Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok

B. Pengertian TAK Orientasi Realita


Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK
orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan
untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang
lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.
TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata
kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu
(Kusunawati, 2012).

Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk


mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya
dilaksanakan pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap
orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif,
interaksi bebas maupun secara didaktik Keliat, (2004).

C. Tujuan Orientasi Realita


Tujuan umum TAK orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang,
tempat, dan waktu dan tujuan khususnya (Keliat dan Akemat, 2005) adalah:

1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.


2. Klien mampu mengenal waktu dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan
tepat.
4. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan,
sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam
sekitar)
5. Klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
6. Pembicaraan penderita sesuai realita
7. Klien mampu mengenali diri sendiri
8. Klien mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
Klien dengan gangguan psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-
orang di sekitarnya. hali ini dapat mengakibatkan klien merasa asingdan
menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi
hendaya ini, maka perlu ada aktifitas yang memberi stimulus secara konsisten
kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stilmulus tersebut meliputi stimulus
tentang realita lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat
(Keliat, 2004).
BAB III
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai