Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


“TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN”

1. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok
diguanakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku yang maladaptif.
Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda merupakan panti
sosial yang terdapat dikota Samarinda. Lansia yang berada di Panti Sosial
Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda pada umumnya adalah menderita
penyakit pada sistem musculoskeletal. Dalam kesehariannya, sebagian besar
waktu lansia dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Panti
Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda.
Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh. Berdasarkan hasil survei di
lapangan, sebagian lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri
Samarinda mengalami penurunan fungsi pendengaran, penglihatan, penurunan
daya ingat, dan immobilitas.
Maka dengan data yang ada kami mahasiswa D-III Keperawatan
Universitas Mulawarman akan melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK)
yaitu
terapi musik dan eksplorasi perasaan.

2. Topik
Stimulasi sensoris, fungsi pendengaran dan kemampuan mengeksperesikan
perasaan

3. Tujuan
1) Tujuan Umum
a. Lansia dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh
perawat yaitu musik.
b. Lansia dapat mengekspresikan perasaannya berupa
pengalaman yang menyenangkan
2) Tujuan Khusus
a. Lansia mampu memberi respons terhadap musik yang didengar.
b. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
musik
c. Lansia merasa tidak bosan dalam melewati hari - harinya di wisma.
d. Lansia mampu mengungkapkan perasaannya berupa pengalaman yang
menyenangkan

4. Landasan Teori
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikilogis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran dimana salah satunya seperti
pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk.
Penurunan sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana
salah satunya bisa berakibat depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan
sensori persepsi seperti penglihatan kurang jelas, pendengaran kurang jelas,
dan persepsi mereka dalam menilai dirinya sendiri yang kurang baik. Biasanya
mereka akan beranggapan merasa tidak berguna dan gampang putus asa,
sampai menyebutkan kata mati. Sebaliknya dengan mereka yang mempunyai
penglihatan kurang jelas dan pendengaran kurang jelas juga memicu klien
untuk depresi, yang mana mereka merasa dengan kondisi mereka yang seperti
sekarang selalu merepotkan orang lain dan tidak berguna dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih, ketidakberdayaan,
dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa
serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam.
Gejala yang terjadi umumnya : pandangan kosong, kurang atau hilangnya
perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif menurun,
ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah
sepanjang waktu, dan mungkin susah tidur di malam hari.
Terapi disini diartikan sebagai suatu aktifitas yang digunakan di dalam
kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari dan literature.
Aktivitas disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang
disediakan : baca artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (ini
merupakan stimulus yang disediakan) : stimulus dari pengalaman masa lalu
yang menghasilkan proses persepsi lansia yang maladaptif atau destruktif,
misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada
orang,dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi lansia terhadap stimulus.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
dan Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya
berhubungan dengan orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan
maladaptif. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah.

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika lansia ditemui


dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri,
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan.

Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah


pasien dengan waktu yang sama , manfaat terapi aktivitas kelompok adalah
agar lansia dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi karena
kelompok ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu
satu sama lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

5. Lansia
1) Kriteria : Lansia yang berada di Wisma Kamboja, Sri Rejeki, Dahlia, Seroja, Tulip
2) Proses Seleksi: Lansia yang termasuk dalam kategori mandiri.

6. Pengorganisasian
1) Waktu
a. Hari/ tanggal : Rabu, 07 November 2018
b. Pukul : WITA
c. Acara : 30 menit
1) Fase Orientasi : 5 menit
2) Fase Kerja : 20 menit
3) Fase Terminasi : 5 menit

2) Tim Terapis
a. Leader
1) Membuka jalannya kegiatan
2) Memperkenalkan diri
3) Menganalisa dan observasi pola komunikasi dalam
kelompok
4) Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
5) Membacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum
kegiatan dimulai
6) Motivasi kelompok untuk aktif.
7) Memberi reinforcement positif
8) Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok

b. Penyaji

1) Memaparkan materi yang ingin disampaikan

2) Memperagakan relaksasi progresi

c. Coleader

1) Membantu tugas leader


2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang
menyimpang
4) Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik.
d. Fasilitator

1) Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok


2) Memotivasi anggota kelompok yang kurang atau
tidak aktif selama TAK berlangsung
3) Menjadi role model selama acara berlangsung
4) Menyiapkan alat/media
e. Observer
1) Ikut serta sebagai anggota kelompok
2) Mengawasi jalannya kegiatan
3) Menilai setiap jalannya kegiatan

1) Metode dan Media

a. Metode
1) Diskusi
2) Sharing persepsi
3) Mengekspresikan perasaan
4) Mendengarkan musik
b. Media
1) Laptop
2) Sound system
3) Bola
4) Badge name
c. Setting

Keterangan :

Leader

Co leader

Observer
Fasilitator

Lansia

G. Proses Pelaksanaan

1. Orientasi

Pada saat ini terapis melakukan :


a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis,
perkenalan nama dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia saat ini dan
terapis menanyakan tentang sejak kapan lansia mulai
tinggal di Wisma Dahlia, sri rejeki, seroja, tulip, kamboja
merasakan penurunan daya ingat dan fungsi pendengaran.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut, berikut aturan main yaitu :
(a) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok
harus minta ijin kepada terapis
(b) Lama kegiatan 30 menit
(c) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
(d) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan
leader, dapat menanyakan kepada leader dengan
menunjuk tangan terlebih dahulu.
(e) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.

2. Fase Kerja

a. Terapis mengajak lansia untuk saling memperkenalkan diri


(nama, dan nama panggilan) dimulai secara berurutan searah
jarum jam.
b. Setiap lansia selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua lansia untuk bertepuk tangan.

c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, lansia boleh


tepuk tangan atau boleh menari sesuai dengan irama lagu.
Setelah lagu selesai lansia akan diminta menceritakan isi dari
lagu tersebut dan perasaan lansia setelah mendengar lagu.
d. Terapis memutar lagu, lansia mendengar, boleh berjoget atau
tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang diputar boleh
diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons lansia
terhadap musik
e. Secara bergiliran, lansia diminta menceritakan isi
lagu/mengungkapkan perasaannya selama
dirawat/pengalaman hidup. Sampai semua lansia
mendapatkan giliran.
f. Terapis memberikan pujian, setiap lansia selesai
menceritakan perasaannya, dan mengajak lansia bertepuk
tangan.
g. Terapis dan lansia bernyanyi bersama.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah
mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang sama
dengan salah satu teman yang berada di Wisma Dahlia, sri
rejeki, seroja, tulip, kamboja, menganjurkan klien untuk
mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam
kehidupannya.

c. Kontrak yang akan datang

Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan pada


lansia untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di
sasana tresna werda.

4. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi
adalah kemampuan lansia sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensoris mendengar musik, kemampuan lansia
yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap
musik, pendengaran, memberi pendapat tentang musik yang
didengar, dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi
sebagai berikut.

Terapi Musik dan Eksplorasi Perasaan


No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai


Akhir
2. Memberi respons (ikut
bernyanyi/menari/menggerakan
tangan-kaki-dagu sesuai irama
3. Memberi pendapat tentang musik
yang didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah
mendengar lagu
Petunjuk :
Untuk tiap lansia, semua aspek di nilai dengan
memberi tanda √ (check list) jika ditemukan pada
lansia atau tanda “X” jika tidak ditemukan
kemampuan yang ditemukan. Jika mendapatkan nilai
> 2 berarti lansia aktif, jika nilai ≤ 2 berarti lansia
tidak aktif.

a. Evaluasi Struktur

Sebelum melakukan kegiatan kami mengumpulkan


referensi setelah itu penulis membaca serta menganalisa
kegiatan yang baik untuk lansia di Wisma Dahlia, sri rejeki,
seroja, tulip, kamboja serta berdiskusi dengan penanggung
jawab ruangan. Kemudian kami membuat proposal kegiatan
dengan proses pengkoreksian atau konsul dengan dosen
pembimbing. Setelah di ACC, kami melakukan persiapan
untuk pelaksanaan kegiatan kepada lansia di Wisma Sri
Rejeki. Kegiatan dilaksanakan dengan beranggotakan 14
orang yaitu :

1) Leader : Selvi Kurnia Novianti.

2) Co leader : Talia Inkasari.

3) Fasilitator : Aulya Karimah, Agung Kurnia, Aditya, Heru


Paloka, Nursari Malinda, Wahyu Selviyani, Nada Octavia,
Galuh Damayanti, Hairun Nita, Rahmawati, Wahid
Subakti.
4) Observer : Adelia Anggista

kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi kegiatan.

b. Evaluasi Proses

TAK yang dilakukan di Wisma Sri Rejeki berhasil


dilakukan dimana jumlah mahasisiwa yang melakukan TAK
berjumlah 14 orang dan pasien yang hadir 12 orang. Acara di
mulai dengan salam pembuka, penjelasan topik yang akan
dilakukan dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader,
fasilitator, dan observer serta pendokumentasiannya. Peserta
aktif dalam mengikuti kegiatan, 80% lansia dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai, leader dan co leader dapat
mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan,
fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif
menyelesaikan kegiatan, observer dapat melaporkan jalannya
kegiatan.

c. Evaluasi

Target yang ingin kami capai dalam kegiatan


aktivitas kelompok (TAK) yang dilakukan pada hari Rabu,
07 November pukul 10.30-11.00 WITA di Wisma Sri Rejeki.
Target yang ingin kami capai dalam pengembangan
kemampuan lansia untuk melakukan TAK ini sekitar 80 %.
Dengan kriteria hasil :
1) Kemampuan verbal
a) Lansia mampu mengekspresikan isi lagu yang
didengar : 80 %
b) Lansia mampu menceritakan pengalaman yang
menyenangkan : 80%
c) Lansia mampu mengungkapkan perasaan selama dirawat di wisma
80%

2) Kemampuan non verbal


a) Lansia terlihat menggerakkan kaki/tangan/dagu sesuai
irama lagu : 80%
b) Kontak mata : 80 %
c) Duduk dengan rapi : 80 %
d) Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 80 %

Anda mungkin juga menyukai