Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SURVEI PASAR

Istilah kosmetik tidak lagi asing dikalangan masyarakat umum. Saat ini,kosmetika sudah
berkembang begitu pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kosmetik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya industri kosmetika dan produk-produk yang beredar. Kosmetika
sudah dikenal sejak jaman dahulu yaitu 3500 sebelum Masehi,orang Mesir sudah menggunakan
kosmetik yang berasal dari bahan alami tumbuhan, hewan dan tanah liat. Sejarah kosmetika di
Indonesia telah dimulai sebelum penjajahan Belanda. Definisi kosmetika menurut The Federal
Food, Drugs, and Cosmetics Act adalah bahan yang digosokkan, dipercikkan, disemprotkan,
dimasukkan kedalam, atau dipergunakan pada tubuh atau bagian tubuh manusia untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah penampilan tanpa
mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.

Seiring dengan berkembangnya zaman, produk kosmetik yang tersedia semakin beragam
pula. Salah satu produk kosmetik yang saat ini beredar di kalangan masyarakat adalah bedak
padat. Produk ini terdiri dari beberapa jenis yaitu bedak padat Marina (A), Pixi (B) dan Wardah
(C). Yang membedakan antara ketiganya adalah komposisi dari setiap produknya sehingga
berpengaruh pada kualitas dan efek yang ditimbulkan bagi para pengunanya dan juga harga dari
masing masing produk tersebut.

Produk A secara umum digunakan untuk mencerahkan wajah dan membantu untuk
melembutkan kulit dan bersifat tahan lama, harganya juga terjangkau atau murah. Akan tetapi
disamping itu produk A kurang bagus efeknya karena memliki partikel yang cukup besar dan
spons yang kasar dan tipis.

Produk B secara umum digunakan untuk kulit yang kering dan berminyak dan besifat
tahan lama. Produk ini juga tampak lembut dan halus dikulit dan memiliki spons yang lembut
dan tebal, terasa lembut saat digunakan dipermukaan wajah sehingga efek yang ditimbulkan
tampak alami pada kulit, serta harganya juga terjangkau.

Produk C digunakan untuk kulit yang berminyak, memiliki texstur yang halus dan tahan
lama pada kulit, sponsnya tebal dan lembut terasa lebih lembut pada kulit dan hasilnya tampak
alami dan memiliki kemasan yang menarik.Akan tetapi produk ini digolongkan cukup mahal.
Ketiga produk ini memiliki komposisi bahan yang hampir sama. Akan tetapi jika
digunakan pada kulit maka akan terlihat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil uraian
diatas maka dapat disimpulkan produk C adalah yang paling baik digunakan untuk kulit. Hal ini
disebabkan karena ada beberapa bahan yang dimiliki oleh produk C tapi tidak dimiliki oleh
produk A dan B seperti Isopropyl sebagai emolien yang bisa mencegah atau mengurangi
kekeringan pada produk dan pada kulit sehingga kulit terasa lebih halus dan lembut, Kaolin
sebagai penyerap dan pelembut kulit serta melindungi kulit tertentu dari peradangan, Fragrance
sebagai pewangi atau pemberi aroma pada bedak, Quarternium 15 sebagai pengawet. Dari
komposisi bahan inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas antara produk A,B, dan
C.

SPESIFIKASI PRODUK

Spesifikasi dari sediaan bedak padat yang akan digunakan yaitu bentuknya padat,tahan
lama dan tidak mudah luntur,lembut dikulit,warnanya sesuai dengan warna kulit (nomor 2) dan
memiliki aroma bedak yang khas.

KOMPONEN BAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN BAHAN

Dari spesifikasi diatas,maka bahan yang digunakan yaitu : Talcum, merupakan bahan
utama pada bedak wajah .Talcum ini terbuat dari Magnesium Silikat hidrous yang terkadang
mengandung sedikit aluminium silikat. Bahan-bahan tersebut merupakan mineral yang
diproduksi dari penambangan batuan talc melalui proses pemecahan, pengeringan, pelembuatan
dan pemurnian. Kaolin juga merupakan bahan dasar dari golongan silikiat. Kaolin memiliki
kemampuan menutupi dan adhesi yang baik, dalam jumlah maksimal 25%. Kaolin dapat
mengurangi sifat kilat talkum.Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah
umumnya tidak melebihi 25%.

Disamping bahan-bahan di atas, pada pembuatan bedak wajah juga bisa ditambahkan
berbagai macam zat tambahan . Komponen bahan tambahan yang biasa digunakan dalam bedak
padat adalah :
1. Pengikat

Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah bervariasi
dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan :

a. Pengikat kering
Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah
didiskusikan dalam bagian bedak padat. Penggunaan dari pengikat kering
dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.
b. Pengikat minyak

Minyak tunggal, seperti minyak mineral (mineral oil), paraffin liquid,


isopropil miristat dan turunan lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan
dalam formula sebagai pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam
banyak formula bedak padat.

c. Pengikat larut air

Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah
larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti
PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah
digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan
berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan
bakteri.

d. Pengikat tidak larut air

Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak
mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan
dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak
padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu
untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak.
e. Pengikat emulsi

Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut


air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang
sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang
seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam
kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan
kelembaban secepat pengikat tidak larut air, penggunaannya mengizinkan prosedur
pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak dalam bentuk emulsi
bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat muncul ketika minyak
tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.

Pengikat yang dipilih dalam sediaan bedak padat ini adalah : pengikat
kering yaitu zinc dan magnesium stearate . Kedua bahan ini merupakan bahan
yang sangat penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal
pelekatan dalam kulit dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap
melekat. Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), kedua bahan ini juga
meningkatkan derajat water repellency dan menghasilkan produk yang lembut.
Dari kedua bahan ini, zinc stearat lebih disukai karena memiliki sifat
menyejukkan. Akan tetapi sering juga dikombinasi dengan pengikat tidak larut air
yaitu mineral oil dalam konsentasi yang kecil(0,5-2%) dan pengikat minyak yaitu
Titanium Dioxide

2. Pengkilat

Pengkilat yang biasa digunakan dalam sediaan bedak padat pada umumnya yaitu
MICA. Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica dengan
tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium sulfat speris yang
akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat menyamarkan
garis dan kerut.
3. Pengawet

Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan juga
selama digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat mengkontaminasi
prouk setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat yang digunakan.
Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas dari mikroorganisme. Tipe
produk bedak biasanya berarti sangat susah terkontaminasi mikroba tapi penggunaan air
sebagai bahan tambahan, seperti ekstrak, dapat mengubahnya, dan bahan ini harus
sedapat mungkin dihindari (ekstrak berbasis minyak harus digunakan sebelumnya). Juga
harus dikontrol penggunaan bahan tambahan dalam bedak yang digunakan di sekitar
daerah mata, pada umumnya, batasan mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang
digunakan dalam produk ini.
Pengawet yang sering digunakan dalam kosmetik adalah asam benzoat,
formaldehid, nipagin, nipasol, nipabutil,metyl paraben,phenoxenthanol,propylen glikol.
Dalam sediaan ini,pengawet yang digunakan adalah prpylen glikol karena dibandingkan
dengan pengawet yang lain propylen glikon lebih cocok dengan bahan bahan lainnya
yang digunakan dalam pembuatan bedak tersebut.
4. Pewarna

Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana
menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang
berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik. Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan
tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari
oksida dan transparansi dari talk sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.

Pewarna yang digunakan dalam bedak padat ini adalah iron oxide karena pewarna
ini lebih cocok dengan warna kulit dibandingkan dengan pewarna yang lain.

5. Pengharum

Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak
wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang penting
dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan
merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak
dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar
merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada
masalah dalam penyelesaian formulasi bedak wajah. Ini sangat penting bahwa parfum
yang digunakan harus tidak mengiritasi, stabil pada kondisi basa lemah dan tidak
mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan
semua bahan penyusun bedak karena masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan
diskolorasi dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok. Pengharum yang
digunakan adalah pengaruh khas mawar.

6. Bahan-bahan lain

Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak pada
kulit. misalnya :emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan
bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada umumnya
ditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan serbuk yang ringan
dan memiliki daya adesif yang baik, bahan-bahan seperti minyak mineral yang
dienkapsulasi dapat digunakan.
FORMULASI BEDAK PADAT

Dibuat bedak dengan berat 12 gram

A. FORMULASI
Kaolin 12%
Zinc Stearat 10%
Titanium Dioxide 10%
Paraffin liquid 1%
Propylen glikol 0,2%
Asam salisilat 0,2%
Oleum Rosae 1%
Iron oxide Orange 0,75%
Talc ad 12 gram

B. PERHITUNGAN BAHAN:
Kaolin = 12%
12
= 𝑥 12 𝑔
100

= 1,44 gram
Zinc stearate = 10%
10
= 100
𝑥 12 𝑔

= 1,2 gram
Titanium dioxide = 10%
10
= 𝑥 12 𝑔
100

= 1,2 gram
Paraffin liquid = 1%
1
= 100 𝑥 12 𝑔

= 0,12 gram = 0,12 ml


Propilen glikol = 0,2 %
0,2
= 100 𝑥 12 𝑔

= 0,024 gram = 0,024 ml


Asam salisilat = 0,2%
0,2
= 100 𝑥 12 𝑔

= 0,024 gram = 24 mg
Iron oxide Orange = 0,75%
0,75
= 𝑥 12 𝑔
100

= 0,09 gram = 90 mg
Oleum Rosae = 1%
1
= 100 𝑥 12 𝑔

= 0,12 gram = 120 mg


Talcum ad 12 gram
= 12- 4,218
= 7, 782 gram

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Timbangan dan anak timbangan
2. Cawan porselen
3. Mortir dan stamper
4. Gelas ukur
5. Pot bedak
6. Pipet
7. Beaker glas
8. Batang pengaduk
b. Bahan

Talc 7,782 gram


Kaolin 1,44 gram
Zinc Stearat 1,2 gram
Titanium Dioxide 1,2 gram
Paraffin liquid 120 mg
Propylen glikol 24 mg
Asam salisilat 24 mg
Oleum Rosae 120 mg
Iron oxide orange 90 mg

D. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan


2. DiCampurkan talk, kaolin, zinc stearate, titanium dioxide dan pafrum lalu diaduk
ad homogen (M1)
3. Dilarutkan iron oxid orange bersamaan dengan paraffin liquid ad homogen (M2)
4. Dimasukkan M1 kedalam M2 lalu diaduk ad homogen
5. Dituang propilen glikol sedikit demi sedikit aduk terus hingga merata
6. Cetak dan keringkan.
7. Dimasukkan kedalam wadah bedak padat lalu dberi label.
HASIL

1. Organoleptis
Bentuk : Padat
Warna : Kuning muda
Bau :Bau khas oleum roseae
2. Daya sebar : Kurang menyebar

PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, bedak yang diperoleh bentuknya padat,
warna kuning,dan bau khas oleum rosae. Dilihat dari oragnoleptisnya sudah bagus dan
memenuhi persyaratan. Akan tetapi pada uji daya sebar tidak menyebar secara merata pada kulit.
Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya bahan yang berfungsi sebagai covering agent. Setelah
disimpan selama dua minggu pada suhu kamar, bedak tersebut mengalami perubahan dari segi
organoleptisnya yakni adanya bintik- bintik hitam dipermukaan bedak. Hal ini disebabkan pada
saat pencampuran bahannya kurang homogen, tempat penyimpanan yang kurang sesuai dan
konsentrasi antara masing- masing bahan yang digunakan tidak sesuai.

SARAN

Perlu diperhatikan penambahan covering agent pada bedak, stabilitas penyimpanan,


pencampuran semua bahan, serta konsentrasi yang digunakan dari setiap bahan.

Anda mungkin juga menyukai