intim
sehingga dapat memberikan hubungan yang menenangkan (comforting) dan
mengayomi (nurtuting relation-slap).
Dalam lingkaran care peran utama seorang perawat profesional
didefinisikan sebagai penyedia perawatan tubuh bagi seorang pasien dan dapat
membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti halnya
makan, minum, mandi, eliminasi, dan lain-lain. Dalam memberikan pelayanan
keperawatan, seorang perawat harus memperhatikan dengan baik dari
kenyamanan pasien. Karena tujuan utama dari lingkaran care adalah memberikan
kepedulian dan kenyamanan bagi pasien.
Peran perawat yang penting juga sebagai tenaga pendidik sehingga
membantu pasien memenuhi kebutuhannya ketika ia tidak dapat melakukannya
sendiri secara mandiri. Hal yang dapat ditimbulkan dari kedekatan antara perawat
dan pasien ini adalah pasien dapat berbagi dan menyatakan perasaannya kepada
perawat.
Berikut contoh yang termasuk dalam lingkaran care adalah pada saat
seorang perawat memandikan pasien dengan cara menyeka bagian-bagian tubuh
pasien dengan tujuan untuk tetap menjaga personal hygiene pasien, perawat juga
membantu pasien dalam makan dengan menyuapi pasien, dan perawat membantu
pasien ketika berpakaian.
2. The Cure
Lingkaran cure merupakan aspek keperawatan sebagaimana terlibat
bersama dengan urusan pengobatan dan treatment. Lingkaran cure tidak
dikerjakan mandiri oleh perawat, tetapi dibagi oleh perawat dengan tenaga
kesehatan lainnya. Dalam proses pemberian asuhan keperawatan, perawat
berperan aktif sebagai advokat pasien. Beberapa fungsi perawat pada prinsip ini
sebagai investigator dan potential “painer”.
12

Dalam lingkaran cure, tingkat kepedulian perawat kepada pasien didasari


oleh rasa peduli dan ilmu pengetahuan yang dimiliki perawat melalui cara
pengobatan suatu penyakit dan cara merawatnya. Lingkaran cure merupakan
intervensi yang diarahkan pada cara mengobati pasien dari penyakit atau penyakit
apa pun yang diderita oleh pasien. Perawat harus mampu membantu pasien
supaya cepat sembuh dan dapat meringankan beban keluarga pasien.
Contoh yang termasuk dalam lingkungan cure yaitu ketika perawat
memberikan obat-obat anti hipertensi pada pasien yang mengalami hipertensi dan
memberikan makanan dengan kandungan garam yang rendah kepada pasien agar
tekanan darah pasien normal kembali.

2.5 Asumsi-asumsi Utama Lydia E. Hall

1. Manusia
Menurut Lydia E. Hall manusia adalah Individu yang berusia 16 tahun atau
lebih tua dari 16 tahun dan telah melewati tahap akut dari penyakit jangka
panjang. Hal ini merupakan fokus utama dari asuhan keperawatan dalam
pekerjaan Lydia E. Hall. Sumber motivasi dan energi untuk mencapai proses
penyembuhan bukan penyedia layanan kesehatan, melainkan individu yang
menerima perawatan itu sendiri. Lydia E. Hall menekankan pentingnya individu
yang unik, yaitu individu yang mampu untuk tumbuh dan belajar, dan individu
yang membutuhkan pendekatan pribadi secara total.
2. Kesehatan
Menurut Lydia E. Hall kesehatan dapat dinyatakan sebagai keadaan kesadaran
yang ada pada diri dengan kesadaran pilihan perilaku yang optimal bagi individu
itu sendiri. Lydia E. Hall menekankan kebutuhan untuk membantu seorang pasien
mengeksplorasi makna dari perilakunya, untuk mengidentifikasi dan mengatasi
masalah daapat dilakukan dengan pengembangan identitas diri dan kedewasaan.
3. Lingkungan
Menurut Lydia E. Hall konsep masyarakat atau lingkungan dapat dibahas
dalam keterkaitannya dengan individu. Lydia E. Hall dikreditkan dengan cara
mengembangkan konsep Loeb Center karena dia berasumsi bahwa lingkungan
13

yang ada dalam rumah sakit selama pengobatan penyakit akut berlangsung dapat
menciptakan pengalaman suasana psikologis sulit bagi individu atau pasien yang
sedang sakit. Loeb Center fokus utamanya pada penyediaan lingkungan yang
kondusif sehingga dapat tercapai pengembangan diri dari diri pasien. Dalam
kondisi seperti ini, fokus dari tindakan perawat adalah individual, sehingga setiap
tindakan yang nantinya diambil dalam kaitannya dengan masyarakat atau
lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu individu pasien dalam mencapai
tujuan pribadi.
4. Keperawatan
Menurut Lydia E. Hall keperawatan dapat diidentifikasi terdiri dari partisipasi
dalam aspek perawatan pada diri pasien yang meliputi perawatan, inti, dan
penyembuhan.

2.6 Aplikasi Teori dalam Keperawatan

Dalam teori keperawatan yang diungkapkan oleh Lydia E Hall, terdapat


sejumlah wilayah atau tempat yang membatasi aplikasi dan bagaimana cara
seorang perawat terhadap kepedulian pasien.

Faktor yang pertama adalah langkah suatu penyakit. Seorang pasien ketika
sedang sakit sangat membutuhkan perhatian, kepedulian yang ditunjukkan lebih
dari seorang perawat dapat mempercepat proses penyembuhan. Faktor selanjutnya
adalah berkaitan dengan usia atau umur. Faktor ketiga adalah pembatasan,
Pembatasan adalah penjelasan bagaimana cara untuk membantu seseorang agar
lebih mengerti dan paham tentang kesehatan. Faktor yang keempat adalah
keluarga sebagaimana yang telah berada di dalam lingkungan perawatan
melingkar L6dia E. Hall yaitu care (perawatan), core (inti), dan cure
(penyembuhan).

Akhirnya, teori Lydia E Hall hanya dapat diaplikasikan pada seseorang


atau individu yang sedang sakit saja. Hal ini tidak dapat menandakan bahwa
keperawatan bersangkutan langsung dengan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat dan menghilangkan konsep bahwa kesehatan dan pelayanan kesehatan
14

juga dapat mencegah terjadinya suatu penyakit. Seorang klien dibentuk oleh
berbagai bagian yang saling berhubungan atau terkait, yaitu: manusia sebagai inti,
keadaan patologi dan pengobatan sebagai penyembuhan, dan tubuh sebagai
perawatan. Perawat sebagai seseorang yang memberi asuhan keperawatan.

2.7 Kelebihan

Teori Hall sederhana dan mudah dipahami. Konsep-konsep utama dan


hubungan-hubungannya terbatas dan jelas. Tiga aspek perawatan profesional
teridentifikasi baik secara individual maupun saling keterkaitannya dalam seluruh
proses perawatan pasien. Hall menerangkan model dasar untuk menunjukkan
konsep-konsep utama dan hubungan-hubungan teorinya, menggunakan lingkaran-
lingkaran dan potongan lingkaran untuk menentukan tiga aspek si pasien, dan
hubungannya dengan tiga aspek perawatan. Bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan dan menggambarkan teorinya mudah dicerna dan dipahami untuk
keperawatan. Hall juga menerapkan teknik komunikasi terapi yang dianggap
untuk memotivasi pasien dalam membantu pasien menghadapi self-awareness dan
reflection.

2.8 Kekurangan

Barangkali kekurangan paling serius dalam teori Hall tentang nursing


adalah keterbatasan keumumannya. Sasaran utama Hall dalam teori ilmu
keperawatannya adalah pasien usia dewasa yang telah melalui fase akut dari
penyakitnya dan mempunyai kesempatan yang relative bagus untuk rehabilitasi.
Konsep ini membatasi sama sekali penerapan teori tersebut pada sejumlah kecil
pasien yang memiliki usia dan fase penyakit tertentu. Meskipun ide Care, Cure,
dan Core dapat diterapkan untuk pasien dengan fase akut penyakitnya, teori
15

tersebut akan paling sulit untuk diterapkan pada pasien balita, anak kecil, dan
tidak sadarkan diri. Hall melihat peranan perawat paling banyak terlibat dalam
aspek Care dan Core dalam perawatan pasien. Sayangnya konsep ini memberikan
interaksi yang sedikit antara keluarga dengan perawat, karena teorinya
menggambarkan apek keluarga terhadap pasien hanya dalam lingkaran Cure.
16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana


masing-masing lingkaran menunjukkan proses keperawatannya. Yang pertama
menunjukkan lingkaran kepedulian (care), kedua lingkaran inti (core), dan yang
ketiga lingkaran perawatan (cure). Berdasarkan hasil analisis teori Lydia E.Hall
didapatkan hasil bahwa teori ini bersifat : clarity, yaitu jelas dan mudah dipahami;
simplicity, teori ini sederhana dan ada hubungan yang jelas antar konsepnya;
namun teori ini kurang general karena adanya batasan usia dalam aplikasi teori ini
di pelayanan keperawatan. Teori Lydia E. Hall dapat dibuktikan secara empiris
karena terbukti dengan menggunakan teori tersebut dapat mempersingkat masa
penyembuhan pasien, teori ini juga telah menjadi pijakan bagi praktik profesional
bidang keperawatan modern multidimensi.

3.2 Saran

Diharapkan hasil makalah ini dapat dijadikan masukan dan Teori Lydia E.
Hall tentang konsep Care, Cure, Core dapat diterapkan di ranah pelayanan,
pendidikan maupun penelitian keperawatan. Kemudian diharapkan untuk
menggali informasi mengenai kebutuhan aktivitas dan latihan dengan cara banyak
membaca buku ataupun jurnal penelitian yang berkaitan dengan teori
keperawatan.
17

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, R., Martha. 2014. Nursing Theorists and Their Work, 7th
Ed.St.Louis,Missouri : Elsevier Inc.
Andrew,m., &Boyle.S., 1995. Transcultural concepts in Nursing Care
2an Ed. Philadelphia : J.b, Lippincot Company.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawataan. Jakarta : EGC.
Fawcett, J. 2006. Contemporary Nursing Knowledge Analysis and Evaluation of
Nursing Models and Theorist , 2nd . Philadelphia : F.A. Davis Company
Giger.,J.J. &Davindhizar ., ar.ae 1995. Transcultural Nursing: Assesment and
Intervention. 2nd Ed. Missouri : Mosby Year Book Inc.
Leiniger M., 1991. Culture Care Deversity and Unversality: A Theory of Nursing.
Marriner, Ann. 2001. Teori Ilmu Keperawatan Para Ahli dan Berbagai
Pandangannya (Nursing Theorists and Their Work). Jakarta : EGC
Masters, Kathleen. 2010. Nursing Theories: A Framework for Professional
Practice. Mississippi: Jones & Bartlett Learning.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta :
EGC
Parker,M.2011.Nursing Theory and Nursing Practice. Philadelphia: F.A. Davis
Company

Anda mungkin juga menyukai