Anda di halaman 1dari 33

KAPITA SELEKTA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

OLEH
NAMA : SUSI MARDIANTI
NIM : 1629042045

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016

I
LEMBAR KONSULTASI

NO. TANGGAL KONSULTASI PARAF

MENGETAHUI

ANDI MUADZ.P. S.Pd. M.Pd.

II
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan segala puji dan rasa syukur setinggi-tingginya
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas hidayah dan rahmatnya. Kami
menyaadari bahwa saat ini bangsa indonesia tengah menghadapi krisis
multimidimensional dan krisis tersebut diyakiani bermula dari lemahnya kerakter
yang dimiliki masyrakat dan bangsa kita.
Ilmu pendidikan ke warganegaraan sebagai komponen mata kuliah umum
perguruan tinggi merupakan mata kuliah wajib bagi semua mahasiswa yang
dimaksudkan sebagai progam pendidikan yang memusatkan perhatiannya pda
pengembangan kepribadian mahasiswa agar dalam mengembaangkn kehidupan
pribadi dan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Akhirnya, penulis berharap upaya ini memperoleh berkah dan menberi manfaat
bagi kemajuaan pendidikan pada umumnya, dan bagi pengembangan pendidikan
karakter di perguruan tinggi khususnya, serta membrikan manfaat dan menambah
wawasan kita semua .Amin.

Makassar,29 Desember 2016

III
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................I
LEMBAR KONSULTASI............................................................II
KATA PENGANTAR.................................................................III
I.TUGAS INDIVIDU..................................................................IV
1.1 Kata ilmiah...................................................................1
1.2 Soal jawab bab iv .......................................................2
1.3 Modul..........................................................................3
1.3.1 modul I........................................................4
1.3.2 Modul II.....................................................5.
1.3.3 Modul III...................................................6
1.3.4 Modul IV ..................................................7.
II. TUGAS KELOMPOK .......................................................8..

II.1. Etimologi, Episstomologi, Ontologi, Dan Aksiologi ........


II.2. Interaksi Asta Gatra ........................................................

DAFTAR RUJUKAN .................................................................

Lampiran................................................................................

IV
KAPITA SELEKTA
TUGAS INDIVIDU

OLEH
NAMA : SUSI MARDIANTI
NIM : 1629042045
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016

V
1.2 SOAL- JAWABAN BAB IV

1.Apa peranan Mahasiswa dalam POLSTRANAS ?


Jawab:
 Mahasiswa sebagia subyek, diharapkan menyadari dirinya sebagai
anggota masyarakat untuk dapat menyumbangkan pikirannya dan
tenaganya dalm pelaksanaan pembaagunan antara lain dalam
bentuk pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu KKN.
 Mahasiswa sebagai obyek, dalam pelaksanaan Polstranas sesuai
dengan pembukaan UUD 1945, yaitu untuk mencerdaskan
khidupan bangsa dan negara dituntut secara sungguh-sungguh
menyelesaikan studinya, sehingga ilmu yang diperoleh setelah
selesai pendidikan, dapat disumbangkan dalam pelaksanaan
Polstranas.
 Mahasiswa sebagai generasi muda dan generasi penerus ciat dan
nilai-nilai luhur bangsa .
 Partisipasi mahasiswa dalam pembangunan Nasioanal sebagai salah
satu sumber daya nasional.

2. Jelaskan secara ringkas apa maksudnya penyusunan polstranas dalam bentuk


Suprastruktur politik Dan infrastruktur politik?
Jawab:
 Poltranas dalam bentuk suprastruktur disusun berdasarkan kenegaraan
menurut UUD 1945 oleh jajaran pemerintahan dan lembaga-lembaga
yaitu; MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, dan MA.
 Poltranas dalam bentuk suprastruktur disusun berdasarkan kenegaraan
menurut UUD 1945 oleh badan-badan yang ada dalam masyarakat seperti;
partai-partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok
kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group).

VI
3. Tuliskan secara ringkas 2 macam prinsip pemberian otonomi daerah oleh
pemerintah pusat yang berdasarkan Undang-Undang?
Jawab:
 Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.
 Penyelenggaraan otonomi daerah juga harus menjamin keserasian
hubungan antar daerah, artinya mampu membangun kerja sama antar
daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah
ketimpangan antar daerah.
4. Jelaskan secara ringkas mengapa Ketahanan Nasional Indonesia dimulai dari
diri pribadi seseorang?
Jawab:
Karena ketahanan nasional bersifat berjenjang, artinya suatu kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi
mulai dari diri pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional.
5. Tuliskan Politik membicarakan hal hal apa saja ?
Jawab:
- Negara
- Pengambilan keputusan
- distribusi atau alokasi sumber daya
- Kekuasaan
- Kebijakan (policy)

VII
1.3 MODUL
1.3.1 Modul 1
A . Pengertian Dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1.Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam UUD NO.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
Nasional , pasal 39 (2) dinyatakan bahwa setiap jenis, jalur daan jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan pancasila, Pendidikan agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok pendidikan kewarganegaraan adalah
tentang hubungan antara warganegaraan dan negara serta Pendiddikan
Pendahuluan Bela Negara ( PPBN ). Dalam pelaksanaan selama ini, pda jenjang
Pendidikan Dasar sampai dengan Pendidikan Menengah, Pendidikan
kewarganegaraan digabungkan dengan Pendidikan Pancasila menjadi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaran dikenal dengan Pendiddikan Kewiraan yang lebih
menekankan pada Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
a.Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai hubungan antara warganegara dengan negara serta Pendidikan
Pendahuan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara .
b. Tujuan khusus
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya
secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warganegara Republik
Indonesia terdidik dan bertanggung jawab.

B. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum


1. Landasan Ilmiah
a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warganegara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi
negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan
masa depannya. Tujuan utama Pendidikan Kewarganeraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan bernegara, serta membentuk sikap peka dan perilaku
cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.

VIII
b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganeraan
Setiaap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah,yaitu mempunyai objek,
metode, sistem dan bersifat universal. Objek material adalah bidang sasaran yang
dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal
adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material
tersebut. Adapun objek material dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segala
hal yang berkaitan dengan warganegara baik empatik maupun non empatik, yang
meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan
negara. Sedangkan objek formal mencakup dua segi yaitu, segi hubungan antara
warganegara dan negara ( termasuk hubungan antara warganegara ) dan segi
pembelaan negara .

c. Rumusan Keilmuan
Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) dapat disejajarkan dengan Civics
Education yang dikenal diberbagai negara. Sebagai bidang studi
ilmiah,Pendidikan Kewarganegaraan besifat interdisipliner( anatar bidang) bukan
monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu
kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi : ilmu
hukum, politik sosiologi, administrasi negara , ekonomi pembangunan, sejarah
perjuanganbaagsa, geografi, serta ilmu filsafat.

2. Landasan Hukum
a. UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat,
Yang memuat cita-cita, tujuan dan aspirasi bangsa indonesia tentang
kemerdekaannya.
2. Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “segala warganera bersmaan
Kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjujung hukum
dan pemrintahan itu dengan tidak ada kecualian.
3. Pasal 30 (1)menyatakan bahwa “ tiap-tiap warga negara berhak
Ikut serta dalam usaha pembelaan negara.”
4. Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak
Mendapatkan pengajaran yang layak.”
b. Ketetapan MPR No. II/MPR/199 tentang Garis-garis Besar Haluan
Negara.

IX
c. Undang-undang No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan
pokok.
d. Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dalam penjelasan bab IX pasal 39 (2) dinyatakan bahwa PPBN atau
Pendidikan Kewiraan di Pergurun Tinggi termasuk dalam Pendidikan
Kewarganegaraan yang merupakan mata kuliah wajib dan dirancang utuh, kait
mengaikait dengan MKU inti lainnya, yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan
Pancasila.
e. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 267/ DIKTI/KEP/2000
tentang penyempurnaan Kurukulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
( MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi di Indonesia.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara


1. Pengertian Warganegara dan Penduduk
Warganegara adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentu
dalam hubungannya dengan negara, warganegara mempunyai kewajiban-
kewajiban terhadap negara dan sebaliknya warganegara juga mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Merupakan UUD 1945, negara melindungi segenap penduduk misalnya dalam
pasal 29 (2) disebut” Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu “. Di bagian lain UUD 1945 menyebutkan hak-hak khusus
untuk warganegara, misalnya dalam pasal 27 (2) yang menyebutkan “ tiap-tiap
warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan” dan pasal 31 (1) yang menyebutkan “ tiap-tiap warganegara barhak
mendapatkan pengajaran.

2. Asas –Asas Kewarganegaraan


a. Asas ius-sanguinis dan Asas ius-soli
Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaran
seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara A tersebut .Sedangkan
asas ius-sanguinis adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa
kewarganegaraan sesorang ditentukan oleh orang tuanya. Seseorang adalah
warganegara B karena orang tuanya adalah warganegara B.

X
b. Bipatride dan Apartide
Bipatride ( dwi kewarganegaraan ) timbul apabila menurut peraturan dari dua
negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara itu.
Misalnya, Amir dan Lina berdomaisisli di negara B. Negara A menganut asas
ius-sanguinis dan negara B menganut asas ius- soli. Kemudian lahirlah anak
mereka, Budi. Menurut negara A Budi adalah warganegaranya karena mengikuti
orang tuanya. Menurut negara B juga merupakan warganegaranya karena tempat
kelahirannya di negara B, dengan demikian Budi mempunyai status du
kewarganegaraan atau bipatride. Sedangkan Apartride ( tanpa kewarganegaraan)
timbul apabila menurut peraturan kewarganegaraan, seseorang tidak diakui
sebagai warganegara manapun.
3. Hak dan Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945
Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara
mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,33,34.
4. Hak dan Kewajiban Bela Negara
a. Pengertian
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan
warganegara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
b. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara
Berdasarkan pasal 27(3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, ditegaskan
bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal
ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup
dua pengertian. Pertama, bahwa setiap warganegara turut serta dalam menentukan
kebijakaan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai
dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap
warganegara harus turut serta dalam membela negara, sesuai dengan kemampuan
dan profesinya masing-masing.
c. Motivasi dalam Pembelaan Negara
Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai
bahan motivasi setiap warganegara untuk ikut serta membela negara Indonesia,
yaitu:
 Pengalaman sejarah perjuangan Republik Indonesia
 Kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis
 Keadaan penduduk ( demogrfi) yang besar
 Kekayaan sumber daya alam
 Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
 K eungkinan tibulnya bencan perang

XI
D. Hak-Hak Asasi Manusia

1.Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai
dengan kodratnya. Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak kemerdekaan, atau
kebebasan, hak milik, dan hak-hak dasar lainnya, yang melekat pada diri pribadi
manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain.Hak asasi manusia
hakikatnya smata-mata bukan dari manusia sendiri tetapi dari Tuhan Yang Maha
Esa. Sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan Hak Asasi Manusia menurut
ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 yang menegaskan bahwa hak asasi manusia
adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan
abadi sebagai anugerah Tuhan Ynag Maha Esa.

2. Sejarah singkat Timbulnya HAM


Hak asasi manusia yang dikenal saat ini dalam berbagai piagam atau
konstitusi sesunggunya telah diperjuangkan sejak abad ke XII di Inggris. Pada
masa raja Inggris. John Lackland (1199-1216) yang memerintah secara
sewenang-wenang telah timbul Protes Keras di kalangan para bangsawan .
Kemudian pada tahun 1628 di Inggris terjadi pertentangan anatara Raja
Charles I dengan parlementer yang terdiri dari utusan rakyat ( the house of
Sommons ) yang menhasilkan petition of Right. Petisi ini membuat ketentuan
bahwa penetapan pajak dan hak-hak istimewa harus dengan izin Parlemen, dan
bahwa siapapun tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan-tuduhan yang sah.
Perjuangan Hak asasi Manusia yang nyata terjadi [ada tahun 1689 ketika
Raja Willeam III menandatangani Bill of Right sebagai hasil dari the Glorius
Revolution.
Perkembangan demokrasi di Inggris dan i dunia tidak dapat dilepaskan dari
pemikiran para filsif, antara lain Thomas Hobbes ( 1588-1679 ) dan John Locke
Rousseau (1712-1778) dari Prancis.
Berikut ini berkaitan dengan hak-hak asasi manusia, Majelis Umum
Perserikatan Bangsa –Bangsa Menyatakan:
Deklarasi Universal tentang Haak-Hak Asasi Manusia ini merupakan suatu
pelaksanaan umum yang baku bagi bangsa dan negara. Setiap orang dan setiap
badan dalam masyarakat perlu senaantiasa mengingat pernyataan ini dan
berusaha, dengan cara megejar dan mendidik untuk mempertinggi penghargaan
terhadapa hak-hak dan kebebasan-kebebasan i nternasional, menjamin pengakuan
dan pelaksanaan hak-hak dan kebebasan-kebebasan itu secara umum dan efektif
oleh bangsa-bangsa dari negara –negara anggota maupun dari daerah-daerah di
bawah kekuasaan hukum mereka.

XII
3. HAM di Indonesia

Sejak proklamasi Kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia


telah berlaku tiga Undang- Undang Dasar dalam 4 periode, yaitu :
 Periode 18 Agustus 1945 b sampai 27 Desember 1949 berlaku UUD
1945.
 Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, yang berlaku adalah
Konsutitusi Repubik Indonesia Serikat (RIS)
 Periode 17 Agustus 1950 sampai 5 juli 1959, berlaku UUDS atau
Undang-Undang Dasar Sementara 1950
 Periode 5 juli 1959 sampai sekarang, berlaku kembali UUD 1945.
Ketika UUD 1945 berlaku kembali sejak tahun 5 juli 1959, secara yuridis
formal, hak-hak asasi manusia tidak lagi Lengkap seperti Deklarsi HAM PBB,
karena terdapat di dalam UUD 1945 hanya berupa pasal saja, khususnya pasal
27,28,29,30, dan 31. Pda orde baru salah satu tujuan pemerintah adalah berusaha
untuk melengkapinya. Tugas utama melengkapi HAM ini ditangani oleh sebuah
panitia MPRS yang kemudian menyusun Rencana Piagam Hak-Hak Asasi
Manusia serta hak-hak dan kewajiban warganegara yang dibahas dal sidang
MPRS tahun 1968.

E.Demokrasi di Indonesia
1.Pengertian dan Perkembagan Demokrasi
Para filsuf klasif seperti Plato, Aristuteles dan Polybius, pada umumnya
mereka mengklasifikasi bentu-bentuk negara menjadi tiga bentuk, yaitu;
monarkis, aristikrasi, dan demokrasi. Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi
ini adalah:
 Jumlah orang yang memegang pemerintahan, apakah satu orang tunggal,
beberapa atau golongan orang bataukah dipengang oleh seluruh rakyat
 Sifat pemerintahanya, apakah ditujukan untuk kepentingan umum, ini
yang baik, ataukah hanya untuk kepentingan pemegang pemerintahan itu
saja, ini yang buru.
Ketiga bentuk negara di atas adalah baik jika ditujukan untuk kepentingan
umum, namun akan mempunyai ekses yang buruk jika ditujukan untuk pentingan
pemegang pemerintahan saja.
Istilah demokrasi bersal dari bahasa Yunani “ demos” berarti rakyat dan
“kratos/kraten” berarti kekuasaan. Dengan demikian konsep dasar semokrasi
berarti “ rakyat berkuasa” ( goverment of by rule of the people). Adapun definisi
singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau
kekuasaan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Apabila pengertian dasr ini
digunakan untuk membandingkan dua kelompok aliran demokrasi di atas, maka
terlihat adanya penerapan demokrasi dalam dua kelompok aliran yang
bertentangan.

XIII
2. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Dalam sejarah negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surt. Masalah pokok yang
dihadapi oleh bangsa Inonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi
dan membangun kehidupan sosial dan politik yang demokratis dalam masyarakaat
yang beraneka ragam pola adat budayanya.
Perkembangan demokrasi di indonesia dapat dibagi dalam 4 periode:
 Periode 1945-1959, msa demokrasi parlementer yang menonjolkan
peranan parlemen sarta partai-partai pada masa ini kelemahan demokrasi
parlementer membri peluang untuk dominaasi partai-partai politik di DP.
Akibatnya perastuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh
bersama manjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuasaan
konstruktir sesudah kemerdekaan
 Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang dalam banyk aspek
telah menyimpang dari demokrasi konsitusional dan lebih menampilkan
beberapaa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi
Presiden,terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh
komunis dan peran ABRI sebagai unsur sisoal politik, semakin meluas.
Periode 1966-1998, masa demkrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan
demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal
perode ini adalah Pancasial, UUD 1945 dan ketetepan MPR/MPRS dalam
rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang
terjadi di masa demokrasi Terpimpin. Namun dengan perkembangnya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara.
Periode 1999- sekarang, mas demokrasi Pancila era Reformasi dengan berakar
pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan
antara lembaga negara, antara eksekutif,legislatif, yudikati. Pada masa ini persn
partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafaas
baru. Perkembangan berikutnya masih akan kita nantikan bersama, terutama segi
kekuatan dan kelemahan.

3. Pengrtian Demokrasi menurut UUD 1945


a. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)
1. Bidang Politik dan Konstitusional
Demokrasi Indonesia seperti dimaksud dalam Undang Dasar 1945 berarti
menegakkan kembali asas-asas negara hukum di mana kepastian hukumm
dirasakan oleh segenap warganegara, hak-hak asasi manusia baik dalam aspek
kolektif maupun dalam aspek perorangan dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan
dapat dihindarkan secara institusional. Dalam rangka ini perlu diusahakan supaya
lembaga-lembaga dan tata kerja Orde Baru dilepaskan dari ikatan pribadi dan
lebih diperlembagakan.

XIV
2. Bidang Ekonomi
Demokrasi ekonomi sesuai dengan asas-asas yang menjiwai ketentuan-ketentuan
mengenai ekonomidalam UUD 1945 yang pada hakikatnya bararti kehidupan
yang layak bagi semua warganegara yang mencakup :
a. Pengawaan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan
negara
b. Koperasi
c. Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam
penggunaannya
d. Peranan pemerintahan yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta
perlindingan.
b.Munas III Persahi : The Rule Of Law ( Desember 1966 )
Asas negara hukum panacasila mengandung prinsip:
1. Pengukuhan dan perlindungan hak asasi manusia yang mengandung
persamaan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, kultural dan pendidikan.
2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu
kekuasaan/ kekuatan lain apapun.
3. Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. Yang dimaksudkan
kepastian hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat
dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksankan.

c.Simposium Hak -hak Asasi Manusia (juni 1967)


Apapun predikat yang akan diberikan kepada demokrasi kita, maka demokrasi itu
harus demokrasi yang bertanggung jawab, artinya demokrasi yang dijiwai oleh
rasa tanggung jawab terhadap Tuhan dan sesama kita. Berhubungan dengan
keharusan kita di tahun-tahun yang akan datang untuk memperkembangkan “a
rapidhy expanding economy “ maka disamping pemerintah yang kuat dan
berwibawa, diperlukan juga secara mutlak pembebasan dinamik yang terdapat
dalam masyarakat dari kekuatan-kekuatan yang mendukung Pancasila. Untuk itu
diperlukan kebebasan politik yang sebesarnya mungkin.

XV
1.3.2.Modul 2
1. PENDAHULUAN
a. Pengertian-pengertian
1. Secara Etimologi
 Wawasan , mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau
tanggapan indrawi. Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui serta
arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa, juga melukiskan
cara pandang, cara tinjau, atau cara tanggap indrawi.
 Nasional , menunjukkan kata sifat yang berbentuk kata nation yang berarti
bangsa yang telah mengidentifikasi diri dalam kehidupan negara atau
secara ringkas dapat dikatakan bangsa yang telah menegara.
 Nusantara , dipergunakan untuk mengambarkan kesatuan wilayah perairan
atau gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Benua Asia
dan Benua Australia .

2. Secara termologi
 Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bnagsa yang
perwujudannya atau manifestasinya ditentukan oleh dialog dinamis dari
bangsa tersebut dengan linkungannya sepanjang sejarahnya sebagai
kondisi objektif dan geografis maupun kebudayaan sebagai kondisi
subjektif, serta idealistik yang menjadikan aspirasi dari bangsa yang
merdeka berdaulat dan bermartabat.
 Wawasan nusantara, diartikan sebagai cara pandang Bangsa Indonsia
tentang diri dan linkungannya berdasarkan ide nasionalisnya yang
dilandasi Pancasiila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa
Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat serta menjuwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.

4. Secara Epistomologi
Wawasan nusantara adalah :
Cara pandang, cara memahami, cara menhayati, cara bersikap, bertindak, berfikir
dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses
psikologis, sosiologis, dengan aspek-aspek ASTA GATRA .

XVI
VISUAL WASANTARA
SARWA NUSANTARA

a. Pancasial & UUD 1945


b. Cara pandang bangsa Indonesia ( fisik-psisik-agmis/theologi )
c. Diri
d. Lingkungan (alam& sosial )
e. Eksistensi / Eksprsi
f. Pemekaran
g. Tujuan nasional

b. Kepentingan Nasional
Wawasan nusantara dalam wujudnya akan merupakan suatu gejala sosial
bergerak/ bekerja menyelenggarakan dan menjamin kelangsungan hidup seluruh
bangsa dan negara Indonesia, atau dengan perkataan lain menyelenggarakan dan
menjamin kepentingan nasional, yan pada dasarnya menyangkut kepentingan-
kepentingan keamanan nasional ( national security) dan kesejahteraan nasional (
national prosperity).
Dengan demikian, Indonesia secara nasional mempunyai cara pandang yang
menyeluruh untuk meyelenggarakan dan menjamin kelangsungan hidup seluruh
rakyat, bangsa dan negara yang merupakan cermianan dari Pancasila sebagai
dasar negara.

2. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN DISUSUNNYA KONSEPSI


WAWASAN NUSANTARA
a. Geografi dan Demografi
Keadaan geografi dan demografi Indonesia sebagai negara terbesar di Asean
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17508 pulau ( besar dan kecil )
dengan 6044 diantaranya sudah diberi nama dan lainnya maasih belum

XVII
mempunyai nama. terdiri dari berbagai suku, bangsa, adat istiadat, bahasa daerah,
dan memeluk berbagai macam agama.
Geografi Indonesia terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil dikelilingi oleh
lautan dan samudra serta diapit oleh dua benua ( Australia dan Asia).
Sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia menyebut kepulauan
Indonesia sebagaai “ tanah air “, yang berarti sejak dahulu nenek moyang kita
sudah melihat kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuaan antara daratan ( tanah)
dan lautan (air). Disini lautan dipandang bukan sebagai pemish tetapi sebagai
unsur penghubung dan pemersatuan antara satu dengan yanglain.
Kepulauan Indonesia bertebaran sebelah menyebelah khatulistiwa dengan
batas-batas
Utara : _+ 60 08 L. U
Selatan :_+ 11015 L.S
Barat :_+ 94045 B.T
Timur :_+ 141005 B.T
Jarak paling jauh :
Utara-Selatan =_+ 1.888 km
Barat- Timur =_+ 5. 110 km
Iklim Indonesia adalah tropis dan mengalami dua musim, kemarau dan
penghujan yang dipengaruhi angin pasat tetapi tidak dilanda angin taufan yang
tidak menganggu pelayanan dan penerbangan.
Wilayah Indonesia pada umumnya subuh sehingga dapat hidup flora dan fauna, di
Indonesia juga terdapat kekayaan alam yang melimpah terutama bahan-bahan
vital dan strategis seperti miyak bumi, timah, besi, bausksit, mangan, batu - bara,
emas dan lain-lainya.

b. Geo- politik
Politik ( politics ), dalam pengrtian kepentingan umum adalah seperangkat asas,
prinsip, ajaran, cara dan alat untuk mencapai suatu tujuan dengan pembinaan dan
penggunaan prinsip sumber daya.
Politik ( politicy), dalam pengertian kebijaksanaan umumnya adalah penggunaan
pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih mmenjamin
terlaksnanya usaha, cita-cita, atau keadaan yang diinginkan

XVIII
Pengertian umum dari Geo- politik adalah penentuan kebijaksanaan (politik)
yang bersarkan pada konstelasi ( letak dan posisi ) geografis yang ditempati oleh
suatu bangsa.
c.Goe- Strategis
strategis adalah politk dalam pelaksanaannya yang merupakan sauatu seni
dan ilmu pembinaan dan penggunaaan sumber daya di dalam rencana dan
tindakan masa depan secara bertahap untuk mencapai tujuan.
Goe-strategis adalah perumusan strategis nasional dengan
memperhitungkan konstelasi goegrafis negara tersebut.
D. Historis dan Yuridis formal
1. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Wilayah ( Laut, Darat, dan Udaraa)
Sebagaimana diketahui behwa UUD 1945 tidak menetukan secara tegas
batas-batas wilayah Republik Indonesia.
Dalam pembukaan UUD 1945 hanya mencantumkan “ Segenap bangsa
Indonesia dan tumpah darah Indoenesia” .
Dengan demikian pada saat bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya ketentuan yang ada pada Ordonansi tahun 1939 tentang Batas
Wilayah Laut, Udara, dan Perairan Teritorial masik tetap berlaku.
Dalam ordenansi tahun 1939 tersebut, batas laut perairan teritorial
Indonesia adalah sejauh 3 mil dari pantai ketika surut.
2. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kekuatan
Sampai tahun 1965 dalam perkembangan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia, tiap-tiap matra mempunyai wawasan sendiri :
a. Angkatan Darat menganut wawasan Benua, yang dirumuskan dalam
Doktrin ‘’ Tri Ubaya Cakti ‘’
b. Angkatan laut menganut wawasan Bahari, yang dirumuskan dalam
Doktrin ‘’ Eka Casana Jaya ‘’
c. Angkatan Udara menganut wawasan Dirgantara, yang dirumuskan dalam
Doktrin ‘’ Buwana Pakca’’
d. Angakatan Kepolisian mempunyai Doktrin ‘’ Tata Tentrem Kerta Rahaja
‘’

XIX
3.Wawasan Nusantara sebagai Wawasan ketatanegaraan
Sebagaimana disebutkan di atas, dirasakan perlu adanya wawasan nasional
yang mencakup bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta Hamkan.
Pada saat itu sudah dirasakan perlu adanya wawasan nasional untuk
mengembangkan konsep Ketahanan Naasional yang mencakup seluruh
kehidupan bangsa dan negara.
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa wawasan nasional kita
diresmikan oleh MPR dengan TAP MPR No. IV tahun 1973, TAP MPR No. IV
tahun 1978 dan TAP MPR No. II tahun 1983 serta TAP MPR No. II tahun 1988.
3.TUJUAN DAN FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
a. Tujuan Wawasan Nusanatara
Dasar oemikiran disusun konsepsi Wawasan Nusantara sebagai cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila adalah
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:
1. Ke dalam, adalah mewujudkan satu kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional baik alamiah ( goegrafis, demografis, dan kekeyaan alam)
maupun aspek sosial, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
Hankam.
2. Ke luar, adalah ikut serta mewujudkan kebahagiaan , ketertiban, da
perdamaian, bagi selurh umat manusia di dunia.

b. Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan Hamkamnas adalah Wawasan Nusantara Bahari yang bermakna :


Secara konsepsional, kita menagnut wawasan Nusantara dalam
memanfaatkan konstelasi goegrfis Indonesia, di mana diperlukan keserasian
antara Wawasan Bahari, Wawasan Dirganatara, dan Wawasan Benua sebagai
pengejawaantarhan segala dorongan-dorongan (motivasi) dan rangsangan-
rangsangan( drives) dalam uasaha mencapai aspirasi-aspirasi bangsa dan tujuan
negara Indonesia.
Secara praktis-pragmatis dalam jaungkauan perkiraan ke depannya ( fore
see able future) kita menitikberatkan pada waawasan Bahari, yaitu suatu pandang
atau aspek falsafat hidup suatu negara, dimana penggunaan dan penguasa lautan
adalah mutlk untuk perkembangan kesejahteraan dan kejayaan negara serta
bangsa tanpa mengurangi asas anti- imperalisme.

XX
4.UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

a. Wawasan Nusantara sebagai cara pandang Indonesia tentang diri dan


lingkungannya merupakan fenomena(gejala) sosial yang dinamis memiliki
3 unsur dasar, yaitu wahana, isi,dan tata laku.
b. Unsur wahana
Wahana sebagai unsur terbentuknya konsepsi Wawasan Nusantara
sedangkan tempat atau organisasi dimana bangsa Indonesia memandang
diri dan lingkungnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berwujud
sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh berupa negara kesatuan Republik
Indonesia.
ilayah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan satu kesatuan
dari wilayah perairan dan daratan sesuai Deklarasi Djuanda dan sejalan
dengan Azaz Archipelago.
c. Unsur isi
Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai wasah dari Wawasan
Nusantara baik sebagai wujud wilayah maupun organisasi negara perlu
diisi dengan kehendak atau aspirasi dari bangsa Indonesia dalam
mewujudkan satu cara pandang bangsa Indonesia yang melihat Iindonesia
sebagai satu kesatuan yang utuh dalam rangka mencapai tujuan nasioanal.
Aspirasi bangsa Indonesia sebagai isi dari Wawasan Nusantara dapat
dirinci menjadi cita-cita, sifat atau ciri-ciri dan cara kerja.
d. Unsur Tata laku
Tata laku sebagai unsur dari Wawasan Nusantara adalah kegiatan/
tindakan perilaku bangsa Indonesia dalam melaksanakan aspirasinya guna
mewujudkan Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
e. Dari uraian di atas maka unsur-unsur dari Wawasan Nusantara dapat
disimpulkan sebgai berikut:
 Wadah dari Wawasan Nusantara adalah
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia berupa Nusantara dan organisasi
negara Republik Indonesia sebagai satu kesatauan yang utuh.
 Isi dari Wawasan Nusanatara adalah aspirasi
bangsa Indonesia berupa cita-cita nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Tata laku dari Wawasan Nusantara adalah
kegiatan /tindakan/ perikalu bangsa Indonesia untuk melaksanakan falfasat
Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan berdasakan Wawasan
Nusantara dapat menhasilkan Ketahanan Nasional Indonesia.

XXI
f.Skema Ikhtisar Wawasan Nusantara

XXII
5.WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN DALAM MENCAPAI
TUJUAN NASIONAL.
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungan berdasarkan Pancasila telah dikukuhkan secara hukum dengan
dimuatnya dalam Tap MPR yaitu: No. IV/MPR/1973,TAP MPR No. IV. MPR/
1978,TAP MPR No. II/ MPR/ 1983, TAP MPR NO. II/MPR/ 1998 dan TAP MPR
NO. II/MPR/ 1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mencakup:
a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatauan politk dalam arti:
1. Bahwa kebulatan wilayah nasioanal dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup,dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama
bangsa .
2. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai bahsa daerah serta memeluk dan menyukai berbagai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
3. Bahwa secra psikologis, bangsa Indonesia
harus merasa satu,senasib, sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, seta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
4. Bahwa Pancasila adalah satu satunya falsafat
serta ideologi bangsa menuju tujuannya.
5. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah
nusantara mrupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
6. Bahwa seluruh kepulauan nusantara
merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum
nasional yang menagabdi kepada kepentiga nasioanal.

XXIII
7. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup
berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial memlalui politik
luar negari bebas dan akitf serta diabdikan pda kepentingan nasional.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu


kesatauan ekonomi dalam arti:
1. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik
potensi maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa
keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
2. Tingkat perkembangan ekonomi hrus serasi
dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah dalam pemngembangan kehidupan ekonominya.
3. Kehidupan perekonomi di seluruh wilayah
merupakan satu kesatauan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatauan sosial dan budaya dalam arti:
1. Bahwa masyarat Indonesia adalah satu,
perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya
tingkat kemajuan masyarat yang sama, merta dan seimabang serta adanya
keselarannya kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
2. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya
adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan
budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluhnya dengan tidak menolak nilai-nilai budaya kain yang tidak beetentangan
dengan niali budaya, bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan Pertahanan dan Keamanan dal am arti :
1. Bahwa ancamaan terhadap satu pulau atau satu
daerah pada hakikatanya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara
.
2. Bahwa tiap-tiap Warga negara mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

GAMBARAN SKEMATIS
PERWUJUDAN NUSANTARA SEBAGAI
SATU KESATAUAN

XXIV
6. APLIKASI PENGGUNAAN PENDEKATAN WAWASAN NUSANTARA
DALAM KEHIDUPAN SHARI-HARI
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia yang melihat
Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam,
yang merupakan landasan dan dasar hakekatnya ancaman yang timbul baik dari
laur maupun dalam segala aspek kehidupan bangsa.
Untuk dapat mewujudkan konsepsi Wawasan Nusantara tersebut perlu
dilakukan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari sebagi berikut:
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan politik:
1. Bagaimana kita membina dan mengamankan
kebulatan wilayah nasional sebagai satu kesatuanwilayah yang utuh.
2. Bagaimana mencegah timbulnya hal-hal
negatif dari kenyataan bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan menyakini berbagai
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, harus merupakan satu
kesatauan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
3. Bagaimana memupuk jiwa bangsa Indonesia
agar merasa satu, segenap dan sepenanggungan, sebangsa dan setanh air serta
mempunyai satu tekad di dalam mencapai cita-cita bangsa.
4. Bagaimana penghayatan dan pengalaman
Pancasila sebagai satu-satunya falsafat serta ideologi bangsa dan negara, yang
melandasai, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
5. Bagaiamamna agar kehidupan politik di
seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang di selenggarakan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

XXV
6. Bagaimana agar Kepualauan nusantara
merupakan kesatauan hukum dala arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang
mengabdikan kepada kepentingan nasioanl.
7. Bagaimana hubungan luar negeri antar
indonesi dengan negara-negara lain untuk turut menciptakan ketertiban dan
perdamaian dunia melalui politk luar negari dan bebes aktif.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu


kesatuan Ekonomi
1. Bagaiaman agar kekayaan wiyah, baik potensi
maupun efektif dapat dimanfaatkan sebagai modal dan milik bersama bangsa dan
keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air,
agar kekayaan alam tersebut dapat dijadikan modal dan milik bersama segenap
bangsa.
2. Bagaimana meningkatkan perkembangan
ekonomi yang harus serasi dan seimbang diseluruh daerah, tanpa meninggalkan
ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam mengembangkan kehidupan
ekonominya.
Agar tercapai perkembangan yang serasi dan seimbang di seluruh daerah perlu
lebih di dorong berkembangnya kerja sama anatara daerah dalam pembangunan,
sehingga daerah-daerah dalam suatu wilayah dapat memecahkan masalah-
masalahnya wilayah secra bersama.
3. Bagaimana mewujudkan kehidupan
perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi
yang diselenggarakan sebagai uasaha bersama atas dasar kekeluargaan dan
ditujukan untuk kemakmuran rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan Sosial Budaya
1. Bagaimana agar masyarakat Indonesia adalah
satu perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan
terdapatya tingkataan kemajuan masyarakat yang sama merata dan seimbang
serat adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa. Bagi
bangsa negara-negara berkembang, kesatuan sosial masih sangat raawan, karena
tantangan kemiskinan dan kebodohan serat banyaknya pengangguran yang di
hadapi, sehingga memungkinkan akan timbulnya hambatan serat ancaman yang
membahyakan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
2. Bagaimana mewujudkan agar budaya
Indonesia pada hekekatnaya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkaan kekayaan buadaya yang menjadi modal dan landasan
penegmbangan budaya bangsa seluruhnya,
Dalam rangka mewujudkan corak ragam budaya yang berbeda-beda sebagai satu
budaya Indonesia perlu dilakukan langakh-langkah:

XXVI
a. Meningkatkan pertukaran seni budaya melalui
media massa
b. Meningkatkan pengajian-pengajian seni
budaya anatara daerah.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan Pretahanan Keamanan
1. Bagaimana agar ancaman terhadap suatau
daerah yang hakekatnya merupakan ancaaman bagi seluruh bangsa dan negara.
Dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia, telah mengalami masa yang jaya dan
penah juga mengalami masa suram yang diakibatakan oleh kolonialis menjajah
selama tiga setangah abad di bidang politik, melalui politik adu domba. Agar hal
ini tidak terulang lagi perlu diambil tindakan kesetiakawaanan selurh rakyat
melaui:
a. Secara berlanjut meningkatkan persatuan dan
kesatuan dengan mewaspadai kepada golongan ekstrim yang lain memecahkan
bangsa Indonesia
b. Menigkatkan rasa kebersamaaan anatr daerah
melalui saling membantu bila salah satu daerah mendapat musibah bencan alam.
c. Mengbangkan komunikasi dan diaolog anatara
daerah untuk mengatasi masalah yang di hadapi terutama di bidang Hamkan.
2. Bagimana agar tiap-tiap warga negara merasa
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pembelaan negara. Hak dana
kewajiaban perlu ditumbuhkan khususnya bagi generasi muda yang tidak ikut
mengalami masa-masa perjuangan kemerdekaan dengan;
a. Memberikan gambaran sejarah perjuangan
para pejuang kemrdekaan yang dengan rasa spontan meraka mengangkat senjata
mmelawan penjajah.
b. Membangkitkan kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain, sehingga kebanggaan ini akn
mendorong mereka dalm mempertahankan negaranya dari segala hakekat
ancaman yang mengancam kelangsungan hidup bangsa.
c. Medidik meraka untuk menghargai para
pahlawan kemerdekaan, karena bangsa yang besar sekarang adalah akibat
pengorbanan-pengorbanan mereka, demikian pula bangsa yang besar untuk masa
yang akan datang adalah akibat pengorbanan-pengorbanan pahlawan masa
sekarang ini.
d. Menigkatkan pendidiakn atau pengetahuan
warga negara mengenai berbagi masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara
di bidang Hankam.

1.3.3 MODUL 3

A. Pengertian-Pengetian
a. Ketahan Nasianal

XXVII
Adalah kondisi dinamik suatu bangsa meliputi seluruh aspek kehidupan nasional
uang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dala menghadapi dan mengatasi
segala ancman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan
integritas , identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
b. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan sesorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat,
menderita atau kuat menanggulangi beban.
c. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemauan yang keras di dalam menggunakan
segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan atau cita-cita.
d. Identitas
Adalah ciri khas negara dilihat secara keseluhan yaitu negara yang dibatasi oleh
wilayah, penduduk, sejarah, pemeritahan, dan tujuan nasionalnya serta peranan
yang dimaainkannya di dalm dunia internasioanal.
e. Integritas
Adalah kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan naasional suatu bangsa,
baik sosial, alamiah, potensi, maupun funsionalnya.
f. Tantangan
Adalah hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan dalam
segala bentuknya.
g. Ancaman
Adalah hal atau usaha yang bertujuan mengubah/merombak kebijaksanaan dan
dilakukan secara konsepsi.
h. Hambatan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari dalm atau internal yang bermaksud atau
bertujuan melemahkan atau menhalangi pencapaian tujuan nasional yang
dilakukan secara tidak konsepsi.
i. Gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat melmahkan atau
menhalangi secar tidak konsepsi.
B. Sejarah Perkembangan Ketahanan Nasional
Indonesia
a. Pada zaman kerajaan Sriwijaya abad –VII dan
pada jaman Majapahit abad-XIII-XV, bangsa Indonesia telah memiliki negara
nasional yang merdeka , berastu, berdaulat, serta memiliki ketahanan nasional
yang muncul sehingga setiap hakekatnya ancaman yang muncul dapat diatasi
dengan baik.
b. Pada abad –XVI datanglah bangsa Eropa
Indonesia dengan dalih untuk berdagang namun akhirnya mejajah Indoesia.Oleh
karena itu penjajah, bangsa Indonesia dipecah belah yang menyebabkan yingkat
ketahanan nasioanal bengsa Indonesia menjadi sangat rendah sehingga tank
mampu menghadapi berbagai ancaman,hambatan,tantangan, yang megakibatkan

XXVIII
hilangnya kemrdekaan, kedaultan, kemakmuran bangsa indonesia, yang tinggal
hanyalah kemiskianan dan penderitaan lahir batin.
c. Jaman penjajah Jepang
Jepang datang di Indonesia pada bulan Maret 1942, merupakan babak penjajahan
baru. Jepang lebih menindas dan lebih kejam yang menyebabkan rakyat Indonesia
lebih mnderita.

C.
D.

E. Ketahan Nasioanal ditinjau dari Asta Gatra


a. Aspek Kehidupan Nasioanal
Keberhasialan pembangunan nasioanal akan meningkatkan ketahanan Nasioanal
dan sebaliknaya ketahanan Nasioanal yang tangguh akan emndorong
pembanguanan nasional dalam semua aspek kehidupan nasioanal guna mencapai
tujuan ansioanal. Aspek dari kehiduapan nasional dapat diperinci sebaagai
berikut:
1. Aspek alamiah
a. Posisi dan lokasi geografis negara
b. Keadaa dan kekeyaan alam
c. Keadaan dan kemampuan penduduk
2. Aspek sosial/ kemasyarakatan
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Militer/Hankam.

b.Aspek Tri Gatra


1. posisi dan lokasi goegrafi Negara:
a. Negara daratan, yaitu negara yang dikelilingi daratan contohnya Laos,
Afganistan, Swiss,Uganda dll.
b. Negara lautan, yaitu negara yang dikelilingi lautan yang dterdiri dari :
(1.) Negara kepulauan ( archipelago state), lautan yang diseraki pulau-pulau

XXIX
(2.) Negara pulau, (iland state ), unsur dataran lebih luas dari lautan contihnay
Australia
(3. )Negara yang mempunyai bagian wilayah yang brsifat kepulauan. Negaranya
sendiri brrsifat negara daratan tetapi mempunyai suatu bagian wilayah bersifat
kepulauan, ini tidak dapat disamakan dengan negara kepulauan.

2. Keadaan dan kekayaan alam


Keadaan alam adalah segala sumber daya dan potensi alam yang terdapat di
bumi di laut dan di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci sebagi
berikut :
a. Kekayaan alam di golongkan dalam
1. Kekyaan alam hewani (fauna)
2. Kekyaan alam nabati (flora)
3. Kekayaan alam mineral (tambang)

b. Sifat kekayaan alam


1. Dapat diperbaharui (hewan, hutan, dll)
2. Tidak dapt di perbaharui ( mineral)
c. Keberadaan kekeyaan alam
1. Diatmosfer
2. Permukaan bumi
3. Di dalm bumi
3.Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia
adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan di suatu negara.
Dengan kata lain manusia yang tinggi di suatu negara kan menentukan apa yang
akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti manusialah
yang akan mengusahakan penyelenggaraan kesejhtaraan dan keamanan suatu
negara.
Penyebaran penduduk kan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan
kesejahteraaan dan keamanan nasioanal, keran penyebaraaannya penduduk akan
berpengaruh lansung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengolah kekayaan
alam dan juga akan brpengaruh terhadap tersediannya personil yang mampu
menyeleggarakan Hankam yang merata. Oleh karena itu penyebaran penduduk
perlu merta, agar dapat menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan secara
merat di seluruh wilayah neegara.

XXX
Namun pada kenyataannya manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah
yang memungkinkan jaminanan kehidupannya yang maksimal, hal ini
menyebabkan adanya daerah padat dan daerah arang penduduknya.

c.Aspek Panca Gatra


a. Gatra Ideologi
Ideologi suatu bangs akan berperan sebagai pedoaman bangsa tersebut dalam
mengisi kemerdekaannya untuk mencapai tujuan nasional. Ideologi disamping ada
yang dari laur ada juga yang digali dari pengalaman bangsa yang bersangkutan
yang dikristalisasi sebagai bahan ajaran untuk digunakan sebagai pedoman dan
pemberian arah bangsa tersebut dalam melakukan kegiatan beerbangsa dan
bernegara.
Dengan demikian Ideologi dapat diartiikan serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran atau dokrin yang dijadiakn
dasar serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai di dalam
kelangsungan hidup bengsa dan negara.
2..Gatra politik
Politik dalam hal ini artikan sebagai azas, haluan dan kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan oleh kerana itu masalah politik
selalu duhubungkan dengan masalah kekuasaan dalm suatu negar yang berada di
tangan pemerintah. Pemerintrah akan menentukan isitem politik yang tepat untuk
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi du sektor yaiutu:
a. Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan
masukan berupa aspirasi atau tuntukan kebutuhan masyarakat

b. Sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran


yang berupa kebijaksanaa yang melahirkan undang-undang, peraturan-peraturan
yang merupakan keputusan politik.

3.Gatra ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat
di dalam pengolahan fakti produksi( sumber daya alam , tenaga kerja, modal,
teknologi an manajeman) dan distributor barang dan jasa hasil produksi demi
kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mantal spiritual, keadaan perekonomian
suatu negara adalah pencerminanan dari keseimbangan atau keselarana faktor
produksi dan distribusi hasil produksi. Penigkatan kapasitas produksi berarti
peningkatan volume, penguasaan teknologi baru, keterampilan kerja,
kepemimpianan dan perluasan lapangan kerja.

XXXI
Faktor-faktor yang mempenagruhi ketahanan ekonomi adalah:
a. Bumi dan Sumber alam
1. Tenaga kerja
2. Modal
3. Industrialisasi
4. Teknologi
5. Hubungan ekonomi luar negari
6. Prasarana
7. Manajemen

4.Gatra Sosial Budaya


a. kemasyarakatan
Untuk memeelihara kelangsunagan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidunya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan
lingkungnnya, dengan kata lain harus bermasyarakat.
Untuk memelihara eksistensinya di dalam berorganisasi sosial, maka anggota
masyarakat harus mempunyai empat unsur penting yaitu:
1. Struktur sosial
2. Pengawasan sosial
3. Media sosial sebagi sarana komunukasi
4. Standar sosial berupa norma-norma sosial

b.Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara pandanng hidup suatu masyarakat dimanifests

XXXII
XXXIII

Anda mungkin juga menyukai