Skala waktu
Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang
terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang
berada diatas bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk
mempelajari bumi maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian
mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat penting pula. Ketika kita
berbicara tentang catatan sejarah manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung
dalam tahun, atau abad atau bahkan puluhan abad, akan tetapi apabila kita berbicara
tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran
tahun. Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-
hari. Catatan waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang
pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta. Sekali bumi berputar
pada sumbunya (satu kali rotasi) dikenal dengan satu hari, dan setiap sekali bumi
mengelilingi Matahari dikenal dengan satu tahun.Sama halnya dengan perhitungan
waktu dalam kehidupan manusia, maka dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai
suatu jenis penanggalan, yang dikenal dengan nama “Skala Waktu Geologi”.
Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan yang kita kenal sehari-
hari. Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang tersusun
dari halaman-halaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili oleh
batuan. Beberapa halaman dari buku tersebut kadang kala hilang dan halaman
buku tersebut tidak diberi nomor, namun demikian kita masih dapat membaca
buku tersebut karena ilmu geologi menyediakan alat kepada kita untuk membantu
membaca buku tersebut. Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur
dan menentukan umur Bumi. Pertama, adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala
waktu yang ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan batuan-batuan serta
evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua adalah Skala Waktu
Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan
berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam
bebatuan.
Dalam sistem ICS, skala waktu geologi dibuat dalam rentang-rentang waktu yang
hirarkis, yaitu Eon, Era, Periode, Epoh, Age dan Kron.
1. Primer (tertua)
2. Sekunder (menengah)
3. Tersier (termuda)
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari
ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu), Zaman silur merupakan waktu
peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul
pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan
Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan
berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai
perisai tulang sebagai pelindung.
Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu), Zaman Devon merupakan
zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan
berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.
Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi
berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin
umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu), Reptilia muncul pertama
kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa
muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul,
jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa
pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu
membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea,
Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu), “Perm” adalah nama sebuah
propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan
serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo
primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm
diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral
dan ikan menjadi punah.
Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu), Gastropoda dan Bivalvia
meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan
reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont
mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada
banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar.
Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu), Pada zaman ini, Amonit dan
Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus
menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus
merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar
biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis
buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara
Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu), Banyak dinosaurus raksasa dan
reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama
kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan
berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim
sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu), Pada zaman tersier terjadi
perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak
bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna
laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna
laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,
tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter,
pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring
dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang), Zaman Kuarter terdiri
dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta
tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian
diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala
Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali Zaman es (Zaman glasial). Pada
Zaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara
ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan
Pegunungan Himalaya. Di antara 4 Zaman es ini terdapat Zaman Intra
Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo
erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala
Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada
Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat
mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah
Bumi. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi
berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa
unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada
skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi,
seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman kapur dan paleogen
didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut.
Pada skala waktu geologi terbentuknya perkembangan kehidupan yaitu :
· Zaman Primer
A. Zaman Arkaikum
Zaman ini merupakan zaman tertua yang diperkirakan beruasia 2500 juta
tahun. Pada zamna ini keadaan bumi belum setabil dan masih panas. Kulit bumi
dalam proses pembentukan dan pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
B. Zaman Paleozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 340 juta tahun. Keadaan bumi belum setabil
masih berubah-ubah. Zaman ini juga disebut zaman primer karena mulai ada
tanda-tanda kehidupan.
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota
spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah
kepunahan dalam jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih
tinggi yang tejadi dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
Zaman ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
· Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada
sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta
tahun yang lalu. Mulai muncul adanya tanda-tanda kehidupan di bumi, seperti :
kerang dan ubur-ubur. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil
hewan ditemukan yang mempunyai skeleton
· Silur
` Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai
akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode
Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan
hewan bertulang belakang tertua. Seperti : ikan. Dalam era Paleozoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup.
· Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang
lalu. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang jenis amphibi tertua.
· Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Nama "karbon" diberikan
karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa
Barat. Mulai ada tanda-tanda kehidupan binatang merayap jenis reptil.
· Perm
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer
dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman
permdiakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral
dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa
daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika,
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan
kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi. Perm atau permian
adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8
hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir
dalam era Paleozoikum. Mulai ada tanda-tanda kehidupan hewan darat, ikan air
tawar, dan amphibi. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang
sehingga memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak
kembali gambar berikut ini.
Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada
10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang
berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5
kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa,
Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan
Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4
jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.
Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus
erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai
peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup
pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup
sekarang.
Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada kala ini manusia modern
milai berkembang.
Adapun Beberapa Hal mendasar yang digunakan sebagai tata penamaan
Skala Waktu Geologi.
Tidak diketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini
“dilahirkan”. Demikian pula kapan kulit bumi ini terbentuk. Untuk
memperkirakan hal tersebut, dengan didasari ilmu pengetahuan dan bertitik tolak
dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati,
dicoba disusun skala waktu geologi.
Seorang ahli geologi Italia bernama Giovani Arduino (1760)
mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi :
· Primer (Tertua)
· Sekunder (Menengah)
· Tersier (Termuda)
· Kwarter (pada masa berikutnya zaman ini dimasukkan dalam pembagian skala
waktu karena dianggap lebih muda daripada zaman tersier)
Pada perkembangan selanjutnya, istilah Primer dan Sekunder tidak digunakan
hingga sekarang.
Dasar pembagian menjadi kurun bertitik tolak dari ada dan belum adanya
kehidupan yang nyata. Pada Kurun Kriptozoikum belum dijumpai adanya
kehidupan yang nyata, sedangkan pada Kurun Fanerozoikum sudah nyata ada
kehidupan.
Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan
kehidupan yang sudah nyata. Pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang
sama sekali tidak mengandung fosil. Masa ini kemudian disebut Azoikum (a =
tidak, zoon = kehidupan). Di atas kehidupan ini kemudian menyusul lapisan-
lapisan batuan yang hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih
sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping.
Masa pembentukan sedimen ini yang kemudian dikenal
sebagai Proterozoikum (Proto = masa lampau, zoon = kehidupan). Sangat sulit
untuk membedakan dengan nyata antara kedua masa tersebut, oleh sebab itu Masa
Azoikum dan Masa Proterozoikum kadang-kadang dijadikan satu masa saja yang
disebut sebagai ARKEZOIKUM.
Kemudian menyusul masa yang sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan
(flora) dan binatang (fauna), sebagian dari bentuk kehidupan yang terkhususkan,
tetapi semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi (kecuali
beberapa bentuk yang jumlahnya tidak seberapa) karena bentuk-bentuk tersebut
telah punah. Masa ini dikenal sebagai masa Paleozoikum (paleo = tua =
kuno, zoon = kehidupan).
Kemudian menyusul masa yang mempunyai tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang,
meskipun sejumlah besar dari jenis-jenis tersebut kini telah punah. Masa ini
mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama, yang lebih
dikenal sebagai masa Mesozoikum (mesos = masa tengah, zoon = kehidupan).
Akhirnya datanglah suatu masa dengan sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan
suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang.
Pada masa inilah dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih
hidup. Masa ini dikenal sebagai Kenozoikum (kainos = baru, zoon = kehidupan).
Waktu adanya manusia di dunia yaitu pada akhir Kenozoikum oleh A.W.
Garabau disebut sebagai Psikozoikum, suatu nama yang sekarang tidak lazim
digunakan (psyche = arti mula-mula nafas, kemudian semangat, jiwa).
Setiap masa dibagi-bagi menjadi beberapa zaman. Pembagian menjadi
zaman terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang terkhususkan.
Pemberian nama untuk zaman tersebut didasarkan atas macam-macam alasan.
Beberapa diantaranya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat di mana
singkapan untuk zaman tersebut tersingkap lengkap, misalnya Devon, Perm,
Yura yang lainnya didasarkan atas nama dari suku angsa yang tinggal di daerah
itu, misalnya Kambrium yang semula berasal dari Kimbria. Adapun yang
didasarkan atas sifat dari batuan yang mula-mula digolongkan ke dalam zaman
tersebut, misalnya Karbon, Kapur atau yang berasal dari pembagian yang
semula, misalnya Trias.
Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa
Kala. Ada tiga Kurun: Arkaikum, Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun
Arkaikum adalah kurun pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar
tahun yang lalu. Kurun sebelum Arkaikum, dikenal sebagai Pra-Arkaikum,
ditandai oleh pembentukan planet bumi. Kurun Proterozoikum dimulai sekitar 2.5
milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan
Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium.
Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir dari
Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum. Kurun Fanerozoikum
dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang. Terbagi
menjadi tiga Masa:
l
Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang tertua hingga termuda
adalah
METODE PENTARIKHAN
Ahli geologi dapat menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur
absolut atau umur relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan
menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalah Hukum Superposisi,
yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang tidak terganggu, lapisan
batuan yang lebih muda akan berada di atas lapisan batuan yang lebih tua.
Prinsip kedua adalah Hukum Hubungan Potong-memotong, yang menyatakan
bahwa setiap kenampakan batuan atau struktur yang memotong dan mengganggu
lapisan batuan selalu lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong tersebut.
Prinsip ketiga, yaitu suksesi fosil, berhubungan dengan fosil yang terekam di
dalam batuan sedimen. Pemetaan mendalam di seluruh dunia menunjukkan bahwa
batuan yang terbentuk pada interval waktu tertentu mengandung kombinasi fosil
yang tertentu pula.
Batuan Paleozoikum mengandung fosil trilobita dan graptolit, batuan
Mesozoikum mengandung fosil sisa-sisa dinosaurus dan ammonite, batuan
Kenozoikum mengandung fosil sisa-sisa tumbuhan bunga dan banyak fosil
mamalia. Dengan menggunakan petunjuk kandungan fosil di dalam sikuen batuan,
meskipun berbeda letak geografis, ahli paleontologi dapat menyimpulkan bahwa
sikuen batuan yang mengandung jenis fosil yang sama kemungkinan juga
memiliki umur yang sama.
Ketiga metode ini digunakan untuk penentuan umur relatif pada batuan,
namun tidak menunjukkan umur absolut batuan tersebut. Ahli geologi juga
memiliki beberapa metode untuk menentukan umur sebenarnya dari suatu lapisan
batuan. Yang paling penting adalah metode pentarikhan radiometri, yang
menggunakan sifat peluruhan unsur radioaktif dalam batuan untuk menentukan
umurnya. Unsur radioaktif meluruh untuk membentuk isotop unsur (atom unsur
yang memiliki massa yang berbeda namun memiliki sifat-sifat kimiawi yang
sama).
Waktu-paruh unsur adalah waktu yang diperlukan untuk meluruhkan
separuh dari atom unsur tersebut. Unsur yang berbeda memiliki waktu-paruh yang
berbeda pula. Dua macam peluruhan radioaktif yang paling banyak digunakan
oleh ahli geologi adalah peluruhan Karbon-14 menjadi Nitrogen-14 dan peluruhan
Potasium-40 menjadi Argon-40. Karbon-14, atau radiokarbon, digunakan pada
penentuan umur material organik yang umurnya kurang dari 50,000 tahun yang
lalu. Ahli geologi mengukur banyaknya kandungan Karbon-14 dan Nitrogen-14
pada kayu, arang, kertas, fosil benih dan sisa serangga, cangkang, bahkan pada air
yang mengandung karbon terlarut. Rasio Karbon-14 dan Nitrogen-14
menyediakan estimasi yang bagus untuk penentuan umur dari sampel tersebut.
Ahli geologi juga dapat menggunakan Potasium-Argon untuk menentukan umur
batuan yang berkisar dari 100,000 tahun yang lalu hingga setua umur bumi itu
sendiri. Rasio dari Potasium-40 menjadi Argon-40 menyediakan estimasi yang
bagus untuk menentukan umur batuan selama batuan tersebut tidak terpanaskan
oleh temperatur di atas 125°C (257°F). Panas akan menyebabkan Argon menguap
dan membuat umur batuan akan tampak lebih tua daripada sebenarnya. Beberapa
teknik non-radiometri, seperti analisis varve, dendrokronologi dan
paleomagnetisme, juga dapat digunakan untuk penentuan umur absolut. Varve
adalah lapisan sedimen yang terendapkan setiap tahun pada danau glasial. Lapisan
tebal dari sedimen berukuran kasar terendapkan selama musim semi oleh aliran air
permukaan, dan lapisan sedimen halus yang lebih tipis terendapkan selama musim
dingin, keduanya membentuk lapisan yang disebut varve. Para ahli kebumian
akan mengekstrak inti sedimen dari danau glasial ini dan menghitung berapa
banyak varve pada sedimen tersebut. setiap satu varve menunjukkan umur satu
tahun.
Dendrokronologi adalah teknik yang menggunakan lingkaran tahunan
pada batang pohon pada iklim yang hangat untuk menentukan umur batang pohon
tersebut. beberapa pohon dapat hidup hingga ribuan tahun, sehingga teknik ini
berguna untuk menentukan umur pohon yang berkisar antara 3,000 hingga 4,000
tahun yang lalu. Namum, teknik ini juga digunakan pada fosil pohon dari Kala
Holosen.
Paleomagnetisme melibatkan pengukuran sudut molekul magnetik pada
batuan. Ketika lava masih panas, mineral magnetik di dalamnya berorientasi
kepada medan magnetik bumi. Ketika lava mendingin hingga pada titik tertentu,
mineral magnetik ini akan tekunci ditempatnya dalam batuan. Karena medan
magnetik bumi selalu berubah orientasinya beberapa waktu sepanjang sejarah
bumi, orientasi magnetik dari batuan yang membeku selama waktu yang berbeda
juga akan berbeda. Ilmuwan mengetahui waktu pembalikan magnetik, sehingga
orientasi magnetik dari sampel batuan dapat menunjukkan estimasi umur batuan
tersebut.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum
(Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian
berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa
bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.
Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi
kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal
calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu
terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan
lingkungan disekitar mata-air panas.
Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini
juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul
kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan
ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum
merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan
mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak
(enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan
prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata
bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut
dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosi lsejati pertama.
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-
Kambrium.
OLEH :
FEBIYANTI
R1C116009
KENDARI
2018
DAFTAR PUSTAKA
https://id.kisspng.com/png-7ciq30/
http://ikhsangeol.blogspot.com/2013/10/dasar-pembagian-skala-waktu-
geologi.html
https://www.academia.edu/25567593/Skala_Waktu_Geologi
https://www.academia.edu/6709655/PENGANTAR_GEOLOGI
https://www.google.com/search?q=skala+waktu+geologi&safe=strict&client=fire
foxb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiu-
_i0jrHeAhXSEHIKHSSCDg4Q_AUIDigB&biw=1366&bih=635#imgrc=03IUlM
wJkvmYFM:
https://www.materipendidikan.info/2018/04/sejarah-pembentukan-bumi-
berdasarkan.html
http://www.kursksalvage.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-sejarah-bumi/