Anda di halaman 1dari 35

SKALA WAKTU GEOLOGI

Untuk merumuskan skala waktu geologi dapat diterapkan di Bumi. Yang


paling berpengaruh dari usaha awal tersebut membagi bebatuan kerak bumi
menjadi empat jenis: Primer, Sekunder, Tersier dan Kuarter. Setiap jenis batuan,
menurut teori, terbentuk pada periode tertentu dalam sejarah Bumi.Dengan
demikian “Periode Tersier” dan juga “Batu Tersier.” Tetap digunakan sebagai
nama periode geologi sampai abad ke-20 dan “Kuarter” tetap digunakan secara
formal sebagai nama periode sekarang.
Identifikasi strata oleh fosil yang mereka miliki, memungkinkan ahli
geologi untuk membagi sejarah Bumi dengan lebih tepat. Ini juga memungkinkan
mereka menghubungkan lapisan di seluruh batas nasional. Jika dua strata
mengandung fosil yang sama, kemungkinan bagus bahwa mereka telah diletakkan
pada saat bersamaan. Studi terperinci antara tahun 1820 dan 1850 strata dan fosil
Eropa menghasilkan urutan periode geologi yang masih digunakan sampai
sekarang.

 Penamaan periode geologis


Prosesnya didominasi oleh ahli geologi Inggris dan nama-nama periode
tersebut mencerminkan dominasi tersebut. Dinamai dengan “Cambrian”,
“Ordovician” dan “Silurian” menurut suku kuno, dengan memberi urutan
stratigrafi.
Ahli geologi Inggris juga bertanggung jawab untuk mengelompokkan
periode ke dalam Eras dan pembagian periode Tersier dan Kuarter menjadi
zaman. Pada tahun 1841 John Phillips menerbitkan skala waktu geologi global
pertama berdasarkan jenis fosil yang ditemukan di setiap era.
Skala Phillips membantu standarisasi penggunaan istilah seperti Paleozoik
(kehidupan lama) untuk mencakup periode yang lebih besar daripada penggunaan
sebelumnya dan Mesozoik (kehidupan tengah) yang ia ciptakan.

 Skala waktu

Dapat diperkirakan karena berbagai jenis tingkat perubahan yang


digunakan dalam estimasi sangat bervariasi. Sementara kreasionis telah
mengusulkan tanggal sekitar enam atau tujuh ribu tahun untuk zaman Bumi
berdasarkan Alkitab, para ahli geologi awal menyarankan jutaan tahun untuk
periode geologi dengan memberi kesan usia yang hampir tak terbatas untuk Bumi.
Ahli geologi dan ahli paleontologi membangun meja geologi berdasarkan
posisi relatif dari strata dan fosil yang berbeda dan memperkirakan skala waktu
berdasarkan tingkat belajar dari berbagai jenis pelapukan, erosi, sedimentasi, dan
litifikasi. Sampai ditemukannya radioaktivitas pada tahun 1896 dan
pengembangan aplikasi geologisnya melalui penanggalan radiometrik pada abad
ke-20.
Skala waktu geologi pertama yang mencakup tanggal absolut diterbitkan
pada tahun 1913 oleh ahli geologi Inggris Arthur Holmes. Dimana dia
memperkirakan bahwa umur bumi paling sedikit 1,6 miliar tahun. Pada tahun
1977, Komisi Global untuk Stratigrafi memulai upaya untuk mendefinisikan
referensi global yang dikenal sebagai GSSP untuk periode geologi dan tahap
fauna.
 Antroposen
Istilah “Anthropocene” digunakan secara informal untuk menggambarkan
era saat ini dimana kita hidup. Istilah ini diciptakan di mana manusia memiliki
dampak yang sangat besar terhadap lingkungan. Ini telah berevolusi untuk
menggambarkan sebuah “zaman” yang dimulai beberapa waktu di masa lalu dan
secara keseluruhan didefinisikan oleh emisi karbon antropogenik dan produksi
dan konsumsi barang plastik yang tertinggal di tanah.
Penentang istilah ini mengatakan bahwa istilah tersebut tidak boleh digunakan
karena sangat sulit, untuk menentukan waktu tertentu ketika manusia mulai
mempengaruhi strata batuan yang menentukan suatu zaman
Garis Waktu Prakambrium

Skala waktu Prakambrium secara substansial untuk mencerminkan


peristiwa penting seperti pembentukan Bumi atau Peristiwa Oksidasi Agung.
Sementara pada saat yang bersamaan mempertahankan sebagian besar tatanan
chronostratigrafi sebelumnya untuk rentang waktu yang bersangkutan.
 Hadean Eon – 4600-4031 MYA
 Era Chaotian – 4600-4404 MYA – nama yang menyinggung baik
kekacauan mitos dan fase kacau pembentukan planet [kontradiktif]
 Era Jack Hillsian atau Zirconian – 4404-4031 MYA – keduanya
menyebutkan sabuk Greenstone Jack Hills yang menyediakan butiran
mineral tertua di Bumi, zircons
 Archean Eon – 4031-2420 MYA
 Era Paleoarchean – 4031-3490 MYA
 Periode Acastan – 4031-3810 MYA – dinamai Acasta Gneiss
 Periode Isuan – 3810-3490 MYA – dinamai Sabuk Isua Greenstone
 Era Mesoarchean – 3490-2780 MY
 Periode Vaalbaran – 3490-3020 MYA – sebuah portmanteau berdasarkan
nama kasta Kapvaal (Afrika Selatan) dan Pilbara (Western Australia)
 Periode Pongolan – 3020-2780 MYA – dinamai dengan Pongola
Supergroup
 Era Neoarchean – 2780-2420 MYA
 Periode Methanian – 2780-2630 MYA – dinamai untuk predikat
sebanding dengan prokariota methanotrofik
 Periode Siderian – 2630-2420 MYA – dinamai untuk formasi besi banded
tebal yang terbentuk dalam durasi
 Proterozoikon Eon – 2420-541 MYA
 Era Paleoproterozoikum – 2420-1780 MYA
 Periode Oksigen – 2420-2250 MYA – dinamai untuk menampilkan bukti
pertama untuk atmosfer pengoksidasi global
 Jatulian atau Periode Eukariian – 2250-2060 Nama MYA masing-masing
untuk kejadian pesiar eksentrik
 Lomagundi-Jatuli δ13C yang mencakup lamanya, dan untuk tampilan fosil
pertama eukariota
 Periode Kolumbia – 2060-1780 MYA – dinamai menurut nama
supercontinent Columbia
 Era Mesoproterozoikum – 1780-850 MYA
 Periode Rodinian – 1780-850 MYA – dinamai supercontinent Rodinia,
lingkungan yang stabil
 Era Neoproterozoikum – 850-541 MYA
 Periode Kriogenia – 850-630 MYA – dinamai terjadinya beberapa glasiasi
 Periode Ediacaran – 630-541 MYA

Sebagai landasan prinsip untuk dapat mempelajari ilmu geologi adalah


bahwasanya kita harus menganggap bumi ini sebagai suatu benda yang secara
dinamis berubah sepanjang masa, setiap saat dan setiap detik. Dalam gambaran
seperti itu maka salah satu segi yang khas dalam geologi dibandingkan dengan
ilmu-ilmu lainnya adalah yang menyangkut masalah “waktu”. Salah satu
pertanyaan yang timbul yang berhubungan dengan masalah waktu itu, adalah:
Apakah kejadian-kejadian seperti proses-proses alam yang dapat kita amati
sekarang ini, seperti mengalirnya air di permukaan, gelombang yang memecah di
pantai, sungai yang mengalir sambil mengikis dan mengendapkan bebannya dll,
juga berlangsung dimasa-masa lampau selama bumi ini berkembang? Pertanyaan
tersebut kemudian dijawab oleh James Hutton, seorang ilmuwan alam, yang oleh
banyak ilmuwan-ilmuwan dianggap sebagai bapak dari ilmu geologi modern,
yang pada tahun 1785 untuk pertama kalinya mengeluarkan suatu pernyataan
yang sekarang ini dikenal sebagai “doctrine of unifornitarianism”.
Pencetus geologi modern ini yang kemudian dikenal sebagai “Huttonian
revolution”, mengemukakan pemikiran-pemikirannya sebagai berikut: 1).
Bahwasanya proses-proses alam yang sekarang ini menyebabkan perubahan pada
permukaan bumi, juga telah bekerja sepanjang umur dari bumi ini. Dengan
perkataan lain, apa yang kita lihat, kita amati yang terjadi di bumi sekarang ini,
juga berlangsung dimasa lampau; 2). Ia juga mengamati bahwa proses-
prosestersebut yang walaupun bekerja sangat lambat, tetapi pada akhirnya mampu
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat besar pada bumi. Ini
berarti bahwa untuk itu diperlukan waktu yang sangat lama; yang kemudian
disimpulkan bahwa umur bumi ini sangat tua; 3). Bahwa bumi ini sangat dinamis,
yang berarti mengalami perubahan-perubahan yang terus-menerus mengikuti
suatu pola daur (siklus) yang berulang-ulang. Hutton, yang berkebangsaan
Skotlandia ini hidup antara tahun 1726 dan 1797. Pada jaman itu tentu saja tidak
semua ilmuwan dapat menerima pemikirannya yang begitu maju pada saat itu.
Diantaranya adalah sekelompok ilmuwan yang meyakini adanya kejadian-
kejadian yang bersifat malapetaka, seperti cerita Nabi Nuh, yang menyebutkan
terjadinya peristiwa penenggelaman daratan yang tiba-tiba. Kelompok ini dikenal
sebagai penganut katastropisma, yaitu yang mempercayai adanya peristiwa-
peristiwa yang tiba-tiba yang berupa malapetaka yang menghancurkan. Artinya
kejadian-kejadian di bumi ini tidak berlangsung secara perlahan dan menerus,
tetapi berubah secara tiba-tiba melalui penghancuran yang berlangsung sangat
cepat.

Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang
terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang
berada diatas bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk
mempelajari bumi maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian
mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat penting pula. Ketika kita
berbicara tentang catatan sejarah manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung
dalam tahun, atau abad atau bahkan puluhan abad, akan tetapi apabila kita berbicara
tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran
tahun. Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-
hari. Catatan waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang
pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta. Sekali bumi berputar
pada sumbunya (satu kali rotasi) dikenal dengan satu hari, dan setiap sekali bumi
mengelilingi Matahari dikenal dengan satu tahun.Sama halnya dengan perhitungan
waktu dalam kehidupan manusia, maka dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai
suatu jenis penanggalan, yang dikenal dengan nama “Skala Waktu Geologi”.

Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan yang kita kenal sehari-
hari. Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang tersusun
dari halaman-halaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili oleh
batuan. Beberapa halaman dari buku tersebut kadang kala hilang dan halaman
buku tersebut tidak diberi nomor, namun demikian kita masih dapat membaca
buku tersebut karena ilmu geologi menyediakan alat kepada kita untuk membantu
membaca buku tersebut. Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur
dan menentukan umur Bumi. Pertama, adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala
waktu yang ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan batuan-batuan serta
evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua adalah Skala Waktu
Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan
berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam
bebatuan.

Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam


perkembangan ilmu geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut)
berkembang belakangan dan berasal dari ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan
untuk menjawab permasalahan permasalahan yang timbul dalam bidang geologi.

Skala Waktu Relatif


Sudah sejak lama sebelum para ahli geologi dapat menentukan umur
bebatuan berdasarkan angka seperti saat ini, mereka mengembangkan skala waktu
geologi secara relatif. Skala waktu relatif dikembangkan pertama kalinya di Eropa
sejak abad ke 18 hingga abad ke 19. Berdasarkan skala waktu relatif, sejarah bumi
dikelompokkan menjadi Eon (Masa) yang terbagi menjadi Era (Kurun), Era
dibagi-bagi kedalam Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi menjadi Epoch
(Kala). Nama-nama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum tidak hanya sekedar
kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli geologi, kata tersebut
mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca skala waktu
geologi. Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada kehidupan binatang dan kata
“Paleo” yang berarti purba, maka arti kata Paleozoikum adalah merujuk pada
kehidupan binatang-binatang purba, “Meso” yang mempunyai arti
tengah/pertengahan, dan “Keno” yang berarti sekarang. Sehingga urutan relatif
dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai berikut: Paleozoikum, kemudian
Mesozoikum, dan kemudian disusul dengan Kenozoikum. Sebagaimana
diketahui bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang masih dapat dikenali,
seperti tulang, cangkang, atau daun atau bukti lainnya seperti jejak-jejak (track),
lubang-lubang (burrow) atau kesan daripada kehidupan masa lalu diatas bumi.
Para ahli kebumian yang khusus mempelajari tentang fosil dikenal sebagai
Paleontolog, yaitu seseorang yang mempelajari bentuk-bentuk kehidupan purba.
Fosil dipakai sebagai dasar dari skala waktu geologi. Nama-nama dari semua Eon
(Kurun) dan Era (Masa) diakhiri dengan kata zoikum, hal ini karena kisaran waktu
tersebut sering kali dikenal atas dasar kehidupan binatangnya. Batuan yang
terbentuk selama Masa Proterozoikum kemungkinan mengandung fosil dari
organisme yang sederhana, seperti bacteria dan algae. Batuan yang terbentuk
selama Masa Fanerozoikum kemungkinan mengandung fosil fosil dari binatang
yang komplek dan tanaman seperti dinosaurus dan mamalia. Pada tabel 1-1
diperlihatkan kemunculan dan kepunahan dari berbagai jenis binatang dan
tumbuhan sepanjang 650 juta tahun yang lalu dalam skala waktu geologi.

Rentang waktu geologi diklasifikasikan dari yang terbesar ke yang


terkecil adalah EON, ERA, PERIOD, EPOCH, dan STAGE. Dalam bahasa
Indonesia, EON diterjemahkan menjadi MASA, ERA dengan KURUN, PERIOD
diterjemahkan menjadi ZAMAN, sedangkan EPOCH diterjemahkan menjadi
KALA.

Masa Arkeozoikum (4,5-2,5 milyar tahun lalu)

Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan


batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen.
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira
3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrorfer
dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa
mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan
adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000
tahun.

Masa Proterozoikum (2,5 milyar-290 juta tahun lalu)

Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan


atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel
tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir
masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti
ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-
buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan
Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-kambriu

Berdasarkan urutan tipe batuan dan fosil yang ditemukan di dalamnya,


para ahli membagi-bagi sejarah bumi dalam suatu rentang waktu yang disebut
dengan Skala Waktu Geologi. Pembagian ini merupakan hasil kesepakatan dari
sekelompok ahli geologi berdasarkan pada berbagai informasi, mulai dari jenis
lapisan-lapisan batuan, teknik penentuan umur lapisan geologi sampai ke
dominansi fosil dalam suatu lapisan batuan. Pada saat ini skala waktu geologi
yang paling banyak diacu adalah yang dibuat oleh Komisi Internasional Stratigrafi
(ICS). Untuk berbagai tujuan tertentu, kadang masih dikombinasikan dengan
skala-skala waktu yang lebih dulu muncul, misalnya sistem Rusia yang membagi
Kambrian lebih ditil. Selain itu seringkali sistem Inggris ikut dimasukkan,
terutama untuk pembagaian waktu antara Ordovisian dan Silurian.

Dalam sistem ICS, skala waktu geologi dibuat dalam rentang-rentang waktu yang
hirarkis, yaitu Eon, Era, Periode, Epoh, Age dan Kron.

1. Eon – skala waktu milyar tahun atas dasar kronostratigrafi.


Sebelumnya dibagi menjadi dua, yaitu Prekambrian dan Fanerozoikum.
Kemudian Prekambrian dipecah-pecah lagi karena rentang waktunya
terlalu lama menjadi Arkean dan Proterozoikum.
2. Era – skala waktu puluh sampai ratusan juta tahun atas dasar bentuk-
bentuk fosil yang dominan yang dibatasi oleh kemunculan atau kepunahan
massal. Selain itu, Era ditandai oleh kondisi ekosistem yang unik.
Misalnya Senozoikium – era mamalia.
3. Periode – skala waktu rentang 30 sampai 80 juta tahun (dibawah seratus
juta tahun), kecuali Periode Kuartener yang hanya mencapai 1.8 juta
tahun.
4. Epoh – skala waktu yang membagi Era Senozoikum (terutama periode
Tersier dan Kuartener). Dasar pembagian Epoh ke interval paleomagnetik
5. Age – skala waktu berkisar antara 5 – 10 juta tahun yang membagi-bagi
Epoh berdasarkan penanggalan radiometrik.
6. Kron – pembagian yang paling kecil dalam rentang kurang dari 1 juta
tahun. Pembagian ini biasanya didasarkan pada interval biostratigrafik.
Pada kenyataannya, pembagian setiap Kron sangat sulit dilakukan secara
akurat dan kadang antara daratan dan lautan mempunyai pembagian waktu
Kron yang berbeda.

Giovani Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi 4


(empat), yaitu :

1. Primer (tertua)

2. Sekunder (menengah)

3. Tersier (termuda)

4. Quarter (lebih muda dari tersier)

Pada perkembangan selanjutnya istilah "primer" dan "sekunder" tidak


dipergunakan lagi hingga sekarang.

Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari
ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :

1. Kurun Kriptozoikum : belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang


nyata;
2. Kurun Fanerozoikum : sudah ada kehidupan yang nyata.

Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi masa didasarkan atas


adanya perkembangan kehidupan yang sudah menjadi nyata dibagi menjadi 5
(lima), yaitu :
1. Masa Azoikum (a = tidak; zoon = kehidupan), masa dimana pada dasarnya
semua sedimen dijumpai bebatuan yang sama sekali tidak mengandung
fosil.
2. Masa Proterozoikum (proto = masa lampau), masa dimana pada lapisan-
lapisan bebatuan hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang
masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang
menghasilkan gamping. Masa Azoikum dan masa proterozoikum terkadang
sulit dibedakan, sehingga kadang-kadang dijadikan satu masa, yaitu masa
Arkeozoikum.
3. Masa Paleozoikum (paleo = tua/kuno), masa dimana pada lapisan-lapisan
batuan tersebut sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang,
semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi / punah.
4. Masa Mesozoikum (mesos = masa tengah), masa dimana pada lapisan-
lapisan bebatuan tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang
yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun
sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai
bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama.
5. Masa Kenozoikum (kainos = baru), masa dimana pada lapisan-lapisan
batuan tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan
suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang
sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih
hidup.

Dasar pembagian skala waktu geologi berdasarkan zaman :

 Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu), Kambrium berasal dari


kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur
kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai
muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di
lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai
pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah,
Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit).
 Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu), Zaman Ordovisium
dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang
paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama
kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid
(Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alga
berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari
mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan
Brakiopoda mulai menyebar.

 Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu), Zaman silur merupakan waktu
peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul
pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan
Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan
berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai
perisai tulang sebagai pelindung.
 Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu), Zaman Devon merupakan
zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan
berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.
Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi
berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin
umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
 Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu), Reptilia muncul pertama
kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa
muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul,
jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa
pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu
membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea,
 Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu), “Perm” adalah nama sebuah
propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan
serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo
primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral
dan ikan menjadi punah.
 Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu), Gastropoda dan Bivalvia
meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan
reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont
mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada
banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
 Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu), Pada zaman ini, Amonit dan
Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus
menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus
merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar
biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis
buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara
Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
 Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu), Banyak dinosaurus raksasa dan
reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama
kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan
berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim
sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
 Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu), Pada zaman tersier terjadi
perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak
bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna
laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna
laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,
tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter,
pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring
dengan perubahan cuaca secara global
 Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang), Zaman Kuarter terdiri
dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta
tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian
diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala
Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali Zaman es (Zaman glasial). Pada
Zaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara
ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan
Pegunungan Himalaya. Di antara 4 Zaman es ini terdapat Zaman Intra
Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo
erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala
Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada
Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat
mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah
Bumi. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi
berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa
unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada
skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi,
seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman kapur dan paleogen
didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut.
Pada skala waktu geologi terbentuknya perkembangan kehidupan yaitu :
· Zaman Primer
A. Zaman Arkaikum
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta
tahun. Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi
dalam proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
B. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil
masih berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada
tanda-tanda kehidupan.
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota
spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah
kepunahan dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih
tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
· Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada
sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta
tahun yang lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi, seperti :
kerang dan ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil
hewan ditemukan yang mempunyai skeleton
· Silur
` Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai
akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode
Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan
hewan bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup.
· Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang
lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.
· Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon" diberikan
karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa
Barat. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis reptil.
· Perm
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer
dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman
permdiakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral
dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa
daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan
kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi. Perm atau permian
adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8
hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir
dalam era Paleozoikum. Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air
tawar, dan amphibi. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang
sehingga memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak
kembali gambar berikut ini.

C. Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau Zaman Hidup Pertengahan


Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan
ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman
ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder
ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui
yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami
kepunahan. Zaman mesozoikum disebut zaman sekunder (zaman hidup kedua)
dan disebut juga zaman reptil yang besar seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus.
Istilah Mesozoikum (Bahasa Yunani: meso “antara” dan zon “hewan” atau berarti
“hewan pertengahan”) adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon
fanerozoikum. Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh Geovani Arduino
pada abad ke-18, walaupun nama asli yang diberikan untuk Mesozoikum adalah
Sekunder (Menjadikan era modern menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara
Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan
Pertengahan atau Zaman Dinosaurus, mengikuti nama fauna yang dominan pada
masa itu. Zaman ini terbagi menjadi 3:
Trias : terdapat kehidupan ikan, amfibi, dan reptile, Kemudian Jura : terdapat
reptil dan sebangsa katak. Dan yang terakhir Kapur : terdapat burung pertama
dan tumbuhan berbunga..
· Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi
umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama
kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang
disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini.
Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
· Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat
jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan
dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang
luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis
buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan
Sequola melimpah pada waktu ini.
· Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.
Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus,
Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia
dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang
berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia
D. Masa kenozoikum, berlangsung sejak 65 juta tahun lalu - sekarang.
Masa Kenozoikum merupkan masa perkembangan mamalia dan tumbuhan
berbiji modern. Masa ini dibagi dua yaitu Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.
Pada zaman Tersier dan Kuarter ini pemunculan dan kepunahan hewan serta
tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan iklim global.
· Zaman Tersier (65 juta-1,7 juta tahun lalu)
Zaman ini merupakan zaman perkembangan mamalia dibelahan dunia
yang lain, akan tetapi tidak demikian halnya di Indonesia karena pada zaman ini
sebagian kepulauan Indonesia baru terbentuk. Oleh karena itu fosil-fosil yang
dijumpai di Indonesia sebagian besar merupakan fosil hewan laut terutama
moluska dn foraminifera. Zaman ini dibagi menjadi beberapa kala yaitu:
 Ø Kala Palosen (65 juta- 56,5 juta tahun lalu), kala ini merupakan awal
kemunculan hewan mamalia pemakan rumput, primata, burung dan
dicoaster. Kala ini ditandai oleh kegiatan magma yang sanagt intensif,
susut laut yang besar dan hujan meteorit.
 Ø Kala Eosen (56,5 juta-35,5 juta tahun lalu), pada Kala Eosen ini
mamalia mulai berkembang dengan baik, seperti kuda, binatang pengerat
(Rodent) dan nenek moyang hewan modern seperti unta, badak, termasuk
hiu raksasa (Basilosaurus) dan burung raksasa (Diatryma). Pecahnya
Benua Pangea ditandai oleh pergerakan lempeng yaitu benua afrika
menabrak Benua Eropa membentuk Alpen, India menabrak Asia
membentuk Himalaya.
 Ø Kala Oligosen (35,5juta -23,5 juta tahun lalu), pada kala ini mamalia
semakin bertambah besar ukurannya. Mamalia modern termasuk gajah
pertama muncul. Nenek moyang kucing, Aanjing dan beruang mulai
berkembang. Kehidupan laut ditandai dengan munculnya hewan jenis baru
seperti kepiting, kerang dan siput. Iklim mendingin, hutan berkurang
namun padang rumput meluas disertai dengan pesatnya perkembangan
hewan pemakan rumput.
 Ø Kala Miosen (23,5 juta-5,2 juta tahun lalu), kala ini dicirikan oleh
padang rumput semakin meluas, oleh karena ini mamalia pemakan rumput
berkembang semakin pesat. Kala ini dicirikan oleh munculnya Homonoid
(proconsul), lembu, domba dan monyet.
 Ø Kala Pliosen (5,2 juta-1,7 juta tahun lalu), pada kala ini muncul
hominid yang pertama. Fosil-fosil penciri Kala Pliosen yang ditemukan di
Indonesia secara adalah dari kelompok moluska dan foraminifera.

· Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang).


Pada Zaman Kuarter dibelahan dunia dikenal sebagai zaman
perkembangan manusia, sedangkan di Indonesia disamping berkembangnya
mnusia berkembang juga mamalia. Zaman ini dibagi menjadi dua kala yaitu :

 Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada
10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang
berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5
kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa,
Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan
Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4
jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus
erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai
peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup
pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup
sekarang.
 Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada kala ini manusia modern
milai berkembang.
Adapun Beberapa Hal mendasar yang digunakan sebagai tata penamaan
Skala Waktu Geologi.
Tidak diketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini
“dilahirkan”. Demikian pula kapan kulit bumi ini terbentuk. Untuk
memperkirakan hal tersebut, dengan didasari ilmu pengetahuan dan bertitik tolak
dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati,
dicoba disusun skala waktu geologi.
Seorang ahli geologi Italia bernama Giovani Arduino (1760)
mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi :
· Primer (Tertua)
· Sekunder (Menengah)
· Tersier (Termuda)
· Kwarter (pada masa berikutnya zaman ini dimasukkan dalam pembagian skala
waktu karena dianggap lebih muda daripada zaman tersier)
Pada perkembangan selanjutnya, istilah Primer dan Sekunder tidak digunakan
hingga sekarang.
Dasar pembagian menjadi kurun bertitik tolak dari ada dan belum adanya
kehidupan yang nyata. Pada Kurun Kriptozoikum belum dijumpai adanya
kehidupan yang nyata, sedangkan pada Kurun Fanerozoikum sudah nyata ada
kehidupan.
Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan
kehidupan yang sudah nyata. Pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang
sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian disebut Azoikum (a =
tidak, zoon = kehidupan). Di atas kehidupan ini kemudian menyusul lapisan-
lapisan batuan yang hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih
sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping.
Masa pembentukan sedimen ini yang kemudian dikenal
sebagai Proterozoikum (Proto = masa lampau, zoon = kehidupan). Sangat sulit
untuk membedakan dengan nyata antara kedua masa tersebut, oleh sebab itu Masa
Azoikum dan Masa Proterozoikum kadang-kadang dijadikan satu masa saja yang
disebut sebagai ARKEZOIKUM.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan
(flora) dan binatang (fauna), sebagian dari bentuk kehidupan yang terkhususkan,
tetapi semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi (kecuali
beberapa bentuk yang jumlahnya tidak seberapa) karena bentuk-bentuk tersebut
telah punah. Masa ini dikenal sebagai masa Paleozoikum (paleo = tua =
kuno, zoon = kehidupan).
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang,
meskipun sejumlah besar dari jenis-jenis tersebut kini telah punah. Masa ini
mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama, yang lebih
dikenal sebagai masa Mesozoikum (mesos = masa tengah, zoon = kehidupan).
Akhirnya datanglah suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan
suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang.
Pada masa inilah dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih
hidup. Masa ini dikenal sebagai Kenozoikum (kainos = baru, zoon = kehidupan).
Waktu adanya manusia di dunia yaitu pada akhir Kenozoikum oleh A.W.
Garabau disebut sebagai Psikozoikum, suatu nama yang sekarang tidak lazim
digunakan (psyche = arti mula-mula nafas, kemudian semangat, jiwa).
Setiap masa dibagi-bagi menjadi beberapa zaman. Pembagian menjadi
zaman terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang terkhususkan.
Pemberian nama untuk zaman tersebut didasarkan atas macam-macam alasan.
Beberapa diantaranya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat di mana
singkapan untuk zaman tersebut tersingkap lengkap, misalnya Devon, Perm,
Yura yang lainnya didasarkan atas nama dari suku angsa yang tinggal di daerah
itu, misalnya Kambrium yang semula berasal dari Kimbria. Adapun yang
didasarkan atas sifat dari batuan yang mula-mula digolongkan ke dalam zaman
tersebut, misalnya Karbon, Kapur atau yang berasal dari pembagian yang
semula, misalnya Trias.

Untuk pembagian Kenozoikum terutama didasarkan atas makin banyaknya


kehidupan yang ada sekarang. Khusus untuk Zaman Karbon didasarkan atas
wilayah tipenya di Amerika di mana dalam hal ini dibagi menjadi Zaman
Mississipian dan Zaman Pensylvanian yang terletak di atasnya.
Setiap zaman dibagi lagi menjadi beberapa kala. Nama kala diperoleh
dengan menambahkan kata “bawah”, “tengah”, dan “atas” pada zaman yang
bersangkutan atau didasarkan atas nama wilayah tipenya, menurut sifat-sifatnya
yang tertentu. Dari keterangan tersebut di atas terlihat bahwa pemberian
nama kala bukan didasarkan atas kandungan fosil yang ada, tetapi lebih
didasarkan pada terdapatnya formasi tertentu di suatu tempat yang pada
hakekatnya didasarkan atas macam litologinya. Karena batasan secara litologi ini
kurang mencukupi di dalam pemakaiannya, maka untuk setiap zaman, kala
demikian pula untuk pembagian menjadi waktu lambat laun dipergunakan fosil
sebagai dasar untuk pembagian.
PEMBAGIAN WAKTU
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of Geological
Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke dalam beberapa
interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun
kalender. Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi
beberapa Masa.

Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa
Kala. Ada tiga Kurun: Arkaikum, Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun
Arkaikum adalah kurun pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar
tahun yang lalu. Kurun sebelum Arkaikum, dikenal sebagai Pra-Arkaikum,
ditandai oleh pembentukan planet bumi. Kurun Proterozoikum dimulai sekitar 2.5
milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan
Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium.
Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir dari
Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum. Kurun Fanerozoikum
dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang. Terbagi
menjadi tiga Masa:
l
Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang tertua hingga termuda
adalah

 Kambrium (542 – 488 juta tahun yang lalu),


 Ordovisium (488 –444 juta tahun yang lalu)
 Silurium (444 – 416 juta tahun yang lalu),
 Devonium (416 –359 juta tahun yang lalu),
 Karbon (359 –299 juta tahun yang lalu),
 Permium (299 –251 juta tahun yang lalu).

Masa Paleozoikum diawali dengan kemunculan banyak bentuk kehidupan yang


berbeda-beda, yang terawetkan sebagai kumpulan fosil dalam sikuen batuan di
seluruh dunia. Masa ini berakhir dengan kepunahan massal lebih dari 90 persen
organisme pada akhir Zaman Permium. Penyebab kepunahan pada akhir Permium
ini belum diketahui pasti hingga saat ini. Masa Mesozoikum terbagi menjadi
 Zaman Trias (251– 200 juta tahun yang lalu),
 Zaman Jura (200 –145 juta tahun yang lalu),
 Zaman Kapur (145 – 65 juta tahun yang lalu).

Masa Mesozoikum dimulai dengan kemunculan banyak jenis hewan baru,


termasuk dinosaurus dan ammonite, atau cumi-cumi purba. Masa Mesozoikum
berakhir dengan kepunahan massal yang memusnahkan sekitar 80 persen
organisme saat itu. Kepunahan ini kemungkinan disebabkan oleh tabrakan
asteroid ke bumi yang sekarang kawah bekas tabrakan ditemukan di sebelah utara
Semenanjung Yucatan, Meksiko. Masa Kenozoikum terbagi menjadi dua

 Zaman, Paleogen (65 –23 juta tahun yang lalu)


 Neogen (mulai dari 23 juta tahun yang lalu hingga sekarang).
Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala:

 Kala Paleosen (65 – 56 juta tahun yang lalu),


 Kala Eosen (56 –34 juta tahun yang lalu)
 Oligosen (34 –23 juta tahun yang lalu).
Zaman Neogen terbagi menjadi empat Kala:

 Kala Miosen (23 –5.3 juta tahun yang lalu),


 Pliosen (5.3 –1.8 juta tahun yang lalu),
 Pleistosen (1.8 juta –11,500 tahun yang lalu)
 Holosen (dimulai dari 11,500 tahun yang lalu hingga sekarang)
Kala Holosen ditandai oleh penyusutan yang cepat dari benua es di Eropa dan
Amerika Utara, kenaikan yang cepat dari muka air laut, perubahan iklim, dan
ekspansi kehidupan manusia ke segala penjuru dunia.

METODE PENTARIKHAN
Ahli geologi dapat menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur
absolut atau umur relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan
menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalah Hukum Superposisi,
yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang tidak terganggu, lapisan
batuan yang lebih muda akan berada di atas lapisan batuan yang lebih tua.
Prinsip kedua adalah Hukum Hubungan Potong-memotong, yang menyatakan
bahwa setiap kenampakan batuan atau struktur yang memotong dan mengganggu
lapisan batuan selalu lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong tersebut.
Prinsip ketiga, yaitu suksesi fosil, berhubungan dengan fosil yang terekam di
dalam batuan sedimen. Pemetaan mendalam di seluruh dunia menunjukkan bahwa
batuan yang terbentuk pada interval waktu tertentu mengandung kombinasi fosil
yang tertentu pula.
Batuan Paleozoikum mengandung fosil trilobita dan graptolit, batuan
Mesozoikum mengandung fosil sisa-sisa dinosaurus dan ammonite, batuan
Kenozoikum mengandung fosil sisa-sisa tumbuhan bunga dan banyak fosil
mamalia. Dengan menggunakan petunjuk kandungan fosil di dalam sikuen batuan,
meskipun berbeda letak geografis, ahli paleontologi dapat menyimpulkan bahwa
sikuen batuan yang mengandung jenis fosil yang sama kemungkinan juga
memiliki umur yang sama.
Ketiga metode ini digunakan untuk penentuan umur relatif pada batuan,
namun tidak menunjukkan umur absolut batuan tersebut. Ahli geologi juga
memiliki beberapa metode untuk menentukan umur sebenarnya dari suatu lapisan
batuan. Yang paling penting adalah metode pentarikhan radiometri, yang
menggunakan sifat peluruhan unsur radioaktif dalam batuan untuk menentukan
umurnya. Unsur radioaktif meluruh untuk membentuk isotop unsur (atom unsur
yang memiliki massa yang berbeda namun memiliki sifat-sifat kimiawi yang
sama).
Waktu-paruh unsur adalah waktu yang diperlukan untuk meluruhkan
separuh dari atom unsur tersebut. Unsur yang berbeda memiliki waktu-paruh yang
berbeda pula. Dua macam peluruhan radioaktif yang paling banyak digunakan
oleh ahli geologi adalah peluruhan Karbon-14 menjadi Nitrogen-14 dan peluruhan
Potasium-40 menjadi Argon-40. Karbon-14, atau radiokarbon, digunakan pada
penentuan umur material organik yang umurnya kurang dari 50,000 tahun yang
lalu. Ahli geologi mengukur banyaknya kandungan Karbon-14 dan Nitrogen-14
pada kayu, arang, kertas, fosil benih dan sisa serangga, cangkang, bahkan pada air
yang mengandung karbon terlarut. Rasio Karbon-14 dan Nitrogen-14
menyediakan estimasi yang bagus untuk penentuan umur dari sampel tersebut.
Ahli geologi juga dapat menggunakan Potasium-Argon untuk menentukan umur
batuan yang berkisar dari 100,000 tahun yang lalu hingga setua umur bumi itu
sendiri. Rasio dari Potasium-40 menjadi Argon-40 menyediakan estimasi yang
bagus untuk menentukan umur batuan selama batuan tersebut tidak terpanaskan
oleh temperatur di atas 125°C (257°F). Panas akan menyebabkan Argon menguap
dan membuat umur batuan akan tampak lebih tua daripada sebenarnya. Beberapa
teknik non-radiometri, seperti analisis varve, dendrokronologi dan
paleomagnetisme, juga dapat digunakan untuk penentuan umur absolut. Varve
adalah lapisan sedimen yang terendapkan setiap tahun pada danau glasial. Lapisan
tebal dari sedimen berukuran kasar terendapkan selama musim semi oleh aliran air
permukaan, dan lapisan sedimen halus yang lebih tipis terendapkan selama musim
dingin, keduanya membentuk lapisan yang disebut varve. Para ahli kebumian
akan mengekstrak inti sedimen dari danau glasial ini dan menghitung berapa
banyak varve pada sedimen tersebut. setiap satu varve menunjukkan umur satu
tahun.
Dendrokronologi adalah teknik yang menggunakan lingkaran tahunan
pada batang pohon pada iklim yang hangat untuk menentukan umur batang pohon
tersebut. beberapa pohon dapat hidup hingga ribuan tahun, sehingga teknik ini
berguna untuk menentukan umur pohon yang berkisar antara 3,000 hingga 4,000
tahun yang lalu. Namum, teknik ini juga digunakan pada fosil pohon dari Kala
Holosen.
Paleomagnetisme melibatkan pengukuran sudut molekul magnetik pada
batuan. Ketika lava masih panas, mineral magnetik di dalamnya berorientasi
kepada medan magnetik bumi. Ketika lava mendingin hingga pada titik tertentu,
mineral magnetik ini akan tekunci ditempatnya dalam batuan. Karena medan
magnetik bumi selalu berubah orientasinya beberapa waktu sepanjang sejarah
bumi, orientasi magnetik dari batuan yang membeku selama waktu yang berbeda
juga akan berbeda. Ilmuwan mengetahui waktu pembalikan magnetik, sehingga
orientasi magnetik dari sampel batuan dapat menunjukkan estimasi umur batuan
tersebut.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum
(Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian
berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa
bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi
kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal
calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu
terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan
lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini
juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul
kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan
ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum
merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan
mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak
(enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan
prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata
bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut
dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosi lsejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-
Kambrium.

Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)


Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di
Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.Banyak
hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh
kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan
cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas
adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan
Artropoda (Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia)
merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan
Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih
berupa benua-benua kecil yang terpisah.

Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)


Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan
bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang
muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut),
Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan
Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan
Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman
Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua
lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.

Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)


Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke
darat.Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita
(tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di
dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan
mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia,
Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan
dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa
di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini.
Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat
semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera
menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan
Tanah hijau (green land)
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air.
Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh
di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi
menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami
perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi
utara,iklim tropismenghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.

Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)


“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer
dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan
ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan,
Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan
kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)


Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi
umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama
kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang
disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini.
Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea
bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan
celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)


Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat
jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan
dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang
luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis
buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan
Sequola melimpah pada waktu ini.Pangea terpecah dimana Amerika Utara
memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari
Antartika dan Australia.zaman ini merupakan zaman yang paling menarik anak-
anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.

Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)


Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.
Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus,
Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia
dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang
berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju
Asia. zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)


Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti
munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai
burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat
mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman
Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak
belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan
saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)


Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen
mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu.
Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada
jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi
es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan
Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim
bumi lebih hangat.Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut
Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang
mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang
hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup
sekarang.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS GEOLOGI SEJARAH


( SKALA WAKTU GEOLOGI )

OLEH :
FEBIYANTI
R1C116009

KENDARI
2018
DAFTAR PUSTAKA

https://id.kisspng.com/png-7ciq30/

http://ikhsangeol.blogspot.com/2013/10/dasar-pembagian-skala-waktu-
geologi.html

https://www.academia.edu/25567593/Skala_Waktu_Geologi

https://www.academia.edu/6709655/PENGANTAR_GEOLOGI

https://www.google.com/search?q=skala+waktu+geologi&safe=strict&client=fire
foxb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiu-
_i0jrHeAhXSEHIKHSSCDg4Q_AUIDigB&biw=1366&bih=635#imgrc=03IUlM
wJkvmYFM:

https://www.materipendidikan.info/2018/04/sejarah-pembentukan-bumi-
berdasarkan.html

http://www.kursksalvage.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-sejarah-bumi/

Anda mungkin juga menyukai