Tinjauan Pustaka Neovaskular Glaukoma
Tinjauan Pustaka Neovaskular Glaukoma
aquos dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor aquos
merupakan cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior.
Volume humor aquos sekitar 250 µL, dan kecepatan pembentukannya 2,5
mmol/ KgH2O
Na 146 163
Cl 109 134
HCO3 28 20
Glukosa 6 3
masuk melewati kamera okuli posterior menuju kamera okuli anterior melalui
pupil. Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor aquos menuju
yang akhirnya masuk ke sistem vena. Aliran humor aquos akan melewati
keluar dari mata melalui otot siliaris menuju ruang suprakoroid untuk
selanjutnya keluar melalui sklera atau saraf maupun pembuluh darah. Jalur ini
II. Glaukoma
tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang.
Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraokular ini disebabkan
bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar dan atau berkurangnya
pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil
1. Glaukoma primer
2. Glaukoma kongenital
mata lain
ekstraokular
3. Glaukoma sekunder
Glaukoma pigmentasi
Sindrom eksfoliasi
Trauma
Pasca operasi
Glaukoma neovaskular
Akibat steroid
4. Glaukoma absolut
A. Definisi
baru pada permukaan iris, hingga mencapai struktur sudut bilik mata
neovaskular ini.
B. Epidemiologi
tahun 1963 berdasarkan diagnosis dan hadirnya pembuluh darah baru pada
dari semua kasus glaukoma neovaskular berasal dari oklusi vena sentral
retina, 32% dari retinopati diabetic proliferative, dan 13% dari penyakit
C. Etiologi
1. Retinopati diabetik
4. Radiasi okular
metastasis.
lapisan pigmen posterior dari epitel iris anterior, yang akan menyebabkan
terjadinya ektropion uvea, dan menarik iris perifer ke sudut bilik mata
intraokular.
pembentukan pembuluh darah baru pada iris dan sudut bilik mata depan.
Faktor angiogenik ini menurut penelitian yang telah dilakukan diketahui
yang meningkat 40-100 kali dari normal pada humor akuos pasien dengan
glaukoma neovaskular.
mengenai gambaran awal rubeosis iridis yang terjadi pada pinggiran pupil,
yang bisa dijelaskan karena substansi yang berdifusi dari retina menuju
bilik mata depan melalui pupil dan memiliki konsentrasi tertinggi pada
neovaskularisasi.
Hipoksia, walaupun diyakini sebagai pemicu utama dari angiogenesis,
E. Manifestasi klinis
tidak tumbuh secara radial dan biasanya tidak pada stroma iris),
terjadi ektropion uvea. Gejala yang timbul bisa berupa nyeri pada
kabur namun mata tidak merah dan tidak nyeri. Stadium ini bisa
beberapa hal berikut ini, yaitu : nyeri hebat yang akut, sakit kepala,
perdarahan retina
F. Pemeriksaan penunjang
tekanan bola mata juga dapat dilakukan tanpa alat disebut dengan
dibentuk oleh taut antara kornea perifer dan iris, yang diantaranya
serat saraf yang dapat dijumpai pada semua penyakit saraf optikus,
a. Uji Kopi
bola mata diukur setiap 15 menit. Bila tekanan bola mata naik 8-15
menderita glaukoma.
c. Uji Steroid
harian pada mata normal adalah antara 2-4 mmHg, sedang pada
menit. Pada akhir 90 menit tekanan bola mata diukur. 55% pasien
8 mmHg.
diukur tekanannya.
G. Diagnois
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang jelas dan teliti. Dari
terhadap faktor resiko seperti DM, hipertensi dan PJK sangat penting
terhambatnya aliran darah sekitar pupil oleh pigmen hitam iris. Perlahan
pembuluh darah iris akan melintasi corpus ciliare dan sklera dan menutup
iris bombe, uvea ektropion, dekomensasio kornea, katarak dan ptisis bulbi
H. Diagnosis banding
I. Penatalaksanaan
lebih lanjut serta mengurangi rasa tidak nyaman jika terjadi serangan yang
pada mata terutama pada serangan yang akut, mencegah terjadinya sinekia
Jika tekanan intra okular tdak dapat diturunkan dengan terapi topikal
2. Prosedur siklodestruktif.
dikontrol.
J. Prognosis