Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengukuran Panjang Badan


Pengukuran ini digunakan untuk mengukur panjang badan bagi anak yang berusia < 2
tahun dan panjang badan ≤ 50 cm serta menggunakan alat pengukur panjang badan.
Menggunakan alat pengukur panjang badan infantometer.
a. Persiapan
1) Pilih meja atau tempat yang datar dan rata. Siapkan alat ukur panjang badan
2) Lepaskan kunci pengait yang berada di samping papan pengukur
3) Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat menempelnya kepala
dan pastikan meteran menunjuk angka nol dengan mengatur skrup skala yang ada
di bagian balita
4) Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar
5) Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat menempelnya kepala
dan pastikan meteran menunjuk angka nol
6) Geser kembali papan penggeser pada tempatnya
7) Pastikan sepatu anak, kaus kaki, dan hiasaan rambut sudah dilepas.
b. Cara mengukur panjang badan
1) Telentangkan anak di atas papan pengukur dengan posisi kepala menempel pada
bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan yang tidak dapat bergerak)
2) Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian papan yang statis
3) Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat, dan tumit menempel secara
tepat pada papan pengukur
4) Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua telapak kaki
menempel pada bagian papan yang digeser (dengan cara menekan bagian lutut dan
mata kaki). Bila sulit dilakukan, dibenarkan hanya satu telapak kaki yang menempel
di papan geser.
5) Baca panjang badan anak dari angka kecil ke angka besar dan catat
2. Pengukuran Tinggi Badan
Pengkuran ini digunakan untuk mengukur tinggi badan anak yang telah dapat berdiri
tanpa bantuan. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan alat pengukur tinggi
(microtoise) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm
a. Persiapan
1) Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel pada dinding yang rata dan
tegak lurus
2) Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca menunjukkan
angka nol
3) Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding
4) Geser kepala microtoise ke atas Cara mengukur tinggi badan dengan Microtoise
b. Cara Mengukur
1) Pastikan sepatu/alas kaki, kaos kaki dan hiasan rambut sudah dilepaskan
2) Posisikan anak berdiri tegak lurus di bawah alat geser microtoise, pandangan lurus
ke depan
3) Posisikan anak tegak bebas, bagian belakang kepala, tulang belkat, pantat, dan tumit
menempel ke dinding. Karena posisi ini sulit dilakukan pada anak obesitas, maka
tidak perlu keempat titik tersebut menempel ke dinding, asalkan tulang belakang
dan pinggang dalam keseimbangan (tidak membungkuk ataupun tengadah)
4) Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
5) Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis Frankfort
6) Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak
7) Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah
8) Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari angka kecil ke arah
angka besar
9) Catat hasil pengukuran tinggi badan
3. Pengukuran Berat Badan
Jika anak belum berdiri sendiri, dapat dilakukan penimbangan besama ibunya atau
dengan menggunakan baby scale. Jika anak sudah bisa berdiri sendiri dan tenang, dapat
ditimbang dengan menggunakan detecto.
a. Persiapan
1) Gunakan pakaian seminimal mungkin. Jelaskan, hal ini perlu dilakukan untuk
mendapatkan hasil timbangan yang akurat. Penggunaan popok basah, atau sepatu
dan jeans, dapat menambah berat lebih dari 0,5 kg. Bayi harus ditimbang tanpa
pakaian.
2) Jika terlalu dingin untuk menanggalkan pakaian, atau anak menolak untuk
ditanggalkan pakaiannya, catat dalam Buku GPA bahwa anak ditimbang
menggunakan pakaian.
3) Hindari anak menjadi takut/jengkel, sehingga akan mudah juga mengukur
panjang/tinggi badan anak. Catatan: Apabila anak menggunakan hiasan rambut
yang akan mengganggu pengukuran panjang/tinggi badan, lepaskan sebelum
ditimbang.
b. Cara Mengukur berat badan bayi dengan alat baby scale
1) Letakkan timbangan di tempat yang rata dan datar
2) Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol
3) Timbang bayi telanjang, anak lebih besar dengan pakaian minimal
4) Baca dan catat berat badan anak sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh jarum
timbangan
c. Menimbang Anak yang Dapat Berdiri Sendiri dengan Timbangan Detecto
1) Letakan timbangan di tempat yang datar.
2) Pastikan posisi bandul pada angka nol dan jarum dalam keadaan seimbang.
3) Posisikan anak di atas timbangan
4) Geser bandul sesuai berat balita sampai posisi jarum seimbang.
5) Baca dan catat berat badan pada kartu status atau buku GPA (Kemenkes, 2017).
A. Penilaian Status Gizi
Parameter antropometri yang sering digunakan untuk menentukan status gizi adalah
berat badan (kg), tinggi badan atau panjang badan (cm). Hasil ukuran anropometri tersebut
kemudian dirujukkan pada standar atau rujukan pertumbuhan manusia.
INDEKS STATUS GIZI Z-SCORE
BB/U  BB Lebih (Over weight) > +2 SD
 BB Normal (Normal weight) -2 SD s/d +2 SD
 BB Rendah (Under weight) -3 SD s/d < -2 SD

 BB Sangat Rendah (Severe Under weight) < -3 SD

TB/U  TB Jangkung (Tall) > +2 SD


PB/U  TB Normal (Normal height) -2 SD s/d +2 SD
 TB Pendek (Stunted) -3 SD s/d < -2 SD

 TB Sangat Pendek (Severe stunted) < -3 SD

BB/TB  Gemuk (Fatty/obese) > +2 SD


BB/PB  Normal (Normal) -2 SD s/d +2 SD
 Kurus (Wasted) -3 SD s/d < -2 SD

 Sangat Kurus (Severe wasted) < -3 SD

(WHO, 2000)
Klasifikasi Klinis Antropometri
(BB/TB,PB)
Gizi Buruk Tampak sangat kurus dan <-3 SD *)
atau edema
(bila ada edema BB bisa
lebih)
GiziKurang Kurus -3 SD ―  -2 SD
Gizi Baik Normal - 2 SD ― +2 SD
Gizi Lebih Gemuk  +2 SD
(Buku I : Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 2)

Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U, TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)

Indeks yang digunakan


No Interpretasi
BB/U TB/U BB/TB

Normal, dulu kurang


1. Rendah Rendah Normal
gizi

Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++

Rendah Normal Rendah Sekarang kurang +

2. Normal Normal Normal Normal

Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang

Sekarang lebih, dulu


Normal Rendah Tinggi
kurang

3. Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal

Tinggi Rendah Tinggi Obese

Sekarang lebih, belum


Tinggi Normal Tinggi
obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U, TB/U, BB/TB) :
Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Normal : -2 s/d +2 SD Standar Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Penilaian Status gizi dengan melihat klinis dan atau antropometris


DIAGNOSIS GIZI BURUK :
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau
2. BB/PB atau BB/TB <-3SD
Dapus :
Thamaria, Netty. 2017. Penilaian status gizi. Kementrian Kesehatan. Indonesia

Anda mungkin juga menyukai