Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

Disusun oleh:
1. Transiska Lestari 15 777 047

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAT
TAHUN
2018
1. Kapan pancasila ditetapkan sebagai daasar Negara?
2. Kenapa pancasila penting sebagai dasar Negara?
3. Pancasila memuat apa saja sebagai dasar Negara?
4. Apakah nilai – nilai pancasila itu sudah diamalkan/dimplementasikan?

Jawaban

1. Pancasila sebagai dasar negara ( philosophischegrondslaag) ditetapkan pada


tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, dianggap sebagai penjelmaan kehendak
seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Menurut Ernest Renan, syarat penting
sebagai sebuah bangsa adalah: kehendak untuk bersatu (le desir d’etre ensemble).
Dilihat dari proses sejarah pembentukan Pancasila dapat disimpulkan bahwa
Pancasila merupakan kompromi dan konsensus nasional dari semua golongan
masyarakat Indonesia, yang bersepakat untuk membentuk sebuah bangsa dengan
dasar Pancasila.

Tanggal 1 (satu ) Juni ini dianggap kelahiran Pancasila. Awal mulanya penetapan
dapat dilacak dari peristiwa sejarah pembentukan konsep Pancasila. Dimulai dari
Sidang pertama BPUPKI pada pada 29 Mei – 1 Juni 1945, beberapa anggota
BPUPKI menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan
tentang Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei 1945
Mr. Mohammad Yamin mengusulkan tentang dasar negara di hadapan sidang pleno
BPUPKI. Usulan ini dalam pidato dan secara tertulis disampaikan kepada BPUPKI.

2. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, ada dua alasan mendasar
Pancasila amat penting bagi bangsa ini. Pertama, Pancasila menjadi norma
fundamental, filsafat, pikiran yang jernih, serta hasrat yang menjadi dasar
didirikannya Negara Republik Indonesia. Pancasila membimbing para pejuang
mencapai Indonesia berdaulat.

Kedua, Pancasila sebagai pemersatu Bangsa Indonesia yang memiliki beragam


suku, agama, ras, dan golongan dari Sabang hingga Merauke. "Pancasila telah
menjadi magnet yang memberikan alasan bagi kita untuk menerima
kemajemukan sebagai anugerah," ujar Tjahjo

3. Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang


penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan
kemerdekaan Indonesia

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara


sesungguhnya berisi:

1. Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang
ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang
ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang
adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang
mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan
Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
4. Pancasila sebagai dasar negara atau bisa dimaknai sebagai ideologi negara
terlahir dan telah membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila seyogyanya sudahlah dapat tertanam dalam hati, tercermin
dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia. Pada kenyataannya, nilai-nilai
Pancasila masih belum dapat dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Masih lemahnya keteladanan terhadap nilai-nilai Pancasila menimbulkan
tumbuhnya gerakan-gerakan sparatisme dan primordialisme. Hal ini tentu akan
mengakibatkan disintegrasi bangsa. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita baru
bisa menjustifikasi apa yang dilakukan orang lain. Namun, kita belum melihat diri
kita sendiri apakah sudah mengimplementasikan Pancasila dalam diri kita
ataukah hanya konsepnya saja yang baru dikuasai? Dan seharusnya, bukan kita
menyalahkan orang lain karena tidak bisa mengimplementasikan Pancasila
dengan baik. Namun, mulai dari kita sendiri yang melakukan dan menjalankan
kehidupan sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Sehingga dapat
memberi contoh kepada orang lain bagaimana mengimplementasi Pancasila dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta tujuan negara dapat
terwujud..

Anda mungkin juga menyukai