Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN LABORATORIUM

MAKALAH PERSIAPAN LABORATORIUM UNTUK ANALISA RUTIN

DISUSUN OLEH :
- Ahmad Wahid (01)
- Diana Logis (09)
- Irfansyah Hidayat (18)
- Sovi Aisatun H (32)
- Taufik Setya B (33)
- Wahyu Rima L (35)

3 Kimia Analis 2

SMK NEGERI 1 (STM Pembanggunan) TEMANGGUNG


2015/2016
Manajemen Laboratorium
Laboratorium tempat melakukan percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat berupa
ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka (kebun).
Di samping itu beberapa ruangan lain yang merupakan bagian dari laboratorium yaitu:
1. Ruang persiapan
2. Ruang penyimpanan (gudang)
3. Ruang gelap
4. Ruang timbang
5. Kebun dan rumah kaca
Manajemen Laboratorium (Laboratory Management), usaha untuk mengelola
laboratorium berdasar konsep manajemen baku. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik
apabila didukung oleh beberapa faktor yaitu:
a) Peralatan laboratorium yang canggih,
b) Staf yang profesional, dan
c) Manajemen yang baik.
Agar semua kegiatan yang dilakukan di laboratorium berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan
sistem pengelolaan laboratorium yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Untuk mengelola laboratorium, terlebih dahulu dikenal perangkat-perangkat yang akan dikelola
adalah :
1. Tata Ruang
 Laboratorium sebaiknya ditata sedemikian rupa shg dapat bfungsi dengan baik, tata
ruang yang sempurna mestix dimulai sejak perencanaan sebuah gedung laboratorium.
 Tata ruang yang baik harus mempunyai: pintu masuk, pintu keluar, pintu emergency,
Ruang persiapan, ruang peralatan, ruang penyimpanan, ruang staf, ruang tekhnisi, ruang
seminar, ruang bekerja, ruang istirahat/ibadah, ruang prakarsa kebersihan, ruang peralatan
keselamatan kerja, Lemari praktikan, Lemari gelas, Lemari alat-alat optik, Pintu jendela
dengan kawat kasa, ruang AC/Fan, untuk alat-alat tertentu yang memerlukan persyaratan
tertentu.

2. Alat yang terkalibrasi


Setiap alat yang akan dioperasikan harus benar-benar dalam kondisi: Siap untuk dipakai,
bersih, terkalibrasi, tidak rusak, dan dapat beroperasi dengan baik.

3. Administrasi Laboratorium
Adm. Laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada dilaboratorium, yang
terdiri dari:
 Inventarisasi alat-alat Laboratorium yang ada
 Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat rusak, alat dipinjam/
dikembalikan
 Keluar masuk surat menyurat
 Daftar pemakaian laboratorium untuk prak/penelitian
 Daftar inventarisasi bahan-bahan kimia/non kimia
 Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (meja, kursi, bangku, lemari dsb)
 Sistem evaluasi dan pelaporan

4. Organisasi Laboratorium
 Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta
susunan personalia yang mengelola laboratorium tsb.
 Penanggung jawab tertinggi organisasi di dalam laboratorium adalah Kepala
Laboratorium.
 Ka laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan
pada semua peralatan yang ada, sementara laboratorium yang berada dibawah
kalaboratorium harus sepenuhnya bertanggung jawab pada semua pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
 Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan peralatan, keberadaan tenaga teknisi
tetap sangat diperlukan.

5. Keselamatan Laboratorium
a) tanggung jawab, Kalaboratorium, laboran, termasuk asistan bertanngung jawab
penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul
b) kerapian, semua koridor, jalan keluar, alat pemadam api, harus bebas dari
hambatan, lantai bebas dari minyak, air & material lain, semua alat-alat dikembalikan
ketempatnya semula setelah digunakan.
c) kebersihan masing-masing pekerja di Laboratorium
d) Pertolongan pertama, semua kecelakaan bagaimanapun ringanx ditangani di
tempat tertentu. Setaip laboratorium harus memiliki kotak PPPK
e) Pakaian, Saat bekerja dilaboratorium dilarang memakai baju longgar, kancing
terbuka, kalung teruntai, rambut harus dilindungi dari mesin-mesin yang bergerak.
f) Berlari di Laboratorium, tidak dibenarkan berlari di laboratorium atau koridor,
untuk menghindari tabrakan dengan orang lain.
g) Pintu, pintu Laboratorium harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
h) Alat, alat seharusnya ditempatkan ditengah meja agar tidak jatuh dilantai, selain
itu alat jg ditempatkan dekat dengan sumber listrik sebagai sumber tenaganya, demikian
juga alat-alat yang memerlukan air harus didekatkan dengan sumber air.

6. Disiplin yang tinggi


 Disiplin yang tinggi dari laboratorium ataupun tenaga terampil yang ada, akan
mendukung terwujudnya efisiensi kerja yang tinggi.
 Kedisiplinan sangat dipengarhi oleh pola kebiasaan & perilaku dari manusianya
sendiri.
 Oleh karenanya seorang pekerja Laboratorium harus menyadari akan tugas,
wewenang dan fungsinya.
 Sesama laboratorium ada kerjasama yang baik, sehingga setiap kesulitan dapat
diselesaikan bersama.

7. Keterampilan
 Keterampilan para tenaga laboratorium harus selalu ditingkatkan kualitasnya, hal
ini dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan, penataran, atau magang.

8. Peraturan Dasar
Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya kegiatan dilaboratorium yaitu
a) Dilarang makan/minum didalam laboratorium
b) Dilarang merokok, mengingat percikan api rokok, asap beracun, dan kontaminasi
melalui tangan
c) Dilarang meludah
d) Dilarang berlari
e) Dilarang bermain dengan peralatan laboratorium
f) Diharuskan menulis laboratoriumel yang lengkap, terutama pada bahan-bahan
kimia
g) Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut segala bentuk pipet (sudah
dilengkapi dengan bola karet pengisap)
h) Diharuskan memakai baju laboratorium, sarung tangan, terutama saat menuang
bahan2 kimia berbahaya
i) Dilarang membuat peraturan sendiri, harus mengikuti aturan laboratorium
terutama dl pemakaian sinar X, sinar laser, alat-alat sinar UV dsb. Semua peraturan
tersebut ditujukan untuk keselamatan kerja diLaboratorium

Invertarisasi dan Pengamanan

 Inventarisasi dan pengamanan Laboratorium, merupakan hal amat penting sehingga perlu
dilakukan secara ketat, karena Laboratorium itu sangat mahal harganya. Nilai peralatan di
Laboratorium adalah aset/modal pendidikan yang sangat berharga dan karenanya harus
dihindarkan dari bahaya kehilangan, kerusakan fatal, pencurian, kebakaran, dan lain-lain.

 Di dalam Laboratorium terdapat alat-alat yang terus menerus beropersi (kulkas, alat
incubator, oven, dll) memerlukan pengawasan ekstra ketat untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan. Untuk menangani hal tersebut, diperlukan sistem inventarisasi dan
pengamanan yang baik dan terkoordinir.
Fungsi Inventarisasi dan Pengamanan :

1. Mempermudah merancang mekanisme pelaksanaan kegiatan percobaan, penelitian


ataupun analisis Laboratorium. Mekanisme tersebut bergantung pada: Ketersediaan alat &
bahan, Rencana kegiatan laboratoriumortorium, Operasional/kegiatan, Penelitian/percobaan,
dan Analisis laboratorium.

2. Memudahkan mengetahui jumlah, jenis peralatan yang dimiliki persatuan waktu tertentu

3. Menentukan tempat penyimpanan yang cocok dalam kaitannya denga infrastruktur yang
tersedia

4. Mendukung penyusunan perencanaan yang sesuai kebutuhan dan tepat sasaran sehingga
tidak terjadi overlapping/duplikasi alat dan bahan yang dipesan

5. Menentukan keadaan peralatan Laboratorium yang masih baik, tidak berfungsi/rusak,


masih perlu service

6. Memberikan informasi tentang jenis peralatan yang ada, sehingga pemakai (praktikan/
peneliti) dengan cepat dapat mengetahui keberadaan peralatan yang diperlukan.

Tujuan Inventarisasi dan Pengamanan :


 Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan
 Mengurangi biaya operasional
 Meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya
 Meningkatkan kualitas kerja
 Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pecah,tbakar
 Mencegah adanya pemakaian yang berlebihan
 Meningkatkan kerjasama antar Laboratorium dalam fakultas yang sama atau
fakultas berbeda
 Mendukung terciptanya situasi lingkungan yang betul-betul aman untuk berkerja
di Laboratorium
Data Inventarisasi Peralatan :
1) Pendataan peralatan dan bahan di laboratorium yang baik dan tertata rapi
merupakan keharusan.
2) Pendataan harusnya diulang setiap tahun, sebagai kontrol atas inventarisasi yang
ada
3) Digunakan sebagai dasar perencanaan pengembangan Laboratorium dimasa
mendatang
4) Memudahkan pengecekan oleh pengawas atau penyandang dana bantuan.

Distribusi Data Inventarisasi Peralatan Laboratorium :


1) Dekan Fakultas (PADAII)
2) Ketua Jurusan/Program Studi
3) Bagian Perlengkapan
4) Kepala Laboratorium
5) Arsip/Bagian Administrasi Laboratorium
6) Pembantu Rektor II sebagai file inventarisasi peralatan Laboratorium yang
dimiliki oleh Universitas

Pendataan Bahan Kimia :


Pendataan bahan kimia dimaksudkan untuk mengetahui jenis dan jumlahx scr tepat. Pendataan
yang baik akan membantu
1) Rencana pengadaan bahan
2) Meningkatkan efisiensi penggunaan dana
3) Memperlancar keg. opersional laboratorium
4) Mempermudah pengawasan
5) Melindungi barang-barang Laboratorium.

Tahapan Pendataan Bahan Kimia :

1. Menginventarisasi jumlah dan jenis bahan/zat yang ada

2. Mrencanakan tempat pnyimpann bahan/zat brdsrkn pengelompokanx

3. Menyimpan masing-masing bahan/zat pada tempat yang telah ditentukan

4. Melakukan pendataan dengan menggunakan perangkat administrasi misal: kartu


data, buku catatan harian penggunaan bahan/zat, buku catatat tentang bahan/zat habis,
dan catatan ttg bahan/zat yang akan dipesan

5. Melakukan pembinaan secara rutin, teratur dan berkesinambungan terhadap


pelaksanaan dan tindak lanjutnya, sehingga fungsi dan tujuan Laboratorium dapat dicapai
secara optimal.

Pengelompokan alat dan bahan kimia :

1. Alat-alat gelas (Glass ware); petridish, gelas laboratoriumu, gelas ukur,


erlenmeyer, tabung reaksi, beaker glass dll.

2. Bahan-bahan kimia (Chemicals); bsifat basa (alkalis), bsifat asam (aciditis), bsifat
racun (toxic), bsifat korosif, mdah terbakar, tdk mudah terbakar

3. Alat-alat optik (Optical equipments); mikroskop (berbagai jenis), kamera & video
& spectrophotometer
4. Instrumen (peralatan khusus); autoclave (alat sterilisasi dengan uap panas), oven
(alat sterilisasi dengan listrik), Incubator (alat inkubasi), Balance (timbangn) pH meter,
Blender, Coloni counter, Spectrofotomter, Magnetic stirer (alat pengaduk magnetik)

5. Alat/bahan polimer (plastik & karet); PVC (poly vinyl chloride), plstik PE (poly
etilon), gelas piala (beaker) plastik, corong(furel plastik)

6. Alat-alat dari kayu; penjepit, penjepit tabung reaksi, statip burret

7. Alat-alat mesin; Generator-set, mesin pompa, mesin-masin perkakas dll

8. Alat-alat Pendukung; Gas-chromatography, kompor gas, perangkat komputer dll.

III. SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM

1. Ruang Laboratorium

Bentuk, ukuran, denah atau tata letak fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya
dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke
ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan
memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah contoh gambaran umum ruangan-ruangan
laboratorium.

a. Ruang praktikum

Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium sekolah. Ruang
praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Proses
pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum
perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum
menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas
biasa. Olehkarena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak
kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini
tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses
pembelajaran di dalamnya. Luas ruang praktikum persiswa rata-rata 2,5 m2 (termasuk meja
kerja). Jadi bila kita ingin laboratorium memuat 40 siswa, maka luas laboratorium tersebut
hendaknya sekitar 100 m2

Untuk kenyamanan dan keselamatan kerja sebaiknya ruang praktikum memiliki


fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

 Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),

 instalasi air dengan bak cucinya, dan instalasi gas.

 Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-
alat praktikum.

 Papan tulis,

 Layar untuk OHP serta in focus.

 Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak
tertutup rapat, atau mungkin kipas angin).

 Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.

 Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta
dapat teramati dari.kedua ruangan itu.
 Kotak P3K.

 Fasilitas pemadam kebakaran.

b. Ruang administrasi dan persiapan

Ruang adminstrasi dan persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan
pengadministrasian, perawatan dan persiapan alat-alat serta bahan. Bila sekolah atau
laboratorium memiliki petugas laboran, ruang administrasi dan persiapan juga dapat
digunakan sebagai ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan aboratorium kepada guru
dan siswa. Ruang administrasi dan persiapan terdapat di dalam laboratorium, di antara
ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang.

Ruang administrasi/persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan


dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran
dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.

Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki
fasilitas mebeler seperti :

 Kursi dan meja kerja untuk melakukan pengadministrasian, perawatan, dan


persiapan kegiatan laboratorium.

 Lemari atau rak alat-alat.

 Loket peminjaman alat-alat.

c. Ruang penyimpanan.

Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium,


adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat dan bahan yang sedang
tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang
persiapan.

Ruang penyimpanan alat sebaiknya dipisahkan dengan ruang penyimpanan zat, untuk
menghindari kerusakan alat akibat korosi dsb. Apabila tidak ada ruang lain untuk
penyimpanan alat dapat dilakukan pada lemari di ruang praktikum. Demi keamanan dan
kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat dan bahan, ruang penyimpanan atau
gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang persiapan.
Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara
yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti :

 Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.

 Macam-macam rak untuk alat-alat.

Pada kenyataan di lapangan jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang
laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung
kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena
laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di
sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium di bangun baru di tanah kosong, maka
perencanaannya hendaklah memperhatikan perbandingan yang proporsional antara ruang
yang satu dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap ruangan yang dibuat hendaknya
mudah saling mengakses selama kegiatan laboratorium berlangsung. Berikut ini adalah
salah satu contoh denah ruang laboratorium.

d. Instalasi Gas

Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang


menggunakan kompor/pemanas Bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya.
Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan
penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada
dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan
instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang
mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat
dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding
atau cukup rendah.
V. KEAMANAN KERJA DAN TATA TERTIB LABORATORIUM

1. Keamanan Kerja di Laboratorium


Keamanan adalah faktor yang seharusnya menjadi perhatian yang paling besar
dalam kegiatan laboratorium, tetapi umumnya yang selama ini terjadi adalah justru
terabaikan. Kita belum terbiasa memperhatikan keamanan bekerja. Syarat keamanan di
laboratorium bertujuan untuk melindungi baik yang bekerja di laboratorium itu sendiri,
maupun untuk keamanan sekitar/lingkungan.
Beberapa hal yang menyangkut keamanan laboratorium adalah tersedianya
ventilasi/blower, unit pengolahan limbah, bak cuci dan saluran yang aman. Pintu
masuk/keluar hendaknya cukup luas dan mengarah/membuka keluar sehingga bila terjadi
keadaan darurat orang dari dalam dapat dengan mudah keluar tanpa hambatan. Selain
itu, laboratorium hendaknya dilengkapi dengan alat keaman seperti pemadam api, alat
pelindung diri (APD, seperti jaslab, masker, gogle), alat listrik yang aman, detektor,
shower, kotak P3K, serta peralatan keamanan khusus lainnya.
Selain didukung oleh fasilitas keamanan laboratorium, setiap pekerja di
laboratorium sebaiknya menyadari bahwa bekerja di laboratorium mengandung resiko
yang membahayakan keselamatan kerja. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya
kecelakaan yang membahayakan keselamatan kerja maka para pekerja laboratorium
perlu mengetahui sumber-sumber bahaya di laboratorium, simbol-simbol bahan kimia
berbahaya, dan kegiatan laboratorium yang dapat menimbulkan kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai