Anda di halaman 1dari 4

SOP ISPA

4:37 PM
SOP ISPA
1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam penatalaksanan pelanggan dengan ISPA di UPTD Puskesmas Ngasem.

2. RUANG LINGKUP
Tindakan dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, tindakan, sampai pencatatan

3. KRITERIA PENCAPAIAN
Penatalaksanaan kasus ISPA di UPTD Puskesmas Ngasem dapat dilaksanakan 100% sesuai
prosedur penatalaksanaan ISPA

4. DEFINISI
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyaki tinfeksi yang bersifat akut yang
melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga alveoli. Disebut
juga URI, singkatan dari Under Respiratory Infection.

5. URAIAN UMUM
5.1 Infeksi adalah invasi tubuh oleh pathogen atau mikro organisme yang mampu menyebabkan
sakit
5.2 Organ adalah kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi.
5.3 Saluran pernafasan adalah organ tubuh yang memiliki fungsi menyalurkan udara atmosfer ke
paru-paru begitu pula sebaliknya. Saluran pernafasan dimulai dari hidung, rongga telinga tengah,
laring, trakea, bronkus, alveoli, termasuk pleura.
5.4 Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur
kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung.
5.5 Sinus adalah rongga berisi udara yang terdapat di sekitar hidung, mata dan pipi
5.6 Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan
terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara
dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
5.7 Alveoli adalah kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan karbondioksida
dipertukarkan

6. PERALATAN
6.1 Alat
6.1.1 Stetoskop
6.1.2 Senter atau pen light
6.1.3 Respirasi rate time
6.2 Bahan
6.2.1 Sepasang sarung tangan
7. ALUR PROSES
O INSTRUKSI KERJA PETUGAS
Petugas menerima pelanggan dengan ramah Perawat
Petugas melakukan anamnesa Perawat
Petugas mencuci tangan dan persetujuan tindakan dan memakai sarung tangan Perawat
Petugas melakukan pemeriksaan, dan menegakkan diagnosa Perawat
Petugas melakukan edukasi kepada pelanggan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dan
dapat sembuh dengan sendiri dalam beberapa hari, cukup dengan istirahat yang baik, makanan yang Perawat
bergizi dan pengobatan simptomatis.
Apabila ada kecurigaan infeksi sekunder, petugas member pelanggan resep dengan pengobatan
simptomtis dan antibiotika.
Petugas mempersilahkan pelanggan untuk menuju ruang obat.
Obat yang dapat dipakai adalah paracetamol 3 – 4 x 500mg (10 – 15 mg/kgBB/ 3-4 kali dalam 24 Dokter
jam), amoxicilin 4 x 500 mg (10 – 15 mg/kgBB/ 24 jam), cotrimoxazole 2 x 960 mg (15 – 18
mg/kgBB/ 12 jam), dextromethorphan 3 x 10 mg, chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/
24 jam), gliserilguiakolat 3 x 100 mg dan Erithromycins 4 x 500 mg ( 30 – 50mg/ kgBB/ 24jam)
Petugas membereskan alat dan cuci tangan Perawat
Petugas melakukan pencatatan Perawat
8. DIAGRAM ALIR

9. REFERENSI
9.1 Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013
9.2 ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa
9.3 Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007

10. DOKUMEN TERKAIT.


10.1 Rekam Medis pelanggan
10.2 Register Harian RPU
10.3 Kertas Resep
10.4 Form inform consent

11. RUANG TERKAIT


11.1 Ruang Pemeriksaan Umum
11.2 Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai