Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi dapat
disebut musik, yaitu pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah pengorganisasian bunyi dan
memiliki arti terjadi dalam rntang waktu tertentu dan biasanya mempunyai pitch.
Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki karakter atau
gaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik tradisional melalui upaya
pewarisan secara turun temurun pada masyarakat pemiliknya.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan
musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka,
misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem
solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia.
Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik
barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat,
seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang
banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik
asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu
sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang
beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur
kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
sering disebut musik etnis.
Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu
Gambang Kromong.
Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik
betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China.
Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik
tersebut.
Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas
Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan
tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan
sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara
bergiliran.
Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya
menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan
dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya
kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.
2. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan
dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap
memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat
gamelan.
Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang,
kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang,
orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.
Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari
kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.
Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -
alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron,
Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya
masing-masing.
Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding,
ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras
keselendroan.
Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain
itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari
Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.
4. Musik Santi Swara dan Laras Madya
Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan
awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana
ke-V.
Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau
senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya).
Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam
senandung lagu dalam irama yang bersahaja. Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang
bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak.
Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang
membedakannya hanyalahSanti Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras
Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan
lainnya
Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang
sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati
yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu
yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.
Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan
di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan
diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik
petik seperti gitar.
Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai
krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya
orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.
Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian
diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian
bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.
Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan,
upacara adat dan upacara keagamaan.
Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung.
Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti
pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.
Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun
pembuka – pantun spontan – pantun penutup.
Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama
yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.
Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi
seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut
digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan
sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan.
9. Musik Krumpyung
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu
atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi
dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan
lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk
instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16.
Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng
jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab
Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik
bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu
dan acara maulid nabi.
Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam.
Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima
biasanya digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah
sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada
yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara
penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.
Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik
(karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa
digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.
Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan
berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis
dan non diatonis.
Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur,
karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya
adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan.
Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara
yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera.
Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro,
Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.
Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan
Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh.
Aramba berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu
bunyi yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakan Aramba adalah dengan dipukul
dengan menggunakan pemukul seperti stik.
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu
bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan saluang dengan ditiup dan lubang
yang ada di salung digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk menutup
lubangnya.
Gambus berasal dari Riau, yang membunyai jenis bunyi Kordofun, yaitu bunyi yang berasal dari
dawai atau senar. Gambus mempunyai 3 senar – 12 senar. Gambus biasa dimainkan sambil
diiringi gendang.
Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu jenis bunyi
yang berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan ditiup dan
memakang kedua tangan untuk mengatur alunan nada.
Doll berasal dari Bengkulu yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis bunyi yang
asalnya dengan memukul. Cara menggunakan doll yakni dengan dipukul memakai alat pemukul.
Bende berasal dari Lampung yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu jenis bunyi yang
berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakannya yaitu dipukul dengan alat pukul yang
khusus.
Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya dengan memukul di sekitar area lunak dengan
menggunakan telapak tangan.
10. Alat musik tradisional : Gendang Panjang
Gendang panjang berasal dari Kepulauan Riau yang mempunyai jenis bunyi Membranofon yang
digunakan dengan cara menepukkan tangan pada area yang lunak.
Tehyan berasal dari Ibukota Jakarta yang mempunyai jenis suara Kordofon yang digunakan
dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan memainkan biola.
Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkan angkul
yaitu menggunakan tangan kita.
Gamelan berasal dari Jawa Tengah yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
yaitu dengan dipukul – pukul dengan alat pemukul.
14. Alat musik tradisional : Gendang
Gendang berasal dari Yogyakarta yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk di area lunak menggunakan telapak tangan.
Bonang berasal dari Jawa Timur yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan dipukul.
Gendang berasal dari Banten yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan menepuk memakai telapak tangan.
Gengceng berasal dari Bali yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya dengan
diletakkan pada kedua telapak tangan kemudian ditepuk.
Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.
Japen berasal dari Kalimantan Tengah yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.
Sampe berasal dari Kalimantan Timur yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.
22. Alat musik tradisional : Tuma
Tuma berasal dari Kalimantan Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.
Panting berasal dari Kalimantan Selatan yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.
Kolintang berasal dari Sulawesi Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Ganda berasal dari Sulawesi Tengah yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk menggunakan telapak tangan.
Ladolado berasal dari Sulawesi Tenggara yang mempunyai jenis bunyi Ideopon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Ganda berasal dari Gorontalo yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk memakai telapak tangan.
Kecapi berasal dari Sulawesi Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara memainkannya
dengan dipetik di bagian senarnya.
FU berasal dari Maluku Utara yang mempunyai jenis bunyi Aerofon. Cara memainkannya
dengan ditiup.
Kendang berasal dari Jawa Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan dipukul dengan alat pemukul.
Tifa berasal dari Papua yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya dengan
dipukul lewat telapak tangan.
Kulanter berasal dari Jawa Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan dipukul, kulanter biasanya dijadikan pengiring kendang.
Gong berasal dari Jawa Barat yang jika dipukul akan mengeluarkan jenis bunyi Membranofon.
Gong biasanya di ikat atau digantung pada kayu.
Jengglong berasal dari Jawa Barat yang menyerupai gong kecil. Jengglong biasanya dijadikan
pengiring gong.
Talempong berasal dari Sumatera Barat yang cara memainkannya dengan dipukul menggunakan
kayu. Bentuk talempong mirip dengan alat musik bonang dari Jawa Tengah.
Pupuik batang padi berasal dari Sumatera Barat, bentuknya terbuat dari ruas batamg padi yang
sudang tua dan berbuku. Cara memainkanya yaitu dengan ditiup.
Serunai berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari padi, kayu
dan bambu. Cara memainkannya yaitu dengan ditiup.
42. Alat musik tradisional : Tambua & Tansa
Tambua dan tansa berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari kayu yang dilubangi tengahnya.
Cara memainkannya yaitu dengan dipukul secara serentak.
Burdah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari bahan kulit binatang atau kayu. Burdah
sejenis dengan rebana yang cara memainkannya dengan dipukul.
Tenun berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari kayu yang berbentunk segitiga.
Dinamakan tenun karena sering digunakan sebagai penghibur para pekerja yang sedang
menenun.
Kenong basemah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari tembaga. Cara memainkannya
yaitu dengan dipukul.
46. Alat musik tradisional : Tebangan
Tebangan berasal dari Sumatera Selatan yang hampir mirip dengan rebana. Cara memainkannya
yaitu dengan dipukul.
Genggong berasal dari Sumatera Selatan yang sejenis dengan alat musik tiup seperti harmonika.
Cara memainkannya yaitu dengan dipegang dengan tangan kiri, kemudian bagian sisinya
ditempelkan ke bibir.
Caklemong berasal dari Bangka Belitung yang mempunyai bentuk melengkung ke bawah. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul menggunakan pemukul.
49. Alat musik tradisional : Gambangan
Gambangan berasal dari Bangka Belitung yang terdiri dari tujuh potongan kayu. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul menggunakan kayu.
Kompang berasal dari Lampung yang terbuat dari kulit kambing atau kayu. Kompang hampir
mirip dengan rebana, yang cara memainkannya di pukul.
2. Sarana Hiburan
Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas
harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
4. Sarana Komunikasi
Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi maysarakatnya,
sebagaimana kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya memiliki pesan tertentu.
5. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian-tarian daerah.
6. Sarana Ekonomi
Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan sebagai
sarana penghidupan ekonomi mereka.
HASIL ANALISIS KELOMPOK 6
https://www.youtube.com/watch?v=wZ7C7o9oeUQ
Video ini termasuk kedalam music kroncong karena ciri seperti berikut:
1. Alat musik yang digunakan antara lain gitar, melodi gitar, ukulele, cello, bass,
seruling, dan biola.
2. Adanya orkestrasi gamelan dengan bonang dimainkan sebagai gitar melodi
3. Mempunyai irama yang mengalir dengan dominasi ukulele dan cello
Dan video tersebut memenuhi ciri-ciri diatas, jadi music diatas termasuk music
tradisional keroncong.
Musiknya sangat harmonis, walaupun menggunakan alat music yang banyak tetapi
nadanya tetap seimbang dan harmonis. Kolaborasi antara music tradisional
keroncong dan lagu yang dipilih yaitu lagu pop dapat mengangkat music
tradisional agar tidak dipandang sebagai music kuno. Hal itu sangat bermanfaat
untuk mengenalkan music keroncong kekalangan anak muda.
1. Ukulele
2. Bass Betot
3. Gitar
8. Celo
Fungsi dari music tradisional keroncong video di atas adalah sebagai sarana
hiburan karena biasanya musik keroncong seperti itu ada di kafe-kafe atau
restaurant.
Sebagai sarana ekspresi diri yaitu sarana seniman untuk mengekspresikan pikiran-
pikirannya melalui musik. Pada music di atas pasti ada seorang seniman yang
melatar belakangi kolaborasi antara music tradisional dan lagu modern.
selesai