Anda di halaman 1dari 7

ABSTRACT

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Pengembangan sistem informasi sangat membantu dalam penilaian hasil dari
suatu pengendalian dan pencegahan dari berbagai macam penyakit infeksi diantaranya adalah imunisasi
campak, gondongan dan rubella. Campak bukan sekedar penyakit kanak-kanak yang
ringan. Campak bisa menyebabkan penyakit yang serius, terutama pada orang dewasa muda. Beberapa efek
samping bisa termasuk radang paru-paru, atau radang otak yang menyebabkan kerusakan pada otak, dan
bahkan kematian. Oleh karena itu perlu memberikan informasi mengenai pentingnya melakukakan imunisasi pada
dewasa muda untuk mengetahui dan menyadari pentingnya pencegahan terhadap penyakit campak, gondongan
dan rubella.

Key words : Mycobacterium Tuberculosis, TBC, Tuberkulosis, TB.

PENDAHULUAN. Di beberapa daerah terutama daerah dengan cakupan


imunisasi campak rendah atau pada daerah dengan
Pada sidang CDC/PAHO/WHO, tahun 1996 akumulasi kelompok rentan/ suseptibel yang tidak
menyimpulkan bahwa penyakit campak dapat dieradikasi, tercakup imunisasi dalam beberapa tahun (3-5 tahun)
karena satu-satunya pejamu (host) /reservoir campak sering terjadi KLB campak. Distribusi kelompok umur
hanya pada manusia, serta tersedia vaksin dengan potensi pada KLB umumnya terjadi pada kelompok umur 1-4
yang cukup tinggi yaitu effikasi vaksin 85%, dan tahun dan 5-9 tahun, dan pada beherapa daerah dengan
diperkirakan eradikasi dapat dicapai 10-15 tahun setelah cakupan imunisasi tinggi dan merata cenderung bergeser
eliminasi. Selanjutnya global Sidang WHA tahun 1998, pada kelompok umur yang lebih tua (10-I 4 tahun).
menetapkan kesepakatan Eradikasi Polio (Erapo), Program Imunisasi Nasional menyediakan vaksin
Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) dan Reduksi campak, gondok dan rubela secara gratis bagi anak yang
Campak (RECAM). Pada Technical Consultative Groups berusia 12 bulan dan 4 tahun. Orang dewasa muda yang
(TCG) Meeting, di Dakka, Bangladesh tahun 1999, berusia 20-an sampai tengah 30-an dan belum pernah
menetapkan bahwa menerima vaksin yang berisi campak, harus
reduksi campak di Indonesia berada pada tahap mempertimbangkan vaksinasi.
reduksi dengan pencegahan KEJADIAN LUAR
BIASA (KLB). Orang yang lahir sebelum 1970 dianggap kebal karena
Program Imunisasi campak di Indonesia dimulai pada ada kemungkinan mereka telah terjangkit virus tersebut
tahun 1982, dan pada tahun 1991 Indonesia telah sewaktu mereka masih anak-anak. Tetapi, semua orang
mencapai Imunisasi Dasar Lengkap atau universal childs
immunization (UCI) secara nasional. Sebagai dampak yang lahir pada atau setelah 1970 harus memeriksa status
program imunisasi tersebut terjadi kecenderungan imunisasi mereka untuk memastikan mereka telah
penurunan insidens campak pada semua golongan umur.
Pada bayi (< 1 tahun) dan anak umur I-4 tahun terjadi mendapat vaksin campak. Jika orang dalam golongan
penurunan cukup tajam, sedangkan pada golongan umur umur ini tidak punya dokumentasi (catatan imunisasi
5-14 tahun relatif landai. Mortalitas/kematian kasus
campak yang dirawat inap Rumah Sakit pada tahun 1982 pribadi) tentang vaksin campak, mereka harus mencari
adalah sebesar 73 kasus kematian dengan angka fatalitas informasi untuk mendapatkan sebuah dosis vaksin
kasus atau case fatality rate (CFR) sebesar 4,8%, dan
mengalami penurunan sebesar 80% pada tahun 1996 (16 campak, gondongan, rubella (MMR) dari pemberi
kematian, CFR 0,6%). imunisasi mereka
merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit
melaui saluran nafas atau penyebaran langsung ke tubuh kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada
lainnya . semua golongan usia dan nomor I dari golongan infeksi.
Daya penularan seorang penderita tuberculosis Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus baru TB dimana
dtentukan oleh beberapa factor yaitu: banyaknya kuman sekitar 1/3 penderita terdapat disekitar puskesmas, 1/3
yang terdapat dalam paru penderita, penyebaran kuman di ditemukan di pelayanan rumah sakit/klinik pemerintahan
udara serta kuman yang terdapat dalam dahak berupa swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangku unit
droplet,yang berada di udara sekitar pebderita tersebut. pelayanan kesehatan. Sedangkan kematian karena TB
Sebagian besar orang yang terinfeksi M diperkirakan 175.000 per tahun.
tuberculosis (80% - 90%), belumj tentu menjadi penyakit Penyakit TB menyerang sebagian besar
tuberculosis. Untuk sementara waktu kuman yang berada kelompok usia kerja produktif, penderita TB kebanyakan
dalam tubuh akan dormant (tidur) dan keberadaannya dari kelompok sosio ekonomi rendah. Dari 1995-1998,
dapat diketahui dengan tes tuberculin. Penderita cakupan penderita TB Paru dengan strategi DOTS
tuberculosis biasanya paling cepat terjadi 3 – 6 bulan (Directly Observed Treatment Shortcourse
setelah infeksi. Reaksi imunologi tubuh akan terbentuk Chemotherapy) atau pengawasan langsung menelan obat
sekitar 4 – 6 minggu setelah infeksi primer yang berupa jangka pendek/setiap hari- baru mencapai 36% dengan
reaksi hipersensitivitas dan imunitas selule. angka kesembuhan 87%. Sebelum strategi DOTS (1969-
Micobacterium tuberculosis (TB) telah 1994) cakupannya sebesar 56% dengan angka
menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO kesembuhan yang dapat dicapai hanya 40-60%. Karena
sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang
kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara tidak cukup dimasa lalu kemungkinan telah timbul
berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian kekebalan kuman TB terhadap OAT (obat anti
penyakit yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. tuberkulosis) secara meluas atau multi drug resistance
Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara (MDR).
berkembang dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada
dunia jumlah penderita TB akan meningkat. waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman
Kematian wanita karena TB lebih keudara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet
banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada
serta nifas (WHO). WHO mencanangkan keadaan darurat suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi
global untuk penyakit Tuberkulosis  pada tahun 1993 kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran
karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh
terinfeksi kuman Tuberkulosis. Di Indonesia TB kembali manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat
muncul sebagai penyebab kematian utama setelah menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui
penyakit jantung dan saluran pernafasan. Penyakit TB sistem peredaran darah, sistem saluran linfe, saluran
paru, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh
Hasil survey kesehatan rumah tangga lainnya.
(SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa tuberkulosis
KARAKTERISTIK MYCOBACTERIUM Tuberkulosis primer terjadi pada individu yang
terpapar pertama kali dengan kuman tuberculosis,
TUBERCULOSIS
sedangkan tuberculosis paru kronik (reaktivasi atau pasca
primer) adalah hasil reaktivasi infeksi tuberculosis pada
Genus mycobacterium merupakan bakteri gram
suat focus dorman yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
positif, berbentuk batang, berukuran lebih kecil
Faktor – factor yang berpengaruh terhadap reaktivasi
dibandingkan bakteri lainnya. Genus ini mempunyai
belum dipahami secara keseluruhan.
karakteristik unik karena dinding selnya kaya akan lipid
Hampir seluruh organ dapat diserang bakteri M.
dan lapisan tebal peptidoglikan yang mengandung
tuberculosis seperti usus, tulang, dan juga kulit, tetapi
arabinogalaktan, lipoarabinomanan dan asam mikolat.
yang paling banyak diserang adalah paru – paru karena
Asam mikolat tidak biasa dijumpai pada bakteri dan
sifat bakteri M. tuberculosis yang aerob, artinya dapat
hanya dijumpai pada dinding sel Mycobacterium dan
melangsungkan hidupnya bakteri ini menyukai jaringan
Corynebacterium. Mycobacterium tuberculosis dibedakan
yang kaya oksigen.Salah satu mekanisme fenotipik
dari sebagian besar bakteri dan mikobakteri lainnya
resistensi pada bakteri M. tuberculosis karena adanya
karena bersifat pathogen dan dapat berkembang biak
mutasi gen yang mengode protein sasaran antibiotic.
dalam sel fagosit hewan dan manusia. Pertumbuhan M.
Organ tubuh yang paling banyak diserang
Tuberkulosis relative lambat dibandingkan mycobacteri
tuberculosis adalah paru. Beberapa penelitian
lainnya.
menunjukkan adanya kenaikan limfosit alveolar, netrofil
Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan
pada sel bronkoalveolar dan HLADR pada pasien
endotoksin maupun eksotoksin. Bagian selubung M.
tuberculosis paru.
tuberculosis mempunyai sifat pertahanan khusus terhadap
Patogenesis tuberculosis dimulai dari masuknya
mikrobakterisidal sel hospes. Dinding sel yang kaya akan
kumamn sampai timbulnya berbagai gejala klinis yang
lipid akan melindungi mikrobakteri dari proses
digambarkan sebagai berikut :
fagolisosom, hal ini dapat menerangkan mengapa
mikrobakteri dapat hidup pada makrofag normal yang
tidak teraktivasi.
Selain bersifat pathogen M. tuberculosis dapat
berfungsi sebagai ajuvan yaitu komponen bakteri yang
dapat meningkatkan respon imun sel T dan sel B apabila
dicampur dengan antigen terlarut. Ajuvan yang banyak
digunakan dalam laboratorium adalah Freund's ajuvan
yang terdiri dari M. tuberculosis yang telah dimatikan dan
disuspensikan dalam minyak kemudian diemulsikan
dengan antigen terlarut.

PATOGENESIS
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil Gejala sistemik/umum :
menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh
koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya  Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini lama, biasanya dirasakan malam hari disertai
akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di keringat malam. Kadang-kadang serangan
sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme demam seperti influenza dan bersifat hilang
pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya timbul.
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi  Penurunan nafsu makan dan berat badan.
dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang  Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan disertai dengan darah).
foto rontgen.  Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang Gejala khusus :


baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya.
Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan  Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena,
tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran
perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di kelenjar getah bening yang membesar, akan
dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi menimbulkan suara "mengi", suara nafas
sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah melemah yang disertai sesak.
memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang  Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus
mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit
terinfeksi TBC. dada.
 Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala
Meningkatnya penularan infeksi yang telah seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan nanah.
masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak  Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan
mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari pembungkus otak) dan disebut sebagai
infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang meningitis (radang selaput otak), gejalanya
lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan adalah demam tinggi, adanya penurunan
faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya kesadaran dan kejang-kejang.
infeksi TBC.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan
gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
GEJALA KLINIK
kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-
50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru
dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada Seseorang yang batuk lebih dari 3 minggu bisa
anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah diduga mengidap TB. Orang ini kemudian harus
dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA didiagnosa dan dikonfirmasikan terinfeksi kuman TB atau
positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan tidak. Sampai saat ini, diagnosa yang akurat adalah
pemeriksaan serologi/darah. dengan menggunakan mikroskop. Diagnosa dengan sinar-
X kurang spesifik, sedangkan diagnosa secara molekular
PENULARAN seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) belum bisa
diterapkan. Jika pasien telah diidentifikasi mengidap TB,
Penyakit TBC biasanya menular
dokter akan memberikan obat dengan komposisi dan
melalui udara yang tercemar dengan bakteri
dosis sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Adapun obat
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
TB yang biasanya digunakan adalah isoniazid, rifampicin,
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi
pyrazinamide, streptomycin, dan ethambutol. Untuk
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini
menghindari munculnya bakteri TB yang resisten,
bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-4
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang
macam obat ini. Dokter atau tenaga kesehatan kemudian
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
mengawasi proses peminuman obat serta perkembangan
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
pasien. Ini sangat penting karena ada kecendrungan
bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi
pasien berhenti minum obat karena gejalanya telah hilang.
hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
Setelah minum obat TB biasanya gejala TB bisa hilang
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening,
dalam waktu 2-4 minggu.
dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
Walaupun demikian, untuk benar-benar sembuh
sering terkena yaitu paru-paru.
dari TB diharuskan untuk mengkonsumsi obat minimal
selama 6 bulan. Efek negatif yang muncul jika kita
PENGOBATAN dan PENCEGAHAN berhenti minum obat adalah munculnya kuman TB yang
resisten terhadap obat. Jika ini terjadi, dan kuman tersebut
Ada dua cara yang tengah dilakukan untuk
menyebar, pengendalian TB akan semakin sulit
mengurangi penderita TB saat ini, yaitu terapi dan
dilaksanakan.
imunisasi.
DOTS adalah strategi yang paling efektif untuk
Untuk terapi, WHO merekomendasikan strategi
menangani pasien TB saat ini, dengan tingkat
penyembuhan TBC jangka pendek dengan pengawasan
kesembuhan bahkan sampai 95 persen. DOTS
langsung atau dikenal dengan istilah DOTS (Directly
diperkenalkan sejak tahun 1991 dan sekitar 10 juta pasien
Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Dalam
telah menerima perlakuan DOTS ini. Di Indonesia sendiri
strategi ini ada tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi
DOTS diperkenalkan pada tahun 1995 dengan tingkat
pasien, melakukan pengobatan, dan melakukan
kesembuhan 87% tahun 2000. Angka ini melebihi target
pengawasan langsung. Deteksi atau diagnosa pasien
WHO, yaitu 85 persen, tapi sangat disayangkan bahwa
sangat penting karena pasien yang lepas dari deteksi akan
tingkat deteksi kasus baru di Indonesia masih rendah.
menjadi sumber penyebaran TB berikutnya.
Berdasarkan data WHO, untuk tahun 2001, tingkat
deteksi hanya 21 persen, jauh di bawah target WHO, 70 diinginkan (efek samping) harus memeriksakan pada
persen. Karena itu, usaha untuk medeteksi kasus baru petugas pelayan kesehatan. yang mudah tertular TB
perlu lebih ditingkatkan lagi. Imunisasi, Pengontrolan TB adalah anak-anak, lansia dan orang dengan status gizi
yang kedua adalah imunisasi. yang rendah. Menutup mulut bila batuk dan bersin, dahak
Imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif dibuang ke wadah tertutup yang diberi air sabun agar
terhadap penyaki TB. Vaksin TB, yang dikenal dengan tidak membahayakan orang lain.
nama BCG terbuat dari bakteri M tuberculosis strain
Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Bakteri ini
menyebabkan TB pada sapi, tapi tidak pada manusia. KESIMPULAN
Vaksin ini dikembangkan pada tahun 1950 dari bakteri M
Tuberkulosis (TBC/TB) adalah suatu penyakit
tuberculosis yang hidup (live vaccine), karenanya bisa
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobacterium
berkembang biak di dalam tubuh dan diharapkan bisa
Tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
mengindus antibodi seumur hidup. Selain itu, pemberian
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
dua atau tiga kali tidak berpengaruh. Karena itu, vaksinasi
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ
BCG hanya diperlukan sekali seumur hidup. Di
paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. TBC
Indonesia, diberikan sebelum berumur dua bulan.
dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti:
Imunisasi TB ini tidak sepenuhnya melindungi
paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,
kita dari serangan TB. Tingkat efektivitas vaksin ini
kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian
berkisar antara 70-80 persen. Karena itu, walaupun telah
organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
menerima vaksin, kita masih harus waspada terhadap
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda,
serangan TB ini. Karena efektivitas vaksin ini tidak
laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja.
sempurna, secara global ada dua pendapat tentang
Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat
imunisasi TB ini. Pendapat pertama adalah tidak perlu
juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi
imunisasi, Amerika Serikat adalah salah satu di antaranya.
setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia
Amerika Serikat tidak melakukan vaksinasi BCG, tetapi
adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di
mereka menjaga ketat terhadap orang atau kelompok yang
dunia. Ada dua cara yang tengah dilakukan untuk
berisiko tinggi serta melakukan diagnosa terhadap
mengurangi penderita TB saat ini, yaitu terapi dan
mereka.
imunisasi. Penyakit TBC biasanya menular melalui udara
MDR-TB adalah penyakit TB yang kebal obat
yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa
sehingga pengobatannya memelurkan waktu sekurang-
yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
kurangnya 2 tahun sedangkan pasien TB-HIV adalah
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita
pasien TB yang terinfeksi HIV. Pasien patut mengetahui
TBC dewasa. Terapi TB, Karena yang menjadi sumber
nama, jumlah takaran, cara dan waktu minum obat yang
penyebaran TB adalah penderita TB itu sendiri,
akan diterimanya. Bila terjadi hal-hal yang tidak
pengontrolan efektif TB mengurangi pasien TB tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Yuliadi Rachmad Nasir (2010), Memahami Penyakit Tuberkulosis.


file:///D:/my%20computer/berita.php.htm

TBCIndonesia.or.id,
http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm

Handayani Sarwo (2010), Respon Imunitas Seluler pada Infeksi Tuberkulosis Paru.
file:///D:/my%20computer/13_ResponImunitasSeluler.html

TB, masih adakah di Indonesia, 2009,


file:///D:/my%20computer/tuberculosis-masih-adakah-di- indonesia.htm

Jurnal Tuberkulosis Indonesia, 2006.

Imelda Ephipani Yoshepine Palit, Membaca Genom Bakteri MTB, 2009

K Primawati (1999), Diagnostik Tuberkulosis.

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, 2002

Anda mungkin juga menyukai