Dirangkum oleh:
Agus Daman (55117120104)
a) Sisi Konsumen Pada sisi kanan menunjukkan faktorfaktor yang berorientasi pada
perspektif konsumen. Sisi kanan menitikberatkan bagaimana organisasi atau
perusahaan menyediakan nilai untuk memenuhi keinginan konsumen. Pada sisi ini
organisasi atau perusahaan dituntut menggali kreatifitas dan riset mengenai keinginan
konsumen. Sehingga sering disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar dalam
organisasi atau perusahaan.
b) Sisi Perusahaan Pada sisi kiri menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada
perspektif perusahaan. Sisi kiri menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan
mampu mencapai efisiensi dalam penciptaan nilai bagi konsumen. Pada sisi ini
organisasi atau perusahaan berusaha menekan biaya serendah mungkin dan berusaha
menjalin kerjasama dengan stakeholder (pemasok, pesaing, pemerintah, dll) untuk
menjamin berjalannya bisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat
bertolak belakang, namun saling melengkapi. Memetakan komponen bisnis
sesungguhnya ke dalam model bisnis secara sistematik. Menggambarkan hubungan
diantara pelanggan, supplier, partner dan stakeholders.
Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas:
Visual Thinking Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi
berukuran poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian
menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes
memungkinkan grup thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif
Iterasi dengan cepat “Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau
labnya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk
memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari
market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari bisnis model kanvas, founder bisa
dengan cepat melakukan iterasi ini.
Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis Bisnis Model Canvas
memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-
masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi
di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja
sama. Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau
proposisi nilai yang unik. Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-
ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya Karena informasi
dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat
dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi
berikutnya.
Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk membaginya
dengan partner, rekan kerja Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster
besar dan visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding
untuk bertemu dengan pihak lain yang berkepentingan.
Tidak semua orang berbakat untuk menjadi wirausaha, tetapi setiap orang memiliki potensi dan
kemampuan untuk membantu orang lain. Setiap individu memiliki keahlian yang berbeda dari
yang lain dan bersifat sosial, oleh karena itu seorang individu pasti membutuhkan keahlian dari
individu yang lain. Konsep model bisnis tidak hanya diterapkan pada sebuah organisasi atau
bisnis. Model bisnis dapat diterapkan dalam diri seseorang.
Dengan mengadopsi konsep model bisnis organisasi, model bisnis diri sendiri dapat dijelaskan
dengan model bisnis antara lain:
Segmen pelanggan Yang dimaksud pelanggan di sini adalah siapa orang yang dapat
anda bantu atau orang yang membutuhkan keahlian anda untuk tujuan tertentu. Karena
pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, maka setiap orang selalu membutuhkan
orang lain dalam kehidupannya.
Proposisi nilai Proposisi nilai adalah keahlian apa yang anda miliki yang dibutuhkan
oleh orang lain. Jika anda memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain,
kembangkan lah kemampuan itu sehingga menjadi ciri khas anda.
Saluran komunikasi dan distribusi Seperti halnya dengan perusahaan, jika anda
memiliki suatu keahlian maka anda harus mengkomunikasikan keahlian anda ke orang
lain (jika anda memang berniat membantu). Meskipun bukan bertujuan untuk mencari
keuntungan, setidaknya anda akan dikenal sebagai orang yang memiliki keahlian.
Hubungan pelanggan. Jika anda mampu membantu orang lain, pertahankan hubungan
tersebut agar tetap baik. Meskipun tidak selalu berimplikasi terhadap keuangan, tetapi
akan meningkatkan citra positif anda di masyarakat.
Arus pendapatan Jika anda memang memanfaatkan keahlian khusus anda untuk tujuan
komersial, maka cara mendapatkan uang juga perlu dipikirkan entah sukarela atau anda
memasang tariff seperti profesional pada umumnya.
Aktifitas utama Anda harus mengidentifikasi apa saja proses yang anda lalui untuk
mendapatkan keahlian tersebut. Jika keahlian anda merupakan ilmu yang berkembang
maka anda juga harus selalu mengikuti perkembangan ilmu. Sehingga keahlian anda
tidak berhenti di satu titik sehingga menyebabkan anda disebut ketinggalan jaman.
Kecuali jika keahlian anda sangat spesifik dan tidak terkait perubahan zaman, misalnya
ahli keris atau tukang pijat.
Sumber daya utama Dalam memberikan bantuan kepada orang lain, anda juga
membutuhkan alat atau pasokan tertentu untuk menunjang kemampuan anda. Seperti
halnya dengan aktifitas utama, sumber daya harus anda perhatikan dalam setiap
kegiatan. Misalnya jika anda ahli dalam bidang elektronik dan harus mereparasi.
Namun tidak memiliki stok suku cadang yang sesuai, maka keahlian anda tidak berjalan
maksimal.
Kerjasama utama Dalam konteks individu sebagai makhluk sosial maka kerjasama
yang dimaksud adalah hubungan dengan masyarakat ssekitar anda, jika anda memiliki
hubungan yang baik dengan masyarakat maka keahlian anda akan dipandang positif
dan dapat menguntungkan anda di satu sisi.
Struktur biaya Struktur biaya akan muncul jika anda melakukan komersialiasi terhadap
keahlian anda. Pada umumnya perlakuan biaya tidak akan berbeda dengan teori
keuangan yang berlaku kecuali anda melakukan hal itu sebagai amal atau sukarela.
Karena bersifat individu, maka tidak etis jika memberitahukan struktur biaya kepada
orang lain, lebih - lebih pada orang yang anda bantu.
2. Diversifikasi
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas
usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis
yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti
perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan
menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut
argumen pasar modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan
(George dan Kabir, 2005). Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi
konsentris, horizontal, dan konglomerat.
3. Balance Scorecard
Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga menyebabkan
persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan dalam hal lainnya seperti
produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) serta bagaimana cara
penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan dengan para pelanggan atau antara
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Akibat dari permasalahan tersebut maka
manajemen harus bisa mengkaji ulang pedoman yang selama ini telah di gunakan supaya dapat
bertahan serta bisa terus mengembangkan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat
ini. Akibatnya pengukuran atau penilaian suatu kinerja adalah salah satu factor yang penting
di dalam suatu perusahaan.
Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu organisasi merupakan hal
yang sangat penting dan vital. Dengan hasil pengukuran kinerja yang baik maka akan
menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal
tersebut dilakukan dan dimana itu terjadi. Singkatnya pengukuran kinerja merupakan kartu
laporan bagi sebuah perusahaan. Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat pengukuran
kinerja yang baik adalah Balanced Scorecard.
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based
Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu
perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Scorecard
sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan dalam
merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan balanced
memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu
organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non
keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern. Balanced Scorecard
merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta
strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced
scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Referensi :
1. Hapzi Ali, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta.