Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari jawaban dari sebuah persoalan
melalui pengumpulan data berdasarkan hasil analisa dalam proses penelitian. Penelitian
dipandang sebagai upaya menjawab pemasalahan secara sistematik dengan metode-metode
tertentu melalui pengmpulan data empiris, mengolah, dan menarik kesimpulan atas jawaban
suatu masalah. Dalam melakukan penelitian seseorang dihadapkan pada permasalahan dan
harus mencari jalan keluarnya, dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan.
Dugaan atau perkiraan semacam ini biasanya disebut dengan hipotesis. Hipotesis statistik
adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah
kebenarannya. Hipotesis ini akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataan, dan
akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataan. Uji hipotesis ini merupakan sebuah
prosedur yang memungkinkan untuk menentukan untuk menerima atau menolak sebuah
hipotesa. Dengan mempelajari uji hipotesis ini, seorang peneliti diharapkan bisa melakukan
atau mengambil keputusan yang tepat karena pada dasarnya uji hipotesis merupakan suatu
proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar
pengambilan suatu keputusan, pembuatan keputusan ini didasari dengan hasil uji terlebih
dahulu menggunakan data hasil observasi.

2. Tujuan
a. Mengetahui konsep uji hipotesis beda proporsi
b. Mengetahui uji 1 proporsi – uji z

3. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini ialah agar dipergunakan untuk menambah wawasan
tentang Uji Hipotesis, agar pembaca dapat memahami konsep uji hipotesis serta dapat
mengimplementasikannya dalam pengambilan suatu keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
Uji beda proporsi adalah adalah salah satu cara yang dapat di gunakan untuk meneliti atau
mencari tahu beda proporsi antar dua kelompok atau lebih. Bila dua pengamatan data
kategorik disusun dalam suatu tabel, tabel tersebut dinamakan tabel kontingensi(tabel silang)

UJI BEDA PROPORSI


 Menguji data kualitatif (katagori) dalam proporsi
◦ Misal proporsi merokok, tidak merokok, pernah merokok
◦ Oucome: proporsi strok, tidak strok
 Dihubungkan dengan outcome katagorik
 Uji yang digunakan: uji beda proporsi (chi square = kai kuadrat)

UJI CHI SQUARE (KAI KUADRAT)


 Membandingkan frekuensi yang diamati (oberved/O) dengan frekuensi yang
diharapkan (expected/E)
 Contoh:
◦ Koin dilempar 100 kali, keluar angka 60 kali dan keluar burung 40 kali 
frekuensi diamati (observed) = 60 kali untuk angka dan 40 kali untuk burung.
◦ Frekuensi harapan (expected) adalah 50 kali untuk angka dan 50 kali untuk
burun
◦ Ada perbedaan nilai O dan E  dilihat apakah perbedaan bermakna atau tidak

sisi Obeserved Expected (O-


koin (O) ( E) O-E (O-E)2 E)2 E

burung 40 50 -10 100 2

angka 60 50 10 100 2

Total 100 100 0 200 4

- Terlihat ada perbedaan nilai antara obeservasi dan harapan


- Perbedaan tersebut jika aaslinya maka dijumlahkan menjadi 0, sehingga dikuadratkan
dahulu agar nilai positif
- Untuk melihat perbedaan selieih jika berbeda besar sampel, maka perbedaan kuadrat
tersebut dibagai nilai harapan nya  Beda 100-90 = 10, beda 500-490 = 10, tetapi
berbeda nilai nya
Rumus
2 2
X = ∑ (O-E)
E
Ket
X2 = Kai kuadrat
O = nilai yang ada/diamati (observed)
E = nilai harapan (Expected)

Tipe Uji Kai Kuadrat


1. Uji independensi
◦ Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel
◦ Mengetahui perbedaan proporsi
2. Uji homogenitas
◦ Apakah antr sub kelompok homogen atau tidak
◦ distribusi sama atau tidak antar kelompok
3. Goodness of fit
◦ mengamati kesesuaian dengan parameter (populasi)/ nilai sebelumnya
1. Uji Independensi
 Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan konsumsi alkohol dengan
merokok
 H0: tidak ada hubungan konsumi alkohol dengan merokok
 Ha: ada hubungan konsumi alkohol dengan merokok

konsumsi alkohol

status tidak
merokok mengkonsumsi Ringan Sedang berat Total

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %


Ya 1,880 30.5 2,048 45.7 194 53.0 76 67.3 4,198 37.7

Tidak 4,290 69.5 2,430 54.3 172 47.0 37 32.7 6,929 62.3

Total 6,170 55.5 4,478 40.2 366 3.3 113 1.0 11,127 100

Nilei ekspected (E ) setiap sel adalah subtotal baris dikali subtotal kolom didbagi total general

Menghitung Expected

konsumsi alkohol

status tidak ber


merokok mengkonsumsi ringan sedang at total

Jml Jml Jml Jml Jml

Ya E11 = 2327 E12 = 1.689 E13 = 138 E14 T P

Tidak E21 = 3.842 E 22 = 2.788 E23 = 227 E24 T TP

Total T TM = 6170 T r = 4478 Ts= 336 Tb T

E11 = 4.198 * 6.170) / 11.127 = 2327,8


E 12 = 4.198 * 4.578) / 11.127 = 1.1689
E24 = 6.929 * 113) / 11.127 = 70,4

Kesimpulan uji kai kuadrat


 Jika X2 hitung > X2 tabel  Ho ditolak
X2 hitung < X2 tabel  Ho gagal ditolak
 Jika p < α (0,05)  Ho ditolak
p > α (0,05)  Ho gagal ditolak

Menghitung Kai kuadrat

konsumsi alkohol

status tidak
merokok mengkonsumsi Ringan Sedang berat total

O E O E O E O E O

Ya 1,880 2327.8 2,048 1689.4 194 138.1 76 42.6 4,198

Tidak 4,290 3842.2 2,430 2788.6 172 227.9 37 70.4 6,929

Total 6,170 6170.0 4,478 4478.0 366 366.0 113 113.0 11,127

Rumus
X2 = ∑ (O-E)2
E
X2 = (1880 – 2327,8)2 / 2327,8 + (2048-1689,4)2 + dst = 338,7
Df = (b-1) (k-1) = (4-1) * ( 2-1) = 3
 lihat tabel X2  nilai pada df 3 dan α 0,05  7,815
p < 0,001

Uji Independensi
 Kesimpulan
X2 hitung (338,7) > X2 tabel (7,815)

Ho ditolak
nilai p < 0,001 < α (0,05 )
 H0 ditolak
 ada perbedaan proporsi minum alkohol antara ibu merokok dengan tidak merokok
 ada hubungan antara kebiasaan minum alkohol dengan kebiasaan merokok
2. Uji Homogenitas
Menguji distribusi karakteristik apakah sama antar kelompok
Rumus menghitung kai kuadrat sama
Misal: ada sampel 2 kelompok 100 laki-laki dan 100 perempuan, ditanya tentang
setuju. atau tidak setuju terhadap harga BBM naik. Tentukan kepitusan hipotesis
dengan alpha 5%
a. H0: tidak ada perbedaan sikap setuju atau tidak setuju terhadap harga BBM
naik antara laki-laki dan perempuan
b. Ha: ada perbedaan sikap setuju atau tidak setuju terhadap harga BBM naik
antara laki-laki dan perempuan
1. Uji Homogenitas

JENIS SIKAP
KELAMIN SETUJU TIDAK SETUJU TOTAL
Laki-Laki 30 (30%) 70 100
Perempuan 45 (45%) 55 100
Jumlah 75 135 200

2. Uji Homogenitas
Hitung nilai kai kuadrat
2 2
X = (O-E)
E

SIKAP
JENIS O- TIDAK O-
SETUJU O- O-
KELAMIN E O-E2 E2 SETUJU E O-E2 E2
(O) E E
/E (O) /E
-
Laki-Laki 30 37.5 56.25 1.5 70 67.5 2.5 6.25 0.1
7.5
-
Perempuan 45 37.5 7.5 56.25 1.5 55 67.5 156.25 2.3
12.5
Jumlah 75 135
X2 5.4
Lihat tabel kai skuare dengan df (2-1) * (2-1) = 1
nilai X2 tabel [pada alpha 0,05= 3,84

X2 hitung (5,4) > X2 tabel (3,84)  Ho ditolak  Lihat nilai p pada nilai 5,4 pada aplha
berapa  0,01- 0,05  < alpha (0,05  Ho ditolak

3. Uji Goodness of fit


a. Untuk melihat kesesuaian antara pengamatan denfan siatu distribusi tertentu
b. Apakah model (sampel kita) fit dengan hasil /standar sebelumnya
c. Contoh: ingin mengetahui proporsi merokok di mahasiswa saat ini dibanding
proporsi merokok hasil survei yang sudah diyakini validitasnya sebelumnya
d. Rumus:
2 2
X = ∑[ (O) ] -N
E
Tabel kontingensi

 Adalah tabel 2x2


1
𝑛(𝑎𝑑−𝑏𝑐− 𝑛)
 Rumus menjadi 𝑋 2 = 2
(𝑎+𝑏)(𝑎+𝑐)(𝑏+𝑑)(𝑐+𝑑)

Outcome

Kelompok Sampel Jumlah Sampel


+
- (no)
(yes)

1 a b a+b

2 c d c+d

Jumlah a+c b+d n = jumlah sampel


Contoh soal tabel 2x2

Dilakukan penelitian pada 115 pekerja di sebuah perusahaan A. penelitian dilakukan


untuk mengetahui bagaimana peluang pekerja untuk mengalami kecelakaan kerja.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2x2 di bawah ini.

Outcome
Jumlah
Kelompok
sampel
Kec kerja Kec kerja

Kerja outdoor 60 20 60

Kerja indoor 50 25 75

Jumlah 110 45 155

a. berdasarkan harga-harga dalam tabel tersebut maka harga chi square (X2) adalah
1
𝑛(𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 − 𝑛)
2 2
𝑋 =
(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐)(𝑏 + 𝑑)(𝑐 + 𝑑)
1
𝑛(60 × 25 − 20 × 50 − 2 × 155)2
2
𝑋 = = 0,93
(60 + 20)(60 + 50)(20 + 25)(50 + 25)

b. Dengan derajat signifikasi (α) 5% dan dk = (2-1) (2-1)= 1, maka harga X2 tabel =
3,841. Ternyata harga X2 hitung < harga X2 tabel baik pada α=5 % 0,93 < 3,84.
H0 gagal ditolak.

Kesimpulan

Tidak terdapat perbedaan peluang pekerja untuk mengalami kecelakaan kerja, artinya
peluang pekerja di luar ruangan (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor) adalah
sama.

4. Keterbatasan Kai Kuadrat


a. Tidak boleh ada sel yang mempunya nila E <1
b. Tidak boleh > 20% sel mempunayi nilai E <5
c. Jika terjadi, gunakan rumus fisher Exact
5. Latihan Individu
a. Mahasiswa ingin meneliti apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan
merokok

MEROKOK
PENDIDIKAN
YA TIDAK TOTAL

tidak sekolah 9 16 25

SD 19 17 36

SMP 12 12 24

SMA 10 10 20

PT 8 11 19

Total 58 66 124
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik adalah pernyataan
atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah
kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Uji beda proporsi adalah adalah salah satu cara yang dapat di gunakan untuk meneliti
atau mencari tahu beda proporsi antar dua kelompok atau lebih. Bila dua pengamatan data
kategorik disusun dalam suatu tabel, tabel tersebut dinamakan tabel kontingensi(tabel silang).

2. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu harus selalu menggali potensi yang
ada pada diri kita dengan selalu meng-update pengetahuan tentang biostatistik atau statistik
kesehatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai