masa subur. Sindrom ini ditandai dengan adanya ketidakseimbangan keseimbangan hormon
wanita, yaitu hormon estrogen dan hormon progesterone.
Ada banyak kriteria diagnosis untuk menegakkan PCOS. Namun yang paling sering yang dipakai adalah
kriteria diagnosis Rottterdam Consensus 2003:
Dari bentuk tubuh, perempuan dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu apple-shape dan pear shape.
Perhatikan gambar di bawah ini
Salah satu terapi farmakologis PCOS adalah clomiphene citrate. Obat ini merupakan first line therapy
pada PCOS. Obat ini baik untuk penderita PCOS yang gemuk (BMI di atas 30) maupun kurus. Namun
berdasarkan kebanyakan penelitian, efek pada penderita gemuk sering tidak berhasil. Jadi edukasinya
adalah harus kurangi berat badan terlebih dahulu sebelum memulai terapi clomiphene citrate.
Clomiphene citrate dimulai dari menstruasi hari kedua. Jadi apabila belum menstruasi, maka menstruasi
harus distimulasi terlebih dahulu.
Karena berat badan penderita sangat berperan dalam efektivitas tatalaksana, maka penurunan berat
badan sangatlah harus anjurkan terutama penderita gemuk atau mereka yang memiliki BMI lebih dari
30.
Jumlah kalori yang dikonsumsi per harinya haruslah dihitung sehingga berat badan dapat dikontrol. Diet
dapat dimulai dari 2000 kkal per hari dan perlahan dikurangi sebanyak 200-500 kkal per hari.
Upayakan untuk mengonsumsi karbohidrat yang kompleks seperti nasi merah ataupun gandum.
Mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti nasi putih maupun gula akan dapat meningkatkan lonjakan
kadar gula darah. Hal ini dapat menyumbang risiko resistensi insulin.
Konsumsi protein tinggi dianjurkan terutama yang bersumber dari ikan. Daging merah boleh dikurangi.
Sementara serat dipertahankan sebanyak 25 gram per hari.
Layanan kesehatan primer berperan pada tingkat promotive dan preventif untuk penyakit PCOS.
Pencegahan PCOS tetap lebih baik dibandingkan pengobatan.
Prevensi PCOS dapat dimulai sejak remaja. Pasien-pasien remaja wanita yang datang ke layanan primer
dapat discreening BMI nya. Pasien yang gemuk sebaiknya dimotivasi untuk mengurangi berat badan.
Pendeteksian dini PCOS dapat dikenali melalui pemeriksaan fisik. Gejala-gejala yang ada pada penderita
PCOS cukup lah khas seperti tidak teraturnya menstruasi, ada banyaknya pertumbuhan bulu pada wajah
maupun areola payudara dan sebagainya. Pemeriksaan usg mungkin terbatas pada layanan kesehatan
primer. Tapi apabila ada, tentu akan lebih baik.
Penemuan gambaran acanthosis nigricans pada sekitar leher dapat menandakan adanya kemungkinan
tanda resistensi insulin. Hal ini cukup khas. Sehingga dengan adanya tanda ini sebenarnya kita juga
dapat memperbesar kecurigaan adanya risiko PCOS pada pasien.
Motivasi pasien untuk meningkatkan level vitamin D-nya. Wanita PCOS sering kekurangan vitamin D
yang dikaitkan dengan gangguan metabolisme termasuk resistensi insulin dan infertilitas. Wanita
Indonesia memiliki level vitamin D yang rendah dibandingkan negara lain. Hal ini dikarenakan kurangnya
pajanan sinar matahari pada kulit. Tetap motivasi pasien untuk meningkatkan pajanan sinar matahari
pagi. Kurang lebih 5-10 menit per hari sudah cukup.