Anda di halaman 1dari 4

CONTOH MODEL PEMBUATAN SOAL BAHASA INDONESIA

Berdasarkan petunjuk terkait konsep soal HOTS di atas, kita akan mempelajari
beberapa model soal HOTS pada berbagai tipe soal yang sering muncul dalam soal ujian, yakni
membaca nonsastra, membaca sastra, menulis terbatas, menyunting kata, kalimat, dan paragraf,
serta menyunting ejaan dan tanda baca.

MODEL 1: MEMBACA NONSASTRA

SOAL LEVEL SULIT (HOTS)


Indikator: Peserta didik dapat menyimpulkan perbedaan atau persamaan isi teks.

Cermati kutipan teks berita berikut ini!


Teks Berita 1
Tiga pekerja PLN resah. Sistem pendinginnya tercemar radiasi dosis tinggi. Mereka menjadi
korban saat memulihkan daya listrik reaktor nomor tiga. Dua dari mereka harus dirawat di dua
rumah sakit. Demikian informasi dari Badan Keselamatan, Jumat (23/4).
Teks Berita 2
Air keran di ibu kota terdeteksi mengandung radioaktif. Bahan kadarnya melebihi batas aman
bagi bayi. Pemerintah Jakarta menegaskan bayi tidak diperkenankan minum dari keran.
Sebagaimana warta AFP pada Kamis (22/4). Pemerintah menyarankan untuk menghindari
penggunaan air kran dalam membuat minuman bagi bayi.

Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah diawali dengan unsur berita ....
A. Teks 1 : bagaimana
Teks 2 : mengapa

B. Teks 1 : siapa Teks 2 : bagaimana

C. Teks 1 : siapa
Teks 2 : apa

D. Teks 1 : bagaimana
Teks 2 : apa

E. Teks 1 : di mana
Teks 2 : kapan

Jawaban :C
Pembahasan :
Penyajian teks 1 diawali dengan unsur berita siapa. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat
pertama yang menyebutkan orang, yaitu “tiga pekerja PLN”. Sedangkan, penyajian teks 2
diawali dengan unsur berita apa. Hal tersebut terlihat pada kalimat pertama menjelaskan
permasalahan yang terjadi. Jadi, perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah teks 1
diawali dengan unsur berita siapa, sedangkan teks 2 diawali dengan unsur berita apa.
MODEL 2: MEMBACA SASTRA

SOAL LEVEL SULIT (HOTS)


Indikator: Peserta didik dapat membuktikan simpulan dengan data pada karya sastra

(1) Aku tidak pernah peduli dengan papaku yang sangat memperhatikanku. (2) Ketika
jarijemariku bergerak, otak ini memerintahkan jari-jariku ini untuk membentuk sebuah kalimat
“Aku menyayangi mamaku.” (3) “Aku tidak pernah berterima kasih atau apapun itu pada
papaku.” (4) Papaku begitu menyayangiku.

Bukti watak tokoh aku egois dalam cerpen tersebut tergambar pada kalimat nomor .... A.
1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4 E. 3 dan 4

Jawaban :C
Pembahasan :
Bukti watak tokoh aku egois dalam cerpen tersebut tergambar pada kalimat nomor 2 dan 3. Hal
tersebut terlihat pada kalimat (2), yaitu Ketika jari-jemariku bergerak, otak ini memerintahkan
jari-jariku ini untuk membentuk sebuah kalimat “Aku menyayangi mamaku.” dan kalimat (3),
yaitu “Aku tidak pernah berterima kasih atau apapun itu pada papaku”. Dari kedua kalimat
tersebut pembaca dapat menyimpulkan bahwa tokoh aku memiliki sifat egois, yaitu
mementingkan dirinya atau perasaannya sendiri, padahal sang ayah sangat menyayanginya.

MODEL 3: MENULIS TERBATAS

SOAL LEVEL SULIT (HOTS)


Indikator: Peserta didik dapat mengubah bentuk teks lain

Cermati pantun berikut! Setali


pembeli kemenyan sekupang
pembeli pepaya sekali
lancung ke ujian
seumur hidup tidak dipercaya

Ilustrasi yang tepat untuk bait pantun tersebut adalah ....


A. Ani, Budi, maaf ya, aku tidak bisa membawa contoh resensi. Kemarin aku harus mengantar
mama ke rumah saudara, aku gabung saja ya ke dalam diskusi.
B. Hei, Eli maaf ya, aku belum bisa mengembalikan bukumu. Belum selesai kubaca. Sehari
lagi ya. Kan besok kita akan sama-sama menyusun resensi. Jadi, aku coba meringkas isinya.
Bagianku kan?
C. Aduh Cici, aku benar-benar sial deh. Padahal aku hanya menolong Dedi, habis dia tanya
sih. Tapi ya ... risiko memberi tahu atau bertanya sama saja akibatnya. Dianggap melanggar
tes.
D. Fahmi, ingat kan dulu aku janji ke rumahmu? Tapi sampai sekarang belum kesampaian.
Ada saja kegiatan. Setiap hari kita kan pulang sama-sama pukul 17.30, hampir maghrib.
Mudah-mudahan yang besok Sabtu aku jadi ke rumahmu, kan ada tugas praktik berbalas
pantun.
E. Selamat siang Bu! Maaf Bu! Kemarin saya tidak bisa hadir mengikuti ulangan karena
mengalami diare. Jadi, saya terpaksa memberi kabar melalui telepon karena tidak ada yang
dapat memberi informasi ke sekolah. Saya mohon Ibu dapat memberi saya kesempatan
untuk melakukan ulangan susulan.

Jawaban :C
Pembahasan :
Isi dari pantun tersebut adalah “sekali lancung ke ujian seumur hidup tidak dipercaya” yang
bermakna sekali saja berbuat curang dalam ujian, maka dianggap melanggar peraturan ujian.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ilustrasi yang tepat untuk bait pantun tersebut adalah
“Aduh Cici, aku benar-benar sial deh. Padahal aku hanya menolong Dedi, habis dia tanya sih.
Tapi ya ... risiko memberi tahu atau bertanya sama saja akibatnya. Dianggap melanggar tes.”

MODEL 4: MENYUNTING KATA, KALIMAT, DAN PARAGRAF

SOAL LEVEL SULIT (HOTS)


Indikator: Peserta didik dapat memperbaiki menentukan alasan dari segi pemilihan
kata/kalimat dalam paragraf
Cermati paragraf berikut!
Gubernur DKI Jakarta mengubah strategi dalam membangun LRT. Tahap awal
mempercayakan pihak swasta mengelola dua koridor. Setelah itu, Pemprov DKI Jakarta akan
melanjutkan pembangunan koridor berikutnya dari hasil keuntungan dua koridor awal. Jika
untung, nanti lima koridor akan dibiayai sendiri.

Kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut tidak tepat karena .… A.


ketidaklengkapan unsur kalimat berupa subjek.
B. ketidaktepatan penempatan unsur kalimat predikat.
C. ketidaktepatan penempatan unsur kalimat subjek.
D. penggunaan unsur kalimat secara berlebihan.
E. ketidaklengkapan unsur kalimat berupa keterangan

Jawaban :A
Pembahasan :
Kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut tidak tepat karena ketidaklengkapan unsur
kalimat berupa subjek, sehingga kalimat tersebut bukan merupakan kalimat. Kalimat lengkap
minimal harus memiliki unsur subjek dan predikat. Perbaikan kalimat tersebut adalah Tahap
awal Gubernur DKI Jakarta mempercayakan pihak swasta mengelola dua koridor. ‘Gubernur
DKI Jakarta’ menjadi unsur subjek. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang tepat adalah A.

MODEL 5: MENYUNTING EJAAN DAN TANDA BACA

SOAL LEVEL SULIT (HOTS)


Indikator: Peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan.
Cermati kalimat penutup surat lamaran pekerjaan di bawah ini!
Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Penulisan penutup surat tersebut tidak tepat karena ... A.
Penggunakan tanda koma (,) tidak tepat.
B. Akhiran -nya merujuk pada makna memiliki.
C. Penulisan terima kasih seharusnya digabung.
D. Penggunaan kata ganti -nya tidak tepat, seharusnya menggunakan kata sapaan. E. Kata
mengucapkan seharusnya diganti ‘haturkan’.

Jawaban :D
Pembahasan :
Penulisan kalimat penutup surat lamaran pekerjaan tersebut salah karena menggunakan kata
ganti –nya, seharusnya menggunakan kata sapaan yang jelas, misalnya Bapak/Ibu. Perbaikan
penulisan kalimat penutup surat yang tepat adalah ‘Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan
terima kasih. Oleh karena itu, pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Pilihan jawaban (A) salah karena penggunaan koma sudah tepat untuk memisahkan anak
kalimat dan induk kalimat.
Pilihan jawaban (B) salah karena alasan yang diberikan tidak sesuai dengan konteks kalimat.
Pilihan jawaban (C) salah karena penulisan ‘terima kasih’ sudah tepat.
Pilihan jawaban (E) salah karena kata haturkan merupakan bahasa daerah yang tidak digunakan
untuk menulis surat lamaran pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai